Askep Kelompok (TN .Marzuki)
Askep Kelompok (TN .Marzuki)
anemia
CA COLON
Intervensi bedah/ pasca
Perdarahan intestinal bedah
feses bercampur darah Desruksi jaringan saraf
Terputusnya jaringan Luka pasca bedah
Kerusakan jaringan pembuluh
Merangsang serabut
vaskuler fekal darah,saraf
saraf nyeri
Port de entre
Inflamasi jaringan Mengeluarkan
Hipotalamus, korteks histamine dan
cerebri progtaslandin
Kehilangan fungsi
colon Merangsang reseptor Resiko infeksi
Nyeri dipersepsikan
nyeri pada ujung
saraf
Gangguan absorbs cairan NYERI
Nyeri dihantarkan ke
thalamus/ cortex
Resiko diare
cerebry
30
Data Subjektif Data Objektif
31
ANALISA DATA
32
Data objektif :
1. Ku lemah Kerusakan jaringan vaskuler
2. Nampak semua aktifitas vekal
pasien dibantu oleh
keluarga.
Perdarahan intestinal feses
bercampur darah
Anemia
Intoleransi aktivitas
Defisit Pengetahuan
33
kulit
c. Perubahan sekresi PH Luka pasca bedah
6. Ketidak adekuatan
perubahan tubuh sekunder :
a. Penurunan hemoglobin Port de entrce
b. Leukopenia
c. Supsesi respon
inflamasi Resiko infeksi
34
INTERVENSI KEPERAWATAN
30
INTERVENSI KEPERAWATAN
31
INTERVENSI KEPERAWATAN
32
INTERVENSI KEPERAWATAN
Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian obat 4. Membantu pengobatan
pasien
IMPLEMENTASI
33
post operasi - skala nyeri 5
Q : pasien mengatakan nyerinya terasa - pasien nampak meringis kesakitan
seperti tertusuk-tusuk/perih - Terpasang IVFD RL 20 Tpm
R : Nyeri pada perut post op - Terpasang kateter urine
S : Skala nyeri 5 - Terpasang colostomy
T : nyerinya terasa hilang timbul, - Terpasang drain post op
memberat ketika bergerak.
2. Mengobservasi ttv pasien A : Masalah Nyeri akut belum teratasi
Hasil :
TD :120/80 mmhg P : Lanjutkan intervensi
N :72 x/i 1. Mengkaji skala nyeri
P :18 x/i 2. Mengobservasi ttv pasien
S : 36.5 c 3. Memberikan posisi yang nyaman
3. Memberikan posisi yang nyaman 4. Berkolaborasi pemberian
Hasil : analgetik
- Nampak pasien nyaman dengan
posisi baring terlentang
4. mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
hasil :
Nampak pasien mengerti dan
mampu melakukan relaksasi nafas
dalam
5. Berkolaborasi pemberian analgetik
hasil :
injeksi ketorolac 30mg 1 amp/Iv
IMPLEMENTASI
Intoleransi Selasa 1. Membantu pasien dalam 20.00 S : pasien tidak dapat melakukan aktivitasnya tanpa
34
aktivitas b.d 17/12/19 mengidentifikasi aktivitas yang dibantu oleh keluarganya
kelemahan pada mampu dilakukan
pasien 17.00 H: O:
- Makan tidak mampu - KU lemah
- Mandi tidak mampu - Konjungtiva anemis
- Berpakaian tidak mampu - Terpasang IVFD Dex 0,5% 16 Tpm
- Eliminasi tidak mampu - Hasil TTV :
- Mobilisasi ditempat tidur TD :120/80 mmhg
tidak mampu N :68 x/i
P :20 x/i
S : 36.7 c
2. Membantu pasien memilih
aktifitas yang dapat dilakukan. A : Intoleransi aktivitas
H : tidak ada aktivitas yang
dapat pasien lakukan selain P : lanjutkan intervensi
berbaring di tempat tidur
1. Ajarkan aktivitas sederhana yang harus dilakukan
3. Membantu pasien dalam (misalnya : duduk ditempat tidur, duduk disisi
mengidentifikasi aktivitas yang tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke toilet).
mampu dilakukan 2. Memberitahukan keluarga pasien untuk
H : pasien tidak dapat mengawasi aktivitas pasin dan membantu pasien
menjalankan aktivitasnya dalam melakukan ADL.
