Anda di halaman 1dari 10

Kehidupan Dunia Hanyalah Permainan dan Sandiwara

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadhirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan yang telah memberikan kita bermacam-
macam ni’mat, tanpa memilih yang tha’at atau durhaka, yang syukur maupun
yang kufur.

Semuanya diberi kekuatan, kesehatan dan berbagai ni’mat lainnya, sehingga


dapat bekerja, berbuat dan berusaha mencari kebutuhan dan keperluan hidup.
Shalawat dan Taslim kita persembahkan kepada Junjungan kita Nabi Besar
Muhammad saw. serta para sahabat, keluarga dan ahli warisnya sekalian.

Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT

Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat, seirama dengan perputaran bumi yang
tidak pernah berhenti sedetikpun. Setiap pagi matahari terbit disebelah Timur
tidak pernah terlambat, seirama dengan umur manusia yang terus bertambah.
Mereka yang datang dan pergi silih berganti, seirama dengan pergantian siang
dan malam yang tidak pernah berhenti.

Pertukaran hari dan minggu, bahkkan bulan dan tahun, hampir tidak lagi terasa,
karena kesibukan manusia yang semakin padat, sehingga banyak orang yang
tidak lagi menyadari bahwa umurnya semakin bertambah dan semakin tua,
sangat mendesak untuk segera mempersiapkan bekal yang akan dibawa pulang
1
dalam menempu perjalanan panjang diakhirat.

Tamimi Anwar, S.Pd | 01 Maret 2019 di Masjil Al Mujahidin Sukapindah


“Umur” adalah pemberian yang banyak dilalaikan orang. “Umur” adalah salah
satu modal yang tak ternilai harganya, bahkan tidak dapat dibeli dengan
kekayaan berapapun. “Umur” adalah kumpulan denyutan jantung yang dimulai
dari detik kemenit, jam kehari, minggu kebulan dan akhirnya tahun.

Jantung bekerja tidak pernah mengenal lelah. Diwaktu sehat maupun sakit, dia
tidak pernah istrahat. Bahkan disaat jantung itu dalam keadaan “koma”
sekalipun, dia masih tetap bekerja dengan setia. Kalau dia sudah tidak mampu
bekerja, kalau dia sudah berhenti, kalau dia sudah tidak lagi berfungsi, itulah
kematian setiap diri.

Disaat itu orang baru sadar, bahwa sesungguhnya umur ini teramat berharga
dalam upaya memperbaiki iman dan amal shaleh. Disaat itu barulah orang
menyesal, kenapa selama ini umurnya tidak dia manfa’atkan untuk kebaikan.?

Kebanyakan orang nanti umur hampir berakhir, disaat itu baru mereka ingin
menebus kesalahan, ingin berbuat baik sebanyak-banyaknya, ingin meminta
ampun dari segala dosa dan meminta ma’af dari berbagai kesalahan.

Disaat masih hidup, dia tidak perduli dengan dosa. Disaat masih bernapas dia
gengsi meminta ma’af. Disaat masih sehat dia tidak mau berbuat. Nanti setelah
datang saatnya ruh akan berpisah dengan jasad, baru dia ingin bertobat.

Menyesali perbuatannya selama ini. Mengapa kesempatan hidup ini dia sia-
siakan. Kenapa dia hanya menghabiskan umurnya kepada kepentingan dunia
2 semata. Banyak orang nanti setelah hidupnya hampir berakhir, baru mereka
sadar, bahwa tujuan hidup ini tidak lain hanyalah tempat singgah sementara
untuk menyempurnakan iman dan amal shaleh, sebagai bekal yang akan dibawa
Tamimi Anwar, S.Pd | 01 Maret 2019 di Masjil Al Mujahidin Sukapindah
pulang menghadap Allah SWT. Penyesalan demi penyesalan datang silih berganti.
Semuanya telah berlalu, segalanya telah berakhir. Umur tidak bisa lagi ditebus
dengan seluruh harta benda yang ada didunia ini.

Dengarkanlah penyesalan orang mati yang diabadikan Allah dalam Al-Qur’an S.


Al-Munafiquun 10.

  


  
  
 

“Wahai Tuhanku, andaikata Kau tangguhkan ajalku walaupun sesaat, pasti aku
akan bersedekah dan akan berusaha menjadi orang-orang shaleh”. (QS. Al-
Munafiquun: 10)

Sayang penyesalan ini datang terlambat, penyesalan ini nanti sesudah mati,
sesudah jasad tidak lagi berfungsi. Alangkah menyesalnya hidup 70 tahun yang
sudah diperjuangkan dengan tetesan darah dan keringat, berakhir begitu cepat.
Alangkah menyesalnya semua harta yang diperjuangkan dengan darah dan air
mata, tidak satupun yang bisa dibawa mati.

Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT

Apakah arti hidup ini sesungguhnya, sehingga banyak orang yang tergila-gila
mengejarnya.? Bahkan banyak mereka yang lupa daratan.? Sesungguhnya hidup
3
ini pada dasarnya hanyalah perputaran kegiatan yang hampir tidak berbeda.

Tamimi Anwar, S.Pd | 01 Maret 2019 di Masjil Al Mujahidin Sukapindah


Hidup adalah pergantian aktifitas yang rutin dilaksanakan. Hidup juga bisa
disebut dengan kumpulan kegiatan dari bermain, bekerja, berdiri, duduk,
berjalan, istrahat dan sebagainya. Hidup juga sama dengan kegiatan berdagang,
bertani, berusaha mencari kebutuhan.

Hidup sama dengan kumpulan dari kegiatan makan minum, pergi pulang, susah
senang, senyum dan tangis silih berganti. Hidup, bahkan lebih tepat kalau disebut
dengan “masa menunggu pergantian siang dan malam sampai datangnya ajal”.

Hari berganti minggu, bulan berganti tahun, kegiatan manusia hanya dari “itu” ke
“itu” juga. Bangun pagi minum teh, menuju pekerjaan pulang makan, istrahat
sebentar tidak lama kemudian matahari terbenam.

Berputar beberapa kali diwaktu malam, dari meja makan, kemeja hiburan, dari
bersenda gurau sampai kepermainan, tiba-tiba mengantuk kemudian tidur, maka
tamatlah riwayat hidup sehari semalam dalam kesia-siaan.

Besok pagi bangun seperti kemarin dan kegiatanpun hampir sama dengan
kemarin. Itulah hidup yang membuat orang lupa daratan, membuat orang saling
menipu, saling menjatuhkan dan saling menghancurkan. Urusan dunia, makan
minum, rumah tangga, perhiasan dan sebagainya, membuat orang saling
bermusuhan dan bahkan saling membunuh.

Banyak orang yang jadi biadab, banyak orang yang jadi brutal, hanya untuk
mencari semua itu. Entah ni’mat yang bagaimana lagi yang dikejar manusia.
4 Entah kesenangan model apa lagi yang dikejar orang, sehingga mereka tergila-
gila, menjadi orang gila dunia.

Tamimi Anwar, S.Pd | 01 Maret 2019 di Masjil Al Mujahidin Sukapindah


Mereka lupa bahwa mengejar kesenangan dunia yang akan binasa itu, sama
dengan orang gila terselubung.

 
   

“Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan sandiwara”. (QS.


Muhammad: 36)

Allah menyebutkan hidup ini sama dengan permainan, karena dari hari kehari,
kesibukan manusia hanyalah berputar-putar dari satu kegiatan kepada kegiatan
lainnya yang hampir tidak berbeda. Allah menyebutkan juga hidup ini sama
dengan sandiwara, karena semua yang dicari manusia hanya untuk sementara.

Orang kaya dalam hidup ini sama dengan orang kaya dalam sandiwara. Selesai
sandiwara, maka berakhirlah cerita, yang kaya kembali biasa, yang budakpun
demikian. Selesai hidup tamatlah semua riwayat.

Yang kaya raya, yang memiliki jabatan, yang berpangkat tinggi, yang dipertuan
agung, yang dikawal dengan segala kebesaran, semuanya kembali keasal menjadi
bangkai, kemudian membusuk dan akhirnya menyatu dengan tanah.

Semua kekayaan, pangkat dan jabatan serta semua yang diusahakan dengan
tetesan darah dan pengorbanan, berpindah pada orang lain. Jabatan dicabut,
pangkat dicopot, semuanya kembali keasal.

Tamimi Anwar, S.Pd | 01 Maret 2019 di Masjil Al Mujahidin Sukapindah


Kalau kita tidak menghitung umur, kalau kita tidak menghitung perbuatan, kalau
kita tidak menghitung kesalahan, kalau kita tidak menghitung diri sendiri dalam
segala bentuk kesalahan, maka kita juga yang akan menyesal dihari pembalasan.

“Hitunglah dirimu sebelum diperhitungkan dihari pembalasan”. Wahai orang


yang tidak ingin menyesal dalam penyesalan panjang diakhirat…! Wahai orang
yang umurnya telah mencapai setengah abad..! Berapa tahun lagi umur yang
akan kau gunakan untuk mengejar dunia..?

