Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tahun 2018 Kementerian Agama Repuplik Indonesia menetapkan
Peraturan Menteri Agama (PMA) nomor 19 tahun 2018 yang ditanda tangani
oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin tertanggal 27 Agustus 2018.
Pasal 21 ayat (1) PMA 19 tahun 2019 tersebut menyebutkan “Administrasi
pencatatan perkawinan melalui aplikasi sistem informasi manajemen
perkawinan berbasis online.”
Pada bulan Maret 2018 Bimas Islam memberitakan akan merilis
Aplikasi (Sistem Informasi dan Managemen Pernikahan) Simkah Website1 dan
baru diresmikan pada tanggal 8 November 20182. Aplikasi Simkah Website
memiliki keunggulan diantaranya akan semakin mendorong pelaksanaan
reformasi birokasi di lingkungan Kemenag, utamanya dalam pelayanan catatan
pernikahan di KUA. Karena dengan menggunakan Simkah Website, semua
informasi terkait peristiwa nikah dan pencatatan pernikahan akan terpapar
dengan transparan3.
Sejak awal 2019 penulis telah mencoba menerapkan pencatatan Simkah
Web di KUA Kec. Jatilawang Kab. Banyumas. Penulis menjumpai beberapa
keunggulan dan kekurangan dalam Simkah Website, diantara keunggulannya
adalah data pencatatan calon pengantin akan lebih valid karena merujuk pada
satu data yakni Nomor Induk Kependudukan (NIK). Namun dari keunggulan
tersebut menyertakan beberapa masalah, diantaranya adanya ketidaksamaan
antara yang tertulis di KTP calon penantin dan wali dengan validasi NIK yang
ada di Simkah website. Demikian juga Simkah website masih sangat bergantung
pada jaringan internet, jika internet terganggu maka tidak bisa mengakses
simkah web sehingga menghambat pelayanan perkawinan.

1
Kontri, https://kemenag.go.id/berita/read/507225, diakses tanggal 9 Mei 2019.
2
Indah Limy, https://kemenag.go.id/berita/read/509345, diakses tanggal 9 Mei 2019.
3
Ibid.
2

Demikian juga penguasaan teknologi berbasis website bagi penghulu


dan atau operator dalam menjalankan Simkah website, ada yang mampu dan ada
yang belum mampu. Jika penghulu itu mampu maka akan lebih mudah untuk
menyesuaikan namun sebaliknya jika penghulu itu tidak memahami, maka akan
berdampak pada kelancaran pelayanan perkawinan berbasis website tersebut.
Di kabupaten Banyumas terdapat 37 penghulu, 27 penghulu
diantaranya mendapat tugas tambahan menjadi Kepala KUA. Setiap KUA
memiliki operator Simkah web yang di tugaskan kepada salah satu pegawai JFU.
Dari 27 KUA, berdarsar informasi dari salah satu pegawai Bimas Islam
Kementerian Agama Kab. Banyums yang membidangi pelayanan Simkah
website, sampai awal bulan Mei 2019 baru satu KUA yang telah menjalankan
pelayanan perkawinan sejak perndaftaran sampai pencetakan buku nikah.
Sebagian besar baru pada tahap pemeriksaan dan sebagian ada yang sudah
sampai tahap pencatatan namun belum dilanjutkan ke tahap pencetakan. Padahal
pada Simkah Web, data pendaftaran dan pemeriksaan akan tidak tampak lagi
setelah tanggal nikah terlewati.
Dari informasi tersebut di atas, tentunya terdapat problematika dalam
pelaksanaan pelayanan perkawinan berbasis Simkah web. Oleh karena itu Perlu
adanya pemetaan problematika dan solusi untuk memperlancar pelayanan
dengan mengandalkan Simkah web.

B. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan
dibahas oleh penulis dalam karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Bagaimana problematika pelayanan perkawinan dengan menggunakan
Simkah website ?
2. Bagaimana tantangan tugas penghulu dalam melayani pencatatan
perkawinan melalui Simkah berbasis website ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Tujuan Penulisan
3

Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :


a. Untuk mengetahui bagaimana problematika pelayanan perkawinan
dengan menggunakan aplikasi Simkah website.
b. Untuk mengetahui tantangan para penghulu dalam dalam pelayanan
perkawinan dengan menggunakan aplikasi Simkah website.

2. Manfaat Penulisan
Secara Teoritis diharapkan tulisan ini bermanfaat khususnya :
a. Mengetahui problematika pelayanan perkawinan dengan aplikasi
menggunakan aplikasi Simkah website.
b. Mengetahui tantangan penghulu dalam melayani pencatatan perkawinan
degan menggunakan Simkah website.
Secara praktis diharapkan tulisan ini bermanfaat memberi masukan kepada
para penghulu dan pemangku kepentingan khusunya dalam hal pelayanan
perkawinan menggunakan aplikasi Simkah website.

D. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis menyusun karya ini dalam empat
bab. Bab pertama membahas tentang latar belakang masalah dimana didalamnya
dibahas tentang kegundahan penulis dalam menjalankan tugas sebagai penghulu.
Pada bab kedua membahas tentang landasan teori dimana penulis akan
membahas tentang aturan hukum yang seharusnya dilaksanakan dalam
pelayanan Simkah berbasis website, seperti adanya peraturan menteri agama
nomor 19 tahun 2018 tentang pencatatan perkawinan dan juga keputusan
direktorat jendral bimbingan masyarakat Islam nomor 713 tahun 2018 tentang
penetapan formulir dan laporan pencatatan perkawinan atau rujuk. Motodologi
penelitian juga dibahas pada bab kedua yakni sebagai acuan bagi penulis untuk
menelaah cara menggali permasalahan, menganalisa serta menyimpulkan
penelitian. Dengan metodologi yang tepat dan terarah akan lebih mempermudah
dan mengarahkan penulis agar sesuai dengan tujuan dari penulisan ini.
4

Pada bab ketiga penulis membahas tentang problematika dan tantangan


penghulu-penghulu se-kabupaten Banyumas dalam mengaplikasikan pelayanan
Simkah berbasis website.
Pada bab keempat penulis akan menyimpulkan sejauh mana problematika
dam tantangan penghulu dalam melayani masyarakat dengan aplikasi Simkah
berbasit website dan panulis sertakan saran buat penghulu dan pemangku
kebijakan agar problematika penghulu bisa diatasi dengan baik.
5

BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

A. Kajian Teoritis
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik4.
Penghulu adalah pegawai negeri sipil sebagai pegawai pencatat
perkawinan5. Penghulu diberitugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara
penuh oleh Menteri Agama atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk melakukan pengawasan nikah/rujuk
menurut agama Islam dan kegiatan kepenghuluan 6.
Penghulu dapat diberi tugas tambahan menjadi kepala Kantor Urusan
Agama kecamatan dengan jabatan penghulu dengan tugas tambahan7, dan tugas
tambahan memimpin KUA kecamatan bukan merupakan jabatan structural8.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai penghulu,
pengadministrasian pencatatan perkawinan dilakukan melalui aplikasi sistem
informasi manajeman perkawinan berbasis online, dalam hal KUA kecamatan
belum terhubung dengan jaringan, administrasi pencatatan perkawinan
dilakukan secara offline9.
Sistem informasi dan menageman pernikahan atau yang dikenal dengan
Simkah mulai resmi diberlakukan di KUA Kecamatan berdasar keputusan
Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam nomor DJ.II/369 tahun 2013
tertanggal 3 April 2013. Ada empat point dalam keputusan tersebut, diantaranya

4
Poin C. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia nomor 17 tahun 2017 tentang pedoman penilaian kinerja unit penyelenggara
pelayanan publik.
5
Peraturan Menteri Agama nomor 19 tahun 2018, pasal 1 ayat 2.
6
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor Per/62/m.pan/2015, pasal 1
ayat 1.
7
Peraturan Menteri Agama nomor 34 tahun 2016, pasal pasal 6 ayat 1.
8
Peraturan Menteri Agama nomor 34 tahun 2016, pasal pasal 6 ayat 2.
9
Peraturan Menteri Agama nomor 19 tahun 2018, pasal 21 ayat 1 dan 2.
6

adalah pada keputusan kesatu yakni penerapan Simkah pada KUA Kecamatan
merupakan suatu tuntutan yang mesti dilakukan dalam era globalisasi dan
transformasi saat ini dalam rangka meningkatkan pelayan publik. Pada
keputusan kedua berbunyi pelayan yang mudah dan murah sebagai lembaga
pemerintah dalam mengayomi masyarakat mengharuskan adanya upaya
perubahan paradigma agar semua layanan dapat diakses melalui media teknologi
informasi. Serta pada keputusan ketiga, aplikasi Simkah merupakan sarana
pencarian dan pencatatan nikah pada KUA Kecamatan yang dapat menghasilkan
data dan informasi secara elektronik menuju penerapan e-nikah.
Pada awal adanya Simkah yakni tahun 2013, Simkah merupakan
program Aplikasi Komputer berbasis Windows yang berguna untuk
mengumpulkan data-data Nikah dari seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) di
Wilayah Republik Indonesia secara online maupun offline, data akan tersimpan
dengan aman di KUA setempat, di Kabupaten/Kota di Kantor Wilayah Propinsi
dan di Bimas Islam. Data-data tersebut berguna untuk membuat berbagai analisa
dan laporan sesuai dengan berbagai keperluan10. Simkah windows tidak hanya
digunakan untuk pencatatan perkawinan saja, terdapat fasilitas lainnya seperti
pencatatan wakaf, kemasjidan dan rujuk.
Aplikasi Simkah windows merupakan aplikasi yang memerlukan
penginstalan pada komputer yang memerlukan pemahaman cara penginstalan
aplikasi tersebut. Aplikasi yang tidak harus terhubung dengan internet ini
mampu membantu secara signifikan tugas dari penghulu dalama pencatatan
perkawinan. Terbukti sejak tahun 2013 tersebut di kabupaten Banyumas semua
KUA telah menggunakannya dan telah berjalan dengan baik serta membantu
mempercapat proses pencatatan perkawinan.
Sejak peluncuran Simkah, penilaian lomba KUA Teladan tingkat
nasionalpun tidak lepas dari kemampuan aplikasi Simkah dalam menyajikan
data perkawinan. Peserta bahwan Pemenang lomba KUA teladan tingkat

10
Aris Setiawan, Buku Panduan SIMKAH, Ariessoftware.Net@2010. Hal. 4.
7

nasional hampir semua menyertakan aplikasi Simkah sebagai jargon utama


dalam pelayanan perkawinan.
Sejak tahun 2018 muncullah Simkah berbasis website tepatnya pada
tanggal 8 November 2018. Simkah yang digagas oleh Kementerian Agama ini
menjadi aplikasi yang resmi dan wajib dilaksanakan oleh KUA seluruh
indonesia. Terdapat pro dan kontra mengenai peresmian Simkah website ini,
karena KUA-KUA belum semua memiliki akses internet, padahal internet
menjadi syarat utama dalam aplikasi Simkah website ini.
Simkah yang dapat diakses dimanapun berada ini memiliki keunggulan,
diantaranya data calon pengantin dan wali merujuk pada data yang dimiliki oleh
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil). Di samping itu, aplikasi
ini dapat menampilkan secara langsung data perkawinan yang ada di KUA-KUA
sehingga tujuan pengembangan informasi dan digitalisasi sangat nampak.
Adapun cara-cara penggunaan Simkah website secara singkat adalah
sbb :
1. Gunakan browser yang ada pada komputer, dianjurkan menggunakan google
crome terbaru.
2. Masukkan alamat : https://www.simkah.kemenag.go.id pada alamat yang
sudah disediakan oleh browser google crome. Klik menu login/masuk dan
masukkan user id dan paswordnya yang sudah disediakan oleh Kementerian
Agama. User dan pasword merupakan kode rahasia yang tidak boleh
diketahui secara umum.
3. Setelah berhasil masuk, terdapat menu beranda, input data nikah, akta nikah,
modul lain, dan statistik.
4. Pada menu beranda terdapat sub menu buku nikah, lakukan input seri dan
nomor porporasi sebelum melakukan pencatatan perkawinan.
5. Pada menu input data nikah terdapat tiga sub menu, yakni pendaftaran nikah,
pemeriksaan nikah, dan pencatatan nikah.
6. Jika akan melakukan pendaftaran nikah maka klik menu input data nikah lalu
klik pendaftaran nikah. Maka akan muncul jendela pendaftaran. Pilih lokasi
perkawinan apakah di KUA atau diluar KUA, masukkan tanggal rencana
8

