untuk mengetahui dan memperbaiki proses maupun hasil belajar siswa. (Umar
merupakan bagian dari asesmen alternatif yang muncul dan mulai dilakukan di
tempat, waktu, tokoh dan peristiwa. Mata pelajaran sejarah yang diajarkan di
siswa dapat mengambil nilai guna mata pelajaran sejarah dengan mengabdikan
masa lalu dengan keterkaitanya masa sekarang maupun masa depan. Materi
Kemampuan seperti ini tentu tidak hanya menggunakan ingatan dan hafalan
dengan sebaik mungkin sehingga mampu mengukur aspek kognitif, afektif, dan
atau metode pembelajaran yang baik, tanpa digunakan penilaian yang baik pula.
B. Rumusan Masalah
belajar mahasiswa yang lain dari pada uji tradisional yang sudah baku, yang
(PAP) yang menetapkan batas lulus (passing grade) sebelum ujian dilakukan,
atau Penilaian Acuan Norma (PAN) yang menetapakan batas lulus sesudah
ujian yaitu menggunakan rata-rata kelas pada kurva normal (Arumate, n.d.)
Asesmen alternatif merupakan suatu tipe asesmen dalam pembelajaran dan atau
didik menciptakan suatu respon atau alternatif jawaban sendiri terhadap suatu
pertanyaan atau tugas, atau melakuakn tindakan, perbuata, unjuk kerja dalam
dunia nyata: sedangkan pada asesemen tradisional, peserta didik memilih suatu
dalam proses maupun produk. Penilaian tersebut megacu pada suatu standar
istilah rubric. Selain dari rubric (performance kriteria), asesmen alternatif juga
terdiri atas task (tugas). Dalam hal oni baik rubric maupun task tersebut perlu
Asesmen alternatif diperlukan untuk menilai dimensi proses dan hasil belajar
siswa dan memberikan umpan balik yang lebih bermakna bagi pengembangan
dapat dilakukan dalam pembelajaran sejarah antara lain adalah penulisan essay,
pengganti tes yang tidak terdapat pada asesmen alternatif. Dengan demikian
dilakukan
selalu melakukan paper and pencil test (tes tertulis) pada peserta didiknya. Oleh
karena itu, guru menggunakan asesmen tradisional. Namun, tes tertulis (paper
and pencil test) yang sidah biasa dilakukan oleh guru ini tidak mampu
kata lain tes ini hanya mampu mengukur kemampuan kognitif peserta didik saja
sehinggga tidak dapat menilai secara holistic atau menyeluruh. Seiring dengan
materi yang harus dipelajari oleh oeserta didik karena format kurikulum yang
tradisioanal (dengan paper and pensil test) sebagai dasar utama membuat
suplemen atau pelengkap sehingga kemampuan hasil belajar peserta didik dapat
proyek dan penilaian investigasi. Dalam situasi tertentu, lebih dari satu bentuk
berikut:
diketahui siswa dan apakah yang mereka lakukan. Penilaian unjuk kerja
bisa dimulai secara perlahan dan teratur. Akan tetapi karena penilaian
2. Penilaian portofolio
kelemahan penggunaan tes kertas dan pensil. Seperti yang telah kita
ketahui bersama salah satu keemahn tes adalah lebih menekankan pada
asesmen yang terdiri dari kumpulan hasil karya peserta didk yang disusn
hasil belajar, proses belajar dan kemajuan yang dilakukan peserta didik
(Hasan, 2008)
3. Penilaian Proyek
tertentu secara jelas. Pada penilaian proyek setidaknya ada empat hal
a) Pengelolan
b) Relevansi
c) Keaslian
proyek mahasiswa
PENUTUP
A. Simpulan
yang tidak dapat dinilai dengan menggunakan berjangka waktu pilihan ganada
atau tes benar salah sehingga mengajak siswa untuk berusaha mengungkapakan
siswa berpikir kritis dan evaluasi keterampilan karena tujuan dari jenis
penilaian ini meminta siswa unutk melanjutkan aktivitas belajar di luar ruang
asesmen tradisional.
B. Saran
ada, oleh karena sumber yang kurang. Pemakalah sangat mengharapkan adanya
kritik yang membangun sehingga pembahasan ini semakin sempurna dan dapat
pembelajaran sejarah.
DAFTAR ISI
Hasan, H., 2008. Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam
pembelajaran Sejarah.
Huriah, T., Juli 2018. Metode Student Center Learning. Jakarta: Prenadamedia Group.
R., 2017. Belajar & Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Sudjana, N., 2008. Penilaian Hasi Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Umar, A. & Kaco, N., 2008. Penilaian Pembelajaran: Konsep dan Aplikasi Penilaian
Wulan, A. R., Mei 2007. Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi.
pp. 381-383.