Berapa lama lagi kau ingin meni’mati kesenangan dunia..? Berapa tenagamu yang
telah terkuras habis untuk duniamu..? Berapa amal yang sudah kau siapkan
untuk kepentinganmu yang abadi diakhirat..?

Alangkah ruginya hidup ini, kalau kita datang hanya untuk mengurus makan
minum, mengganti pakaian dan perhiasan, membanting tulang hanya untuk
sesuatu yang akan binasa. Alangkah menyesalnya nanti, kalau sesudah mati kita
tidak membawa apa-apa.

Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT

Kalau kita tidak segera memeriksa diri. Kalau kita tidak segera mengakui
kesalahan sendiri. Kalau kita tidak mau korban dijalan Allah, pasti kita akan
menyesal diakhirat nanti, dalam penyesalan yang tidak pernah berakhir.
Penyesalan disatu persidangan yang Maha Adil dan dalam satu pemeriksaan yang
amat teliti.
6
Itulah hari Mahsyar yang amat dahsyat, hari perhitungan yang pasti, hari duka
cita dan penyesalan, hari bangkitnya semua manusia. hari itu semua orang akan
Tamimi Anwar, S.Pd | 01 Maret 2019 di Masjil Al Mujahidin Sukapindah
menghadap Allah satu demi satu. Akan ditanya semua amalan secara terperinci,
kalimat demi kalimat. Akan diteliti setiap sen dari harta dan setiap detik dari
umur.

  


  

85. (Ingatlah) hari (ketika) kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada
Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat,

“Hari dimana orang-orang yang bertaqwa akan dihantar menghadap Allah


dengan kenderaan, dan orang-orang yang durhaka, akan digiring ke Neraka
Jahannam berbondongbondong”. (QS. Maryam: 85)

Hari itu sangat menakutkan dan memilukan. Tidak ada orang yang bisa
menolong, tidak ada orang yang bisa membantu, masing-masing orang berjuang
sendiri-sendiri. Anak mencari jalan seorang diri, ibu menahan pedih tiada henti,
ayah menderita sakit tiada berhenti. Semua orang dalam kebingungan tiada henti

   


  
 
 


“Hari dimana seseorang lari dari saudaranya, lari dari ibu dan ayahnya, lari dari
7 istri dan anaknya”. (QS. Abasa: 34-36)

Tamimi Anwar, S.Pd | 01 Maret 2019 di Masjil Al Mujahidin Sukapindah


Hari itu semua orang meraung-raung kesakitan. Semua orang berseru meminta
belas kasihan. Semua orang berteriak mencari perlindungan.

Semua orang merngharapkan kasing sayang. Yang sakit tidak ada yang perduli.
Yang haus tidak ada yang memberi. Yang lapar menahan pedih sendiri. Yang
menderita tiada yang belas kasih. Yang merana tiada yang perduli. Semua orang
bergelimang dalam ketakutan dan kesengsaraan yang amat mengerikan.

Mari kita persiapkan diri ini menghadapi hari yang pasti itu, kita segera
bertaubat, kita segera beramal, kita segera kembali kepada Allah SWT. Mudah-
mudahan Allah SWT. memberikan kita kekuatan dalam mempersiapkan diri ini
menuju hari pembalasan. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin……….!

ََ‫ َونَفَ َعنِ ْي َو ِإيَّا هك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمن‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬


ِ ‫ار َك للاه ِل ْي َولَ هك ْم فِي ْالقه ْر‬ َ َ‫ب‬
َّ ِ‫ إ‬،‫س نانَ لَ ِف ن ْي هخ ْسننر‬ َ ‫ إِ َّن ا ِإلن‬،‫إن ِنر‬ ْ َ‫اْآليَننا ِ َوال ن ِْر ْك ِر ْال َي ِك ني ِْمْ َو ْالع‬
‫ق َو َ ََا َ ن ْنَا‬ ِ ‫إننا ِل َيا ِ َو َ ََا َ ن َْا بِ ن ْال َي ر‬ َّ ‫الَّ ن ِْيََْ َاا َمنهننَا َو َل ِم هننَا ال‬
ْ ََ‫اح ِم ْي‬ِ ‫لر‬ َّ ‫ت َخ ْي هر ا‬ َ ‫ار َح ْم َوأ َ ْن‬
ْ ‫إب ِْرْ َوقه ْل َربر ِ ا ْغ ِف ْر َو‬ َّ ‫بِال‬

