Anda di halaman 1dari 21

PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN

Diet / kebiasaan makan rendah serat


Kelainan colon

Perubahan feses dan plegredasi garam empedu


Kolitisulseratif

Masa transit feses meningkat


Pembentukan abses

Kontak zat berpotensi karsinogenik dengan mucosa usus bertambah


lama
Intoleransi aktivitas
Menyerang dinding usus

anemia
CA COLON
Intervensi bedah/ pasca
Perdarahan intestinal bedah
feses bercampur darah Desruksi jaringan saraf
Terputusnya jaringan Luka pasca bedah
Kerusakan jaringan pembuluh
Merangsang serabut
vaskuler fekal darah,saraf
saraf nyeri
Port de entre
Inflamasi jaringan Mengeluarkan
Hipotalamus, korteks histamine dan
cerebri progtaslandin
Kehilangan fungsi
colon Merangsang reseptor Resiko infeksi
Nyeri dipersepsikan
nyeri pada ujung
saraf
Gangguan absorbs cairan NYERI
Nyeri dihantarkan ke
thalamus/ cortex
Resiko diare
cerebry

Resiko kekurangan volume


cairan
KLASIFIKASI DATA Nyeri akut

30
Data Subjektif Data Objektif

1. Pasien mengeluh nyeri pada luka post 1. Kesadaran composmentis


operasi 2. Pasien terlihat lemah
2. Pengkajian PQRST : 3. Mukosa bibir kering
P : Pasien mengatakan nyeri pada luka 4. Pasien terlihat meringis kesakitan
post operasi 5. Pasien terlihat gelisah
Q: pasien mengatakan nyerinya terasa 6. Nampak semua aktifitas pasien dibantu
seperti tertusuk-tusuk/perih oleh keluarganya
R: Nyeri pada perut post op 7. Pasien tampak menunjukkan perilaku
S : Skala nyeri 5 tidak sesuai anjuran
T : nyerinya terasa hilang timbul, 8. Pasien menanyakan masalah yang
memberat ketika bergerak dihadapinya
3. Pasien mengatakan dirinya jarang 9. Pasien tampak menunjukkan persepsi
minum air putih yang keliru terhadap masalah
4. Pasien mengatakan tidak dapat berjalan 10. Terpasang colostomy
sendiri ke kamar mandi 11. Terpasang drain post operasi
5. pasien mengatakan menjalani
pemeriksaan yang tidak tepat

31
ANALISA DATA

Tanggal Data Fokus Etiologi Problem


17-12- Data subjektif : Nyeri akut
2019 Intervensi bedah/ pasca bedah
1. Pasien mengeluh nyeri
pada luka post operasi
2. Pengkajian PQRST : Luka pasca bedah
P : Pasien mengatakan
nyeri pada luka post
operasi Terputusnya jaringan
Q: pasien mengatakan pembuluh darah,saraf
nyerinya terasa
seperti tertusuk-
tusuk/perih Mengeluarkan histamine dan
R: Nyeri pada perut post progtaslandin
op
S : Skala nyeri 5
T : nyerinya terasa Merangsang reseptor nyeri
hilang timbul, pada ujung saraf
memberat ketika
bergerak.
Nyeri dihantarkan ke
Data Objektif : thalamus

1. Pasien terlihat meringis cortex cerebry


kesakitan
2. Pasien terlihat gelisah
3. Pasien terlihat lemas Nyeri

17-12- Data Subjektif : Ca colon Intoleransi


2019 1. Pasien mengatakan tidak aktivitas
dapat berjalan sendiri ke
kamar mandi Inflamasi jaringan

32
Data objektif :
1. Ku lemah Kerusakan jaringan vaskuler
2. Nampak semua aktifitas vekal
pasien dibantu oleh
keluarga.
Perdarahan intestinal feses
bercampur darah

Anemia

Intoleransi aktivitas

17-12- Ds: pasien mengatakan Ca colon Defisit


2019 menjalani pemeriksaan pengetahuan
yang tidak tepat
Do: Proses pembedahan
- Pasien tampak
menunjukkan
perilaku tidak Intervensi bedah
sesuai anjuran
- Pasien
menanyakan Pasca bedah
masalah yang
dihadapinya
- Pasien tampak Luka pasca bedah
menunjukkan
persepsi yang
keliru terhadap Ketidak tahuan pasien tentang
masalah penyakitnya

