Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN “K”

DENGAN NYERI AKUT DIAGNOSA MEDIS COLIC ABDOMEN


DI RUANGAN AL- AMIN RSUD SITI AISYAH LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH:

1. NIA RISKI ASPRIYANTI, S.Kep NPM.23260049


2. SUSRI WARNI, S.Kep NPM.23260038
3. INDAH PURNAMASARI, S.Kep NPM.23260096
4. NOREN ESTY PURSANT, S.Kep NPM.23260036
5. RIRIN DAMAI YANTI, S.Kep NPM.23260081
6. RINI KUSUMA, S.Kep NPM.23260037

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNiVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2023
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak
menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda
pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang
tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya (Uliyah & Hidayat, 2015).

B. Etiologi
1. Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu penyebab
yang berhubungan dengan fisik dan berhubungan dengan psikis. Secara fisik
misalnya, penyebab nyeri adalah trauma (baik trauma mekanik, termis, kimiawi,
maupun elektrik), neoplasma, peradangan, gangguan sirkulasi darah. Secara
psikis, penyebab nyeri dapat terjadi oleh karena adanya trauma psikologis.
2. Nyeri yang disebabkan oleh faktor psikis berkaitan dengan terganggunya serabut
saraf reseptor nyeri. Serabut saraf nyeri ini terletak dan tersebar pada lapisan
kulit dan pada jaringan-jaringan tertentu yang terletak lebih dalam. Sedangkan
nyeri yang disebabkan faktor psikologis merupakan nyeri yang dirasakan bukan
karena penyebab organik.
c. Patofisiologi

Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya

rangsangan. Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk

menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor

nyeri adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang berespons hanya

terhadap stimulus kuat yang secara ptensial merusak. Reseptor nyeri

disebut juga dengan nyeri nosiseptor. Secara anatomis, reseptor nyeri

(nosiseptor) ada yang bernilai dan ada yang tidak bernilai dari saraf

eferen.
D. Pemeriksaan penunjang
Berdasarkan Ni Putu Wardani (2016),
pemeriksaan penunjang yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui penyebab dari nyeri. Pemeriksaan yang dilakukan seperti:
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan penunjang lainya
a. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila nyeri tekan abdomen
b. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal
c. CT-Scan mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah di otak
d. EKG
F. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
2. Gangguan pola tidur b.d nyeri
3. Resiko defisit nutrisi d.d ketidakmampuan menelan
makanan
FORMAT
ANALISA DATA
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnosa medik : Colic Abdomen
No Data senjang Etiologi Masalah
keperawatan
1 DS : pasien mengatakan obstruksi usus Nyeri akut
nyeri di perut kanan bawah
tembus ke punggung akumus gas cairan di dalam
P : nyeri perut lumen sebelah proksimal
Q : nyeri terasa seperti dari letak absorbsi
tertekan
R : nyeri di bagian perut kehilangan H2O dan
kanan bawah elektrolit
S : skala nyeri 6
T : nyeri hilang timbul distensi meningkat

DO : tekanan infralumen
- Pasien tampak meringis meningkat
dan gelisah
Td : 112/80 mmHg kehilangan cairan menuju
T : 360 C ruang
RR : 20 x/ mt
P : 90 x/ mt pelepasan bakteri

syok hipovolemik

hipotalamus

nyeri akut
FORMAT
ANALISA DATA
Nama : tn. k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnosa medik : Colic Abdomen
No Data senjang Etiologi Masalah
keperawatan
2 Gangguan pola tidur Obstruksi usus Gangguan pola
DS : pasien mengatakan tidur
sering terbangun karena akumulasi gas cairan di
nyeri dalam luman sbelah
DO : proksimal dari letak
- k/u lemah absorbsi
- klien tampak lemas
Td : 112/80 mmhg kehilangan H2O dan
T : 360 C elektrolit
RR : 20 x/ mt
P : 90 x/ mt kehilangan cairan
menuju ruang

pelepasan bakter toksin


dari usus yang nekrotik
ke dalam peritoneum
dan sirkulasi sistemik

peradangan

gangguan istirahat dan


tidur
FORMAT
ANALISA DATA
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnosa medik : Colic Abdomen
No Data senjang Etiologi Masalah
keperawatan
3 Resiko defisit nutrisi obstruksi usus Defisit nutrisi
Faktor resiko
1. ketidak mampuan
menelan makanan kehilangan H2O dan
2. ketidak mampuan elektrolit
mencerna makanan
3. ketidak mampuan distensi
mengabsorbsi nutrient
4. faktor psikologis tekanan infralumen

kehilangan cairan
menuju ruang

peleppasan bakteri dan


toksin dari usus yang
nekrotik ke dalam
peritoneum dan sirkulasi
siskemik

peradangan

mual muntah

resiko defisit nutrisi


FORMAT
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnosa medi : Colic Abdomen
No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
Medis
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan tindakan SIKI : manajemen nyeri
agen keperawatan 3 x 24 jam Observasi
pencedera diharapkan nyeri akut dapat - Identifikasi lokasi, frekuensi,
fisiologis menurun karakteristik, durasi nyeri
SLKI : tingkat nyeri - Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri menurun - Identifikasi factor yang
2. Gelisah menurun memperberat nyeri
3. Kesulitan tidur menurun Terapeutik
- Berikan teknik non
farmakologi
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode,
pemicu nyeri
- Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi analgesic, jika
perlu
FORMAT
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : AL-Amin
Diagnosa medi : Colic Abdomen
No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
Medis
2 Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan Slki: dukungan tidur
tidur b.d nyeri keperawatan 3 x 24 jam observasi
polai nafas dapat teratasi - Identifikasi pola
SLKI : pola tidur aktivitas dan tidur
1. keluhan sulit tidur - Identifikasi faktor
membaik pengganggu tidur
2. keluhan istirahat tidak Terapeutik
cukup membaik - Modifikasi lingkungan
- Fasilitasi
menghilangkan stres
sebelum tidur
- Lakukan prosedur
untuk meningkatkan
kenyamanan
Edukasi
- Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
- Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
FORMAT
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnosa medi : Colic Abdomen
No Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
Medis
3 Resiko defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Siki: manajemen nutrisi
d.d ketidakmampuan keperawatan 1 x 24 jam Observasi
menelan makanan diharapkan resiko defisit - Identifikasi status
nutrisi dapat teratasi nutrisi
1. porsi makan yang - Identifikasi alergi dan
dihabiskan meningkat intoleransi makanan
2. kekuatan otot menelan yang disuka
meningkat - Monitor asuman
makanan
- Monitor berat badan
Terapeutik
- Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
- Berikan makanan yang
tinggi kalori dan tinggi
protein
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al- Amin
Diagnose medic : Colic Abdomen
Hari/tg Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
l
11 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis Jam : 14.30 wib Jam 17.30 wib
DS : pasien mengatakan nyeri perut kanan
januari Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S : pasien mengatakan nyeri dibagian perut kanan bawah
bawah tembus ke punggung
2024 intensitas nyeri P : nyeri perut
P : nyeri perut Q : nyeri terasa seperti tertekan
Kamis Respon: lokasi nyeri pasien di bagian perut kanan
R : nyeri di bagian perut kanan bawah
Q : nyeri terasa seperti tertekan
bawah S : skala nyeri 5
R : nyeri di bagian perut kanan bawah T : nyeri hilang timbul
Jam 15.10 wib
O: Pasien tampak meringis dan gelisah
S : skala nyeri 6
Mengidentifikasi skala nyeri
- Pasien tampak melakukan teknik nafas dala
T : nyeri hilang timbul
Respon : mengidentifikasi skala nyeri 6
Td : 120/83mmHg
DO : inj.Gitas 1 amp/12 jam
Jam 15.30 wib
T : 360 C Inj.pantoprazole 40 mg /24 jam
- Pasien tampak meringis dan gelisah Memberikan teknik non farmakologi RR : 22 x/ mt Inj. Ondansentron 8 mg /12 jam
- Nyeri tekan di perut kanan bawah P : 90x/ mt
Respon : mengajarkan pasien teknik nafas dalam
A : nyeri akut
Td : 112/80 mmHg Jam 16.00 wib Kriteria hasil 1 2 3 4 5
T : 360 C Berkolaborasi obat Keluhan nyeri 
Meringis 
RR : 20 x/ mt Respon :inj. Gitas 1 amp/12 jam Gelisah 
P : 90 x/ mt Inj.pantoprazole 40 mg /24 jam
P : intervensi dilanjutkan
Inj. Ondansentron 8 mg /12 jam
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnose medik : Colic Abdomen
Hari/tgl Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
12 januari Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis Jam : 15.00 wib Jam 17.30 wib
2024 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, S : pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
DS : pasien mengatakan masih nyeri perut
Jumat intensitas nyeri P : nyeri perut
kanan bawah
Q : nyeri terasa seperti tertekan
Respon: lokasi nyeri di bagian perut kanan bawah
P : nyeri perut R : nyeri di bagian perut kanan bawah
Jam 15.30 wib S : skala nyeri 4
Q : nyeri terasa seperti tertekan
T : nyeri hilang timbul
Mengidentifikasi skala nyeri
R : nyeri di bagian perut kanan bawah O : - pasien masih meringis ,gelisah tapi berkurang
Respon : mengidentifikasi skala nyeri 5
S : skala nyeri 5 - Pasien sudah mulai bisa melakukan teknik nafas dalam
Jam 15.45 wib
T : nyeri hilang timbul Td : 115/75 mmHg inj.Gitas 1 amp/12 jam
Memberikan teknik non farmakologi T : 36,40 C Inj.pantoprazole 40 mg /24 jam
DO :
RR : 20x/ mt Inj. Ondansentron 8 mg /12 jam
Respon : memberikan teknik nafas dalam kepada
- Pasien tampak meringis dan gelisah P : 85 x/ mt
pasien A : nyeri akut
- Nyeri tekan di perut kanan bawah Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Jam 16.00
Td : 110/80 mmHg Keluhan nyeri 
Berkolaborasi obat Meringis 
T : 36,70 C Gelisah 
Respon : inj. Gitas 1 amp/12 jam
RR : 22 x/ mt
Inj.pantoprazole 40 mg /24 jam P : intervensi dilanjutkan
P : 88 x/ mt
Inj. Ondansentron 8 mg /12 jam
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnose medic : Colic Abdomen
Hari/tgl Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
13 januari Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis Jam : 14.40 wib Jam 17.30 wib
DS : pasien mengatakan nyeri sudah
2024 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, intensitas nyeri S : pasien mengatakan tidak lagi nyeri di bagian perutnya
berkurang
Sabtu Respon : lokasi nyeri pasien dibagian perut kanan bawah kanan bawah tidak sakit lagi, Skala 2
P : nyeri perut
tidak terlalu sakit lagi O: - pasien tampak tenang tidak ge;isah dan ,meringis
Q : nyeri terasa seperti tertekan
Jam 15.20 wib - Pasien tampak bisa melakukan teknik nafas sendiri
R : nyeri di bagian perut kanan bawah
Mengidentifikasi skala nyeri Td : 108/76 mmHg
inj.Gitas 1 amp/12 jam
S : skala nyeri 3 T : 36,60 C
Respon : mengidentifikasi skala nyeri 3 Inj.pantoprazole 40 mg /24 jam
RR : 20 x/ mt
T : nyeri hilang timbul Inj. Ondansentron 8 mg /12 jam
Jam 15.30 wib P : 85 x/ mt
DO : A : nyeri akut terkontrol
Memberikan teknik non farmakologi
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
- Pasien tampak tidak lagi meringis
Respon : pasien sudah bisa melakukan teknik nafas dalam Keluhan nyeri 
dan gelisah Meringis 
sendiri
- Nyeri perut kanan bawah berkurang Gelisah 
Jam 16.00 wib
Td : 100/70 mmHg P : intervensi dihentikan
Berkolaborasi obat
T : 36,30 C
Respon :inj. Gitas 1 amp/12 jam
RR : 21 x/ mt
Inj.pantoprazole 40 mg /24 jam
P : 88 x/ mt
Inj. Ondansentron 8 mg /12 jam
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnose medik : Colic Abdomen
Hari/tgl Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
11 januari Gangguan pola tidur b.d nyeri Jam 15.00 wib Jam 17.30 wib
2023 Kamis DS : pasien mengatakan sering Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S : pasien mengatakan susah tidur akibat nyeri di perut
terbangun karena nyeri Respon : pasien tidur 5 jam perhari Klien tidur 5 jam

DO : Jam 15.15 wib O: - k/u lemah dan lemas


Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur - Klien tampak gelisah
- k/u lemah - Pasien tampak mengatur tidur nya
Respon : sering terbanggun akibat nyeri di perut
- klien tampak lemas - Pasien tampak memahami manfaat tidur yang cukup
Jam 15.30 wib saat sakit
Td : 112/80 mmhg TD: 120/83mmHg
Menetapkan jadwal tidur
T : 360 C 0
Respon : pasien mengatakan sudah mengikuti jadwal T : 36 C
RR : 20 x/ mt RR : 22 x/ mt
tidur P : 90x/ mt
P : 90 x/ mt Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit A : masalah gangguan pola tidur belum tertasi
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Respon : pasien memahami manfaat tidur yang cukup Susah tidur 
Keluhan
istirahat 

P : intervensi dilanjutkan
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al- Amin
Diagnose medik : Colic Abdomen
Hari/tgl Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
12 januari Gangguan pola tidur b.d nyeri Jam 15.00 wib Jam 17.30 wib
2024 jumat DS : pasien mengatakan sering Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S : pasien mengatakan susah tidur mulai berkurang
terbangun Respon : pasien tidur mulai tidur 6 jam perhari Pola tidur 6 jam tapi sedikit kurang nyenyak

DO : Jam 15.15 wib O : - k/u masih tampak sedikit lemah dan lemas
Mengidentifikasi faktor pengganggu tidur - klien tampak rilek saat di ajarkan perawat agar
- k/u lemah nyaman
Respon : mengajarkan pasien rilek agar bisa tidur dengan
- klien tampak lemas pasien tampak memahami dan mengatur jadwal tidur
nyaman Td : 115/75 mmHg
Td : 110/80 mmHg T : 36,40 C
Jam 15.30 wib
T : 36,70 C RR : 20x/ mt
Menetapkan jadwal tidur P : 85 x/ mt
RR : 22 x/ mt -
Respon : pasien mengatakan sudah mengikuti jadwal
P : 88 x/ mt A : masalah gangguan pola tidur tertasi sebagian
tidur Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit Susah tidur 
Keluhan tidur
Respon : pasien memahami manfaat tidur yang cukup 

P : intervensi dilanjutkan
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnose medik : Colic Abdomen
Hari/tgl Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi
13 januari Gagguan pola tidur b.d nyeri Jam 15.00 wib Jam 17.30 wib
2024 sabtu DS : pasien mengatakan tidur sudah Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S : pasien mengatakan sudah bisa tidur seperti biasa pola
mulai nyenyak Respon : pasien tidur 6-7 jam perhari tidur sudah 6-7 jam

DO : Jam 15.15 wib O: - k/u baik


Fasilitasi penghilang stress saat tidur - pasien tampak rileks
- k/u baik
Respon : mengajarkan pasien rilek agar bisa tidur - pasien paham manfaat tidur yang cukup
Td : 100/70 mmHg
dengan nyaman Td : 108/76 mmHg
T : 36,30 C T : 36,60 C
Jam 15.30 wib
RR : 21 x/ mt RR : 20 x/ mt
Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit P : 85 x/ mt
P : 88 x/ mt A : masalah gangguan pola tidur tertasi
Respon : pasien memahami manfaat tidur yang cukup
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Susah tidur 
Keluhan
istirahat 

P : intervensi dihentikan
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : tn.k
Ruang rawat : Al-Amin
Diagnose medik : Colic Abdomen
Hari/tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
keperawatan
11 januari Defisit nutrisi b.d Jam 15.00 wib Jam 17.30 wib
Kamis ketidakmampuan menelan Memonitor asupan makanan S : pasien mengatakan nafsu makan baik
makanan Respon :pasien menghabiskan setengah porsi yang dihabiskan O : - pasien tampak lemah
- pasien menghabiskan setengah porsi makanannya
Faktor resiko Jm 15.15 wib
- pasien tampak paham untuk makan tinggi serat dan protein
Menentukan status gizi pasien dan kemampuan untuk TD: 120/83mmHg
- ketidak mampuan
memenuhi kebutuhan gizi T : 360 C
menelan makanan RR : 22 x/ mt
Respon : untuk memudahkan pasien mengontrol status gizi P : 90x/ mt
- ketidak mampuan A : resiko defisit nutrisi tidak terjadi
Jam 15.30 wib
mencerna makanan Kriteria 1 2 3 4 5
Anjurkan pasien makan tinggi serat hasil
- ketidak mampuan Respon : pasien mengerti untuk makan makanan tinggi serat Porsi 
makan yg
mengabsorbsi dan protein dihabiskan
nutrient Jam 15.45 wib Kekuatan
otot 
- faktor psikologis Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian makanan menelan
Respon : untuk pemenuhan status nutrisi klien
P : intervensi dihentikan
R I M A
TE
I H … …
K AS

Anda mungkin juga menyukai