1
tanpa kenyamanan. Ditambah lagi kakaknya ikut mengambil
posisi untuk mengomentarinya – ini mungkin adalah alasan
kenapa sang kakak pulang kerumah. Kalau tidak karena
kakaknya yang menghidupinya, mungkin dari dulu dia sudah
pergi melarikan diri. Dengan nada pelan dia begumam
“Bagaimana pun juga dialah keluarga ku yang masih tersisa”.
2
beberapa foto dan mendengar cerita dari paman atau bibinya
bahwa dia memiliki sifat yang sama dengan sang ayah dan
kakaknya juga sama cerewet seperti ibunya.
“Iya bi, nanti kan kalau Andi ga bangun kan bibi bisa
bangunin aku”
3
yang minim, kamar tersebut tidak memiliki jendela. Biasanya
digunakan untuk Andi bermain dengan komputernya – bermain
game, menulis coding atau tugas kuliah – yang bebas akan
gangguan.
4
meja komputernya tanpa menghiraukan nasehat dari assiten
virtualnya.
5
“Ga ada yang menarik. Semuanya tentang gosip artis,
seorang yang terkenal dengan melakukan hal bodoh, informasi
yang biasanya dipelajari dibangku sekolah, dan beberapa foto
momen sendiri atau bersama sahabat yang tidak sesuai dengan
caption yang diberikan”. Kemudian menguap dan melirik
sebuah notifikasi dari komputernya.
6
nama akun yang cukup aneh. Seperti sebuah nama seseorang
yang disingkat dan diberi umbul – umbul agar terlihat keren.
Apa mungkin e-mail dari teman kampus? Walaupun dari
teman kampus, itu tidak cukup kuat baginya untuk
menghentikan permainan dan e-mail akan dibuka setelah dia
bermain, mungkin beberapa jam lagi atau mungkin besok pagi.
7
Tanpa memilih – milih yang mana harus dibuka duluan,
Andi memilih membuka video yang sudah diberi nama
“Mem10” tersebut.
8
BAB I
A Game?
“Diam – diam aja lo dek. Lagi asik nonton paan sih lo?
Bokep? Ya ampun dek, masih pagi udah buat dosa.”
9
ribuan bahkan jutaan ide untuk mempermalukan seseorang
hanya dalam kurun waktu tidak sampai satu menit. Untuk
melawan, Andi bisa saja jujur tentang video yang ia terima tadi
malam dan itu mungkin cukup membuat Avril terdiam. Akan
tetapi, Andi tetap merahasiakan hal ini hingga mungkin ada
beberapa video lainnya yang bisa terkumpul. Ia belum tau isi
file kompres yang satu lagi, mungkin saja itu lanjutan video ini
atau mungkin ini video hanya editan seseorang. Mungkin.
10
“Ga usah. Bibi udah masak untuk kakak”
11
Sungguh Andi tidak mengingat sama sekali dengan pria
ini. Bahkan, ia juga tidak pernah mendengar suara – cukup tegas
dan agak terlihat seperti berbicara bahasa jerman— pria ini.
12
Avril Lisa, seorang desainer pakaian yang populer
dikanca internasional dan bekerja di negara tetangga, Singapura.
Kepopulerannya mendesain bahkan sudah diakui sebelum ia
mendapatkan gelar lulusan terbaik di kampus yang sama dengan
kampusnya Andi sekarang. Ia memiliki ciri khas mendesain dan
ia menyebutnya itu ‘Absurd’. Menambahkan sesuatu yang tidak
pantas atau meletakkan sesuatu yang tidak sesuai dengan
tempatnya. Terkadang ia pun merusak sesuatu tersebut. Tetapi,
inilah yang disebut seni. Ia pun memiliki banyak penghargaan
dari hasil karyanya, bahkan ia mendapatkan gelar ‘Women’s
Absurd’ di dunia fashion internasional. Dibalik semua
kepopulerannya tersebut, tetap ada yang membencinya
termasuk adiknya sendiri.
13
“Enak ya lo kak, jalan – jalan keliling dunia kerjanya.
Kali – kali ajak gua ngapa kak.”
14
“Teman gua banyak, jadi banyak yang harus dibagi.
Emangnya lu, temen juga paling si Sarah.”
15
“Abis gua bingung mau beliin lu apa dek. Gak apa,
anggap aja lu koleksi dan bukti lu pernah keliling dunia.”
Tertawa riang diatas kekesalan adiknya.
16
“Tapi kenapa ga cari pacar aja lu dek? Daripada hidup
lu berduaan sama Sarah mulu. Ga malu apa sama temen – temen
lu?”
17
file penting yang biasa digunakan untuk menjalankan sebuah
aplikasi.
18
yang lalu. Menariknya game ini tidak terlihat sama sekali
developer atau pencipta game -- biasanya tertulis di sekitar
tampilan menu. Bahkan game ini tidak terdaftar didalam mesin
pencari google.
19
kerajaan. Dibalik semua itu, tidak sedikit yang membencinya
termasuk sang pangeran kerajaan.
20
“Beri aku waktu untuk mengerjakannya, Tuan” Tawa
sang professor pun terlihat lucu dengan rambut botak dan
kacamata besar yang tidak sesuai dengan ukuran kepalanya.
Kemudian mereka terlihat melanjutkan diskusi dan perlahan
layar berganti dengan suasana didalam istana raja.
21
memalsukan kematian ayahnya, mengganti seluruh penjaga
dengan monster yang diciptakannya, dan mengubah peraturan
kerajaan yang awalnya berpihak kepada raykat sekarang
berpihak kepada kerajaan.
22
Cerita berlanjut di sebuah desa. Desa Ivry, tertulis jelas
dibagian pojok kanan atas. Dijelaskan bahwa desa tersebut
berada di bagian selatan kerajaan selatan, sangat terpojokkan.
Desa ini pun sudah dianggap desa mati dan jarang dapat bantuan
dari kerajaan. Akhirnya karakter yang dibuat oleh Andi pun
muncul yang bernama Andi. Ia menemukan sebuah surat di
sebuah makam ketika sedang mengambil buah disekitar makam.
Surat yang kotor dan lusuh, berisikan beberapa nama seseorang
– muncul tampilan daftar nama tersebut. Ia menemui kepala
desa, menanyakan hal ini. Kepala desa hanya tau satu nama,
Magi.
23
Akhirnya karakter dapat digerakkan kesana kemari dan
informasi misi pun muncul disebelah kiri layar. Sebuah peta
menuju rumah Magi pun ikut bergabung di layar. Game dimulai
(lagi).
24
Mengabaikan nasihat itu. Sejenak berpikir mungkin
lebih baik istirahat. Game ini sudah berjalan mungkin hampir
separuh karena Andi sudah menemukan empat dari tujuh nama
yang berada dalam misi pencarian. Sejauh ini ia belum
menemukan titik kesulitan dalam game ini, mungkin malam
nanti ia sudah bisa menyelesaikan game ini.
25
dilakukan antara keduanya. Andi memberitahu lengkap beserta
foto rumah orang tersebut dan kemudian kembali memejamkan
mata. Hanya beberapa menit saja. Ia mengeluh karena sudah
tidak diizinkan kembali ke alam mimpi. Tidak menyalahkan
kakaknya, melainkan menyalahkan game tersebut yang
menghantui pikirannya.
26
Tapi ia malah terjebak disebuah goa tanpa jalan keluar –
jalan masuk sudah tertutup akibat monster yang berada diluar
goa. Ia juga tidak mempunyai jalan lain selain masuk kedalam
goa ini. Setiap kali keliling, ia berakhir menemui sebuah jurang
yang dasarnya tidak terlihat sama sekali. Diseberang jurang
terlihat ada lereng yang sama. Mungkin itu jalan keluarnya.
Jurang bisa dilewati dengan memijak sebuah pijakan yang
transparan –terlihat seperti melayang. Jika salah, kita akan jatuh
dan kembali ke pintu masuk lalu kembali bertemu jurang ini
lagi. Bagimana bisa melewati jurang yang jauh ini tanpa
petunjuk? Anehnya lagi, ketika sudah mendapatkan tiga
pijakan, ia kembali dan ternyata pinjakan sebelumnya sudah
menghilang.
27
puzzle/permainan ini pasti memberikan petunjuk, setidaknya
sebuah angka atau pertanyaan.
“Ga usah bi, Andi pergi cari makan diluar aja.” Pantas
saja bibi belum memasak apapun, ternyata masih pukul sepuluh
pagi -- bibi biasa memulai masak sekitar jam sebelas siang.
28
“Mau ke warung bintara yang digang sebelah, tapi lu
malah ngajakin kesini. Yaudah gue mah ngikut aja, laper
soalnya”
29
Mereka terdiam sejenak lalu membantu pelayan
membagi makanan mereka. Cukup banyak yang dipesan Andi.
Dua porsi ayam dengan seporsi nasi ditambah burger besar yang
penuh dengan lapisan keju. Untuk pencuci tenggorokan, ia
memesan dua gelas minuman dingin.
30
yang ada dipikirannya itu sama dengan apa yang ada dipikiran
Andi. Pasti ada sebuah petunjuk walau sesusah apapun game itu.
