Jane's
Jane's
“Tentu saja. Seperkasa apa pun perlawanan kita, ternyata tetap kalah melawan yang berkuasa.
Kita ini hanya wong cilik, orang iskin,” sahut Karjan sembari melihat rumah Lik Paijan yang
siap diruntuhkan.
Teriakan Lik Paijan masuh terdengar menyayat hati. Lelaki tua itu merebut tali yang mengikat
seekor sapi miliknya. Wajahnya memerah seperti nyaris terbakar, suaranya melengking-lengking
menolak pengosongan rumahnya. Tetapi, pelawanan Lik Paijan pun percuma saja. Beberapa
petugas berbadan tegap mengangkat tubuhnya. Melihat itu, tangis Siti Halimah semakin pecah.
Dia mendekap Satriya Piningit lebih erat.
“Akhirnya kita harus pergi dari rumah kita sendiri, Kang. Pergi dari kampong yang
membesarkan kita,” ucap Siti Halimah getir.
“Iya, mau tak mau kita harus mengalah. Gusti Allah tidak tidur, Bune. Di tempat lain, semoga
kita mendapat ladang rezeki yang lebih baik lagi,” ujar Karjan.
A. Mudah pasrah
B. Mudah mengalah
C. Mudah menangis
E. Mudah menyerah
Watak tokoh nyonya notaris pada kutipan cerpen di atas adalah ...
A. lemah lembut
B. keras
C. penyabar
D. baik hati
Watak tokoh tukang loak berdasarkan kutipan cerpen di atas adalah ...
A. acuh tak acuh
B. peduli
C. perhatian
D. penuh iba
D. cengeng
Dengan langkah layu. Nina pun kembali melaju di atas sepedanya yang berwarna kuning tersebut.
Sekilas tampak Nina menghapus cairan bening yang menetes di sela-sela matanya. Hanya dalam
hitungan menit, Nina pun terlihat dengan senyum cerianya lagi.
1. Sebentar itu juga kelihatanlah seorang gadis remaja naik tangga. Mukanya yang riang bersinar-sinar di
bawah alisnya yang tebal lagi hitam. Rambutnya yang panjang berjalin dan terjuntai ke belakang
sampai ke bawah pinggangnya, tersembul ujungnya yang berikat dengan kain taf di bawah selendang
sutera, yang menutupi kepalanya dan kedua belah telinganya. Sebelah ujung selendang yang benwarna
merah dan bersulamkan benang sutera biru laut pinggirnya itu, terjuntai di sisinya. Warna selendang
itu membayang ke mukanya, sehingga semakin berseri-seri parasnya. Ia berpayung sutera jepun,
berbaju kurung daripada kain satin, berkain pekalongan dan berselop beludru yang bersulamkan
manik-manik dan benang emas.
Dikutip dari Salah PiIih Karya Nur Sultan Iskandar
Pelukisan watak tokoh dalam penggalan novel tersebut menggunakan cara pelukisan….
1. keadaan sekeliling
2. keadaan di luar pelaku
3. jalan pikiran dan perasaan
4. reaksi pelaku
5. bentuk lahir
Pembahasan: Pelukisan reaksi tokoh lain mi terlihat dan kalimat Barangkali karena kau termasuk
anak yang pandai di kelas.
1. Meskipun demikian bagi Kanjat pribadi rasa berutang kepada masyarakat penyadap adalah sebuah
kejujuran yang mungkin unik tetapi terus mengepung jiwa. Utang itu makin disadari mengalir sampai
ke pembuluh darah yang terhalus dan terus berbisik minta diperhitungkan setidaknya secara moral.
Kanjat merasa dirinya selalu diburu.
Bekisar Merah oleh Ahmad Tohari
Pelukisan watak tokoh dalam penggalan novel tersebut menggunakan cara pelukisan….
1. keadaan sekeliling
2. keadaan di luar pelaku
3. jalan pikiran dan perasaan
4. reaksi pelaku
5. bentuk lahir
Pembahasan: Pelukisan jalan pikiran dan perasaan itu terlihat dan kalimat .. . sebuah kejujuran . . .
terus mengepung jiwa dan Kanjat merasa dirinya selalu diburu.
1. Aku memandang kepada mereka tanpa keinginan menggabungkan diri. Hatiku iba.Tiada kepastian apa
yang hendak kuperbuat. Kulihat banyak kerabat serta kenalan. Di tengah-tengah mereka kulihat pula
seorang anak muda berumur belasan tahun. Badannya ramping dan tegap. Keseluruhannya
menjanjikannya tampang laki-laki cakap di kemudian hari. Tidak jauh dari pemuda itu berdiri seorang
gadis kecil. Rambutnya panjang coklat, terurai. Secarik pita putih melingkar di atas kepalanya,
langsung ke belakang kuping. Bergantian keduanya berciuman dengan orang-orang sekeliling,
berbicara maupun menjawab. Sejenak mataku tergantung pada wajah gadis tersebut.
Keberangkatan oleh Nh. Dini
Melalui penggalan cerpen tersebut dapat diketahui bahwa pengarang melukiskan perwatakan
dengan cara pelukisaan….
1. jalan pikiran
2. perasaan
3. reaksi pelaku
4. bentuk lahir
5. keadaan sekeliling
Pembahasan: Penggalan cerpen tersebut menggunakan pelukisan watak bentuk lahir tokoh, yaitu
badannya ramping dan tegap serta rambutnya panjang coklat terurai.
Barangkahi waktu itu mereka beranggapan bahwa aku perlu dihibur. Karena aku baru pindah ke
mari sesudah keretakan mahligai harapanku dengan Monang.
Ah, Monang.
Namamu begitu gemilang, artinya “kemenangan”. Tetapi dalam pembinaan cinta kita, kau begitu
kalah. Dan menyeretku ke dalam jurang kekalahanmu. Namun aku tak membencimu. Tak pernah,
Monang. Karena kutahu bahwa yang paling menderita akibat kekalahanmu sendiri tak lain dari kau.
“Seorang pun di antara teman-teman tidak lah ada yang mau berkorban ibarat aku,” katanya.
“Aku juga tidak akan mau pulang larut malam ibarat itu jika saya turut dalam drama itu,” katanya.
Dian dan Dani sedang terlibat perbincangan yang serius di kantin. “Proposal acara sosial kemarin
disimpan siapa ya?” tanya Dani. Dian yang ditanya menyampaikan tidak tahu. Mendengar
tanggapan itu Dani semakin emosi. “Kamu kan sekretaris OSIS. Ini tugasmu,” kata Dani bunyi keras.
Siput dengan yakin menerima tantangan sang Kelinci untuk adu lari. Kelinci tertawa
terbahak-bahak mendengar siput menerima tantangannya. “Benarkah? Engkau pelari
terlambat sedunia, mau saja menerima tantangan mustahilku.” Guman Kelinci dalam hati.
Siput segera mengumpulkan teman-temanya, ia meminta semua temannya untuk
segera bersiap di sepanjang jalur adu lari, dari titik awal sampai garis akhir. Siput tak sabar
ingin segera memberi pelajaran bagi keangkuhan Kelinci.