perkawinan dan pilih waktu pelaksanaan perkawinan, jika waktu tersebut


belum ada yang mendaftar, maka Simkah akan menampilkan bahwa jadwal
tersedia, jika sudah ada, maka akan muncul jadwal sudah penuh. Klik ok
setelah itu akan muncul ikon lanjut, klik lanjut jika ingin melanjutkan.
7. Pada tampilan berikutnya, masukkan alamat perkawinan jika pernikahan di
lakukan di luar kantor. Selanjutnya ada 3 menu tampilan yakni data calon
suami, data calon istri dan checklist dokumen. Masukkan NIK calon suami
dengan benar lalu klik validasi, maka akan muncul data calon pengantin.
Kecuali nama, semua data dapat dirubah jika ada kesalahan atau perbedaan
dengan keaslian data, seperi pendidikan dan pekerjaan. Maukkan nomor
handphone calon suami dan klik upload foto dengan begroun biru.
Selanjutnya klik menu calon istri, lakukan seperti pada calon suami, hanya
saja pada kolom ini tidak ada menu nomor handphone. Selanjutkan klik menu
checklist dokumen, cecklis dokumen yang sudah ada selanjutnya jika data
sudah benar maka cecklist pada pertanyaan apakah anda yakin data yang
diisikan sudah benar dan valid, jika yakin klik lanjut. Maka akan muncul
nomor pendaftaran. Lakukan pencetakan pendaftaran, jika memungkinkan
lakukan ubah nama, sesuaikan dengan nama calon pengantin.
8. Tahap selanjutnya adalah pemeriksaan. Pada menu ini jendela yang
ditampilkan adalah data calon pengantin dan orang tua serta wali. Seperti
dalam pendaftaran terdapat lima menu, yakni calon suami, calon istri, wali,
wakil wali dan wakil suami. Pada menu calon suami, terdapat data calon
suami saat pendaftaran dan kelengkapan data kedua orang tua. Namun data
calon suami sudah terblok tidak bisa dirubah lagi kecuali pada kolom status.
Pilih status catin tersebut, jika belum menikah pilih jejaka jika sudah menikah
pilih duda atau beristri. Selajutnya masukkan NIk data orang tua baik ayah
maupun ibu sesuai menu yang ditampilkan. Pada menu ini, data orang tua
semua terblok (tidak bisa diedit kecuali pada kolom kewarganegaraan dan
agama). Pada menu calon istri lakukan hal yang sama seperti menu calon
suami.
9

9. Pada menu wali, pilih wali yang akan melaksanakan perkawinan, apakah
nasab atau hakim, input data sesuai petunjuk dan masukkan NIK wali
kemudian klik validasi maka akan muncul data wali. Pada kolom ini semua
data wali terbuka untuk diedit jika tidak sesuai dengan data yang ada.
Masukkan nomor handphone wali atau catin wanita.
10. Pada menu wakil wali, lakukan hal yang sama pada kolom wali ditambah
dengan nomor dan tanggal wakil wali tersebut dilaksankan, demikian juga
pada menu wakil suami.
11. Selajutnya masukkan data mas kawin / mahar, pilih siapan pemeriksanya dan
klik simpan jika yakin data semua sudah benar. Lakukan proses pencetakan
dengan memilih ikon pencetakan.
12. Pada menu pecatatan perkawinan ada dua cara. Jika pernikahan itu di KUA,
maka pecatatan bisa langsung, namun jika perkawinan di luar KUA maka
harus memasukkan no billing dan upload bukti bayar. Jika sudah maka akan
muncuul ikon yang sama dengan yang pernikahan di KUA.
13. Selanjutnya masukkan nomor Akta nikah, masukkan kedua saksi, seri dan
nomor porporasi, tanggal pengeluaran buku nikah dan pilih penghulu yang
menghadiri pencatatan perkawinan.
14. Selanjutnya proses pencetakan, masih pada kolom pencatatan nikah, cari
data pengantin yang akan dicetak, lalu pilih ikon yang akan dicetak, misalnya
Akta Nikah, buku nikah, kartu nikah dan atau kehendak nikah.

B. Kerangka Berfikir
Pencatatan perkawinan merupakan tugas negara yang diberikan kepada
penghulu. Sejak berdirinya Kementerian Agama (Departemen Agama) pada
tahun 1945 pencatatan perkawinan mengalamani perkembangan yang baik,
mulai dari penulisan manual hingga saat ini dengan komputerisasi. Terlepas dari
kelemahan dari semua mode penulisan pencatatan, penghulu bekerja untuk
melayani dengan baik setiap masyarakat yang akan melakukan perkawinan.
Sistem Informasi dan managemen pernikahan / perkawinan yang dikenal
dengan istilah Simkah merupakan awal kemajuan pencatatan perkawinan atau
10

yang dikenal dengan komputerisasi / digitalisasi pencatatan perkawinan.