Defisit Pengetahuan

17-12- Faktor resiko : Ca colon Resiko infeksi


2019 1. Penyakit kronis
2. Efek prosedur invasif
3. Malnutrisi Inflamasi jaringan
4. Peningkatan paparan
organisme pathogen
lingkungan Intervensi bedah
5. Ketidakadekuatan
pertahanan tubuh primer :
a. Gangguan peristaltic Pasca bedah
b. Kerusakan integritas

33
kulit
c. Perubahan sekresi PH Luka pasca bedah
6. Ketidak adekuatan
perubahan tubuh sekunder :
a. Penurunan hemoglobin Port de entrce
b. Leukopenia
c. Supsesi respon
inflamasi Resiko infeksi

34
INTERVENSI KEPERAWATAN

TGL/ Diagnosa Keperawatan RENCANA


JAM
Tujuan&KriteriaHasil Intervensi Rasional
Nyeri akut b/d agen pencedera Tujuan : setelah dilakukan Observasi 1. Untuk mengetahui
fisik (operasi) . Yang ditandai tindakan keperawatan 1. Kaji skala nyeri derajat nyeri pasien
dengan : 3x24 jam nyeri pasien
Data subjektif : teratasi 2. Untuk mengetahui
1. Pasien mengeluh nyeri Kriteria hasil : 2. Monitor ttv pasien tindakan yang akan
pada luka post operasi 1. Keluhan nyeri menurun dilakukan lebih lanjut
2. Pengkajian PQRST : 2. Meringis menurun
P : Pasien mengatakan 3. Gelisah menurun
nyeri pada luka post 4. Tekanan Darah
operasi membaik 3. Untuk mengurangi rasa
Q: pasien mengatakan Terapeutik nyeri
nyerinya terasa
seperti tertusuk- 3. Berikan posisi yang
tusuk/perih nyaman 4. Untuk mengurangi rasa
R: Nyeri pada perut post nyeri/pengalihan
op
S : Skala nyeri 5 Edukasi
T : nyerinya terasa 4. Ajarkan teknik non
hilang timbul, farmakologis 5. Untuk membantu
memberat ketika (relaksasi nafas penyembuhan
bergerak. dalam)

Data objektif : Kolaborasi


1. Pasien terlihat meringis
kesakitan 5. Kolaborasi
2. Pasien terlihat gelisah pemberian analgetik
3. Pasien terlihat lemas
4. Kunjungtiva anemis

30
INTERVENSI KEPERAWATAN

TGL/ Diagnosa Keperawatan RENCANA


JAM
Tujuan&KriteriaHasil Intervensi Rasional
Intoleransi aktivitas b/d Tujuan : agar pasien dapat Terapeutik
kelemahan pada pasien yang melakukan ADL 1. Bantu pasien dalam 1. Agar pasien dapat
ditandai dengan : secara mandiri mengidentifikasi aktivitas mengetahui aktivitas
Data Subjektif : yang mampu dilakukan yang dapat dilakukan
1. Pasien mengatakan tidak Kriteria hasil :
dapat berjalan sendiri ke 1. Kemudahan dalam 2. Bantu pasien memilih 2. Agar pasien dapat
kamar mandi melakukan aktivitas aktifitas yang dapat melatih dirinya untuk
sehari-hari meningkat dilakukan. dapat beraktifitas
Data objektif : 2. Perasaan lemah
1. Ku lemah menurun Edukasi
2. Nampak semua aktifitas 3. Mampu berpindah 3. Memberitahukan keluarga 3. Agar pasien dapat
pasien dibantu oleh dengan atau tanpa pasien untuk mengawasi melatih aktivitasnya
keluarga bantuan alat atau orang aktivitas pasien dan namun dalam
lain meningkat membantu pasien dalam pengawasan keluarga
melakukan ADL. atau perawat

4. Ajarkan aktivitas 4. Agar pasien dapat


sederhana yang harus berlatih untuk
dilakukan (misalnya : melakukan
duduk ditempat tidur, aktivitasnya
duduk disisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kamar mandi ).

