Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Asesmen Alternatif dan aplikasinya bagi Evaluasi Pembelajaran Sejarah

Tugas Evaluasi Pembelajaran Sejarah


OLEH
Suci Yati
1662042103
PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Asesmen dalam pembelajaran adalah suatu proses atau upaya untuk

memperoleh sejumlah informasi mengenai perkembangan siswa selama

kegiatan pembelajaran sebagai bahan dalam pengambilan keputusan oleh guru

untuk mengetahui dan memperbaiki proses maupun hasil belajar siswa. (Umar

& Kaco, 2008).

Salah satu asesmen alternatif yang memberikan kontribusi dalam pelaksanaan

penilaian pembelajaran dikelas adalah asesemen kinerja. Asesmen kinerja

merupakan bagian dari asesmen alternatif yang muncul dan mulai dilakukan di

sekolah-sekolah sebagai kritikan terhadap kelemahan tes baku atau tes

tradisional dengan menggunakan tes objektif yang banyak mendominasi

disekolah-sekolah. Pelajaran sejarah merupakan bagian dari Ilmmu

Pengetahuan Sosial yang membahas mengenai perubahan dan perkembangan

aspek kehidupan manusia dimasa lampau yang berkaitan dengan konsep

tempat, waktu, tokoh dan peristiwa. Mata pelajaran sejarah yang diajarkan di

sekolah-sekolah harus memberikan kontribusi dalam pendidikan sehingga

siswa dapat mengambil nilai guna mata pelajaran sejarah dengan mengabdikan

masa lalu dengan keterkaitanya masa sekarang maupun masa depan. Materi

sejarah yang berisikan fakta-fakta, konsep-konsep serta generalisasi harus


mampu melatih daya nalar siswa dalam mengembangkan kemampuan dari

keterampilan berpikir. (Rusman, 2017)

Dalam pembelajaran sejarah keterampilan menganalisis siswa dapat dilakukan

dengan menganalisis suatu peristiwa sejarah yang berhubungan sehingga

melahirkan sebab-akibat baik peristiwa yang sezaman atau mendahuluinya.

Kemampuan seperti ini tentu tidak hanya menggunakan ingatan dan hafalan

siswa tetapi juga pemahaman sehingga akan menantang keterampilan berpikir

siswa dalam belajar sejarah. Dalam suatu kegiatan pembelajaran dikelas

diperhatikan penilaian pembelajaran yang merupakan bagian tak terpisahkan

dalam proses pembelajaran. Seperangkat penilaian harus dirancang oleh guru

dengan sebaik mungkin sehingga mampu mengukur aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Walaupun dalam pembelajran di kelas didukung degan strategi

atau metode pembelajaran yang baik, tanpa digunakan penilaian yang baik pula.

Hal ini meyebabkan proses pembelajaran dikelas tidak sebandingdengna hasil

pencapaian kompetensi siswa selama mempelajari materi pelajaran yang

bersangkutan. (Nurgiyantoro, November 2008)

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Asesmen Alternatif?

2. Apa Kelebihan dan kekurangan asesmen alternatif?

3. Apa sajakah macam-macam bentuk penilaian dalam asesmen alternative?

4. Apa saja jenis-jenis penilaian alternatif?


C. Tujuan Penulisan

1. Dapat Mengetahui pengertian Asesmen Alternatif

2. Dapat mengetahu apa saja kelebihan dan kekurangan asesmen alternatif?

3. Mengetahui macam-macam bentuk penilaian asesmen alternative

4. Mengetahui jenis-jenis dari penilaian alternatif


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asesmen Alternatif

Asesmen alternatif ialah Alternatif pengukuran atau evaluasi hasil

belajar mahasiswa yang lain dari pada uji tradisional yang sudah baku, yang

menggunakan standar penilaian tertentu, misalnya Penilaian Acuan Patokan

(PAP) yang menetapkan batas lulus (passing grade) sebelum ujian dilakukan,

atau Penilaian Acuan Norma (PAN) yang menetapakan batas lulus sesudah

ujian yaitu menggunakan rata-rata kelas pada kurva normal (Arumate, n.d.)

Asesmen alternatif merupakan suatu tipe asesmen dalam pembelajaran dan atau

pembelajaran dengan menggunakan berbagai teknik asesmen dimana peserta

didik menciptakan suatu respon atau alternatif jawaban sendiri terhadap suatu

pertanyaan atau tugas, atau melakuakn tindakan, perbuata, unjuk kerja dalam

dunia nyata: sedangkan pada asesemen tradisional, peserta didik memilih suatu

respons dari sejumlah jawaban yang disediakan seperti betul-salah, pilihan

ganda, atau menjodohkan dengan kata lain, asesmen alternatif mencoba

mengurangi kelemahan-kelemahan tes tradisional dalam menilai peserta

didik.abila peserta didik yang dinilai diminta untuk menggunakan,

mengaplikasikan kemampuan dan keterampilanya memecahkan masalah dalam

situasi riil, termasuk didalamnya music, seni, tari, pendidikan jasmani/olahraga,

menulis paper, protofolio, percobaan, eksperimen. Oleh karena itu asesmen

alternatif disebut juga asesmen autentik. (Wulan, Mei 2007)


 Asesmen Alternatif untuk melengkapi tes prestasi belajar

Asesmen alternatif adalah peilaian non tradsional yang menilai perolehan,

peberapan pengetahuan dan keterampilan yang menunjukan kemampuan siswa

dalam proses maupun produk. Penilaian tersebut megacu pada suatu standar

tertentu. Suatu standar penilaian diperlukan utuk mengidentifikasi secra jelas

apa yang seharusnya soswa dapat lakukan.standar tersebut dikenal dengan

istilah rubric. Selain dari rubric (performance kriteria), asesmen alternatif juga

terdiri atas task (tugas). Dalam hal oni baik rubric maupun task tersebut perlu

diuji coba terlebih dahulu sebelum digunakan. Asesmen alternatif dapat

mengukur keterampilan bekerja ilmiah, kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan

berbagai kemmapuan lainya yang akan digunakan sepanjang hidup siswa.

Asesmen alternatif diperlukan untuk menilai dimensi proses dan hasil belajar

siswa dan memberikan umpan balik yang lebih bermakna bagi pengembangan

potensi siswa secara menyeluruh. Beberapa contoh asesmen alternatif yang

dapat dilakukan dalam pembelajaran sejarah antara lain adalah penulisan essay,

praktek lapangan, penilaian makalah, penilaian sebaya (peer assessment),

penilaian diri (self asessment), portofoli, observasi kinerja, penilaian diskusi.

Assessment alternatif pada dasarnya tidak ditujukan sebagai alternatif

pengganti tes yang tidak terdapat pada asesmen alternatif. Dengan demikian

lebih tepat apabila dikemukakan bahwa asesmen alternatif merupakan alternatif

untuk mendampingi tes prestasi belajar. (Wulan, Mei 2007)


B. Keunggulan dan Kelemahan Asesmen Alternatif Dalam Pembelajaran

1. Keunggulan Asesmen alternative

 Dapat menilai hasil yang kompleks dan keterampilan keterampilan yang

tidak dapat di lihat dengan asesmen tradisional

 Menyajikan penilaian yang lebih hakiki, langsung dan lengkap

 Meningkatkan motivasi siswa

 Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyataa

 Memberi kesempatan keoada siswa untuk slfevaluation

 Membantu guru untuk menilai efektivitas pembelajaran yang telah

dilakukan

 Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar

2. Kelemahan Asesmen Alternatif

 Membutuhkan banyak waktu

 Adamya unsur sibjektivitas dalam penskoran

 Ketetapan penskoran rendah

 Tidak tepat untuk kelas yang berskala besar (Rusman, 2017)

