Anda di halaman 1dari 8

KELUARGA KELOMPOK RISIKO TINGGI

 KELUARGA KELOMPOK RISIKO TINGGI

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Definisi

•     Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yg


ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yg dirawat, dengan sehat
sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana/penyalur

 •     Keluarga sebagai Unit Pelayanan yang Dirawat

Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena >>> masalah kesh kelg saling berkaitan
dan saling mempengaruhi antara sesama anggota kelg dan akan mempengaruhi pula kelg-
kelg disekitarnya atau masyarakat secara keseluruhan.

 Alasan Keluarga Sebagai Unit Pelayanan

•     Kelg sbg unit utama masy dan merupakan lembaga yg menyangkut kehidupan masy.

 •     Kelg sbg suatu kelpk dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki
masalah-masalah kesh dalam kelpk nya.

 •     Masalah-masalah kesh dalam kelg saling berkaitan, dan apabila salah satu anggota kelg
mempunyai masalah kesh akan berpengaruh terhadap anggota kelg lainnya.

•     Dalam memelihara kesh anggota kelg sbg individu (pasien), kelg tetap berperan sbg
pengambil keputusan dalam memelihara kesh para anggotanya.

•     Kelg merupakan perantara yg efektif dan mudah utk berbagai upaya kesh masy.

Keluarga Sebagai Pasien

 Beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perawat kelg dalam melakukan askep,
diantaranya:

Setiap kelg mempunyai cara yg unik dalam menghadapi masalah kesh para anggotanya.
>> Memiliki budaya yg unik yg diaktualisasikan mis: budaya nujuh bulanan pada kelg
Betawi, Jawa atau suku-suku lain.

2. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap kelg, dari berbagai segi;

a.Pola komunikasi

b.Pengambilan keputusan

c. Sikap dan nilai-nilai dalam kelg

d. Kebudayaan dan gaya hidup

3. Kelg daerah perkotaan akan berbeda dgn kelg di daerah pedesaan, -> semangat gotong
royong kelg di perkotaan lebih rendah  dibandingkan kelg di pedesaan.

4. Kemandirian dari setiap anggota kelg ->  bergantung pada pola-pola yg diaktualisasikan
kelg, tingkat maturitas dan perkembangan individu, pendidikan, kesh dan budaya.

 Siklus Penyakit dan Kemiskinan Dalam Keluarga

•     Dalam memberikan Askep terhadap kelg, lebih ditekankan kepada kelg-kelg dgn keadaan
sosial perekonomian yg rendah.

•     Keadaan Sosek yg rendah pada umumnya berkaitan erat dgn berbagai masalah kesh yg
mereka hadapi disebabkan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan dlm mengatasi
berbagai masalah yg mereka hadapi.

•     Masalah kemiskinan akan sangat mengurangi kemampuan kelg utk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan kelg mereka terhadap gizi, perumahan dan lingkungan yg sehat,
pendidikan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

      >>> Semuanya akan dgn mudah dapat menimbulkan penyakit.

Lingkaran penyakit yang menimbulkan kemiskinan;

Penghasilan rendah >>> kecenderungan yg akan terjadi >>> - Kurang gizi

                                                                                                   - Lingkungan jelek

                                                                                                   - Pendidikan rendah
- Kebiasaan kesehatan jelek >>> berpengaruh terhadap daya tahan tubuh terhadap penyakit
>>> daya tahan tubuh lebih peka >>> produktivitas berkurang

Pengambilan Keputusan dalam Perawatan Kesehatan Keluarga

 •     Dalam mengatasi masalah kesh yg terjadi pada kelg, yg mengambil keputusan dalam
pemecahannya adalah tetap kepala kelg atau anggota kelg yg dituakan. Merekalah yg
menentukan masalah dan kebutuhan kelg.

•     Dasar pengambil keputusan tsb adalah:

a.Hak dan tanggung jawabnya sbg KK

b.Kewenangan dan otoritas yg telah diakui oleh masing-masing anggota kelg.

c.Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pely terhadap kelg/anggota kelg yg
bermasalah.