Sebelumnya menggunakan tulisan tangan kemudian menjadi pencetakan.
Dengan adanya peralihan tersebut, tentunya sumber daya manusianyapun
harusnya ikut menyesuaikan. Tentunya Kementerian Agama memahami hal
tersebut, nyatanya pemerintah mengadakan pelatihan-pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan penghulu dan operator, namun tentunya kemampuan
digital para penghulu dan operatorpun berbeda-beda sehingga dalam
pelaksanaan pun akan terjadi perbedaan pemahaman.
Tahun 2018 merupakan tahun peningkatan digitalisasi pelayanan
perkawinan. Kementerian Agama menghendaki adanya transparani dan kesatuan
data dalam pelayanan perkawinan sehingga menggandeng Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil. Secara teori rencana Kementerian Agama telah tercapai,
namun nyatanya banyak problem dilapangan. Masih banyak penghulu yang
enggan melaksanakan dengan alasan memperlambat pelayanan kepada
masyarakat.
Tahun 2019 dilakukan pelatihan-pelatihan tingkat daerah untuk
mempercepat terealisasinya Simkah website ini. Namun ternyata belum berhasil
100 % karena kendala pada server Simkah website itu sendiri. Ketika para
operator di seluruh Indonesia serempak menggunakannya pada waktu-waktu
pelayanan masyarakat, Simkah website ini mendadak tak bisa di oprasikan. Hal
ini menunjukkan bahwa ada yang belum sempurna dalam aplikasi berbasis
website. Kementerian Agama harus bergerak cepat jika aplikasi Simkah berbasis
website ini tidak lagi ditinggalkan oleh penggunanya.
Bagi penghulu sebagai pelaksana, apapun bentuk aplikasinya jika
mempermudah pelayanan perkawinan mestinya akan membantu dan pastinya
akan menggunakannya secara otomatis apalagi jika aplikasi tersebut juga
bermanfaat buat menunjang angka kredit dan kenaikan jabatan penghulu itu
sendiri.
11

C. Motodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah dalam penelitian ini dengan
metode penelitian deskriptif, yakni penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi
dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan
mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit
yang diteliti antara fenomena yang diuji.
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), penulis akan
mengumpulkan data dengan cara menelfon langsung penghulu dan operator
Simkah dan pihak-pihak terkait11 dan pendekatannya menggunakan
pendekatan penelitian yuridis normatif yang berdasar ketentuan-ketentuan
atau auran perundang-undangan yang ada dikaitkan dengan teori hukum serta
melihat realita yang terjadi di masyarakat yaitu yang berkaitan dengan
pelayanan perkawinan oleh penghulu Aplikasi berbasis Simkah website.

2. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sangat
sentral, di mana pada subjek inilah data yang diteliti berada dan diamati oleh
peneliti yaitu para penghulu yang ada di Kabupaten Banyumas dan para
operator Simkah berbasis website.

3. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian
(data yang langsung diperoleh dari lapangan).12 Dalam hal ini data yang
diperoleh berasal dari wawancara dengan para penghulu yang ada di
Kabupaten Banyumas dan para operator Simkah berbasit website dan
data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

11
Sumardi Suryabrata, Metedologi Penelitian (Jakarta : Rajawali,1990), hlm. 23.
12
Saiffudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,1998), hlm. 91.
12

b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari pihak lain dengan
kata lain sumber data yang mengutip dari sumber lain, yaitu seperti aturan
perundang-undangan baik peraturan menteri agama (PMA) maupun
keputusan keputusannya, buku-buku, jurnal, website dan lain-lain yang
terkait dengan tema penelitian ini.
13

BAB III
PROBLEMATIKA PENGHULU DALAM PELAYANAN PERKAWINAN
MENGGUNAKAN APLIKASI SIMKAH

A. Pelayanan Perkawinan Menggunakan Aplikasi Simkah


Dalam melakukan pelayanan perkawinan, penghulu di kabupaten
Banyumas sudah 100 % menggunakan pelayanan Simkah, demikian juga dalam
pencetakan Akta Nikah dan buku nikah sudah 100% menggunakan pencetakan
printer passbook (PLQ), tidak ada lagi yang menggunakan tulisan tangan. Sejak
tahun 2018 Kementerian Agama telah merilis penggunaan Simkah website yang
mewajibkan semua KUA untuk menggunakannya. Oleh karena sejarah Simkah
mengalami perubahan cara pencatatan, maka pembahasan penulisan adalah
problematika pelayanan perkawinan menggunakan Simkah windows dan
Simkah website.
1. Pelayanan perkawinan menggunakan Simkah windows.
Dalam pelayanan perkawinan menggunakan Simkah windows,
penghulu dimanjakan dengan fasilitas yang cukup lengkap serta kemudahan
untuk mengatur aplikasi Simkah tersebut sehingga kebutuhan administrasi
pelayanan dan kebutuhan akan angka kredit penghulu terakomodasi.
Simkah windows tidak mengharuskan untuk menggunakan jaringan
internet sehingga dalam pelayanan relatife lebih cepat, namun dalam proses
pengiriman data ke server tentunya dibutuhkan jaringan internat tetapi tidak
harus setiap hari.
Dalam pelayanan Simkah windows ini, penghulu bekerja sama
dengan operator Simkah yakni JFU utuk menginput data pendaftaran, setelah
itu operator mencetak validasi data untuk diperiksa oleh penghulu, jika ada
yang salah penghulu membubuhi tanda maka nantinya akan diperbaiki oleh
operator simkah. Dalam hal ini, penghulu yang tidak bisa mengoperasikan
Simkahpun dapat bekerjasama dengan baik untuk pelayan perkawinan.13

13
Wawancara dengan Mujamil, MSI selaku ketua peguyuban penghulu di Kementerian
Agama Kabupaten Banyumas pada tanggal 11 Mei 2019.
14

Penghulu yang memiliki kemampuan mengoprasikan Simkah, akan


lebih berjalan cepat lagi dengan cara melakukan pemeriksaan nikah langsung
menggunakan simkah, jika ada kesalahan input data, maka penghulu dapat
secara langsung memperbaiki data input di aplikasi Simkah tersebut.
Dalam hal calon pengantin dan wali tidak bisa hadir ke KUA untuk
melakukan pemeriksaan data, masih ada peluang bagi operator untuk
menginput data perbaikan setelah perkawinan itu dilaksanakan.14
Dalam proses perkawinan, catin yang belum hadir dan belum
melengkapi pemeriksaan, penghulu belum mencetakkan data perkawinan
pada lembar blangko Akta Nikah (N) dan pemeriksaan nikah (NB). Penghulu
cukup di beri catatan lembar validasi data pendaftaran nikah.
Setelah proses perkawinan selesai, semua berkas diberikan kepada
operator Simkah untuk diperbaiki datanya dan selanjutnya akan dilakukan
proses pencetakan baik blangko pemeriksaan (NB), Akta Nikah (N), dan
buku nikah (NA).
Calon pengantin yang sudah hadir untuk melakukan pemeriksaan
perkawinan sebelum pelaksanaan perkawinan, operator Simkah dapat
mencetakkan blangko pemeriksaan dan Akta Nikah sebelum pelaksanaan
perkawinan setelah itu baru diterbitkan buku nikah. Pencetakkan buku nikah
sebelum pelaksaan perkawinan pun bisa dilakukan jika penghulu sudah
yakin akan kebenaran data yang ada dan persyaratan sudah lengkap
semuanya.
Dalah hal penggunanaa Simkah berbasis windows ini, penghulu
dapat merubah dan atau menambah data pengantin kapanpun, baik sebelum
pelaksanaan maupun sesudah pelaksanaan. Data pendaftaran, pemeriksaaan
maupun pencatatan Akta Nikah tidak akan hilang selama komputer masih
dalam keadaan baik dan penyimpanan data base juga baik.

14
Wawancara dengan Boni Haryanto selaku operator Simkah di KUA Kecamatan
Ajibarang pada tanggal 10 Mei 2019.
15

Demikian juga, penghulu dipermudah dengan adanya Simkah


berbasis windows ini dalam menyelesaikan tugas laporan bulan, serta
pemberkasan untuk memenuhi angka kredit.

2. Pelayanan Perkawinan Menggunakan Simkah website.


Dalam penggunaan simkah website, penghulu dipermudah dan
dimanjakan dengan penginputan data yang cepat yakni penggunakan nomor
induk kependudukan (NIK). Pada saat pendaftaran nikah penghulu cukup
memilih waktu pelaksanaan dan lokasi pelaksanaa perkawinan kemudian
memasukkan NIK calon pengantin lalu tekan tombol validasi, maka data
calon pengantin akan langsung terinput. Penghulu tinggal memperbaharui
data yang belum valid seperti pendidikan, alamat, status dan nomor
hendphone yang calon pengantin serta memasukkan foto begron biru.15
Setelah terinput data dengan benar, maka secara otomatis
pendaftaran perkawinan akan muncul dan penghulu bisa langsung mencetak
bukti pendaftaran perkawinan tersebut. Yang harus diperhatikan oleh
penghulu atau operator Simkah website pada saat menginput pendaftaran
adalah nama kedua orang tua dari calon pengantin, apakah sudah sesuai
dengan KTP dan KK orang tua yang bersangkutan atau belum, dan apakah
orang tua yang muncul pada validasi NIK itu orang tua kandung atau bukan.
Jika tidak sesuai, maka wajib bagi penghulu atau operator untuk mengganti
nama orang tua tersebut pada saat pendaftaran. Jika tidak, maka data tersebut
akan muncul dan tidak bisa dirubah pada saat pemeriksaan maupun
pencatatan Akta Nikah.
Setelah proses pendafataran nikah sudah benar, maka akan berlanjut
ke proses pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan, penghulu atau operator
tinggal memasukkan nomor pemeriksaan dan menambah data kedua orang
tua calon pengantin beserta wali. Dalam memasukkan data orang tua dan

15
Wawancara dengan Murti Astuti, SH, selaku operator Simkah di KUA Kecamatan
Jatilawang pada tanggal 9 Mei 2019.
16

wali, cukup menggunakan NIK yang bersangkutan, penghulu atau operator


tidak bisa mengedit nama, tempat tanggal lahir, pekerjaan dan alamat orang
tua. Penghulu atau operator hanya diberi peluang untuk mengedit
kewarganegaraan dan agama. Namun pada kolom wali, penghulu atau
operator dapat merubah semua data.
Masih dalam proses pemeriksaan, penghulu atau operator wajib
memasukkan rencana mahar atau mas kawin calon pengantin jika tidak maka
tidak bisa disimpan. Jika calon pengantin masih ragu atau belum
menentukan maharnya, maka operator atau penghulu bisa membubuhi tanda,
seperti titik (.) atau yang laiinya. Penghulu atau operator tidak usah khawatir,
karena data mahar bisa dirubah dikemudian hari sampai hari pelaksanaan
perkawinan.
Proses selanjutnya adalah pada kolom pencatatan perkawinan. Ada
dua proses yang berbeda pada saat mau masuk ke kolom pencatatan, jika
pernikahan itu di luar kantor, maka penghulu wajib memasukkan nomor
billing pembayaran pencatatan perkawinan dan bukti pembayaran
pencatatan perkawinan. Setelah itu barulah bisa mengedit atau melengkapi
data pencatatan perkawinan. Berbeda jika perkawinan itu di balai nikah
KUA kecamatan, maka penghulu atau operator dapat secara langsung
mengedit dan melengkapi data pencatatan perkawinan.
Pada saat proses pencatatan perkawinan, penghulu atau operator
diwajibkan memasukkan nomor Akta Nikah, seri dan nomor porporasi
Kutipan Akta Nikah serta saksi. Yang lebih penting saat pencatatan
perkawinan wajib dilakukan maksimal pada hari atau tanggal dimana calon
pengantin melangsukan perkawinannya atau bisa dilakukan sehari sebelum
pelaksanaan perkawinan. Jika hal tersebut tidak dilaksanakan, maka
penghulu atau operator akan kehilangan data secara keseluruhan, baik
pendaftaran maupun pemeriksaan, karena data tersebut akan tidak tampak
setelah hari pelaksanaan baik sudah melalui tahap pencatattan maupun
belum.
17