Tamimi Anwar, S.Pd | 01 Maret 2019 di Masjil Al Mujahidin Sukapindah


‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫ق ِليه ْ‬
‫ظ ُِ َنرُه َل َن‬ ‫ْنَ ْال َين ر ِ‬
‫س ْنَلَهه ِب ْال هُندَى َو ِدي ِ‬
‫س َل َر ه‬ ‫ْال َي ْمده ِ َّلِلِ الَّْ ْ‬
‫ِي أ َ ْر َ‬
‫ال ِدري َِْ هك ِ ر ِه َولَ َْ َك ِرَُ ْال َكافِ هر ْونَ ْ أ َ ْشن َُده أ َ ْن َ ِإلَنـهَ ِإ َّ للاه َوأ َ ْشن َُده أ َ َّن‬
‫سالَ هم َل َ نَبِ ِيرنَنا هم َي َّمند َ ن َّ‬ ‫س َْلهههْ َوال َّ‬
‫إالَة ه َوال َّ‬ ‫هم َي َّمدًا َل ْبدهُه َو َر ه‬
‫سنان إِلَن يَ ْنَ ِم‬ ‫نَ َنبِعَ هُ ْم بِإ ِ ْح َ‬‫س َّ َم َو َل َ آ ِل ِه َو َ ْيبِ ِه َو َم ْ‬‫للاه َل َ ْي ِه َو َ‬
‫ال ِدري َِْْ‬

‫شدَ هك هم للاهْ أ ه ْو ِ ْي هك ْم َونَ ْفس ْ‬


‫ِني ِب َ ْق َنَى للاه‪َ ،‬و َمنَ‬ ‫َج َما َلةَ ْال هج هم َع ِة‪ ،‬أ َ ْر َ‬
‫نَ َحي ه‬
‫ْنُ َ يَ ْي َسِن ه ‪،‬‬ ‫ق للاَ يَ ْج َعل لَّهه ِم َْ أ َ ْم ِر ُِ يه ْس ًنرا َويَ ْر هزقهنهه ِم ْ‬ ‫يَ َّ ِ‬
‫ق للاَ يه ْع ِظ ْم لَهه أ َ ْج ًراْ‬ ‫َو َمَ يَ َّ ِ‬
‫يِ‪َ ،‬ياأَيُُّنا َ الَّن ِْيََْ َاا َمنه ْنَا َ ن ُّ َْا‬ ‫إ ُّ َْنَ َل َ النَّ ِب ر‬ ‫ِإ َّن للاَ َو َمالَ ِئ َك َهه يه َ‬
‫نننر ِل ْ هم ْسننن ِ ِميََْ َو ْال هم ْسننن ِ َما ِ‬ ‫سننن ِ ر هم َْا َ ْسننن ِ ْي ًماْ اَل َّ هُننن َّم ا ْغ ِف ْ‬
‫َل َيْننن ِه َو َ‬
‫ننَا ِ‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫ننِ قَ ِريْنن‬ ‫نناا ِمنن ْن هُ ْم َواْأل َ ْم َ‬‫َو ْال همننمْ ِم ِنيََْ َو ْال هممْ ِمنَننا ِ اْأل َ ْح َي ِ‬
‫هم ِجيْن ه الندَّ َل ََا ِ ْ اَل َّ هُ َنم أ َ ِلن َّ اْ ِإل ْسنالَ َم َو ْال هم ْسن ِ ِميََْ ْ اَل َّ هُن َّم ا ْن ه‬
‫‪9‬‬
‫إ ِنر‬
‫ْال هم َجا ِه ِدي َِْ ِف ْي هك ِرل َم َكان َوزَ َمانْ‬
‫‪Tamimi Anwar, S.Pd | 01 Maret 2019 di Masjil Al Mujahidin Sukapindah‬‬
‫ني‬
‫نل فِن ْ‬ ‫نان َو َ َ ْجعَن ْ‬ ‫سنبَقه َْنَا بِا ْ ِإل ْي َمن ِ‬‫َربَّنَننا ا ْغ ِفن ْنر لَنَننا َو ِإل ْخ ََانِنَننا الَّن ِْيََْ َ‬
‫قه ه َْبِنَا ِغالًّ ِلر َّ ِْيََْ َاا َمنه َْا َربَّنَنا إِنَّن َِ َر ها ْوف َّر ِحنيْمْ َربَّنَنا ا ْغ ِف ْنر لَنَنا‬
‫طأ ْنَنا‪،‬‬‫اخن ْْنَا ِإ ْن نَّسِن ْينَا أ َ ْو أ َ ْخ َ‬ ‫ذهنه َْ َبنَا َو َ ََفَّنَا َم َع اْألَب َْر ِارْ َربَّنَنا َ ه َم ِ‬
‫َربَّنَا َو َ َ ْي ِم ْل َل َ ْينَا ِإ ْ ًرا َك َما َح َم ْ َهه َل َ الَّ ِْيََْ ِمَ قَ ْب ِنَا‪َ ،‬ربَّنَا‬
‫نت‬‫ار َح ْمنَا أ َ َ‬ ‫ْف َلنَّا َوا ْغ ِف ْر لَنَا َو ْ‬ ‫طاقَةَ لَنَا ِب ِه‪َ ،‬وال ه‬ ‫َو َ ه َي ِ رم ْنَا َما َ َ‬
‫ناك‬
‫َ َ‬ ‫إ ْنرنَا َل َن ْالقَ ْنَ ِم ْال َكنا ِف ِريََْ ْ ا َل َّ هُن َّم ِإنَنا نَ ْسنأَله َِ ِر َ‬ ‫َم َْ َنَنا فَان ه‬
‫نِ ْال َكفَ َنرة َ َو ْال هم ْب َ ِد َلنةَ‬
‫س ِب ْي ِ َِْ اَل َّ هُن َّم أ َ ْه ِ ِ‬
‫ش َُادَة ً ِف ْي َ‬ ‫َو َجنَّ َ َِ َونَ ْسأَله َِ َ‬
‫َو ْال هم ْش ِر ِكيََْ أ َ ْلدَائ َ َِ أ َ ْلدَا َا ال ِدري َِْْ‬