31
INTERVENSI KEPERAWATAN

TGL/ Diagnosa Keperawatan RENCANA


JAM Tujuan&KriteriaHasil Intervensi Rasional
1. Defisit pengetahuan b.d Tujuan: tingkat Edukasi kesehatan
kurang terpapar informasi pengetahuan observasi
Ditandai dengan : meningkata/teratasi a. Identifikasi kesiapan a. Agar pasien dan keluarga
Ds: pasien mengatakan Kriteria hasil: dan kemampuan dapat menerima informasi
menjalani pemeriksaan yang a. Perilaku sesuai menerima informasi tetang penyakit yang di
tidak tepat dengan alami pasien.
Do: pengetahuan Terapeutik
- Pasien tampak meningkat b. Sediakan materi dan b. bagar pasien dapat
menunjukkan b. Pertanyaan tentang media pendidikan mengetahui lebih banyak
perilaku tidak sesuai masalah yang kesehatan informasi tentang perilaku
anjuran dihadapi menurun hidup sehat.
- Pasien menanyakan c. Persepsi yang
masalah yang keliru terhadap c. Berikan kesempatan c. cagar keluarga dapat
dihadapinya masalah menurun untuk bertanya menerapkan kepada pasien
- Pasien tampak d. Mejalani
menunjukkan pemeriksaan yang Edukasi
persepsi yang keliru tidak tepat d. Jelaskan faktor d. agar pasien dapat
terhadap masalah menurun resiko yang dapat megetahui hal-hal yang
e. Perilaku membaik mempengaruhi dapat mempengaruhi
kesehatan kesehatan.

e. Ajarkan perilaku e. agar pasien dan keluarga


hidup bersih dan dapat mengetahui pola
sehat. hidup sehat dan bersih
yang baik.

32
INTERVENSI KEPERAWATAN

TANGGA DiagnosaKeperawatan RENCANA


L/JAM
Tujuan&KriteriaHasil Intervensi Rasional
Resiko infeksi b/d luka Tujuan untuk mengurangi Observasi
post operasi pada pasien peningkatan resiko terserang 1. Monitor tanda dan gejala 1. Mengetahui secara dini
organisme patogenik dengan infeksi adanya tanda infeksi
kriteria hasil :
1. Kebersihan tangan Edukasi
meningkat 2. Ajarkan cara mencuci tangan 2. Mencegah infeksi melalui
2. Demam menurun dengan benar tangan
3. Nyeri menurun
4. Kadar sel darah putih Terapeutik
membaik 3. Lakukan perawatan luka 3. Untuk mengurangi resiko
5. Kultur area luka membaik (pertahankan teknik aseptic) infeksi

Kolaborasi
4. Kolaborasi pemberian obat 4. Membantu pengobatan
pasien

IMPLEMENTASI

Masalah Tgl/ Tindakan Jam Evaluasi


keperawatan Jam
Nyeri akut b/d Selasa 1. Mengkaji skala nyeri 09.30 S : pasien mengatakan pada perut post
agen pencedera 17/12/19 Hasil : operasi
fisik (operasi) 08.00 Pengkajian PQRST : O:
P : Pasien mengatakan nyeri pada luka - KU sedang

33
post operasi - skala nyeri 5
Q : pasien mengatakan nyerinya terasa - pasien nampak meringis kesakitan
seperti tertusuk-tusuk/perih - Terpasang IVFD RL 20 Tpm
R : Nyeri pada perut post op - Terpasang kateter urine
S : Skala nyeri 5 - Terpasang colostomy
T : nyerinya terasa hilang timbul, - Terpasang drain post op
memberat ketika bergerak.
2. Mengobservasi ttv pasien A : Masalah Nyeri akut belum teratasi
Hasil :
TD :120/80 mmhg P : Lanjutkan intervensi
N :72 x/i 1. Mengkaji skala nyeri
P :18 x/i 2. Mengobservasi ttv pasien
S : 36.5 c 3. Memberikan posisi yang nyaman
3. Memberikan posisi yang nyaman 4. Berkolaborasi pemberian
Hasil : analgetik
- Nampak pasien nyaman dengan
posisi baring terlentang
4. mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
hasil :
 Nampak pasien mengerti dan
mampu melakukan relaksasi nafas
dalam
5. Berkolaborasi pemberian analgetik
hasil :
 injeksi ketorolac 30mg 1 amp/Iv

IMPLEMENTASI

Masalah Jam Tindakan Jam Evaluasi


keperawatan

Intoleransi Selasa 1. Membantu pasien dalam 20.00 S : pasien tidak dapat melakukan aktivitasnya tanpa

