Colik Abdomen
Colik Abdomen
DISUSUN OLEH:
A. Definisi
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak
menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda
pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang
tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya (Uliyah & Hidayat, 2015).
B. Etiologi
1. Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu penyebab
yang berhubungan dengan fisik dan berhubungan dengan psikis. Secara fisik
misalnya, penyebab nyeri adalah trauma (baik trauma mekanik, termis, kimiawi,
maupun elektrik), neoplasma, peradangan, gangguan sirkulasi darah. Secara
psikis, penyebab nyeri dapat terjadi oleh karena adanya trauma psikologis.
2. Nyeri yang disebabkan oleh faktor psikis berkaitan dengan terganggunya serabut
saraf reseptor nyeri. Serabut saraf nyeri ini terletak dan tersebar pada lapisan
kulit dan pada jaringan-jaringan tertentu yang terletak lebih dalam. Sedangkan
nyeri yang disebabkan faktor psikologis merupakan nyeri yang dirasakan bukan
karena penyebab organik.
c. Patofisiologi
nyeri adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang berespons hanya
(nosiseptor) ada yang bernilai dan ada yang tidak bernilai dari saraf
eferen.
D. Pemeriksaan penunjang
Berdasarkan Ni Putu Wardani (2016),
pemeriksaan penunjang yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui penyebab dari nyeri. Pemeriksaan yang dilakukan seperti:
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan penunjang lainya
a. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila nyeri tekan abdomen
b. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal
c. CT-Scan mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah di otak
d. EKG
F. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
2. Gangguan pola tidur b.d nyeri
3. Resiko defisit nutrisi d.d ketidakmampuan menelan
makanan
FORMAT
ANALISA DATA
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnosa medik : Colic Abdomen
No Data senjang Etiologi Masalah
keperawatan
1 DS : pasien mengatakan obstruksi usus Nyeri akut
nyeri di perut kanan bawah
tembus ke punggung akumus gas cairan di dalam
P : nyeri perut lumen sebelah proksimal
Q : nyeri terasa seperti dari letak absorbsi
tertekan
R : nyeri di bagian perut kehilangan H2O dan
kanan bawah elektrolit
S : skala nyeri 6
T : nyeri hilang timbul distensi meningkat
DO : tekanan infralumen
- Pasien tampak meringis meningkat
dan gelisah
Td : 112/80 mmHg kehilangan cairan menuju
T : 360 C ruang
RR : 20 x/ mt
P : 90 x/ mt pelepasan bakteri
syok hipovolemik
hipotalamus
nyeri akut
FORMAT
ANALISA DATA
Nama : tn. k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnosa medik : Colic Abdomen
No Data senjang Etiologi Masalah
keperawatan
2 Gangguan pola tidur Obstruksi usus Gangguan pola
DS : pasien mengatakan tidur
sering terbangun karena akumulasi gas cairan di
nyeri dalam luman sbelah
DO : proksimal dari letak
- k/u lemah absorbsi
- klien tampak lemas
Td : 112/80 mmhg kehilangan H2O dan
T : 360 C elektrolit
RR : 20 x/ mt
P : 90 x/ mt kehilangan cairan
menuju ruang
peradangan
kehilangan cairan
menuju ruang
peradangan
mual muntah
P : intervensi dilanjutkan
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al- Amin
Diagnose medik : Colic Abdomen
Hari/tgl Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
12 januari Gangguan pola tidur b.d nyeri Jam 15.00 wib Jam 17.30 wib
2024 jumat DS : pasien mengatakan sering Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S : pasien mengatakan susah tidur mulai berkurang
terbangun Respon : pasien tidur mulai tidur 6 jam perhari Pola tidur 6 jam tapi sedikit kurang nyenyak
DO : Jam 15.15 wib O : - k/u masih tampak sedikit lemah dan lemas
Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur - klien tampak rilek saat di ajarkan perawat agar
- k/u lemah nyaman
Respon : mengajarkan pasien rilek agar bisa tidur dengan
- klien tampak lemas pasien tampak memahami dan mengatur jadwal tidur
nyaman Td : 115/75 mmHg
Td : 110/80 mmHg T : 36,40 C
Jam 15.30 wib
T : 36,70 C RR : 20x/ mt
Menetapkan jadwal tidur P : 85 x/ mt
RR : 22 x/ mt -
Respon : pasien mengatakan sudah mengikuti jadwal
P : 88 x/ mt A : masalah gangguan pola tidur tertasi sebagian
tidur Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit Susah tidur
Keluhan tidur
Respon : pasien memahami manfaat tidur yang cukup
P : intervensi dilanjutkan
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnose medik : Colic Abdomen
Hari/tgl Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
13 januari Gagguan pola tidur b.d nyeri Jam 15.00 wib Jam 17.30 wib
2024 sabtu DS : pasien mengatakan tidur sudah Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S : pasien mengatakan sudah bisa tidur seperti biasa pola
mulai nyenyak Respon : pasien tidur 6-7 jam perhari tidur sudah 6-7 jam
P : intervensi dihentikan
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnose medik : Colic Abdomen
Hari/tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
keperawatan
11 januari Defisit nutrisi b.d Jam 15.00 wib Jam 17.30 wib
Kamis ketidakmampuan menelan Memonitor asupan makanan S : pasien mengatakan nafsu makan baik
makanan Respon :pasien menghabiskan setengah porsi yang dihabiskan O : - pasien tampak lemah
- pasien menghabiskan setengah porsi makanannya
Faktor resiko Jm 15.15 wib
- pasien tampak paham untuk makan tinggi serat dan protein
Menentukan status gizi pasien dan kemampuan untuk TD: 120/83mmHg
- ketidak mampuan
memenuhi kebutuhan gizi T : 360 C
menelan makanan RR : 22 x/ mt
Respon : untuk memudahkan pasien mengontrol status gizi P : 90x/ mt
- ketidak mampuan A : resiko defisit nutrisi tidak terjadi
Jam 15.30 wib
mencerna makanan Kriteria 1 2 3 4 5
Anjurkan pasien makan tinggi serat hasil
- ketidak mampuan Respon : pasien mengerti untuk makan makanan tinggi serat Porsi
makan yg
mengabsorbsi dan protein dihabiskan
nutrient Jam 15.45 wib Kekuatan
otot
- faktor psikologis Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian makanan menelan
Respon : untuk pemenuhan status nutrisi klien
P : intervensi dihentikan
R I M A
TE
I H … …
K AS