‫ق فِ ن ْي‬ ‫شن ْنم َ هُ ْم َو َم ن ِ ر َْ َج ْمعَ هُ ن ْم َوزَ ْل ن ِ ْ أ َ ْق ندَا َم هُ ْم َوأ َ ْل ن ِ‬‫ت َ‬ ‫ش ن ِر ْ‬ ‫اَل َّ هُ ن َّم َ‬
‫سنابًا ث َ ِقن ْيالًْ‬
‫سِن ْب هُ ْم ِح َ‬ ‫الر ْل َ ْ اَل َّ هُ َّم َل ِْر ْب هُ ْم َلَْابًا َ‬
‫ش ِد ْيدًا َو َح ر‬ ‫قه ه َْبِ ُِ هم ُّ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫نارْ‬ ‫سننَةً َوقِنَنا َلنَْ َ‬ ‫اآلخ َنرةِ َح َ‬‫سنَةً َوفِي ِ‬ ‫َربَّنَا آ ِنَا فِي الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫سنالَم َل َن ا ْل هم ْر َ‬
‫سن ِيََْ‬ ‫إنفه َْنَ ‪َ ،‬و َ‬ ‫نِ َربر ِ ْال ِعن َّ ةِ َل َّمننا يَ ِ‬ ‫سن ْب َيانَ َر ِبرن َ‬ ‫ه‬
‫َو ْال َي ْمده ِ َّلِلِ َربر ِ ْالعَالَ ِميََْ ْ‬

‫ان َو ِإي َننِ ِ ذِي ْالقه ْربَ ن‬ ‫سن ِ‬‫ِلبَننادَ للاِ‪ِ ،‬إ َّن للاَ يَننأ ْ هم هر هك ْم ِب ْال َعن ْد ِ َواْ ِإل ْح َ‬
‫نِا َو ْال همن َكن ِنر َو ْالبَ ْنني ِ يَ ِع ه‬
‫ظ هك ن ْم لَ َع َّ هك ن ْم َنَْ َّك هر ْونَ ْ‬ ‫شن ِ‬ ‫نَ ْالفَ ْي َ‬‫َويَ ْن َُ ن َلن ِ‬
‫ض ِ ِه يه ْع ِط هك ْم َولَ ِْ ْك هر للاِ‬ ‫فَا ْذ هك هروا للاَ ْال َع ِظي َْم يَ ْْ هك ْر هك ْم َوا ْسأَله َُْه ِم َْ فَ ْ‬
‫أ َ ْكبَ هرْ‬
‫‪1‬‬
‫‪0‬‬

‫‪Tamimi Anwar, S.Pd | 01 Maret 2019 di Masjil Al Mujahidin Sukapindah‬‬

Anda mungkin juga menyukai