Anda di halaman 1dari 11

Teks Khutbah

Judul : Hikmah do’a

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat beserta salam akan tetap
tercurah limpahkan kepada suri tauladan umat manusia, tokoh paling berpengaruh di dunia
yakni baginda Rasul Muhammad SAW. Tak lupa kepada keluarga, para sahabat, dan para
tabiinnya. Mudah-mudahan kita dicatat oleh Allah sebagai umatnya, Amin Ya Rabbal
Alamin...

Hadirin rahimakumullah..

Alhamdulillah, dalam kesempatan kali ni kita dapat bertatap muka di hari yang mulia,
penuh rahmat, dan magfirah dari Allah SWT.
Allah SWT berfirman : ‘’berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan untukmu.
Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadah kepada-Ku mereka akan masuk
neraka dalam keadaan hina’’ (QS Mukmin [40] : 60)

Diriwayatkan dari bakr bin Abdullah al muzani, ia berkata, ‘’Dulu ada seorang pemfitnah,
jatuh cinta kepada gadis tetangganya sendiri. Suatu ketika keluarga gadis itu memerintahkan
kepadanya pergi ke suatu desa untuk satu keperluan. Melihat si gadis itu mau pergi, maka si
laki-laki pemfitnah mengiringinya di belakang. Ketika sampai di suatu tempat, laki-laki itu
lalu merayunya. Akan tetapi si gadis menolak dan berkata, ‘’Jangan kamu lakukan itu,
sebenarnya aku sangat mencintaimu melebihi cintamu padaku, akan tetapi aku takut kepada
Allah !’’
‘’Kau… kau takut kepada Allah, mengapa aku tidak?’’, kata laki-laki itu kepadanya.

Setelah berkata demikian, laki-laki itu bermaksud untuk kembali pulang untuk bertobat,
akan tetapi di tengah-tengah perjalanan tenggorokannya tersa tercekat oleh rasa dahaga yang
sangat. Demkianlah, tiba-tiba seorang Nabi bani Israil dating menghampirinya dan bertanya,
‘’Ada apa denganmu?’’
‘’Aku sangat kehausan’’, jawabnya singkat.
‘’Maka marilah kita berdoa kepada Allah agar diberi peneduh berupa awan yang memayungi
hingga dapat mencapai sebuah desa!’’ kata sang Nabi.
‘’Aku tidak memiliki amal shalih apapun, aku merasa tidak pantas untuk berdoa.’’, jawab
laki-laki itu.
‘’Apabila demikian, akulah yang akan berdoa dan engkau yang mengamininya.’’ Kata sang
Nabi.

Kemudian, mulailah Nabi itu berdoa dan dia yang mengamini. Tidak lama kemudian, Allah
pun mendatangkan awan dan memayungi mereka hingga sampailah mereka di sebuah tempat.
Nabi bani Israil itu merasa bahwa awan itu memayungi mereka karena doa dan
keshalihannya. Si pemuda juga berpikir mungkin karena barokah bersama orang yang shalih.
Tapi, ketika kedua orang itu berpisah jalan, ternyata awan itu condong kepada laki-laki
pemfitnah itu.

Sebentar kemudian, maka pamitlah sang Nabi seraya berkata, ‘’Tadi kamu yakin bahwa
bahwa dirimu tidak memiliki amal apapun, sehingga aku yang berdoa engkau yang
mengamini sampai kita di payungi oleh awan. Tapi ternyata awan itu mengikutimu dan tidak
mengikutiku. Aku ingin mengetahui apa sebenarbya yang telah terjadi padamu?’’

Sang pemfitnah itu lalu menceritakan panjang lebar tentang keadaan dirinya. Usai mendengar
ceritanya, Nabi itu lalu berkata, ‘’Orang yabg telah bertobat itu berada dalam suatu tempat
yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain.

Hadirin Rahimakumullah..

Dari kisah tadi, kita dapat mengambil beberapa pelajaran, yang di antaranya :
Pertama, ksah tadi mengajarkan kita agar jangan gede rasa, seshalih apapun kita.
Agar kita menjaga hati tetap tawadhu’ dan rendah hati, tapi bukan rendah diri.
Kedua, orang yang bertobat doanya dahsyat, mustajabah, maqbul dan sejenisnya. Sehingga
banyak para ulama yang mensyaratkan taubat dan istigfar sebelum berdoa.
Ketiga, jangan mudah putus asa. Kita semua masih punya doa. Jadi bila menghadapi masalah,
jangan lari tapi hadapi dengan berani, selesaikan sepenuh hati, dan berdoa kepada Allah.
Karena Allah sendiri yang sudah menjamin.

Hadirin yang dirahmati Allah..

Demikianlah khutbah kali ini, semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah, dan mohon
maaf apabila ada salah kata ataupun ucapan.

Wabillahi taufikwal hidayah, wassalamualaikum wr.wb


Surat Kuasa

SURAT KUASA UNTUK MENJUAL TANAH

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Fahmi Nur’ali


Tempat/tanggal lahir : Bandung, 24 September 1976
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Pasar Ancol No. 87
Karapitan – Bandung
Jawa Barat

Dengan ini memberi kuasa penuh kepada:

Nama : Amrifar Maulana Ikbal


Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 8 April 1971
Pekerjaan : Karyawan PT. Purnama
Alamat : Jl. Cempaka Warna RT. 009/RW.004
Cempaka Merah Tengah
Jakarta Pusat

Untuk menjual tanah kepada Pihak lain dengan harga dan syarat-syarat yang ditetapkan
sendiri oleh penerima kuasa atas Sebidang tanah Hak Milik Nomor: 089786 Seluas 500 m2
( lima ratus meter persegi), yang terletak di Kecamatan Arcamanik, Kelurahan Cempaka
Merah Barat .

Demikianlah surat kuasa ini saya buat.

Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

(Fahmi Nur’ali) (Amrifar Maulana Ikbal )


Surat Dagang

PT. CITRA BUKU MAJU SEJAHTERA


Jalan Karang Anyar No. 14 Talaga Wetan 45463
Telp. : 085722169326
_______________________________________________________________________

Talaga, 12 Desember 2013


No. 123/CBMS/SPB/2013

Kepada Yth,
Pimpinan PT. PURNAMA
Jalan Aia Afrika No. 11 Bandung
Telp. : 083823211594

HAL : Surat Pesanan Barang

Dengan hormat,
Mengingat persediaan barang kami yang semakin menipis, maka kami bermaksud untuk
memesan barang sebagai berikut:

Buku tulis : 50 Pack (100 lembar)


Kertas A4 : 2 kardus
Lem kertas Glukol : 200 pcs
Penghapus Stadler : 1 kardus
Pensil Faber castle : 2 kardus
Kertas kuarto : 4 ring
Susu Bendera : 60 botol

Barang-barang yang kami pesan diatas kami harap dapat segera dikirim selambat-lambatnya
akan kami terima 4 hari setelah surat ini diterima.

Demikian surat ini kami buat, atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih.

Hormat kami,
PT. CITRA BUKU MAJU SEJAHTERA

Fahmy Nhoer’aly
Pimpinan
Cerpen

PENYESALAN

Angin malam berhembus kencang menerjang lapisan kulit setiap insan yang
merasakan meski rembulan tampil dengan bulat sempurna meski bintang-bintang terang
benderang menghiasi malam, namun pemandangan tersebut tak turut menghibur hati Jono
yang sedang padam bagai tersiram air yang deras.
Jono adalah seorang pria yang sedang berkepala lima akan tetapi satu persatu anaknya pergi
meninggalkan Jono dan istrinya, mereka tidak tahan dengan kondisi ekonomi keluarganya.

Jono termenung tak berdaya, pandangannya kosong yang di pikirnya hanya satu
bagaimana ia mendapatkan uang dan tidur pulas di rumah bersama Tini istrinya dan Riko
anaknya yang masih tersisa, ia tak berani pulang ke rumah dengan tangan hampa sebab jika
pulang ia hanya mendapatkan cacian dari sang istri bahkan ia di suruh tidur di luar rumah,
sebenarnya Jono tak tahan lagi atas perlakuan Tini, namun apa daya nasi telah menjadi bubur
padahal sejak masih menjadi kekasihnya ,Ibu Jono melarang Jono berhubungan dengan
Tini,Ibu Jono tidak suka dengan sikap Tini yang sombong dan tak sopan itu akan tetapi Jono
memperdulikannya, ia hanya ingin menikah dan membangun keluarga baru bersama istrinya
yang cantik yaitu Tini dan kini hanya ada penyesalan yang mendalam yang di rasakan
seorang pria yang selalu memakai kaca mata minues, selain hidupnya sengsara,ia pun sudah
di coret dalam buku harta warisan orang tuanya,bahkan ia menikah tanpa restu dan kehadiran
sang Ibu yang dulu di sayangnya.

Dua jam berlalu, Jono masih dalam posisinya, duduk dan memandangi bintang di
langit berharap bintang itu jatuh kemudian ia dapat berdoa agar seseorang dapat membantu
kesusahannya.Dua jam yang tak sia-sia tiba-tiba benda asing jatuh dari langit,melihat
peristiwa tersebut sontak membuat Jono terkejut, ia beranggapan bahwa benda asing itu
adalah sebuah bintang yang jatuh dari angkasa,tanpa pikir panjang Jono segera memanjatkan
doanya.
“wahai bintang yang jatuh bantu lah aku dari kesusahan ini, berilah jalan keluar
untuk ku”,harapannya yang keluar dari mulut manisnya, meski ia masih percaya dengan
Tuhan.
Selang beberapa menit, suara handphone yang di ikat kuat menggunakan gelang karet di
permukaannya berbunyi dengan nada yang beraturan, senyum lebar terpasang di bibirnya
namun memori otaknya masih mengingat istri dan anaknya.
“semoga saja ini berita baik untuk ku”,ucapnya dalam hati.
Tangan kanannya yang semula memegang permukaan kursi kini beranjak naik merangkul
benda kotak kecil itu di saku bajunya, sebuah pesan singkat dari seseorang yang tak asing
dipikirannya.
JONO TOLONG PULANG KE RUMAH, IBU MU SAKIT PARAH
Melihat pesan tersebut ekpresi wajahnya mendadak berubah,aliran darahnhya seakan-akan
tak mau mengalir,jantung terasa teriris belati tajam,tak terasa butir-butir air mata
menetes,menetes,dan terus menetes hingga kini ia di banjiri tangisan,doanya yang sudah ia
ucapkan berbalik menjadi bumerang untuk hidupnya.
“wahai bintang !,mengapa kau kabulkan doa yang bukan aku harapkan,mengapa
kau tega kepada ku?,menambah beban di hidup ku”,protesnya seraya membentangkan kedua
tangannya,wajahnya menatap ke atas langit memberi ekpresi kesal, seolah tak terima dengan
berita buruk yang telah ia dapatkan.

Derai air mata yang pada saat itu terus mengalir membasahi pipinya,mengingatkannya
saat ia membuat segores luka di hati ibu nya, mendorong sang ibu hingga terjatuh dan
akhirnya Ayah mengusirnya bersama istrinya,mungkinkah ini balasan untuk ku ?, ataukah
buah dari perbuatan ku selama ini kepada Ibu,pikirnya dalam hati.
Akhirnya ia bergegas menuju rumah orang tuanya yang sangat membutuhkan kehadirannya,ia
tak peduli nanti jika ibu nya tak menerima kedatangannya,asalkan ia bisa bertemu dengan
ibu,dan ibu nya lah saja.

Sepeda besi berkarat yang setia menemani kemana Jono pergi itu di
kayuhnya,berkilo-kilo meter jarak yang ia tempuh,keringat terus mengguyur seluruh
tubuhnya,lelah pun di rasakan oleh seorang anak yang merindukan sosok ibu, namun semua
itu terbayar ketika ban kendaraan tak bermesin itu berhenti tepat di sebuah rumah yang sangat
megah, rumah itu milik keluarga besar KURNIAWAN, rumah yang menemaninya hampir
dua puluh tahun,pintu gerbang yang biasa ia lewati menuju rumah, ayunan yang sejak kecil ia
pakai untuk bermain, kursi bercat putih yang tidak berubah tampilannya yang dulu ia pakai
untuk sekedar duduk-duduk saja, kini membawanya ke dunia masa lalu, masa lalu yang indah
dimana ia selalu di peluk oleh ibu,dimana ibu dan ayahnya selalu memberi senyuman indah
untuknya.Dari balik pintu terlihat sosok manusia yang berbadan gemuk,berkaca mata,dan
berambut pelontos melemparkan satu senyuman manis tepat mengenai Jono.
“Ono kesini lah nak, ayah dan ibu merindukanmu”,rayu sang ayah seraya
membentangkan tangannya berharap sang anak memeluk dirinya.
“ayah,maafkan jono, jono menyesal telah berbuat seperti ini”,balasnya dengan
nada yang tak jelas akibat isak tangis yang memburu kemudian memeluk tubuh ayahnya.
“sudahlah jono jangan kau sesalkan perbuatan mu dulu karena itu sudah ayah
lupakan,ayah dan ibu sudah memaafkan mu, ayah dan ibu juga meminta maaf karena sudah
mengusir mu”,jawab ayah seraya mengelus punggungnya.
Perbincangan ayah dan anak tersebut terdengar oleh seorang wanita tua yang tertutupi oleh
uban di rambutnya.
“ayah di luar ada siapa ?”,tanya ibu dengan suara serak sesekali ia batuk.
Pandangan Jono tertuju ke arah Ayah, setelah pandangannya dan pendengarannya mengarah
ke pintu rumah.
“itu ibu nak,ayo lah masuk ke dalam, bertemu lah dengan ibu mu, ibu sangat
merindukan mu”,ajak sang ayah kepadanya
“nanti saja yah, Jono belum siap untuk bertemu ibu, mungkin besok Jono datang
bersama keluarga”,ujar Jono seraya memegang tangan ayah.
“baiklah,ayah mengerti ya sudah pulanglah nak,istri dan anak-anak mu mungkin
mengkhawatirkan mu”,ucap ayah memberi satu lagi senyuman manis.

Akhirnya Jono pulang dan kembali ke rumahnya dengan rasa senang,tenang dan
nyaman meski Jono masih belum bertemu dengan ibunya setidaknya ayah masih
menyambutnya dengan ramah. Ditengah perjalanan ia dikejutkan dengan temuan benda
asing, benda asing yang berbentuk botol itu memaksa ban sepeda jono berhenti untuk kedua
kalinya, rasa ingin tau nya muncul dipegangnya botol itu oleh jono kemudian penutup botol
itu terbuka ketika jono memaksakan tangannya untuk membuka, tiba-tiba dari botol itu keluar
asap tebal yang menutupi seluruh pandangannya, namun ketika asap itu sedikit demi sedikit
menghilang pandangan jono tertuju pada sosok orang yang berpostur tinggi jenggotnya
dipenuhi uban penampilannya pun sangat membingungkan jono.
“siapa kau!.”ujar jono mengangkat telunjuknya kearah orang asing itu.
“hahaha...,aku adalah jin dari timur tengah, karena tuan telah menyelamatkan
hamba, hamba beri satu permintaan, apa saja yang tuan minta hamba akan kabulkan,
hahaha... .”jawab jin itu puas.
Mendengar penjelasan jin, jono seolah tak percaya namun apa salahnya jika mencoba,
pikirnya.
“baiklah jika kau bisa kabulkan permintaan ku aku akan percaya padamu jika tidak
kau berarti hanya seorang pembual.”
“memang apa permintaan mu wahai tuan ku?.”
“aku ingin kembali ke dua puluh tahun lalu itu saja permintaan ku wahai mahluk
halus.”
“Wahai tuan ku !, maaf kan aku jika aku lancang, aku hanya ingin tahu dibalik
permintaan mu itu, sungguh aku tak mengetahui maksud permintaan mu.”
“wahai jin !,jika kau kabulkan permintaan ku nanti, di masa lalu itu aku ingin
berubah dan lebih menghargai kedua orang tua ku termasuk ibuku.”
Mendengar jawaban jono, jin itu menangis dan akhirnya permintaan jono itu dikabulkan
olehnya dengan memberi satu pesan kepada jono.