Setelah proses pencatatan selesai, selanjutnya adalah tahap


pencetakkan. Pada tahap ini, penghulu atau operator tinggal memilih data
apa yang akan dicetak. Ada lima ikon yang bisa dipilih, yakni pencetakkan
Akta Nikah, pencetakkan Kutipan Akta Nikah, pencetakan pemberitahuan
kehendak nikah, pencetakan kartu nikah dan ikon edit pencatatan.
Pada ikon pencetakkan Akta Nikah, jika dipilih maka akan
mendownlod data Akta Nikah yang siap cetak dalam bentuk file rtf yang bisa
kita buka dengan office word atau wps writer pada komputer kita. Jika
memilih ikon pencetakan buku nikah, maka akan mendownlod data kutipan
Akta Nikah yang siap cetak dalam bentuk rtf dan terbagi dalam 7 halaman.
Demikian juga ketika memilih ikon pemberitahun kehendak nikah atau kartu
nikah, maka akan terdownlod secara langsung dalam bentuk pdf.
Selanjutnya tinggal langkah pencetakan menggunakan printer yang telah
disiapkan.

B. Analisis Masalah
Pencatatan perkawinan merupakan kewajiban dari penghulu yang
dibantu oleh operator Simkah dan pegawai lainnya. Simkah merupakan aplikasi
yang secara resmi telah diakui oleh Kementerian Agama sejak 2013 hingga
sekarang. Adapun Simkah berbasis windows secara resmi sejak 2013 (bahkan
telah berjalan sebelumnya) hingga 2018 telah mengalami berbagai perubahan
(update) sehingga para penghulu dan operator Simkah telah terampil
menggunakan aplikasi Simkah windows tersebut.
Sejak 2018 aplikasi Simkah terjadi modifikasi dari Simkah windows
menjadi Simkah website. Dalam proses peralihan tentunya terjadi penyesuaian
yang sangat signifikan, dan tentunya kedua aplikasi tersebut memiliki
keunggulan dan kelemahan dalam pengoprasikannya. Diantara keunggulan dan
kelemahan serta perbedaan dan kesamaan kedua sistem tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Keunggulan Aplikasi Simkah Windows dan Website.
a. Keunggulan Aplikasi Simkah Windows.
18

Keunggulan Aplikasi Simkah Windows diantaranya :


1) Aplikasi ini dalam penggunaannya tidak membutuhkan secara penuh
akses internet. Internet digunakan hanya untuk mengirim data ke server
atau dalam validasi NIK. Jika internet sedang off, maka pelayanan
pencatatan perkawinan masih dapat berjalan lancar.
2) Aplikasi ini tidak mengenal batas dan waktu pencatatan. Kapanpun
pencatatan dilakukan baik saat pendaftaran pernikahan maupun jauh
setelah pernikahan, pencatatan perkawinan bisa berjalan dengan baik
karena waktu pencatatan bisa di sesuaikan.
3) Aplikasi ini membuka ruang perubahan nama dan data lainnya yang
tidak sesuai dengan KTP, KK, Ijazah atau Akta Lahir, sehingga apapun
keinginan dari calon pengantin dapat di setujui selama masih ada bukti
otentik dari calon pengantin tersebut atas data tersebut, dan calon
pengantin bisa membuat pernyataan akan pilihannya tersebut.
4) Dalam hal pencetakan baik blangko NB, N, NA dan lain sebagainya,
operator dapat menyesuaikan sesuai dengan cetakan dari blangko itu
sendiri. Misalnya kurang geser ke kanan-kiri, atau kurang ke bawah-atas
dan lain sebagainya.
5) Dalam hal kebutuhan pengumpulan berkas angka kredit, penghulu dapat
menggunakan data data yang ada yang bisa di ekstrak ke excell,
sehingga para penghulu sangat dimudahkan dibandingkan harus
menulis ulang data data pengantin.

b. Keunggulan Aplikasi Simkah Website.


Keunggulan Aplikasi Simkah website diantaranya :
1) Aplikasi ini merupakan apliksi yang sangat akurat dalam penyajian data
sejak dimulainya pencatatan yakni pendaftaran hingga perncatatan dan
pencetakan.
2) Aplikasi ini 100 % membutuhkan jaringan internet sehingga tidak
memerlukan penginstalan di komputer. Operator simkah dan penghulu
19

