Anda di halaman 1dari 17

Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal pada Kehamilan

Kehamilan dengan Penyakit Gangguan Jiwa Psikosa


Dosen Pembimbing: Miatuningsih DipMW,.S.Pd.

Disusun Oleh :
Annisa Ismi Cahyanti (22)
Citra Yunian Rahma (23)
Nurvy Alief Aidilah (24)
Rizqi Nurlaili (25)
Nandini Nelanda (26)
Ditya opica A. (27)

Semester IV/Nonreguler

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS SUTOMO SURABAYA

2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan

makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Psikosa” ini tepat

pada waktunya. Adapun penulisan makalah ini sebagai tugas diskusi kelompok.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Miatuningsih DipMW,.S.Pd..

selaku dosen pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan

Maternal Neonatal pada Kehamilan”, serta semua pihak yang telah membantu

dalam penulisan makalah ini. Tanpa adanya bantuan dari semua pihak makalah ini

tidak akan selesai pada tepat waktu.

Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu

kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dan

semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Semoga

makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada kita semua.

Amin.

Surabaya, 04 Maret 21014

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum ...........................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus ..........................................................................2
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.2 Pengertian ...........................................................................................3
2.3 Penyebab ............................................................................................3
2.4 Macam-Macam Psikosa .....................................................................4
2.5 Tanda dan Gejala ...............................................................................4
2.6 Penanganan ........................................................................................6
2.7 Pencegahan ........................................................................................6
2.8 Penatalaksaan .....................................................................................7
BAB 3 ASUHAN KEBIDANAN
3.1 Subjektif ...........................................................................................9
3.2 Objektif ............................................................................................10
3.3 Analisa ..............................................................................................11
3.4 Perencanaan ......................................................................................11
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan .......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi
biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah
mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan
adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap
sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya.
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan
adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi.
Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-
norma sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri, dapat merupakan
pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan, hingga ke
tingkat gangguan jiwa yang berat.
Wanita yang tidak dapat mengendalikan psikologisnya tidak mustahil akan
mengalami depresi. Jika depresi tersebut tidak segera diatasi dengan cara yang
tepat maka akan timbul gangguan jiwa (psikosis) yang menimbulkan halusinansi
pada wanita tersebut. Jika telah sampai di tahap tersebut diperlukan terapi dan
pengobatan khusus.
Penderita biasanya sembuh setelah bayi lahir namun dalam kehamilan
selanjutnya psikosa ini dapat muncul kembali. Wanita dengan gangguan
psikologis seperti ini harus mendapatkan perhatian khusus dan intensif agar tidak
berpengaruh pada janinnya. Peran tenaga kesehatan di sini sangatlah penting
untuk memotivasi dan memberikan pengobatan karena kehamilan merupakan
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga mencoba mengakhiri kehamilan
termasuk dalam tindakan pembunuhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Psikosa Kehamilan?
2. Mengapa terjadi Psikosa Kehamilan?
3. Siapa yang berpotensi mengalami Psikosa Kehamilan?
4. Kapan Psikosa Kehamialan terjadi?
5. Dimana tempat menangani dan merawat ibu hamil dengan psikosa?
6. Bagaimana penanganan, pencegahan, penatalaksaan Psikosa Kehamialan?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan kegawatdaruratan
maternala neonatal pada masa kehamilan
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk memahami penegertian psikosa kehamilan
2. Untuk memahami mengapa terjadi Psikosa Kehamilan?
3. Untuk memahami siapa yang berpotensi mengalami Psikosa
Kehamilan
4. Untuk memahami kapan Psikosa Kehamialan terjadi
5. Untuk memahami dimana tempat menangani dan merawat ibu hamil
dengan psikosa
6. Untuk memahami bagaimana penanganan, pencegahan, penatalaksaan
Psikosa Kehamilan?
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of reality).


Keadaan ini dapat digambarkan bahwa psikosa ialah gangguan jiwa yang serius,
yang timbuk karena penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang
menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereakasi secara emosional,
mengingat, berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan bertindak sesuai dengan
kenyataan itu, sedemikian rupa sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan
hidup sehari-hari sangat terganggu. Psikosa ditandai oleh perilaku yang regresif,
hiudp perasaan tidak sesuai , berkurangnya pengawasan terhadap impuls-impuls
serta waham dan halusinasi.
Psikosa adalah tingkah laku secara keseluruhan dalam kepribadiannya
berpengaruh tidak ada kontak dengan realitas.suatu gangguan jiwa dengan
kehilangan rasa kenyataaan(sense of reality). Sering ada gangguan bicara,
kehilangan orientasi terhadap lingkungan. Aspek sosialnya membahayakan orang
lain dan diri sendiri perlu perawatan RS.

2.2 Penyebab

a. Faktor sosial kultural ( dukungan suami dan keluarga, kepercayaan atau


etnik )
b. Faktor obstetrik dan ginekologik ( kondisi fisik ibu dan kondisi fisik bayi )
c. Faktor psikososial ( adanya stresor psikososial, faktor kepribadian, riwayat
mengalami depresi, penyakit mental, problem emosional dll )
d. Faktor keturunan
e. Karakter personal seperti harga diri yang rendah.
f. Perubahan hormonal yang cepat.
g. Masalah medis dalam kehamilan ( pre-eklampsia, DM ).
h. Marital disfungsion atau ketidak mampuan membina hubungan dengan
orang lain yang mengakibatkan kurangnya dukungan.
i. Unwanted pregnancy atau kehamilan tidak di inginkan
j. Merasa terisolasi.
k. Kelemahan, gangguan tidur ( imsomnia ), ketakutan terhadap suatu masalah,
ketakutan akan melahirkan anak cacat atau tidak sempurna.

Disamping itu, disebabkan karena wanita menderita bipolar disorder atau


masalah psikiatrik lainnya yang disebut schizoaffektif disorder.

2.3 Macam-Macam Psikosa

Jenis-jenis psikosa yaitu :

a. Skizopherenia
b. Paranoid
Paranoid dilain pihak adalah jenis yang sudah lebih lanjut ditandai dengan
halusinasi, yaitu persepsi palsu dan kecurigaan yang sangat kuat, pola
berfikir makin kacau dan tingkah laku makin tidak normal.

Psikosa terbagi dalam dua golongan besar, yaitu :


a. Psikosa fungsional
Merupakan gangguan psikologis yang faktor penyebabnya terletak pada
aspek kejiwaan, disebabkan karena sesuatu yang berhubungan dengan
bakat keturunan, bisa juga disebabkan oleh perkembangan atau
pengalaman yang terjadi dalam kehidupan seseorang.
b. Psikosa organik
Disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh, kalau jelas
sebab-sebab dari suatu psikosa fungsional adalah hal-hal yang berkembang
dalam jiwa seseorang.

2.4 Tanda dan Gejala


Gejala awal :
a. Perasaan sedih, kecewa dan putus asa
b. Sulit tidur atau imsomnia
c. Sering menangis
d. Gelisah, cemas dan iritable yang berlebihan
e. Merasa Letih dan lelah
f. Semangat menurun ataupun kehilangan sensasi menyenangkan
g. Mudah tersinggung / labil
h. