Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Ibuprofen merupakan golongan obat anti inflamasi non steroid derivat asam propionat
yang mempunyai aktivitas analgetik dengan daya antiinflamsi tidak terlalu kuat. Mekanisme
ibuprofen adalah menghambat isoenzim siklooksigenase-1 dan siklooksigenase-2 dengan cara
mengganggu perubahan asam arakidonat menjadi prostaglandin. Enzim siklooksigenase
berperan dalam memacu pembentukan prostaglandin dan tromboksan asam arakidonat,
sedangkan prostaglandin adalah molekul pembawa pesan pada proses inflamasi atau
peradangan. Efek analgetik ibuprofen adalah sama seperti aspirin. Efek analgetik obat tersebut
terlihat dengan memberikan dosis 1200-2400 mg sehari (Wilmana dan Gan, 2007).
Penggunaan ibuprofen untuk mengurangi penyakit sebagai analgetik-antipiretik.
Ibuprofen ketika digunakan secara oral akan diabsorpsi secara cepat oleh usus dengan
konsentrasi puncak dalam plasma terjadi dalam waktu1-2 jam. Ibuprofen merupakan salah satu
obat yang sukar larut dalam air dan menunjukkan kelarutan yang buruk, karena mempunyai
struktur hidrofobik. Selain itu Ibuprofen mempunyai daya kohesifitas yang tinggi sehingga
menghasilkan daya alir yang jelek (Bushra dan aslam, 2010; mansouri, et al., 2011). Ibuprofen
akan terikat oleh protein plasma sekitar 90-99%. Metabolisme ibuprofen melalui hidroksilasi
maupun karboksilasi. Ekskresi ibuprofen sangat cepat sekitar lebih dari 90% pada urin dalam
bentuk metabolit (Wilmana dan Gan, 2007).
I. Ibuprofen
Ibuprofen adalah satu dari obat paling aman untuk pengobatan nyeri, inflamasi, dan
demam. Ibuprofen merupakan obat yang termasuk ke dalam kelompok AINS (Anti Inflamasi
Non Steroid). Ibuprofen memiliki efek samping umum antara lain ruam, diare, telinga
berdengung, mual, sakit kepala, sembelit, pening, rasa panas, nyeri perut.
Tablet ibuprofen mengandung ibuprofen, C13H18O2 , tidak kurang dari 90,0% dan tidak
lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

1. Nama kimia : -2-(p-isobutilfenil) asam propionat


2. Berat molekul : 206, 28
3. Rumus Molekul : C13H18O2
4. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut
dalam etanol, dalam metanol, dalam aseton dan
dalam kloroform; sukar larut dalam etil asetat
5. Pemerian : Ibuprofen berupa serbuk hablur, putih hingga
hampir putih, berbau khas lemah.
6. Stabilitas : pH 7,2 (pada buffer fosfat)
7. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan ditempat kering
(Dirjen POM, 1995)
8. Farmakokinetik : Ibuprofen diserap dengan mudah dari dinding
saluran pencernaan. Kadar puncak dalam darah dicapai 1-2 jam
setelah pemberian oral, dengan waktu paruh eliminasi selama
dua jam. Eskresi ibuprofen terjadi dengan cepat dan sempurna.
Lebih dari 90% dari dosis yang diberikan dieskresi melalui urin
sebagai metabolit asam konjugatnya (Gilman, 1996).
9. Indikasi : Nyeri pasca operasi (Cabut gigi, episiotomi)
dismenoria, sakit kepala, demam, reumatoid artritis,
osteoartritis, spondilitas ankilosa.
10. Kontraindikasi : Ulkus peptikum, penyakit hati dan ginjal, wanita
hamil dan menyusui.
11. Interaksi obat : mempengaruhi aktifitas antikoagulan. Aspirin
menurunkan aktifitasnya. Menghambat akumulasi metotreksat.
Menurunkan efek diuretika. Meningkatkan toksisitas litium.
12. Dosis, Perhitungan dosis dan aturan Pakai
Dosis Dewasa : 4 – 6 x 200-400 mg/hari
Anak : 30-40 mg/kgbb/hari (Theodorus, 1996)
Identifikasi ibuprofen berdasarkan Farmakope Indonesia edisi 4 adalah menggunakan
spektrofotometri ultraviolet, spektrofotometri inframerah, kromatografi cair kinerja tinggi,
dengan menggunakan baku pembanding ibuprofen BPFI. (Dirjen POM, 1995)