34
aktivitas b.d 17/12/19 mengidentifikasi aktivitas yang dibantu oleh keluarganya
kelemahan pada mampu dilakukan
pasien 17.00 H: O:
- Makan tidak mampu - KU lemah
- Mandi tidak mampu - Konjungtiva anemis
- Berpakaian tidak mampu - Terpasang IVFD Dex 0,5% 16 Tpm
- Eliminasi tidak mampu - Hasil TTV :
- Mobilisasi ditempat tidur TD :120/80 mmhg
tidak mampu N :68 x/i
P :20 x/i
S : 36.7 c
2. Membantu pasien memilih
aktifitas yang dapat dilakukan. A : Intoleransi aktivitas
H : tidak ada aktivitas yang
dapat pasien lakukan selain P : lanjutkan intervensi
berbaring di tempat tidur
1. Ajarkan aktivitas sederhana yang harus dilakukan
3. Membantu pasien dalam (misalnya : duduk ditempat tidur, duduk disisi
mengidentifikasi aktivitas yang tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke toilet).
mampu dilakukan 2. Memberitahukan keluarga pasien untuk
H : pasien tidak dapat mengawasi aktivitas pasin dan membantu pasien
menjalankan aktivitasnya dalam melakukan ADL.

4. Membantu pasien memilih


aktifitas yang dapat dilakukan.
H : tidak ada aktivitas yang dapat
pasien lakukan selain berbaring di
tempat tidur

35
IMPLEMENTASI

Masalah JAM Tindakan JAM Evaluasi


keperawatan
Defisit Selasa a. Mengidentifikasi kesiapan 18.00 S: - pasien mengatakan menjalani pemeriksaan
pengetahuan b.d dan kemampuan menerima yang tidak tepat
kurang terpapar 17/12/19 informasi O: - Pasien tampak menunjukkan perilaku tidak
informasi Hasil: sesuai anjuran
17.00
Pasien siap dan mampu - Pasien menanyakan masalah yang
menerima informasi lebih dihadapinya
banyak tentang penyakit - Pasien tampak menunjukkan persepsi yang
yang dialaminya. Pasien dan keliru terhadap masalah
keluarga juga merasa bahwa A: Masalah belum teratasi
informasi yang diterimanya P: Lanjutkan intervensi
dapat dimengerti dengan a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
baik. menerima informasi
b. Sediakan materi dan media pendidikan
b. Menyediakan materi dan kesehatan
media pendidikan kesehatan c. Berikan kesempatan untuk bertanya
hasil: d. Jelaskan faktor resiko yang dapat
Telah di sediakan materi dan mempengaruhi kesehatan
media peyuluhan kesehatan
tentang nutrisi yang baik bagi
pasien pasca operasi.

c. Memberikan kesempatan
untuk bertanya

36
hasil:
dari hasil penyampaian
materi penyuluhan keluarga
pasien bertanya tenyang
kegunaan minyak zaitun
untuk pasien pasca operasi.

d. Menjelaskan faktor resiko


yang dapat mempengaruhi
kesehatan
Hasil:
Pasien mengerti dengan
penjelasan yang diberikan
oleh perawat.

e. Ajarkan perilaku hidup


bersih dan sehat.
Hasil:
Telah diajarkan cara cuci
tangan 6 langkah dan
memberikan gambaran
tentang nutrisi yang baik
untuk pasien. Dan pasien
telah mengerti dengan ajaran
yang diberikan.

37
IMPLEMENTASI
Masalah Jam Tindakan Jam Evaluasi
keperawatan

Resiko infeksi b.d Selasa 1. Memonitor tanda dan gejala 19.00 S : pasien mengeluh nyeri pada bekas luka post operasi
luka post operasi infeksi
pada pasien 17/12/19 H : luka Nampak tertutup kasa, O:
Nampak kasa basah. 1.KU lemah
17.00
2. Mengajarkan cara mencuci 2.Nampak luka post tertutup kasa
tangan dengan benar 3.Kasa Nampak basah
H : telah diajarkan 6 langkah 4.Terdapat nyeri tekan sekitar luka
cara mencuci tangan kepada 5.Tidak Nampak adanya tanda-tanda infeksi diluar
pasien dan keluarga. dan permukan luka
keluarga mengerti. 6. Hasil TTV :
3. Melakukan perawatan luka TD :120/80 mmhg
(pertahankan teknik aseptic) N :68 x/i
H : mencuci tangan sebelum P :20 x/i
dan sesudah kontak S : 36,7 c
dengan pasien A : Masalah belum teratasi
4. Mengkolaborasi pemberian P : lanjutkan intervensi
obat
H : Lefovioxacin 2x1 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
2. Melakukan perawatan luka
3. Kolaborasi pemberian obat

