3025 5480 2 PB PDF
3025 5480 2 PB PDF
1 (2016)
1,2,3
Program Studi PGSD UPI Kampus Sumedang
Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang
1
Email: nendenfar@gmail.com
2
Email: isrokatun@gmail.com
3
Email: aninuraeni@upi.edu
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi kemampuan berpikir kreatif matematis yang rendah. Alternatif
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah pendekatan open-ended.
Selain meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis, ada kecenderungan bahwa
pendekatan open-ended akan meningkatkan kepercayaan diri siswa. Tujuan penelitian ini
adalah mengukur peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis dan kepercayaan diri
siswa. Metode penelitian ini adalah eksperimen, dengan populasi yaitu siswa SD unggul di
Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Instrumen tes yaitu tes tulis dan
intrumen nontes berupa skala sikap kepercayaan diri, lembar observasi kinerja guru dan
aktivitas siswa. Hasil penelitian yaitu 1) peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis
dengan pendekatan open-ended memiliki gain berkategori sedang, 2) peningkatan
kemampuan berpikir kreatif matematis dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada
pendekatan konvensional, 3) peningkatan kepercayaan diri siswa dengan pendekatan open-
ended memiliki gain berkategori sedang, dan 4) peningkatan kepercayaan diri siswa dengan
pendekatan open-ended lebih baik daripada pendekatan konvensional.
Kata kunci: Pendekatan Open-Ended, Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis, Kepercayaan
Diri
1061
Nenden Faridah, Isrok’atun, Ani Nur Aeni
1062
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)
praktis, serta memunculkan solusi diikutsertakan dalam PISA, bukan hal yang
yang tidak biasa tetapi berguna. aneh apabila siswa kesulitan dalam
mengerjakan soal PISA yang tidak rutin dan
Berdasarkan definisi di atas, maka berpikir menuntut kecakapan berpikir tingkat tinggi
kreatif matematis merupakan jalan atau peserta.
proses seseorang untuk memiliki kreativitas.
Oleh karena itu, kemampuan berpikir kreatif Fakta lain yang mendukung rendahnya
matematis begitu penting untuk kemampuan berpikir kreatif matematis
dimunculkan dan dikembangkan melalui siswa adalah hasil ujicoba terbatas tes
pembiasaan yang dilakukan dalam proses kemampuan berpikir kreatif matematis
pembelajaran matematika. Hal tersebut siswa yang dilakukan terhadap beberapa
sejalan dengan Ausubel (dalam Noer, 2011) sekolah yang diantaranya adalah kelas V-A
yang menyarankan bahwa suatu SDN Cipameungpeuk. Berdasarkan hasil
pembelajaran harus menumbuhkan berpikir ujicoba tes kemampuan berpikir kreatif
kreatif siswa. matematis terhadap 31 orang siswa
diperoleh nilai tertinggi dan nilai terendah
Pada kenyataannya, kemampuan berpikir tes kemampuan berpikir kreatif matematis
kreatif matematis siswa rendah. Rendahnya siswa masing-masing adalah 64,29 dan
kemampuan berpikir kreatif matematis 14,29 dari nilai ideal 100. Adapun hasil
siswa tersebut didukung oleh salah satu rerata nilainya adalah 42. Hasil tersebut
hasil dari kompetisi matematika dan sains menunjukkan bahwa kemampuan berpikir
internasional yaitu Programme for kreatif matematis yang dimiliki siswa
International Student Assesment (PISA). rendah.
Hasil PISA terakhir pada tahun 2012
menyatakan bahwa Indonesia merupakan Adapun pendekatan yang dapat menjadi
negara dengan peringkat kedua terbawah pertimbangan untuk digunakan dalam
yaitu ke-64 dari 65 negara yang menjadi upaya perbaikan kualitas pembelajaran
peserta PISA (Fitri, 2013). Di samping itu, matematika untuk meningkatkan
Gurria (Fitri, 2013) mengemukakan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis
soal-soal yang diberikan kepada peserta adalah pendekatan open-ended. Shimada
PISA menuntut kecakapan berpikir dan (dalam Soeyono, 2013) mengemukakan
keterampilan dasar peserta dalam mencari bahwa pendekatan open-ended adalah
solusi yang kreatif dan berkontribusi dalam pendekatan dalam pembelajaran yang
era globalisasi ini, namun hasilnya dimulai dengan menyajikan suatu
membuktikan bahwa 32% peserta tes tak permasalahan kepada siswa, di mana
bisa menyelesaikan soal matematika yang permasalahan memiliki metode atau
paling mudah. penyelesaian yang benar lebih dari satu. Hal
tersebut serupa dengan pengertian
Senada dengan Gurria, Pranoto (dalam pendekatan open-ended yang dikemukakan
Suaedi, 2015) mengemukakan bahwa oleh Sawada (dalam Nurhayati, 2013) yaitu
sekolah di Indonesia terlalu fokus bahwa pendekatan open-ended merupakan
mengajarkan kecakapan dasar yang sudah suatu pendekatan dalam pembelajaran di
kadaluwarsa. Adapun kecakapan dasar yang mana guru memberikan suatu situasi
sudah kadaluwarsa tersebut diantaranya masalah pada siswa yang solusi atau
yaitu menghafal dan berhitung. Jadi, siswa jawaban masalah tersebut dapat diperoleh
tidak dituntut untuk memiliki kemampuan dengan berbagai cara.