 Beban Kasus dalam Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga

•     Beban kasus kelg (family case load) adalah jumlah dan macam kasus dalam kelg yg
dibina oleh seorg perawat dalam jangka waktu tertentu.

•     Jumlah dan macam kasus dalam kelg berubah setiap saat, apakah itu kasus kelg baru atau
kelg lama berkurang, keadaan ini sangat tergantung kepada masalah dan kebutuhan kelg akan
askep yg diberikan oleh perawat yg melakukan askep kesh           kelg di suatu wilayah yg
menjadi tanggung jawabnya.

Keluarga Kelompok Risiko Tinggi

Dalam melaksanakan askep kesh kelg, yg menjadi prioritas utama adalah kelg-kelg yg
tergolong risiko tinggi dalam bidang kesh, meliputi:

a.Kelg dgn anggota kelg dalam masa usia subur dgn masalah sbb:

•     Tingkat sosek kelg rendah

•     Kelg kurang/tidak mampu mengatasi masalah kesh nya secara mandiri

•     Kelg dgn keturunan yg kurang baik/kelg dgn penyakit keturunan

 
b. Kelg dgn ibu risiko tinggi kebidanan. Waktu hamil;

•     Umur ibu (16 thn atau lbih 35 thn)

•     Menderita kekurangan/anemia

•     Menderita hipertensi

•     Primipara atau multipara

•     Riwayat persalinan dgn komplikasi

c. Kelg dgn anak yg berisiko tinggi, karena;

·      Lahir prematur/BBLR

•     BB sukar naik

•     Lahir dgn cacat bawaan

•     ASI ibu kurang shg tidak mencukupi kebutuhan bayi

•     Ibu menderita penyakit menular yg dapat mengancam bayi/anaknya.

d. Kelg mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota kelg;

•     Adanya anak yg tidak dikehendaki dan pernah dicoba utk digugurkan.

c. Kelg dgn anak yg berisiko tinggi, karena;

•     Lahir prematur/BBLR

•     BB sukar naik

•     Lahir dgn cacat bawaan

•     ASI ibu kurang shg tidak mencukupi kebutuhan bayi

•     Ibu menderita penyakit menular yg dapat mengancam bayi/anaknya.

d. Kelg mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota kelg;


•     Adanya anak yg tidak dikehendaki dan pernah dicoba utk digugurkan.

•     Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota kelg dan sering timbul pertengkaran dan
ketegangan antar anggota kelg.

•     Ada anggota kelg yg sering sakit

•     Salah satu orgtua (suami/istri) meninggal, cerai, atau lari meninggalkan kelg nya.

e. Kelg lansia atau balita, yaitu:

•     Pasangan lansia tinggal serumah

•     Kelg yg memiliki anggota lansia dalam keadaan tidak sehat

•     Kelg yg memiliki anggota lansia dan balita dan

•     Kelg yg memiliki dua balita

f. Kelg yg memiliki anggota kelg dgn penyakit kronis yg menular/tidak  menular 

KELUARGA  HARMONIS

•     Keluarga harmonis Indonesia adalah kelg yg di dalamnya dapat tercipta hubungan yg
setara, saling memanjakan, saling melayani, saling membahagiakan, saling memotivasi,
saling mempromosikan dan menciptakan sinkronisasi dgn sesama                  anggota kelg.

•     Hubungan yg tejadi seperti hubungan pelayan-majikan, mis suami dimanjakan istri, anak
dimanjakan orgtua

Kesehatan Keluarga Sebagai Tujuan Keperawatan Kesehatan Keluarga

 Peningkatan status kesh kelg merupakan tujuan yg ingin dicapai dalam memberikan askep
kesh kelg, agar kelg tsb dapat meningkatkan produktivitasnya, bila produktivitas kelg
meningkat, di harapkan kesejahteraan kelg akan meningkat pula.

Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga


Tujuan umum:

Untuk  meningkatkan kemampuan kelg dlm memelihara kesh kelg mereka shg dapat
meningkatkan status kesh kelg nya.

Tujuan khusus:

•     Meningkatkan kemampuan kelg dlm mengidentifikasi masalah kesh yg dihadapi oleh
kelg

•     Meningkatkan kemampuan kelg dalam menanggulangi masalah-masalah kesh dasar


dalam kelg

•     Meningkatkan kemampuan kelg dalam mengambil keputusan yg tepat dalam mengatasi
masalah kesh para anggotanya

•     Meningkatkan kemampuan kelg dalam memberikan askep terhadap anggota kelg yg sakit
dan dalam mengatasi masalah kesh anggota kelg nya.

•     Meningkatkan produktivitas kelg dalam meningkatkan mutu hidupnya.

Tugas-Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan

Untuk dapat mencapai tujuan askep kesh kelg, kelg mempunyai tugas dalam pemeliharaan
kesh para anggotanya dan saling memelihara.

Freeman (1981) membagi 5 tugas kesh yg harus dilakukan oleh kelg, yaitu:

1. Mengenal gangguan perkembangan kesh setiap anggotanya

2. Mengambil keputusan utk melakukan tindakan yg tepat

3. Memberikan keperawatan kpd anggota kelg nya yg sakit,   dan yang tidak dapat membantu
dirinya sendiri karena cacat atau  usianya yg terlalu muda.

4. Mempertahankan suasana di rumah yg menguntungkan kesh dan perkembangan


kepribadian anggota kelg

5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara kelg dan lembaga-lembaga kesh, yg


menunjukkan pemanfaatan dgn baik fasilitas-fasilitas kesh yg ada.
 

Perawatan Sebagai Sarana

•     Dalam mencapai tujuan perawatan kesh kelg, askep yg diberikan merupakan sarana yg
digunakan utk mencapai tujuan tsb.

      >>> Sangat tergantung kepada perawat yg memberikan askep yg bermutu kpd kelg dalam
mempengaruhi kelg utk lebih dpt mengenal dan melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang
kesh.

•     Dalam memberikan askep terhadap kelg, perawat tidak dpt bekerja sendiri, melainkan
bekerja secara tim dan bekerja sama dgn profesi lain utk mencapai tujuan askep kelg.

       >>> Perawat bekerja sama dgn dokter, penilik kesh, ahli gizi, pekerja sosial, dsb yg
bekerja sbg tim utk meningkatkan kesh kelg.

PERAN PERAWAT KELUARGA

Dalam melakukan askep kelg, perawat kelg perlu memerhatikan prinsip-prinsip berikut:

•     Melakukan kerja bersama kelg secara kolektif

•     Memulai pekerjaan dari hal yg sesuai dgn kemampuan kelg

•     Menyesuaikan rencana askep dgn tahap perkembangan kelg

•     Menerima dan mengakui struktur kelg, dan

•     Menekankan pada kemampuan kelg.

Peran perawat kelg adalah sbb:

1.Sebagai pendidik

Bertanggung jawab memberikan pend-kes kpd kelg >>> memandirikan kelg dlm merawat
anggota kelg yg memiliki masalah kesh.

2.Sebagai koordinator pelaksana pely kep

Bertanggung jawab memberikan pely kep yg komprehensip >>> utk menghindari


kesenjangan antara kelg dan unit pely kesh (Puskesmas dan RS)
 

3.Sebagai pelaksana pelayanan perawatan

Diberikan kpd kelg melalui kontak pertama dgn anggota kelg yg sakit yg memiliki masalah
kesh.

4.Sebagai supervisor pelayanan keperawatan

Melakukan supervisi/pembinaan terhadap kelg melalui kunjungan secara teratur, baik


terhadap kelg berisiko tinggi/tidak.

5.Sebagai pembela (advokat)

Utk melindungi hak-hak kelg sbg klien.

6.Sebagai fasilitator

Menjadi tempat bertanya individu, kelg dan masyarakat utk memecahkan masalah kesh,
dapat meberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah

7.Sebagai peneliti

Melatih kelg utk dapat memahami masalah-masalah kesh yg dialami anggota kelg >>>
budaya yg dipraktikkan kelg.

Mis diare pada balita terjadi karena budaya menjaga kebersihan makanan/minuman kurang
diperhatikan.

>>> Mengidentifikasi penyebab, menanggulangi   dan melakukan promosi kepada anggota


kelg.

Anda mungkin juga menyukai