FARMAKOKINETIKA
“PENGARUH FORMULASI TERHADAP LAJU DISOLUSI
AMOXICILLIN TABLET”
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
4.2 Perhitungan
Dik : y = 0,7059x – 0,0126
a = 0,0126
b = 0,7059
1. SIMPLO
a. Menit ke-5 b. Menit ke-10
y−a y−a
x= x 900 ml x= x 900 ml
b b
0,224−0,0126 0,249−0,0126
x= x 900 ml x= x 900 ml
0,7059 0,7059
x=0,2994 x 900 ml x=0,3348 x 900 ml
x=269 , 46 mg x=301 , 32mg
269 , 46 mg
% obat terlarut = x 100 % obat terlarut =
575 mg
301, 32 mg
x 100
575 mg
¿ 46,8626 % ¿ 52,4034 %
c. Menit ke-15 d. Menit ke-20
y−a y−a
x= x 900 ml x= x 900 ml
b b
0,250−0,0126 0,316−0,0126
x= x 900 ml x= x 900 ml
0,7059 0,7059
x=0,3363 x 900 ml x=0,4298 x 900 ml
x=302 , 67 mg x=386 , 82 mg
302, 67 mg
% obat terlarut = x 100 % obat terlarut =
575 mg
386 , 82mg
x 100
575 mg
¿ 52,6382 % ¿ 67,2730 %
e. Menit ke-30
y−a
x= x 900 ml
b
0,229−0,0126
x= x 900 ml
0,7059
x=0,3065 x 900 ml
x=275 , 85 mg
275 , 85 mg
% obat terlarut = x 100
575 mg
¿ 47,9739 %
2. DUPLO
a.Menit ke-5 b. Menit ke-10
y−a y−a
x= x 900 ml x= x 900 ml
b b
0,263−0,0126 0,291−0,0126
x= x 900 ml x= x 900 ml
0,7059 0,7059
x=0,3547 x 900 ml x=0,3943 x 900 ml
x=319 , 23 mg x=354 ,87 mg
319 ,23 mg
% obat terlarut = x 100 % obat terlarut =
575 mg
354 , 87 mg
x 100
575 mg
¿ 55,5182 % ¿ 61,7165 %
b. Menit ke-15 d. Menit ke-20
y−a y−a
x= x 900 ml x= x 900 ml
b b
0,277−0,0126 0,288−0,0126
x= x 900 ml x= x 900 ml
0,7059 0,7059
x=0,3745 x 900 ml x=0,3901 x 900 ml
x=337 , 05 mg x=351 , 09 mg
337 , 05 mg 351, 09 mg
% obat terlarut = x 100 % obat terlarut = x 100
575 mg 575 mg
¿ 58,6173 % ¿ 61,0591 %
e. Menit ke-30
y−a
x= x 900 ml
b
0,243−0,0126
x= x 900 ml
0,7059
x=0,3263 x 900 ml
x=293 , 67 mg
293 ,67 mg
% obat terlarut = x 100
575 mg
¿ 51,0730 %
4.3 Grafik
Hasil simplo
80
70 [Y VALUE]
60
[Y VALUE] [Y VALUE]
Konsentrasi (%)
50
[Y VALUE] [Y VALUE]
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu
Konsentrasi (%)
[Y VALUE]
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu
4.4 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan yang berjudul "Pengaruh
Formulasi Terhadap Laju Disolusi Amoxicillin Tablet", kami melakukan
serangkaian pengujian untuk memahami bagaimana formulasi mempengaruhi
laju disolusi tablet amoxicillin. Dalam percobaan ini, kami mengambil sampel
lima kali pada interval waktu 5, 10, 15, 20, dan 30 menit, dan menguji sampel
menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 285 nm
secara duplo.
Metode analisis yang digunakan untuk mengukur kadar filtrat disolusi
pada pengujian ini adalah spektrofotometri UV-Vis, karena hasil penetapan
secara spektrofotometri UV-Vis dapat diperoleh lebih cepat, analisis lebih
sederhana, dan pelarut yang digunakan lebih sedikit. Prinsip dasar dari
spektrofotometer UV-Vis adalah bahwa beberapa senyawa memiliki
kemampuan untuk menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang
akan tergantung pada struktur molekulnya.
Peranan metode pengujian terhadap hasil laju disolusi Amoxicillin tablet
sangat krusial dalam memahami karakteristik obat. Berikut beberapa poin
yang menggambarkan peranan penting metode pengujian terhadap hasil laju
disolusi amoxicillin tablet:
a. Pemilihan Metode yang Tepat, pemilihan metode yang tidak tepat dapat
menghasilkan perbedaan yang signifikan dalam penilaian laju disolusi
Amoxicillin tablet, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi interpretasi
akhir terhadap kinerja obat.
b. Pengaruh Komposisi Bahan Baku Terhadap Laju Disolusi Amoxicillin
Tablet, Komposisi bahan baku seperti pengikat, penguat, atau bahan
tambahan lainnya dapat mengubah kecepatan disolusi obat dalam tubuh.
c. Pengaruh Pencetakan dan Pembubuhan Lapisan Pelindung Terhadap Laju
Disolusi Amoxicillin Tablet, Ketebalan dan sifat lapisan pelindung akan
memengaruhi laju pelepasan obat di dalam sistem pencernaan.
d. Pengaruh Variasi Suhu dan Kelembaban Terhadap Stabilitas dan Laju
Disolusi Amoxicillin Tablet. Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi
struktur dan komposisi kimia tablet, yang pada gilirannya memengaruhi
laju disolusi dan efektivitas obat.
Selanjutnya dilakukan uji disolusi dengan variasi waktu yaitu pada menit
5, 10, 15, 20, dan 30. Dengan masing_masing diperoleh presentasi disolusi
yakni pada perlakuan simplo 46,8626%; 52,4034%; 52,6382%; 67,2730%;
47,97295% sedangkan pada perlakuan duplo diperoleh 55,5182%; 61,7165%;
58,6173%; 61,0591%; 51,0730%. Hasil ini tidak sesuai dengan kriteria
menurut Farmakope Indonesia edisi VI dimana seharusnya tablet amoxicilin
dipersyaratkan Q30 tidak kurang dari 75 % terdisolusi. Hasil praktikum yang
tidak sesuai ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor kesalahan yang mungkin
mempengaruhi hasil yang diperoleh antara lain suhu larutan disolusi yang
tidak konstan, ketidaktepatan jumlah dari medium disolusi setelah dipipet
beberapa ml, terjadi kesalahan pengukuran pada waktu pengambilan sampel
menggunakan pipet volume, indikator yang digunakan sudah rusak, atau suhu
yang dipakai tidak tepat.
BAB V
KESIMPULAN
Lala Seselia, Rina Saputri, Saftia Aryzki, Yusuf Mukti Anggoro, 2023. STUDI
BIOEKIVALEN OBAT SECARA IN VITRO(UJI DISOLUSI) TERHADAP
OBAT PARACETAMOLGENERIKDENGAN MEREK DAGANG. Prosiding
Penelitian dan Pengabdian Karya Cendekia.
Saafrida, Salman Umar, Henny Lucida, 2022. Pengembangan dan Validasi
Metode Disolusi Tablet Salut Enterik Ketoprofen. Jurnal sains dan farmasi
klinis, vol 9 no.3, hh 285-290
LAMPIRAN
Gambar 11. Duplo menit ke-20 Gambar 12. Duplo menit ke-30
Gambar 13. Hasil uji disolusi