pemecahan masalah, sehingga ketika siswa
1063
Nenden Faridah, Isrok’atun, Ani Nur Aeni
1064
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)
1065
Nenden Faridah, Isrok’atun, Ani Nur Aeni
ended. Adapun cara untuk mengetahui dengan kategori sedang dan 4 orang siswa
bagaimana peningkatan kemampuan berkategori rendah. Adapun rerata N-gain
berpikir kreatif matematis dengan nilai kemampuan berpikir kreatif matematis
pendekatan open-ended yaitu sebagai siswa pada kelas eksperimen berada pada
berikut. kategori sedang. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pendekatan open-
ended dapat meningkatkan kemampuan
Mendapatkan Data Nilai Pretest berpikir kreatif matematis siswa.
Cara untuk mendapatkannya yaitu siswa
diberikan soal tes kemampuan berpikir Perbedaan Peningkatan Kemampuan
kreatif matematis berjumlah 5 butir soal. Berpikir Kreatif Matematis Siswa di Kelas
Setelah data nilai didapatkan, adapun rerata Eksperimen dan Kelas Kontrol
nilai yang diperoleh yaitu sebesar 32,3. Setelah dipaparkan mengenai pemberian
Tujuan dari analisis nilai rerata ini yaitu perlakuan kepada kelas eksperimen. pada
untuk mengetahui rerata kemampuan bagian ini akan dijelaskan mengenai
berpikir kreatif matematis awal siswa pada perlakuan terhadap kelas kontrol. Selain itu,
kelas eksperimen. akan dipaparkan pula apakah peningkatan
kemampuan berpikir kreatif matematis
Melaksanakan Pembelajaran dengan pada kelas eksperimen yang mendapatkan
Pendekatan Open-Ended perlakuan berupa pembelajaran
Siswa diberikan perlakukan berupa matematika dengan pendekatan open-
pembelajaran matematika dengan ended lebih baik atau tidak daripada kelas
pendekatan open-ended sebanyak tiga kali kontrol yang mendapatkan perlakuan
pertemuan secara terus menerus. Adapun berupa pembelajaran matematika dengan
alokasi waktu yang digunakan dalam pendekatan konvensional. Adapun alasan
pembelajaran yaitu 3 x 35 menit untuk mengapa dilakukan perbandingan
pertemuan ke-1 dan 2 x 35 untuk peningkatan antara kelas eksperimen dan
pertemuan ke-2 dan ke-3. kontrol ialah bahwa kelas kontrol
menggunakan pendekatan konvensional, di
Posttest mana pendekatan konvensional ini
Guru memberikan posttest kepada siswa. merupakan pendekatan yang biasa guru
Adapun nilai rerata posttest siswa yang pakai dalam melaksanakan pembelajaran.
diperoleh dari hasil analis data nilai posttest Sebelum diberikannya perlakuan, siswa
yaitu sebesar 62,4. terlebih dahulu mengerjakan soal tes
Diketahui selisih kedua nilai yaitu rerata kemampuan berpikir kreatif matematis yang
pretest-posttest adalah 30,1. Nilai selisih sama dengan yang diberikan pada kelas
tersebut menunjukkan bahwa terdapat eksperimen. Rerata nilai yang didapatkan
peningkatan yang cukup tinggi pada dari pretest tersebut ialah 24 dari nilai ideal
kemampuan berpikir kreatif matematis 100. Berdasarkan rerata nilai tersebut,
siswa setelah diberikannya pembelajaran maka diketahui bahwa rerata kemampuan
matematika dengan menggunakan berpikir kreatif matematis awal siswa kelas
pendekatan open-ended. Untuk kontrol rendah. Setelah pretest, maka
membuktikannya, maka dilakukanlah uji diberikanlah perlakuan berupa
nilai gain dan rerata gain. pembelajaran matematika dengan
Berdasarkan uji N-gain diperoleh hasil yaitu menggunakan pendekatan konvensional.
4 orang siswa mengalami peningkatan Setelah perlakuan diberikan, siswa
dengan kategori tinggi, 22 orang siswa kemudian mengerjakan posttest tes
1066
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)
1067
Nenden Faridah, Isrok’atun, Ani Nur Aeni
1068
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016)
1069
Nenden Faridah, Isrok’atun, Ani Nur Aeni
1070