METODOLOGI PERCOBAAN
II.1 Alat Percobaan
• Labu ukur
• Friabilator
• Hardness tester
• Jangka sorong
• Timbangan analitik
• Beaker gelas
• Spatel
• Batang pengaduk
• Pipet tetes
• Pipet volume
• Ultrasonik
• Spektrofotometri UV-Visible
II.2 Bahan Percobaan
• Tablet ibuprofen 200 mg
• NaOH 0,1 N
a. Preparasi sampel tablet Ibuprofen 200 mg
413,45 mg serbuk tablet 200 mg ibuprofen dilarutkan dalam 100ml NaOH 0,1 N lalu dari
larutan stok tersebut dibuat 100 ppm dengan mengambil 10 ml larutan dilarutkan dalam 100ml
NaOH 0,1 N dilakukan pengenceran lagi dengan 10 ppm dengan mengambil 1 ml ad 10 ml
NaOH 0,1 N. Percobaan dilakukan triplo.
b. Pengenceran baku pembanding ibuprofen
Larutan stock 1000 ppm, ditimbang 100 mg ibuprofen, dilarutkan dalam 100 ml NaOH 0,1 N,
dilakukan pengenceran menjadi 100 ppm dengan mengambil 10 ml ad 100 ml NaOH 0,1 N,
dibuat 6 variasi pengenceran:
• 4 ppm dalam 50 ml aquadest
V1 x N1 = V2 x N2

V2 = 50 ml = 2 ml

• 6 ppm dalam 50 ml aquadest


V1 x N1 = V2 x N2

V2 = 50 ml = 3 ml
• 8 ppm dalam 25 ml aquadest
V1 x N1 = V2 x N2

V2 = 25 ml = 2 ml

• 10 ppm dalam 10 ml aquadest


V1 x N1 = V2 x N2

V2 = 10 ml = 1 ml

• 12 ppm dalam 25 ml aquadest


V1 x N1 = V2 x N2

V2 = 25 ml = 3 ml

• 14 ppm dalam 50 ml aquadest


V1 x N1 = V2 x N2

V2 = 25 ml = 7 ml

1. Perhitungan nilai absorban


1.0000

0.8000
9

0.6000 221.6 nm
Abs.

10

0.4000
11

0.2000
7
6

3
2
8

5
4

0.0000
200.00 250.00 300.00 350.00 400.00
nm.

Data kurva kalibrasi


Konsentrasi (ppm) Adsorban
4 0,184
6 0,258
8 0,368
10 0,455
12 0,567
14 0,701

ƛ max = 221,6 nm
Persamaan garis: y = bx + a
y = 0,0514x - 0,0406
R2 = 0,9926

Absorban sampel
Berat sampel (mg) Serapan (nm)
413,45 0,835
413,45 0,844
413,45 0,855

a. Sampel I
y = bx - a
0,835 = 0,0514x + 0,0406
0,0514x = 0,835 + 0,0406
x = 0,835 g/ml

kadar ibuprofen = 0,835 g/ml x x 100 ml

= 1554500 g = 154,5 mg

% kadar = 100%

= 100% = 77,25 %

b. Sampel II

y = bx - a

0,844 = 0,0514x - 0,0406

0,0514x= 0,844 + 0,0406

x = 15,63 g/ml

kadar ibuprofen = 15,63 g/ml 100 ml

= 156300 g = 156,3 mg

% kadar = 100%

= 100% = 78,15 %

c. Sampel III

y = bx - a

0,855 = 0,0514x - 0,0406

0,0514x = 0,855 + 0,0406

x = 15,84 g/ml

kadar ibuprofen = 15,84 g/ml x 100 ml


= 158400 g = 158,4 mg

% kadar = 100%

= 100% = 79,2 %

% kadar rata-rata = 100%

= 78,2 %

SD = 0,976

ALUR PREPARASI SAMPEL IBUPROFEN


a. Pembuatan kurva kalibrasi

Ibuprofen

- Ditimbang 100 mg
- Masukkan dalam labu ukur, ad NaOH 0,1N
100 ml
Larutan stok 1000 ppm
- Dipipet 10 ml ad 100 ml NaOH 0,1N
Larutan baku 100 ppm
- dibuat pengenceran

dipipet 2 ml dipipet 3 ml dipipet 2 ml dipipet 1 ml dipipet 3 ml dipipet7 ml


ad 50 ml ad 50 ml ad 25ml ad 10 ml ad 25 ml ad 50 ml

4 ppm 6 ppm 8 ppm 10 ppm 12 ppm 14 ppm

b. Pembuatan sampel ibuprofen 200 mg 413,45 mg

Tablet ibuprofen

-Ditimbang 10 tablet 1/1(hitung rata-rata)


-Timbang sebanyak rata-rata (413,45 mg)
-Masukkan dalam labu ukur ad 100 ml NaOH 0,1 N,
larutkan.
-dipipet 10 ml dalam 100 ml NaOH 0,1 N

Larutan stok 100 ppm

-Saring
- Dipipet 1 ml dalam 10 ml NaOH 0,1 N
Larutan 10 ppm

Lakukan triplo

Anda mungkin juga menyukai