C. Apa Hubungan Antara Asesmen Alternative Dengan Asesmen Tradisional

Dengan assesmen Tradsional sebagai dasar utama dalam

mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan, beberapa tahun lalu guru

selalu melakukan paper and pencil test (tes tertulis) pada peserta didiknya. Oleh
karena itu, guru menggunakan asesmen tradisional. Namun, tes tertulis (paper

and pencil test) yang sidah biasa dilakukan oleh guru ini tidak mampu

mengukur kemampuan hasil belajar peserta didik secara keseluruhan dengan

kata lain tes ini hanya mampu mengukur kemampuan kognitif peserta didik saja

sehinggga tidak dapat menilai secara holistic atau menyeluruh. Seiring dengan

adanya perubahan kurikulum di Indonesia tentu akan mengubah substansi

materi yang harus dipelajari oleh oeserta didik karena format kurikulum yang

berkembang menyesuaikan tuntutan perkembangan zaman dan juga pergeseran

paradigm. Oleh karena semakin kompleksnya materi yang diberikan pada

peserta didik, maka apabila guru tetap menggunakan acuan asesmen

tradisioanal (dengan paper and pensil test) sebagai dasar utama membuat

keputusan maka hasilnya kurang dapat menilai secara holistik. Sehingga

diperlukan bentukbentuk assememn lain yang disebut asesmen alternatif.

Dalam hali ini berarti bahwa adanya asesmen alternatif merupakan

perkembangan baru dari asesmen tradisional. Dengan kata lain,asesmen

altrnatif tidak menghilangkan peran dari asesmen tradisonal tetap sebagai

suplemen atau pelengkap sehingga kemampuan hasil belajar peserta didik dapat

dideskripsikan secara holistic. (Sudjana, 2008)

D. Jenis-jenis penilaian alternatif

Penilaian alternatif mengambil banyak bentuk, sesuai dengan sifat

keterampilan dan pengetahuan yang sedang dinilai. Siswa biasanya diminta

untuk menunjukan pembelajaran dengan menciptakaan sebuah produk, seperti


pameran atau presentasi lisan atau melakukann suatu keterampilan seperti

melakukan sebuah eksperimen atau demonstrasi.

Empat variasi alternatif adalah penilaian kinerja, penilaian portofolio, penilaian

proyek dan penilaian investigasi. Dalam situasi tertentu, lebih dari satu bentuk

mungkin terlibat. Sebuah deskripsi singkat dari masing-masing uraian sebagai

berikut:

1. Penilaian kinerja (performance assessment)

Performance assessment merupakan penilaian berbagai macam tugas

dan situasi dimana peserta tes ddiminta untuk mendemonstrasikan

pemahaman dan mengaplikasikan pengetahuan yang mendalam, serta

keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Jadi boleh dikatakan

bahwa performance assessment adalah suatu penilaian yang meminta

peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan

pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria

yang di inginkan. Tujuan tugas dalam penilaian unjuk kerja adalah

untuk mengetahui apakah yang diketahui siswa dan apakah yang

diketahui siswa dan apakah yang mereka lakukan. Penilaian unjuk kerja

bisa dimulai secara perlahan dan teratur. Akan tetapi karena penilaian

unjuk kerja menilai pemahaman siswa, maka lebih baik menggunakan

penilaian dengan komentar dari pada siswa bahwa pekerjaan itu

berhasil, sebagian, atau tidak sama sekali. Komentar guru dapat


memberikan pandangan pada siswa akan pemahamanya dan merupakan

dasar pekerjaan berikutnya. (Ali & Khaeruddin, 2012)

2. Penilaian portofolio

Asesmen portofolio pada dasarnya merupakan salah satu bentuk

assesmen alternatif yang merupakan salah satu bentuk reaksi terhadap

kelemahan penggunaan tes kertas dan pensil. Seperti yang telah kita

ketahui bersama salah satu keemahn tes adalah lebih menekankan pada

hasil dan biasanya hanya menggambarkan aspek pengetahuan peserta

didik, ssekolah dan masyarakat hendaknya dapat memberikan informasi

tentang pengajaranya, kemampuan individu dari peserta didiknya

termasuk inputpeserta didik, sekolah dan masyarakat hendaknya dapat

dikomunikasikan kepada berbagai pihak.salah satu alat ukur yang

memberikan informasi menyeluruh tentag proses belajar mengajar

adalah asesmen portofolio. Melalui asesmen ini guru dapat menyajikan

suatu kumpulan kinerja dan kemajuan peserta didik.

Asmawi Zainul mengungkapkan bahwa asesmen portofolio adalah

asesmen yang terdiri dari kumpulan hasil karya peserta didk yang disusn

secara sistematis yang menunjukan dan membuktikan upaya belajar,

hasil belajar, proses belajar dan kemajuan yang dilakukan peserta didik

dalam jangka waktu tertentu. Kumpulan hasil karya peserta didik

menuntut partisipasi penuh peserta didik untuk turut menentukan


kriteria dan pemilihan bahan yang akan dimasukan dalam portofolio.

(Hasan, 2008)

3. Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas

yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut

berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpuan data.

Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,

kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan, dan

kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran

tertentu secara jelas. Pada penilaian proyek setidaknya ada empat hal

yang perlu dipertimbangkan: yaitu

a) Pengelolan

Kemampuan siswa dalam memilih topic, mencari informasi, dan

mengelola waktu pengumpulan data, serta penulisan laporan.

b) Relevansi

Topik, data, dan produk sesuai dengan KD

c) Keaslian

Produk (misalnya laporan) yang dihasilkan mahasiswa

merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan

kontribusi dosen berupa petunjuk dan dukungan terhadap

proyek mahasiswa

d) Inovasi dan Kreativitas


Hasil proyek mahasiswa terdapat unsur-unsur kebaruan dan

menemukan sesuatu yang berbeda dari biasanya.

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses

pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu dosen perlu

menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti

penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan

penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian

juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian

dapat menggunakan alat/instrument penilaian berupa daftar cek

ataupun skala penilaian. Penilaoan proyek dilakukan mulai dari

perencanaan, proses pengerjaan smapai dengan akhir proyek.

Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau tahapan yang perlu

dinilai. (Huriah, Juli 2018)


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Bahwa bagian dari tujuan penulisan alternatif adalah untuk membuat

penilaian yang lebih bermakna pada pengalaman belajar siswa. Penilaian

alternatif diperlukan siswa untuk menunjukan keterampilan dan pengetahuan

yang tidak dapat dinilai dengan menggunakan berjangka waktu pilihan ganada

atau tes benar salah sehingga mengajak siswa untuk berusaha mengungkapakan

siswa berpikir kritis dan evaluasi keterampilan karena tujuan dari jenis

penilaian ini meminta siswa unutk melanjutkan aktivitas belajar di luar ruang

lingkup penugasan sehingga siswa lebih profesional dan komunikatif.

Walaupun asesmen alternatif ini merupakan perkembangan baru dari asesmen

tradisional, namun asesmen alternatif ini tidak menghilangkan peran dari

asesmen tradisional.

B. Saran

Pemakalah menyadari pemaparan ini tidaklah mesti sebagai sesuatu

yang mutlak kebenaranya. Sangat banyaklah kesalahan dan kekurangan yang

ada, oleh karena sumber yang kurang. Pemakalah sangat mengharapkan adanya

kritik yang membangun sehingga pembahasan ini semakin sempurna dan dapat

bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai assesmen alternatif bagi

pembelajaran sejarah.
DAFTAR ISI

Ali, S. & Khaeruddin, 2012. Evaluasi Pembelajaran. Makassar: s.n.

Arumate, F., n.d. Asesmen Alternatif, Makassar: s.n.

Basuki, I. A., n.d. Dasa. s.l.:s.n.

Hasan, H., 2008. Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam

pembelajaran Sejarah.

Huriah, T., Juli 2018. Metode Student Center Learning. Jakarta: Prenadamedia Group.

Nurgiyantoro, B., November 2008. Penilaian Autentik.

R., 2017. Belajar & Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Sudjana, N., 2008. Penilaian Hasi Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Umar, A. & Kaco, N., 2008. Penilaian Pembelajaran: Konsep dan Aplikasi Penilaian

Berbasis Kelas. Makassar: Badan Penerbit niversitas Negeri Makassar.

Wulan, A. R., Mei 2007. Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi.

Perkembangan Biologu dan Pendidikan Biologi Unutk menunjang Profesionalisme

Jurusan Pendidikan Biologi UPI, pp. 381-383.


Wulan, A. R., Mei 2007. Penggunaan Asesmen Alternatif Pada Pembelajaran Biologi.

pp. 381-383.

Anda mungkin juga menyukai