35
IMPLEMENTASI
c. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
36
hasil:
dari hasil penyampaian
materi penyuluhan keluarga
pasien bertanya tenyang
kegunaan minyak zaitun
untuk pasien pasca operasi.
37
IMPLEMENTASI
Masalah Jam Tindakan Jam Evaluasi
keperawatan
Resiko infeksi b.d Selasa 1. Memonitor tanda dan gejala 19.00 S : pasien mengeluh nyeri pada bekas luka post operasi
luka post operasi infeksi
pada pasien 17/12/19 H : luka Nampak tertutup kasa, O:
Nampak kasa basah. 1.KU lemah
17.00
2. Mengajarkan cara mencuci 2.Nampak luka post tertutup kasa
tangan dengan benar 3.Kasa Nampak basah
H : telah diajarkan 6 langkah 4.Terdapat nyeri tekan sekitar luka
cara mencuci tangan kepada 5.Tidak Nampak adanya tanda-tanda infeksi diluar
pasien dan keluarga. dan permukan luka
keluarga mengerti. 6. Hasil TTV :
3. Melakukan perawatan luka TD :120/80 mmhg
(pertahankan teknik aseptic) N :68 x/i
H : mencuci tangan sebelum P :20 x/i
dan sesudah kontak S : 36,7 c
dengan pasien A : Masalah belum teratasi
4. Mengkolaborasi pemberian P : lanjutkan intervensi
obat
H : Lefovioxacin 2x1 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
2. Melakukan perawatan luka
3. Kolaborasi pemberian obat
38
IMPLEMENTASI 2
Masalah Tgl/ Tindakan Jam Evaluasi
keperawatan Jam
Nyeri akut b/d Rabu 1. Mengkaji skala nyeri 09.30 S:
agen pencedera 18/12/19 Hasil : - pasien mengatakan nyerinya
fisik (operasi) 08.00 Pengkajian PQRST : masih terasa
P : Pasien mengatakan nyeri pada luka - Pasien mengatakan nyerinya
post operasi bertambah saat pasien bergerak
Q : pasien mengatakan nyerinya terasa
seperti tertusuk-tusuk/perih O:
R : Nyeri pada perut post op - Pasien terlihat meringis
S : Skala nyeri 4 - Skala nyeri 4 (sedang)
T : nyerinya terasa hilang timbul, - Terpasang kateter urine
memberat ketika bergerak. - Terpasang colostomy dan drain
2. Mengobservasi ttv pasien post op
Hasil :
TD :140/80 mmhg A : Masalah belum teratasi
N :70 x/i
P :20 x/i P : lanjutkan intervensi
S : 36 c 1. Mengkaji skala nyeri
3. Memberikan posisi yang nyaman 2. Mengobservasi ttv pasien
Hasil : 3. Memberikan posisi yang nyaman
- Nampak pasien nyaman dengan 4. Berkolaborasi pemberian
posisi baring miring kekiri/kanan analgetik
39
IMPLEMENTASI
Intoleransi Rabu 1. Ajarkan aktivitas sederhana 20.00 S : pasien tidak dapat melakukan aktivitasnya tanpa
aktivitas b.d yang harus dilakukan dibantu oleh keluarganya
kelemahan pada 18/12/19 Hasil : Pasien duduk semi
pasien fowler dengan kepala di O:
17.00
tinggikan 45 derajat - KU lemah
- Konjungtiva anemis
2. Memberitahukan keluarga - Terpasang IVFD Dex 0,5% 16 Tpm
pasien untuk mengawasi - Hasil TTV :
aktivitas pasien dan membantu TD :120/80 mmhg
pasien dalam melakukan ADL. N :68 x/i
Hasil : Pasien melakukan P :20 x/i
aktivitas di bantu oleh keluarga S : 36.7 c
(makan,minum,eliminasi)
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Memberitahukan keluarga pasien untuk
mengawasi aktivitas pasin dan membantu pasien
dalam melakukan ADL.
2. Ajarkan aktivitas sederhana yang harus dilakukan
(misalnya : duduk ditempat tidur, duduk disisi
tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke toilet).
40
Masalah JAM Tindakan JAM Evaluasi
keperawatan
Defisit 1. Mengidentifikasi kesiapan S: -
pengetahuan b.d dan kemampuan menerima O: -
kurang terpapar informasi A: Masalah teratasi
informasi Hasil: P: hentikan intervensi
Pasien siap dan mampu Pengkajian selesai
menerima informasi lebih
banyak tentang penyakit
yang dialaminya. Pasien
dan keluarga juga merasa
bahwa informasi yang
diterimanya dapat
dimengerti dengan baik.
2. Menyediakan materi
pendidikan kesehatan
hasil:
Telah di sediakan materi
cara perawatan kolostomi
(mengganti kantong
kolostomi) pada pasien.
3. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
hasil:
dari hasil penyampaian
materi keluarga pasien
bertanya tentang berapa
lama pemakaian kantong
kolostomi untuk di ganti
setiap harinya
41
4. Menjelaskan faktor resiko
yang dapat mempengaruhi
kesehatan
Hasil:
Pasien paham dengan
penjelasan yang diberikan
oleh perawat.
IMPLEMENTASI
Resiko infeksi b.d Rabu 1. Memonitor tanda dan gejala 19.00 S : pasien mengeluh nyeri pada bekas luka post operasi
luka post operasi infeksi
pada pasien 18/12/19 H : luka Nampak tertutup kasa, O:
Nampak kasa basah. 7. KU lemah
17.00
2. Melakukan perawatan luka 8. Nampak luka post tertutup kasa
(pertahankan teknik aseptic) 9. Kasa Nampak basah
H : mencuci tangan sebelum 10. Terdapat nyeri tekan sekitar luka
dan sesudah kontak 11. Tidak Nampak adanya tanda-tanda infeksi diluar
dengan pasien permukan luka
3. Berkolaborasi pemberian obat 12. Hasil TTV :
H : Lefovioxacin 2x1 TD :120/80 mmhg
N :68 x/i
P :20 x/i
S : 36,7 c
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
2. Melakukan perawatan luka
42
3. Kolaborasi pemberian obat
43
IMPLEMENTASI
Intoleransi Kamis 1. Ajarkan aktivitas sederhana 20.00 S : pasien tidak dapat melakukan aktivitasnya tanpa
aktivitas b.d yang harus dilakukan dibantu oleh keluarganya
kelemahan pada 19/12/19 Hasil : Pasien melakukan miring
pasien kanan miring miring kiri 3-4 O:
17.00
kali dalam sehari - KU lemah
- Konjungtiva anemis
2. Memberitahukan keluarga - Terpasang IVFD Dex 0,5% 16 Tpm
pasien untuk mengawasi - Hasil TTV :
aktivitas pasien dan membantu TD :120/80 mmhg
pasien dalam melakukan ADL. N :68 x/i
Hasil : Pasien melakukan P :20 x/i
aktivitas di bantu oleh keluarga S : 36.7 c
(makan,minum,eliminasi)
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Memberitahukan keluarga pasien untuk
mengawasi aktivitas pasin dan membantu pasien
dalam melakukan ADL.
2. Ajarkan aktivitas sederhana yang harus dilakukan
(misalnya : duduk ditempat tidur, duduk disisi
tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke toilet).
44
IMPLEMENTASI
Resiko infeksi b.d Kamis 1. Memonitor tanda dan gejala 19.00 S : pasien mengeluh nyeri pada bekas luka post operasi
luka post operasi infeksi
pada pasien 19/12/19 H : luka Nampak tertutup kasa, O : - Nampak luka post tertutup kasa
Nampak kasa basah. - Kasa Nampak basah
17.00
2. Melakukan perawatan luka - Terdapat nyeri tekan sekitar luka
(pertahankan teknik aseptic) - Tidak Nampak adanya tanda-tanda infeksi diluar
H : mencuci tangan sebelum permukan luka
dan sesudah kontak A : Masalah belum teratasi
dengan pasien P : lanjutkan intervensi
3. Berkolaborasi pemberian obat
H : Lefovioxacin 2x1 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
2. Melakukan perawatan luka
3. Kolaborasi pemberian obat
45