SESUNGGUHNYA PENYESALAN ITU AKAN DATANG SETELAH KITA BERBUAT SATU


KESALAHAN, MAKA JANGAN LAH MELAKUKAN KEMBALI KESALAHAN ITU KARENA JIKA
MELAKUKAN KEMBALI BERSIAPLAH UNTUK MENGHADAPI PENYESALAN.

Unsur Intrinsik :
a) Tema : Renungan
b) Karakter : Tokoh utama: Jono
Antagonis : Tini (istri Jono)
Protagonis : Ayah
c) Konflik : Ketika Jono menyesali apa yang telah ia perbuat.
d) Seting : Malam hari, di perjalanan pulang menuju rumah, rumah orang tua
e) Alur : Maju
f) Sudut pandang : Orang ketiga
g) Teknik bahasa : Majas perbandingan (personifikasi).
h) Amanat : Penyesalan akan datang setelah kita membuat satu kesalahan, maka
janganlah kita melakukan kembali kesalahan itu, karena apabila
melakukan kembali, bersiaplah untuk menghadapinya kembali.

Unsur ekstrinsik :
Dalam cerpen ini dikatakan bahwa hidup memiliki beberapa pilihan, dan kita harus bisa
memilih antara beberapa pilihan yang ada, jangan sampai yang kita pilih akan menjadi
penyesalan kelak di masa yang akan datang.
TUGAS TAMBAHAN
BAHASA INDONESIA
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran bahasa Indonesia

Disusun oleh :

 Fahmi Nur’ali
XI IPA2

MADRASAH ALIYAH NEGERI TALAGA


TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehaadirat Allah SWT, Alhamdulillah makalah
yang berjudul “Tugas Tambahan Bahasa Indonesia“ dapat diselesaikan. Shalawat dan salam
semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada para sahabatnya
dan kepada pengikut semuanya.

Tugas ini dibuat dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia.

Penyusun menyadari bahwa dalam tugas ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahan, namun kekurangan dan kelemahan ini bukan yang dituju,tetapi merupakan suatu
jalan yang tidak dapat dihindari menuju sesuatu yang lebih baik. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya jika ada nasihat, saran ,kritik, dapat penyusun terima dengan senang hati.
Semoga tugas ini bisa memberi manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca
umumnya.

Kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga. Semoga Allah memberikan balasan
yang berlipat ganda. Amin

Talaga, Desember 2012

Penyusun
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. ii

TEKS KHUTBAH

Hikmah doa ….………………………………………………… 1

SURAT KUASA

Surat kuasa manjual tanah……....……………………................. 3

SURAT DAGANG

Surat dagang ……………………………………..……………... 4

CERPEN

Penyesalan………………………………………..……………... 5
Unsur intrinsik ….………………………………..……………... 7
Unsur ekstrinsik ...………………………………..……………... 7

ii

Anda mungkin juga menyukai