38
IMPLEMENTASI 2
Masalah Tgl/ Tindakan Jam Evaluasi
keperawatan Jam
Nyeri akut b/d Rabu 1. Mengkaji skala nyeri 09.30 S:
agen pencedera 18/12/19 Hasil : - pasien mengatakan nyerinya
fisik (operasi) 08.00 Pengkajian PQRST : masih terasa
P : Pasien mengatakan nyeri pada luka - Pasien mengatakan nyerinya
post operasi bertambah saat pasien bergerak
Q : pasien mengatakan nyerinya terasa
seperti tertusuk-tusuk/perih O:
R : Nyeri pada perut post op - Pasien terlihat meringis
S : Skala nyeri 4 - Skala nyeri 4 (sedang)
T : nyerinya terasa hilang timbul, - Terpasang kateter urine
memberat ketika bergerak. - Terpasang colostomy dan drain
2. Mengobservasi ttv pasien post op
Hasil :
TD :140/80 mmhg A : Masalah belum teratasi
N :70 x/i
P :20 x/i P : lanjutkan intervensi
S : 36 c 1. Mengkaji skala nyeri
3. Memberikan posisi yang nyaman 2. Mengobservasi ttv pasien
Hasil : 3. Memberikan posisi yang nyaman
- Nampak pasien nyaman dengan 4. Berkolaborasi pemberian
posisi baring miring kekiri/kanan analgetik

4. Berkolaborasi pemberian analgetik


hasil :
- injeksi ketorolac 30mg 1 amp/Iv

39
IMPLEMENTASI

Masalah Jam Tindakan Jam Evaluasi


keperawatan

Intoleransi Rabu 1. Ajarkan aktivitas sederhana 20.00 S : pasien tidak dapat melakukan aktivitasnya tanpa
aktivitas b.d yang harus dilakukan dibantu oleh keluarganya
kelemahan pada 18/12/19 Hasil : Pasien duduk semi
pasien fowler dengan kepala di O:
17.00
tinggikan 45 derajat - KU lemah
- Konjungtiva anemis
2. Memberitahukan keluarga - Terpasang IVFD Dex 0,5% 16 Tpm
pasien untuk mengawasi - Hasil TTV :
aktivitas pasien dan membantu TD :120/80 mmhg
pasien dalam melakukan ADL. N :68 x/i
Hasil : Pasien melakukan P :20 x/i
aktivitas di bantu oleh keluarga S : 36.7 c
(makan,minum,eliminasi)
A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
1. Memberitahukan keluarga pasien untuk
mengawasi aktivitas pasin dan membantu pasien
dalam melakukan ADL.
2. Ajarkan aktivitas sederhana yang harus dilakukan
(misalnya : duduk ditempat tidur, duduk disisi
tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke toilet).

40
Masalah JAM Tindakan JAM Evaluasi
keperawatan
Defisit 1. Mengidentifikasi kesiapan S: -
pengetahuan b.d dan kemampuan menerima O: -
kurang terpapar informasi A: Masalah teratasi
informasi Hasil: P: hentikan intervensi
Pasien siap dan mampu Pengkajian selesai
menerima informasi lebih
banyak tentang penyakit
yang dialaminya. Pasien
dan keluarga juga merasa
bahwa informasi yang
diterimanya dapat
dimengerti dengan baik.

2. Menyediakan materi
pendidikan kesehatan
hasil:
Telah di sediakan materi
cara perawatan kolostomi
(mengganti kantong
kolostomi) pada pasien.

3. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
hasil:
dari hasil penyampaian
materi keluarga pasien
bertanya tentang berapa
lama pemakaian kantong
kolostomi untuk di ganti
setiap harinya

41
4. Menjelaskan faktor resiko
yang dapat mempengaruhi
kesehatan
Hasil:
Pasien paham dengan
penjelasan yang diberikan
oleh perawat.

IMPLEMENTASI

Masalah Jam Tindakan Jam Evaluasi


keperawatan

Resiko infeksi b.d Rabu 1. Memonitor tanda dan gejala 19.00 S : pasien mengeluh nyeri pada bekas luka post operasi
luka post operasi infeksi
pada pasien 18/12/19 H : luka Nampak tertutup kasa, O:
Nampak kasa basah. 7. KU lemah
17.00
2. Melakukan perawatan luka 8. Nampak luka post tertutup kasa
(pertahankan teknik aseptic) 9. Kasa Nampak basah
H : mencuci tangan sebelum 10. Terdapat nyeri tekan sekitar luka
dan sesudah kontak 11. Tidak Nampak adanya tanda-tanda infeksi diluar
dengan pasien permukan luka
3. Berkolaborasi pemberian obat 12. Hasil TTV :
H : Lefovioxacin 2x1 TD :120/80 mmhg
N :68 x/i
P :20 x/i
S : 36,7 c
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
2. Melakukan perawatan luka

42
3. Kolaborasi pemberian obat

Masalah Tgl/ Tindakan Jam Evaluasi


keperawatan Jam
Nyeri akut b/d Kamis 1. Mengkaji skala nyeri 09.30 S:
agen pencedera 19/12/19 Hasil : - pasien mengatakan nyerinya
fisik (operasi) 08.00 Pengkajian PQRST : masih terasa
P : Pasien mengatakan nyeri pada luka - Pasien mengatakan nyerinya
post operasi bertambah saat pasien bergerak
Q : pasien mengatakan nyerinya terasa
seperti tertusuk-tusuk/perih O:
R : Nyeri pada perut post op - Pasien terlihat meringis
S : Skala nyeri 4 - Skala nyeri 4 (sedang)
T : nyerinya terasa hilang timbul, - Terpasang kateter urine
memberat ketika bergerak. - Terpasang colostomy dan drain
2. Mengobservasi ttv pasien post op
Hasil :
TD :140/80 mmhg A : Masalah belum teratasi
N :70 x/i
P :20 x/i P : lanjutkan intervensi
S : 36 c 1. Mengkaji skala nyeri
3. Memberikan posisi yang nyaman 2. Mengobservasi ttv pasien
Hasil : 3. Memberikan posisi yang nyaman
- Nampak pasien nyaman dengan 4. Berkolaborasi pemberian
posisi baring miring kekiri/kanan analgetik

4. Berkolaborasi pemberian analgetik


Hasil :
- injeksi ketorolac 30mg 1 amp/Iv

43
IMPLEMENTASI

Masalah Jam Tindakan Jam Evaluasi


keperawatan

Intoleransi Kamis 1. Ajarkan aktivitas sederhana 20.00 S : pasien tidak dapat melakukan aktivitasnya tanpa
aktivitas b.d yang harus dilakukan dibantu oleh keluarganya
kelemahan pada 19/12/19 Hasil : Pasien melakukan miring
pasien kanan miring miring kiri 3-4 O:
17.00
kali dalam sehari - KU lemah
- Konjungtiva anemis
2. Memberitahukan keluarga - Terpasang IVFD Dex 0,5% 16 Tpm
pasien untuk mengawasi - Hasil TTV :
aktivitas pasien dan membantu TD :120/80 mmhg
pasien dalam melakukan ADL. N :68 x/i
Hasil : Pasien melakukan P :20 x/i
aktivitas di bantu oleh keluarga S : 36.7 c
(makan,minum,eliminasi)
A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
1. Memberitahukan keluarga pasien untuk
mengawasi aktivitas pasin dan membantu pasien
dalam melakukan ADL.
2. Ajarkan aktivitas sederhana yang harus dilakukan
(misalnya : duduk ditempat tidur, duduk disisi
tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke toilet).

44
IMPLEMENTASI

Masalah Jam Tindakan Jam Evaluasi


keperawatan

Resiko infeksi b.d Kamis 1. Memonitor tanda dan gejala 19.00 S : pasien mengeluh nyeri pada bekas luka post operasi
luka post operasi infeksi
pada pasien 19/12/19 H : luka Nampak tertutup kasa, O : - Nampak luka post tertutup kasa
Nampak kasa basah. - Kasa Nampak basah
17.00
2. Melakukan perawatan luka - Terdapat nyeri tekan sekitar luka
(pertahankan teknik aseptic) - Tidak Nampak adanya tanda-tanda infeksi diluar
H : mencuci tangan sebelum permukan luka
dan sesudah kontak A : Masalah belum teratasi
dengan pasien P : lanjutkan intervensi
3. Berkolaborasi pemberian obat
H : Lefovioxacin 2x1 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
2. Melakukan perawatan luka
3. Kolaborasi pemberian obat

45

Anda mungkin juga menyukai