Stograge Tank
Stograge Tank
RIFALDI DWISETYO
NIM : 15 01 117
KELAS : II TK C
Fungsi dari Storage Tank adalah untuk penyimpanan sementara minyak produksi yang
dihasilkan sebelum dikirim atau dijual. Didalam Storage tank terdapat pipa-pipa yang dialiri oleh
uap steam, untuk menjaga supaya suhu minyak CPO dalam tanki penyimpanan tetap terjaga
stabil antara 45-50 derajat Celcius.
Storage Tank harus dibersihkan secara terjadwal dan pemeriksaan kondisi pipa Steam harus
dilakukan secara rutin, karena apabila terjadi kebocoran pada pipa uap Steam dapat
mengakibatkan naiknya kadar air pada CPO dan terganggunya proses pengolahan pabrik minyak
kelapa sawit / proses produksi industri kelapa sawit.
Untuk tangki timbun minyak berat yang mudah membeku dijaga agar minyak tidak
membeku atau tetap cair dengan cara melengkapinya dengan pemanas, dapat berupa pemanas
listrik atau pemanas dengan uap. Bila pemanas dengan uap maka didalam tangki dibagian dasar
dilengkapi dengan coil pemanas.
2. TANGKI TIMBUN MINYAK BUMI
PEMELIHARAAN TANGKI
a. Cat dan coating tangki
Untuk melindungi tangki dari korosi dan karat, permukaan tangki bagian luar biasanya di
cat atau di coat.
Tangki di cat warna putih atau warna lain yang memantulkan radiasi matahari yang
bertujuan untuk membatasi panas yang berlebihan yang akan menyebabkan banyak
terjadinya penguapan.
b. Tank cleaning
Tangki penyimpanan/penampung minyak mentah atau produknya, suatu waktu perlu
dibersihkan. Adapun alasan dilakukannya pembersihan tangki adalah :
Untuk dilakukan perbaikan dalam tangki
Penggantian jenis minyak (alih/tukar fungsi)
Pembersihan rutin (5-10 tahun sekali)
Diperlukan pemeriksaan bagian dalam (apabila ada hal yang mencurigakan)
Perbaikan/ pemasangan peralatan tambahan
Pencegahan karat
TANGKI SEBAGAI WADAH REAKSI ATAU REAKTOR
Specifications
Jenis : tangki pencampuran katalis dan pereaksi
Dimensi Mesin (P X L X T) : 400 x 1200 mm
Bahan utama : Stainlees Steel
Kapasitas : 50-100 liter
Mixing adalah suatu proses pencampuran bahan sehingga dapat bergabung menjadi suatu
homogen yang bersifat seragam dan memiliki penyebaran yang sempurna. Prinsip pencampuran
didasarkan pada peningkatan pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen yang
mempunyai sifat yang berbeda. Pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan,
keadaan produk atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran
Tujuan Pencampuran
Menghasilkan campuran bahan dengan komposisi tertentu dan homogeny
Mempertahankan kondisi campuran selama proses kimia dan fisika agar tetap homogen,
mempunyai luas permukaan kontak antar komponen yang besar, menghilangkan
perbedaan konsentrasi dan perbedaan suu, mempertukarkan panas, mengeluarkan secara
merata gas-gas dan uap-uap yang timbul
Menghasilkan bahan setengah jadi agar mudah diolah pada proses selanjutnya atau
menghasilkan produk akhir yang baik