31
“Iya juga sih.”
32
“Eh udah pulang? Maaf ya bibi ga denger, apa musiknya
terlalu kencang?”
“Belum nak”
33
“Makasih. Besok jemput gua ya kekampus, orang tua
gua besok ada urusan mendadak. Jadi ga ada yg bisa nganter
kekampus. Besok ujian tauu” Keluhnya sedikit memohon.
34
Andi dengan mudah menemukan folder dimana seluruh
script diletakkan. Dengan mudahnya pula ia membuka file
tersebut. File tersebut menggunakan bahasa pemograman Ruby.
Bahasa yang umum digunakan dalam dunia game dan yang
pasti, Andi sudah memperlajarinya saat masa sekolah dulu.
35
hanya untuk mencocokkan script mana yang sudah digunakan
atau belum.
--------------
36
“Jadi lo mau ambil jurusan apa?”
37
Saat ini ia sedang beristirahat diruang keluarga,
mendengarkan sang kakak bercerita sambil memberi asupan
nutrisi untuk otakknya. Tidak bisa dicerna karena terlalu pahit.
Membosankan.
38
Ternyata belum berakhir. Diakhir cerita menceritakan
bahwa mereka harus mengambil alih kerajaan dengan
menyelamatkan sang raja terlebih dahulu. Ini adalah misi
terakhir. Terlihat dari judul misi bagian atas yang bertuliskan
‘Misi Terakhir, Selamatkan Kerajaan!’.
39
adalah menyelesaikan scriptnya sesuai dengan storyline yang
tersedia jika ingin menyelesaikan game ini.
40
Sonia Karin, ia sudah bersama Andi sejak masa sma
dulu. Kebetulan mereka bertemu difakultas yang sama di
kampus itu. Mereka sangat dekat. Kedekatan mereka pun
layaknya orang yang berpasangan. Kemana Andi pergi disekitar
kampus, pasti ada Sonia disampingnya. Tidak sedikit warga
kampus yang mengaggap mereka memiliki hubungan spesial.
Padahal faktanya, mereka hanya sepasang sahabat yang salah
satu dari mereka ada yang menyimpan rasa berharap lebih
kepada hubungan ini.
41
“Ngapain juga dipikirin ih. Ga penting banget.”
“Oh iya son, gua jadi teringat sesuatu gara – gara itu
kemeja. Dulu tugas ospek yang dikerjakan secara kelompok itu
lu bikin apa? Gua sih kemarin bikin website sederhana doang.”
Pada saat masa orientasi mahasiswa atau lebih dikenal dengan
ospek, para anggota BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)
meminta seluruh mahasiswa baru membuat sesuatu yang sesusai
dengan fakultasnya masing – masing sebelum memasuki masa
aktif pembejalaran. Sebagai bentuk antusisas mahasiswa baru
terhadap jurusan yang mereka ambil.
42
karena kesibukan dirumah. Andi benci menghabiskan waktu di
warung kopi, setiap hari.
43
memiliki tampilan 2D yang terlihat hampir sama dengan game
yang sedang Andi mainkan.
“Ada sih seingat gua, cek aja di google drive gua. Nama
folder-nya kalau ga salah ‘Ratapan Hujan’. Disitu ada
penjelasan game nya mulai dari aplikasi dan bahasa yang
digunakan, flowchart, dan hasil implementasi.”
44
mempermudah Andi menyelesaikanya. Hanya butuh sedikit
waktu untuk belajar.
“Kok lu tau?”
45
“Mudah kok itu menurut gue.”
46
“Selamat pagi Andi, anda memiliki matakuliah
Pemrograman satu jam lagi, segeralah bersiap-siap.”
“Eh iya makasih ya, Rey. Besok lusa gua balikin deh ya”
47
“Biasalah, sakitnya kambuh. Gua belum sempat jenguk,
katanya masuk rumah sakit. Gua khawatir, tapi gimana ya, ini
masih ada matakuliah.”
48
sedang istirahat. Mungkin ini adalah waktu bagi Andi untuk
mencoba menyelesaikan game tersebut.
49
Ini diluar dugaan Andi. Ia masih memiliki cukup waktu
kurang lebih dua jam – satu jam akan dihitung untuk bersiap-
siap dan membantu bibi seperti biasa. Sesegera mungkin ia
menyelesaikan game yang ia benci ini.
50
karena game itu mungkin hanya dituju olehnya? Itulah kenapa
game tersebut mempunyai credit yang sudah dibuat sebelum
dikirim. Untuk sementara hal itulah yang masih masuk dalam
logika Andi.
51