Penulisan Saat ini, siswa kelas 2 SMA sudah memasuki materi bab 5 yaitu sistem sirkulasi manusia dalam rangka memenuhi salah satu kompetensi dasar yang ada di bab tersebut. Kami membuat makalah (karya tulis) yang berjudul Pemasangan Cincin (Ring) pada masalah jantung koroner Penyakit Sehubungan dengan orang tua dari Si. Yosephine selaku pembuat makalah adalah seorang penderita Jantung Koroner dan sudah memakai ring dalam kurun waktu 10 tahun.
1.2. Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi K.D. 4.6. menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, serta pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur.
BAB 3
3.1 Deskripsi Penyakit
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Bila lemak makin menumpuk, maka arteri akan makin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung berkurang. Berkurangnya aliran darah ke jantung akan memicu gejala PJK, seperti angina dan sesak napas. Bila kondisi tersebut tidak segera ditangani, arteri akan tersumbat sepenuhnya, dan memicu serangan jantung. Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung. Terdapat dua jenis arteri koroner, yang sama-sama bercabang dari aorta atau pembuluh darah besar, yaitu:
1. Arteri koroner kiri utama (left main coronary artery/LMCA) –
Arteri ini berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. LMCA terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Left anterior descending (LAD) – berfungsi mengalirkan
darah ke bagian depan dan kiri jantung. - Circumflex (LCX) – berfungsi mengalirkan darah ke bagian belakang dan sisi luar jantung.
2. Arteri koroner kanan (right coronary artery/RCA) – Arteri ini
mengalirkan darah ke serambi kanan dan bilik kanan. Selain itu, RCA juga mengalirkan darah ke nodus sinoatrial dan nodus atrioventrikular, yang mengatur ritme jantung. RCA terbagi menjadi right posterior descending dan acute marginal artery. Bersama LAD, RCA juga mengalirkan darah ke bagian tengah jantung, dan septum (dinding pemisah antara bilik kanan dan bilik kiri jantung).
Berdasarkan data WHO, penyakit jantung koroner merupakan
salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2015 saja, tercatat lebih dari 7 juta orang meninggal karena PJK. Sedangkan di Indonesia sendiri, lebih dari 2 juta orang terkena PJK di tahun 2013. Dari jumlah tersebut, PJK lebih sering terjadi pada rentang usia 45-54 tahun.
3.2. Gejala Penyakit
1. Nyeri dada (angina) Angina adalah nyeri dada yang terjadi ketika area otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Angina akan terasa seperti rasa menekan pada dada, yang biasanya akan dirasakan ketika Anda terlalu banyak beraktivitas.
Selain pada dada, rasa nyerinya juga bisa menjalar
ke bahu, lengan, leher, rahang, atau punggung. Menurut American Heart Association, wanita cenderung melaporkan serangan jantung yang menyebabkan rasa sakit secara khusus di perut bagian bawah dan bagian bawah dada.
Namun perlu diingat juga, tidak semua nyeri
dada adalah gejala jantung koroner. Nyeri dada akibat angina juga dapat disertai oleh gejala lainnya, seperti keringat dingin. 2. Keringat dingin dan mual
Ketika pembuluh darah menyempit, otot-otot
jantung akan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan suatu kondisi yang disebut iskemia. Kondisi ini akan memicu keluarnya keringat berlebih dan penyempitan pembuluh darah, yang kemudian muncul sebagai suatu sensasi yang sering dideskripsikan sebagai keringat dingin. Di sisi lain, iskemia juga dapat memicu reaksi mual dan muntah. 3. Sesak napas
Jantung yang tidak berfungsi normal akan
berimbas pada kelancaran pernapasan penderitanya, sehingga membuat Anda rentan mengalami sesak napas. Sesak napas gejala penyakit jantung biasanya mungkin terjadi bersamaan dengan nyeri dada.
3.3 Cara Pencegahan
1. Menerapkan pola makan yang sehat
Penumpukan plak yang ada di dalam pembuluh darah
Anda terjadi akibat timbunan lemak tubuh yang terlalu banyak. Oleh karena itu, mulai sekarang Anda harus mengurangi mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti gorengan dan fast food.
Selain itu, jika Anda mengonsumsi makanan berkalori
tinggi, juga akan meningkatkan risiko penyumbatan pada pembuluh darah. Jadi, batasi juga makanan yang mengandung gula tinggi dan tetap mengonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan kalori Anda. perbanyaklah mengonsumsi makanan sumber serat.
Tak hanya porsi makan, jadwal makan juga perlu Anda
perhatikan agar Anda memiliki pola makan yang sehat dan mencegah makan berlebihan. 2. Melakukan olahraga rutin Olahraga adalah hal penting yang harus dilakukan oleh semua orang, bahkan bagi Anda yang telah terkena penyakit jantung koroner. Dengan berolahraga rutin, lemak-lemak yang sebelumnya tertimbun di dalam tubuh dan membuat pembuluh tersumbat dapat terbakar, risiko serangan jantung pun semakin rendah.
Sebelum melakukan olahraga, sebaiknya diskusikan
terlebih dahulu dengan dokter Anda jenis olahraga dan intensitas seperti apa yang boleh Anda lakukan. Usahakan untuk melakukan olahraga setiap hari, meskipun dalam durasi yang tak terlalu lama. 3. Hindari stres
Stres adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan
pembuluh darah Anda tersumbat dan oksigen tidak sampai ke jantung. Wajar memang bila seseorang mengalami tekanan dan stres, namun yang terpenting adalah bagaimana mengelola stres tersebut. Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang Anda sukai, untuk menurunkan tingkat stres yang Anda alami. 4. Tidur dengan cukup dan teratur
Kurang tidur bisa menyebabkan Anda berisiko penyakit
jantung koroner, sehingga bila Anda sudah mengalami penyakit tersebut, kebiasaan begadang hanya membuat kondisi kesehatan Anda semakin buruk. Dalam berbagai penelitian diketahui bahwa orang yang durasi tidurnya kurang dari 7 jam per malam memiliki risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
3.4 Teknologi Yang Dipakai
Jika sudah terkena penyakit jantung koroner, salah satu
metode yang paling umum digunakan adalah dengan pasang ring jantung atau stent jantung. Pasang ring jantung atau dalam bahasa medisnya disebut sebagai stent jantung adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat di bagian jantung.
Pembuluh darah yang tersumbat ini akibat dari
penumpukan plak kolesterol ataupun zat lain yang menempel di dinding pembuluh. Oleh sebab itu, pemasangan ring jantung bertujuan untuk membuka pembuluh darah koroner di jantung sehingga bisa kembali menerima suplai darah yang cukup dan memperkecil kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung.
Stent terbuat dari logam ataupun plastik yang berbentuk
tabung kecil yang tersusun dari kawat-kawat yang nampak seperti jala. Pemasangan stent ini menetap, sehingga akan melekat di jantung dan tidak bisa dikeluarkan lagi. Oleh karenanya, permukaan stent dilapisi dengan obat jantung koroner lainnya yang bisa membantu menjaga arteri yang tersumbat agar tidak tertutup
3.5. Prosedur Kerja
Prosedur pemasangan ring jantung dilakukan pada kasus-
kasus darurat seperti saat seseorang terkena serangan jantung ataupun karena adanya keluhan seseorang yang mengalami penyempitan pembuluh koroner. Penyempitan pembuluh koroner bisa terdeteksi ketika seseorang melakukan pemeriksaan ke dokter terlebih dulu.
Pemasangan ring jantung merupakan prosedur nonbedah di
bawah anestesi lokal yang diberikan di daerah pergelangan tangan ataupun pangkal paha. Maka, selama tindakan berlangsung pasien akan dalam keadaan sadar. Selain itu, pemasangan stent umumnya tidak membutuhkan waktu yang lama, namun hal ini tergantung dari kesulitan dan jumlah ring yang akan dipasang.
Prosedur pasang ring jantung akan diawali dengan proses
kateterisasi. Kateterisasi dilakukan dokter dengan cara memasukkan selang kateter yang pada ujungnya dilengkapi dengan balon dan sudah dipasangi ring jantung melalui pembuluh darah ke arteri koroner yang menyempit atau tersumbat.
Ketika kateter sudah berada di daerah yang dituju, dokter akan
memasukan zat kontras ke dalam kateter untuk melihat kondisi jantung pasien yang terlihat dari perjalanan zat kontras di pembuluh darah, sehingga memudahkan dokter untuk melihat keadaan jantung pasien yang muncul di layar monitor. ` Saat kateter sudah dimasukkan ke dalam pembuluh darah, balon yang terdapat di ujung keteter dalam keadaan mengempisbersamaan dengan ring jantung. Namun ketika kateter telah sampai di area yang mengalami penyempitan dan penyumbatan, maka balon yang ada di bagian ujung keteter akan mengembang bersamaan dengan ring jantung. Balon ini berfungsi untuk meregangkan arteri yang tersumbat sehingga memungkinkan peningkatan aliran darah.
Setelah itu balon kateter dikempeskan dan kemudian
selang kateter ditarik keluar. Namun saat kateter ditarik keluar, ring jantung menetap di lokasi tersebut supaya pembuluh darah tetap terbuka.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis