SGD 2 LBM 1
SGD 2 LBM 1
SGD 2 LBM 1
STEP 3
Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif
ataupun untuk jangka panjang. Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi
kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan
kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu rumah sakit.
Untuk fasilitas rumah sakit swasta juga tak kalah lengkap dengan rumah sakit pemerintah, seperti ruang operasi, ruang bersalin, ruang IGD, poliklinik umum &
Spesialis, Apotik, Kamar rawat inap dengan kelas berbeda, dsb. Tenaga medis nya juga lengkap mulai dari perawat, apoteker, direktur, bagian pelayanan hingga
dokter umum maupun dokter spesialis juga ada di rumah sakit swasta.
Berbeda jauh dengan RSUD atau RSUP yang dikelola pemerintah yang semua biaya operasionalnya ditanggung oleh APBN atau APBD Negara.
2.Biaya pemeliharaan sebuah rumah sakit swasta ditanggung sendiri oleh pihak manajemen atau investor. Manajemen harus mencari dana agar semua peralatan
kesehatan dan gedung yang mereka punya dapat dipelihara dengan baik. Berbeda dengan rumah sakit pemerintah semua biaya pemeliharaannya dianggarkan
setiap tahun dari APBN dan APBD.
3.Biaya pengembangan untuk investasi baru pun rumah sakit swsata tidak mendapatkan dana subsidi rutin. Manajemen harus berikhtiar sendiri agar rumahsakit
yang mereka kelola dapat berkembang mengikuti kemajuan zaman yang sangat modern. Jauh beda dengan rumah sakit pemerintah yang semua biaya
pengembangan dan investasinya ditanggung oleh APBN dan APBD.
4. Dari segi pelayanan mungkin sebagian besar rumah sakit swasta di Indonesia lebih baik dan lebih ramah dibandingkan dengan rumah sakit pemerintah. Hal ini
karena rumah sakit pemerintah tidak begitu antusias dengan inovasi dan kreasi di bidang kepuasaan pelanggan, mereka cendrung ingin Rumah Sakit Daerah
dan pengadaan alat canggih, fisik dan bangunan. Karena semakin besar Rumah Sakit di suatu daerah, maka semakin bangga daerahnya. Penekanan akan
kepuasan pelanggan mungkin nomor 2. Sedangkan Rumah Sakit swasta, berusaha berhemat bagaimana cost dan pengadaan alat dihemat, tapi pelanggan
terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan. Biaya kecil, tapi berdampak besar dan bisa meraup keuntungan yang sebesar-besarnya.
Perbedaan persyaratan penyelenggaraan Rumah Sakit Pemerintah Dan Rumah Sakit Swasta
menurut Undang-undang .
a. Pemerintah Rumah sakit pemerintah dimiliki dan diselenggarakan oleh: Departemen
Kesehatan Pemerintah Daerah ABRI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Klasifikasi Rumah
Sakit Umum Pemerintah terdiri dari: Kelas A mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medic spesialistik luas dan sub-spesialistik luas. Kelas B II mempunyai fasilitas
dan kemapuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub-spesialistik terbatas. Kelas B I
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayana medik spesialistik sekurang-kurangnya 11
jenis spesialistik. Kelas C mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurangkurangnya
pelayanan medik 4 dasar lengkap. Kelas D mempunyai fasilitas dan kemampuan
sekurangkurangnya pelayanan medik dasar. Klasifikasi Rumah Sakit Umum Pemerintah
ditentukan berdasarkan tingkat fasilitas dan kemampuan pelayanan dan bidang
kekhususannya dan ditetapkan tersendiri oleh Menteri Kesehatan.
Rumah sakit swasta harus memenuhi persyaratan standar bangunan prasarana, dan
peralatan sesuai dengan jenis dan klasifikasi rumah sakit meliputi :
1. Lokasi atau letak bangunan prasarana harus sesuai dengan rencana umum tata ruang dan
terhindar dari pencemaran.
2. Bangunan, prasarana, peralatan, harus dalam kondisi terpelihara dan memenuhi standar
keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan kerja.
3. persyaratan teknis bangunan, prasarana, peralatan, dan dampak lingkungan internal dan
eksternal.
4. Peralatan medik harus memenuhi persyaratan pengujian/kalibrasi. Rumah sakit swasta
dalam memberikan pelayanan harus menjamin hak-hak pasien. Rumah sakit swasta wajib
meneyelenggarakan peningkatan mutu pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Rumah sakit swasta wajib mempunyai komite medik dan komite keperawatan. Rumah sakit
swasta wajib merujuk pasien ke rumah sakit yang lebih mampu pelayanannya apabila rumah
sakit tersebut mampu menangani pasien tersebut. Bentuk pelayanan rumah sakit swasta
adalah rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Setiap rumah sakit swasta wajib
melaksanakan fungsi sosial. Rumah sakit swasta yang memilki yayasan, perhimpunan,
perkumpulan sosial, dan rumah sakit BUMN yang melayani pasien umum minimal 25% dan
rumah sakit swasta yang dimiliki pemilik modal minimal 10%.
- Apakah susunan organisasi atau struktur sama atau berbeda?
Risaunissula (contoh)
Yang harusmenjadirumahsakitpendidikantipe A
danHarusterakriditasidanpelayananterakreditasi ISO minimal 12
RumahsakitMemilikijejaringterakreditasi ISO minimal 5
Khusussudahterakreditasidansertifikat ISO
6. Apa saja menejemen yang ada di rumahsakit?
8. Bagaimanakinerjakomponenmenejemen ?
Terintegrasi
rumah sakit memang merupakan sebuah organisasi yang memiliki
tingkat kompleksitas tinggi akibat adanya hubungan-hubungan tersebut, dimana otoritas
formal yang direpresentasikan oleh Administrator atau CEO ( manajemen) harus
mengakomodasi otoritas keilmuan dan keahlian yang dimiliki oleh kelompok dokter,
dimana secara historis mereka memegang peran yang sangat besar dalam organisasi
ruamah sakit dan mendapatkan otoritasnya dari Governing Body.Untuk menjaga agar
hubungan ketiganya berjalan harmonis, maka sejak lama di Amerika telah mengaturnya
dalam Hospital bylaws masing-masing rumah sakit yang pada prinsipnya menetapkan
dan mengatur tentang tugas, kewenangan, hubungan funsional dan hubungan tanggung
jawab antara Governing Body, Admistrator ( CEO) dan Medical Staff di rumah sakit.
Tiga organ ini diibaratkan sebagai kaki dari sebuah kursi berkaki tiga yang
bersama-sama menentukan mantap tidaknya tempat duduk itu .Ketiganya adalah
pemegang kekuasaan yang sumbernya berbeda, sehingga haruslah diatur dengan baik.
antara rumah sakit dan “stakeholders” utamanya, dan untuk menyatakan tujuan
Misi rumah sakit merupakan suatu pernyataan singkat dan jelas tentang
alasan keberadaan rumah sakit, maksud, atau fungsi yang diinginkan untuk