MDGS Makalah 3a
MDGS Makalah 3a
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 LOKAL 3A
CICI AFRIANI
INDAH HASNIKA
NURFA RAHIM
PUTRY ADITYA ARIFANDA
SHALY AKBAR
TRISNA AFDI PUTRI Y
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan komunitas yang berjudul tentang
”Millennium Development Goals ( MDGs )”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Abd Gafar, S.Kep, MPH
selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Komunitas.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dalam
penulisan maupun penyusunan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun demi kesempurnaan makalah ini dan memperbaiki kesalahan dimasa
yang akan datang.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB menyetujui delapan
butir, millennium Development Goals (MDGs), yaitu komitmen untuk mencapai kemajuan yang
nyata dalam upaya pengentasan kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunan manusia lainnya
pada tahun 2015. MDGs adalah peryataan terkuat dari komitmen dunia internasional untuk
memberantas kemiskinan global. MDGs mengakui sifat multidimensional dari pembangunan dan
pengentasan kemiskinan; memberantas kemiskinan memerlukan lebih dari sekedar menaikkan
pendapatan kaum miskin. Meskipun beberapa pengamat masih merasa bahwa MDGs tidak akan
banyak bedanya dengan sekian banyak proklamasi PBB bertujuan mulia lainnya, namun
berdasarkan tinjauan lima tahun pertama pada tahun 2005, tujuan-tujuan tersebut telah menjadi
isu sentral bagi pemerintah. Badan-badan pembangunan internasional, dan LSM (NGOs) dalam
melaksanakan upaya pembangunannya. Meskipun tren saat ini terus berlanjut, yaitu beberapa
tujuan baru akan tercapai pada tahun 2015, MDGs telah menyatukan fokus pada komunitas
pembangunan, tidak seperti pada komitmen-komitmen sebelumnya.
B. RUMUSAN MASALAH
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pada bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB menyetujui delapan butir,
millennium Development Goals (MDGs), yaitu komitmen untuk mencapai kemajuan yang nyata
dalam upaya pengentasan kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunan manusia lainnya pada
tahun 2015.
MDGs adalah peryataan terkuat dari komitmen dunia internasional untuk memberantas
kemiskinan global. MDGs mengakui sifat multidimensional dari pembangunan dan pengentasan
kemiskinan; memberantas kemiskinan memerlukan lebih dari sekedar menaikkan pendapatan
kaum miskin. Meskipun beberapa pengamat masih merasa bahwa MDGs tidak akan banyak
bedanya dengan sekian banyak proklamasi PBB bertujuan mulia lainnya, namun berdasarkan
tinjauan lima tahun pertama pada tahun 2005, tujuan-tujuan tersebut telah menjadi isu sentral
bagi pemerintah. Badan-badan pembangunan internasional, dan LSM (NGOs) dalam
melaksanakan upaya pembangunannya. Meskipun tren saat ini terus berlanjut, yaitu beberapa
tujuan baru akan tercapai pada tahun 2015, MDGs telah menyatukan fokus pada komunitas
pembangunan, tidak seperti pada komitmen-komitmen sebelumnya.
Sesungguhnya, fokus pertama dari MDGs adalah menyangkut masalah kemiskinan dan
kelaparan yang parah. Dua target untuk tujuan ini jauh lebih sederhana : yaitu untuk mengurangi
hingga setengah jumlah orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari s1 per hari dan
mengurangi hingga setengah jumlah orang yang menderita kelaparan. Mengurangi kemiskinan
hingga setengahnya merupakan alat penguji bagi MDGs secara keseluruhan. Untuk mencapai
target ini diperlukan kemajuan atas pencapaian tujuan-tujuan MDGs lainnya.
4
Sayangnya, menurut human development report dari UNDP pada tahun 2003, selama
tahun 1990-an, kemiskinan di 37 negara telah meningkat, dan kelaparan di 21 negara juga
meningkat. Wilayah afrika sub-sahara tidak hanya terbelakang, namun kemiskinan juga telah
semakin meluas diwilayah yang paling miskin didunia ini. Dan pada saat asia selatan sedang
berusaha mengurangi setengah dari kemiskinan disana, tren saat ini menunjukkan bahwa
kelaparan tidak akan bisa dikurangi menjadi setengahnya sampai paling tidak seabad yang akan
datang. Kemajuan yang sangat lambat juga di alami di amerika latin. Sebaliknya, kawasan asia
timur telah hampir mencapai kedua target tersebut, meskipun beberapa pengamat khawatir
bahwa kawasan tersebut tetap rawan terhadap krisir ekonomi yang potensial terjadi dicina.
Target lainnya termasuk mengurangi tingkat kematian anak usia dibawah 5 tahun hingga
dua pertiga, mengurangi kematian wanita saat melahirkan hingga tiga perempat, dan
menghilangkan disparitas gender dalam pendaftaran sekolah (school enrollment). Tujuan
menjamin kelangsungan lingkungan juga merupakan hal yang sangat penting untuk terlepas dari
kemiskinan. Ini dapat segera terlihat dengan memperhatikan 2 target tersebut : mengurangi
hingga setengah jumlah orang yang tidak memiliki akses ke air bersih ( untuk minum) dan
mencapai perbaikan taraf hidup yang signifikan atas sedikitnya 100 juta orang yang hidup di
pemukiman kumuh. Namun secara lebih umum, tanpa menjaga lingkungan kaum miskin,
peluang mereka untuk keluar dari kemiskinan sangat kecil, bahkan dapat terpuruk selamanya.
Terakhir, pemerintah dan masyarakat Negara-negara kaya juga harus memainkan bagiannya
dalam rangka mencapai tujuan “kerja sama global untuk pembangunan”.
5
MDGs mempunyai 8 tujuan yang memiliki satu atau beberapa target yang harus
tercapai pada tahun 2015 dengan dasar situasi dunia pada tahun 1990. Kedelapan tujuan tersebut
adalah sebagai berikut:
Target untuk 2015 : Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang berpenghasilan
kurang dan mengalami kelaparan.
Target untuk 2015 : Memastikan bahwa setiap anak laki dan perempuan mendapatkan
dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar.
Target 2005 dan 2015 : Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam
pendidikan dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua tingkatan
pada tahun 2015
Target 2015 : Mengurangi tingkat kematian anak-anak usia dibawah 5 tahun hingga dua
pertiga
Target 2015 : Mengurangi rasio kematian ibu hingga 75% dalam proses melahirkan
Target 2015 : Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS dan gejala
malaria penyakit berat lainnya.
Target :
6
b. Pada tahun 2015 mendatang diharapkan jumlah orang yang tidak memiliki akses
air minum yang layak dikonsumsi berkurang setengahnya
c. Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat mencapai perbaikan kehidupan
yang signifikan bagi sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh
Target :
a. Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang
melibatkan komitmen terhadap pengaturan manajemen yang jujur dan bersih,
pembangunan dan pengurangan tingkat kemiskinan secara nasional dan
internasional.
b. Membatu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara tertinggal, dan kebutuhan
khusus dari negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil.
c. Secara komprehensi mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara-
nagara berkembang.
d. Mengembangkan usaha produktif yang baik dijalankan untuk kaum muda.
e. Dalam kerja sama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan
keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan
komunukasi.
Tahun 2015 merupakan akhir pelaksanaan millenium development goals (MDGs), tetapi
pencapaian target mdgs diteruskan secara berkesinambungan melalui agenda pembangunan
pasca-2015 yang tertuang dalam sustainable development goals (SDGS). SDGs memiliki 5
pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai 3
tujuan mulia di tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskunan, mencapai kesetaraan, dan mengatasi
perubahan ilim. Untuk mencapai tujuan mulia tersebut di susunlah 17 tujuan global (goals)
sebagai berikut :
1. Tanpa kemiskinan
7
2. Tanpa kelaparan
a. Tahun 2030, mengakiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman,
bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan
rentan, termasuk bayi dsepanjang tahun.
b. Tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target
internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan
mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui,serta
lansia.
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di
segala usia, yaitu:
8
i. Tahun 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat
senyawa berbahaya serta kontaminasi dan populasi udara, air dan tanah.
4. Pendidikan berkualitas
5. Kesetaraan gender
Adapun cara untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan
perempuan, yaitu:
Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua
orang, yaitu :
9
9. Industri, inovasi, infrastruktur
Melestarikan dan menjaga keberlangsunga laut dan kehidupan sumber daya laut untuk
perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.
10
17. Kemitraan untuk mencapai tujuan
Sejak tahun 1989-2010 prevalensi gizi kurang menurun menjadi 17,9% dan gizi buruk
menjadi 4,9%. kemungkinan besar sasaran pada tahun 2014 sebesar 15,0 % untuk gizi kurang
dan 3,5 % untuk gizi buruk dapat tercapai. Untuk mencapai sasaran pada tahun 2014 , upaya
perbaikan gizi masyarakat yang lakukan adalah prningkatan program asi eklusif, upaya
penanggulangan gizi mikro melalui pemberian vitA, taburia, tablet besi bagi bumil, dan iodisasi
garam, serta memperkuat penerapan tata laksana kasus gizi buruk dan gizi kurang di fasilitas
kesehatan.
Tantangan global saat ini adalah pencapaian sasaran MDGs tahun 2015 yakni angka
kematian ibu sebesar 102 per 100 ribu kelahiran. Saat ini indonesia baru mencapai 228 per 100
rribu kelahiran. “sekalipun tantangan MDGs tersebut masih empat tahun ke depan, namun
pemerintah saat ini masih terus berupaya dan optmis bisa memenuhi target tersebut.
Diperkirakan setiap tahunya 300000 ibu di dunia meninggal ketika melahirkan. Sebanyak 99%
kasus kematian ibu terjadi di negara berkembang. Hal ini terungkap berdasarkan laporan terbaru
yang dirilis united nations population fund (UNFPA). Sampel dari studi ini di lakukan di 58
negara di dunia, trmasuk indonesia.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
fokus pertama dari MDGs adalah menyangkut masalah kemiskinan dan kelaparan yang
parah. Dua target untuk tujuan ini jauh lebih sederhana : yaitu untuk mengurangi hingga
setengah jumlah orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari s1 per hari dan mengurangi
hingga setengah jumlah orang yang menderita kelaparan. Mengurangi kemiskinan hingga
setengahnya merupakan alat penguji bagi MDGs secara keseluruhan. Untuk mencapai target ini
diperlukan kemajuan atas pencapaian tujuan-tujuan MDGs lainnya.
Sayangnya, menurut human development report dari UNDP pada tahun 2003, selama
tahun 1990-an, kemiskinan di 37 negara telah meningkat, dan kelaparan di 21 negara juga
meningkat. Wilayah afrika sub-sahara tidak hanya terbelakang, namun kemiskinan juga telah
semakin meluas diwilayah yang paling miskin didunia ini. Dan pada saat asia selatan sedang
berusaha mengurangi setengah dari kemiskinan disana, tren saat ini menunjukkan bahwa
kelaparan tidak akan bisa dikurangi menjadi setengahnya sampai paling tidak seabad yang akan
datang. Kemajuan yang sangat lambat juga di alami di amerika latin. Sebaliknya, kawasan asia
timur telah hampir mencapai kedua target tersebut, meskipun beberapa pengamat khawatir
bahwa kawasan tersebut tetap rawan terhadap krisir ekonomi yang potensial terjadi dicina.
12
DAFTAR PUSTAKA
13