bisa membuka dimanapun baik dirumah maupun dikantor dan kapanpun


serta pake komputer siapapun, asal ada jaringan internet.
3) Aplikasi ini bisa dibuka menggunakan handphone sehingga ketika ada
pemadaman listrik di kantor, aplikasi ini mampu dijalankan untuk
pelayanan pernikahan.
4) Aplikasi ini menggunakan data validasi NIK secara nasional yang ada di
dindukcapil pusat, sehingga operator Simkah dengan mudah menginput
data tinggal validasi NIK maka akan muncul data calon pengantin dan
wali. Hal ini yang akan menutup ruang perbaikan atau perubahan bagi
calon pengantin saat pendaftaran perkawinan. Jika data setelah di
validasi tidak sesuai dengan data yang lain, maka perubahannya adalah
kewenangan dari dindukcapil bukan pada KUA. Ini akan mempermudah
operator Simkah dan penghulu dalam pencatatan, sehingga tidak
dipusingkan dengan permintaan dari calon pengantin dan wali.
5) Aplikasi ini menuntut para penghulu dan operator Simkah untuk jujur
dan disiplin serta teliti dalam pelayanan perkawinan. Jika terlambat
dalam pencatatan perkawinan, maka akan tidak tampak data-data yang
telah diiputnya sejak pendaftaran. Kebenaan data perkawinan juga harus
dimulai sejak pendaftaran, jika tidak, maka data tersebut tidak bisa
dirubah dan harus melalui pendaftaran ulang.
6) Aplikasi ini memutus ruang bagi operator atau penghulu yang akan
melaporkan pencatatan perkawinannya tidak sesuai dengan yang terjadi.
Misalnya nikah di luar kartor di catat di kantor. Karena aplikasi ini akan
terbaca secara nasional dan dapat dibaca oleh pengantin itu sendiri.
7) Aplikasi ini dapat di lihat dan diakses oleh pihak terkait kapanpun dan
dimanapun baik untuk mengetahui berapa jumlah peristiwa nikah baik
yang telah dilaksanakan maupun belum dilaksakan atau untuk
mengetahui berapa jumlah perkawinan di luar kantor maupun
perkawinan di kantor.
20

2. Kekurangan dari Aplikasi Simkah windows dan website.


a. Kekurangan dari Aplikasi Simkah windows.
Kekurangan dari Aplikasi Simkah windows diantaranya :
1) Aplikasi ini membutuhkan penginstalan pada komputer, sehingga tidak
dapat diakses dimana kita menginginkan, kecuali harus ada instalan
aplikasi windows ini.
2) Data base pada aplikasi ini harus senantiasa dijaga, jika komputer rusak
terkena virus atau hilang dicuri dan lain sebagainya, maka data
perkawinan akan hilang secara total. Operator Simkah harus senantiasa
mengamankan data base yang ada pada aplikasi ini.
3) Aplikasi ini membuka ruang untuk merubah data yang tidak sesuai
dengan data kependudukan, misalnya pengin merubah data NIK sesuai
dengan Ijazah calon pengantin dan lain sebagainya.
4) Aplikasi ini membuka ruang bagi operator dan penghulu yang akan
melakukan kebohongan dalam laporan pernikahan, misalnya nikah di
luar kantor dicatat nikah di kantor.
5) Aplikasi Simkah windows membutuhkan update (pembaharuan),
sedangkan update membutuhkan kemampuan dari penghulu atau
operator Simkah itu sendiri. Jika tidak dilakukan update maka aplikasi
tersebut akan mengalami kekurangan program dan atau tidak berfungsi
dengan baik sesuai dengan pembaharuan dari pembuatnya.

b. Kekurangan dari Aplikasi Simkah website.


Kekurangan dari Aplikasi Simkah website diantaranya :
1) Aplikasi ini membutuhkan jaringan internet, jika tidak ada atau jaringan
internet error, maka operator atau penghulu tidak bisa mengoprasikan
aplikasi Simkah website ini.
2) Aplikasi ini membutuhkan ketelitian dari operator atau penghulu, jika
saat pendaftaran terjadi kesalahan atau perubahan maka harus melakukan
pendaftaran ulang. Misalnya tanggal nikah terjadi perubahan atau nama
orang tua tidak sesuai dengan KTP orang tua itu sendiri.
21

3) Jika terjadi kegagalan dalam validasi NIK (rata-rata karena NIK ganda),
maka pendaftaran atau pemeriksaan perkawinan tidak bisa dilakukan
karena beberapa kolom khusunya nama tidak bisa diinput secara manual
harus melalui validasi NIK.
4) Foto calon pengantin yang tidak bisa di edit setelah pendaftaran dilalui,
padahal terkadang calon pengantin saat pendaftaran terkadang ada yang
lupa belum membawa foto.
5) Jika catin melakukan pendaftaran mandiri lewat aplikasi website, disaat
validasi penerimaan pendaftaran, maka tanggal dan bulan lahir akan
tertukar. Bulan menjadi tanggal dan tanggal menjadi bulan.
6) Pada saat hari pelaksanaan nikah, kolom pencatatan harus segera diinput,
jika tidak akan data perkawinan tersebut akan tidak tampak. Jika
dilakukan sehari setelah pelaksanaan perkawinan maka tidak bisa
dilakukan pencatatan.
7) Pendaftaran pelaksanaan perkawinan tidak bisa dilaksanakan
perkawinan pada hari itu juga, padalah tidak ada aturan yang melarang
pendaftaran perkawinan secara mendadak jika sudah mendapat
dispensasi perkawinan kurang 10 hari dari Kecamatan.

3. Kesamaan penggunaan aplikasi Simkah windows dan website


Diantara kesamaan penggunaan aplikasi Simkah windows dan website adalah
sebagai berikut :
a. Kedua aplikasi merupakan aplikasi yang dapat mempermudah dan
mempercepat pelayanan perkawinan dan membantu penghulu dalam
pencatatan perkawinan tanpa harus ditulis manual.
b. Dalam pencatatan perkawinan, kedua aplikasi sama-sama menggunakan
validasi data NIK untuk mempercepat pencatatan dan kebenaran
penginputan data lebih terjamin.
c. Operator Simkah dan penghulu tetap berperan dalam optimalisasi data
pencatatan perkawinan.
22

4. Perbedaan penggunaan Simkah windows dan website


a. Simkah windows membutuhkan penginstalan aplikasi sedangkan Simkah
website cukup menggunakan browser yang tersedia di komputer.
b. Simkah windows penggunaannya terbatas pada komputer yang telah
terinstal aplikasi Simkah, namun Simkah website bisa digunakan
dimanapun berada, tinggal memasukkan user dan paswednya.
c. Jika listrik padam dan KUA tidak memiliki jenset, simkah windows tidak
bisa digunakan untuk pelayanan, namun Simkah website bisa
menggunakan handphone walau lebih lambat dan lebih susah.
d. Simkah windows dapat digunakan walau tidak memiliki jaringan internet
sedangkan Simkah website tidak bisa digunakan sama sekali tanpa internet.
e. Simkah windows dapat dirubah atau diedit datanya jika terjadi kesalahan
atau perubahan tanggal, waktu pelaksanakan perkawinan atau data calon
pengantin dan wali secara total, namun Simkah website sebagian besar
data-datanya tidak dapat dirubah ketika data tersebut telah tersimpan.
f. Simkah windows punya menu selain pencatatan perkawinan, dan operator
Simkah dan penghulu dapat dengan mudah mengambil data untuk
keperluan kepenghuluan dan pelaporan NTCR, sedangkan Simkah website,
penghulu belum bisa mengambil data yang diperlukan untuk keperluan
angka kredit kecuali sebatas jumlah perkawinan dan statistik.
g. Simkah windows sudah begitu lengkap fasilitasnya hampir tidak ada
kekurangan kolom dalam penginputan data, sedangkan simkah website
masih ada beberapa kolom yang belum tersedia, seperti ijin atasan jika catin
anggota TNI / POLRI. Demikian juga jika catin duda atau janda, fasilitas
penginputan nomor akta cerai hanya satu, padahal pada blangko ada nomor
akta cerai dan ada nomor perkara.
23

BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasar hasir penelitian dan analisis serta pembahasan yang
penulis lakukan, berikut penulis sajikan kesimpulan yang merupakan jawaban
terhadap permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Problematika penghulu dalam pelayan Simkah berbasis website adalah pada
kemampuan server Simkah itu sendiri yang dimiliki oleh Kementerian
Agama. Sebab jika seluruh penghulu dan operator serempak menggunakan
aplikasi ini, maka akan terjadi error dan Simkah website tidak bisa dijalankan.
Demikian juga pada kualitas kecepatan internet dari masing-masing KUA
yang berbeda-beda, semakin cepat internya maka semakin mudah untuk
mengakses situs Simkah website serta komputer yang digunakan untuk
mengakses, jika memiliki komputer dengan spesifikasi yang bagus dan daya
browsing yang baik, maka akan mempengaruhi kecepatan dalam pelayana
perkawinan berbasis website.
2. Tantangan penghulu dalam menghadapi problematika pelayanan perkawinan
menggunakan Simkah merupakan tolak ukur atas integritasnya sebagai
seorang penghulu terhadap negara. Simkah baik berbasis windows maupun
website merupakan alat untuk memperoleh tujuan yakni pencatatan
perkawinan yang baik dan pelayanan yang prima terhadap masyarakat.
Simkah windows memiliki keunggulan dan juga kelemahan demikian juga
Simkah website, jika kedua Simkah ini berkolaborasi tentunya akan
mengurangi kelemahan masingh-masing. Penghulu yang masih bertugas pada
era digital ini harus meningkatkan kemampuan digitalnya agar tantangan
problematika pelayanan perkawinan bisa diatasi dengan baik. Peningkatan
kemampuan baik secara pelatihan maupun belajar mandiri tentunya akan
berdampak pada pelayanan yang prima terhadap masyarakat khususnya
pelayanan perkawinan. Penghulu tidak hanya berpangku tangan kepada
pegawai yang lain, karena era digital mengarahkan penghulu untuk madiri.
24

B. Saran
Setelah mengetahui problematika dan tantangan penghulu dalam
melakukan pencatatan perkawinan menggunakan aplikasi Simkah, penulis
berkeinginan memberikan saran seputar pelaksanaan pelayanan perkawinan
menggunkan Simkah website.
1. Bagi teman-teman penghulu untuk senantiasa mengikuti perkembangan
digitalisasi pelayanan terutama dalam pelayanan pernikahan menggunakan
Simkah khusnya Simkah website dan senantiasa mengedepankan sikap
integritas terhadap Kementerian Agama serta berfikir positif akan program
yang dijalankan oleh Kementerian Agama.
2. Bagi pemangku kebijakkan untuk senantiasa memahami problematika dan
tantangan penghulu dalam pencatatan perkawinan menggunakan aplikasi
Simkah website dan senantiasa membimbing serta melatih para penghulu
agar proses pelaksanaan pencatatan perkawinan dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan.
3. Bagi programer Aplikasi Simkah agar senantiasa mengembangkan Aplikasi
Simkah yang handal, tangguh, cepat dan mudah dijalankan oleh para
penghulu dan operator Simkah. Kolaborasi antara Simkah website dan
Windows adalah hal yang paling penulis harapkan demi kenyamanan dan
kecepatan dalam pelayanan pencatatan perkawinan.
25

DAFTAR PUSTAKA

Aris Setiawan, Buku Panduan SIMKAH, Ariessoftware.Net@2010.


Indah Limy, https://kemenag.go.id/berita/read/509345, diakses tanggal 9 Mei 2019.
Keputusan Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam nomor DJ.II/369 tahun 2013 tertanggal
3 April 2013.
Kontri, https://kemenag.go.id/berita/read/507225, diakses tanggal 9 Mei 2019.
Peraturan Menteri Agama nomor 19 tahun 2018.
Peraturan Menteri Agama nomor 34 tahun 2016.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor Per/62/m.pan/2015.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
nomor 17 tahun 2017 tentang pedoman penilaian kinerja unit penyelenggara
pelayanan publik.
Saiffudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,1998).
Sumardi Suryabrata, Metedologi Penelitian (Jakarta : Rajawali,1990).
Undang-undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974.
Wawancara dengan Boni Haryanto selaku operator Simkah di KUA Kecamatan Ajibarang pada
tanggal 10 Mei 2019.
Wawancara dengan Mujamil, MSI selaku ketua peguyuban penghulu di Kementerian Agama
Kabupaten Banyumas pada tanggal 11 Mei 2019.
Wawancara dengan Murti Astuti, SH, selaku operator Simkah di KUA Kecamatan Jatilawang pada
tanggal 9 Mei 2019.

Anda mungkin juga menyukai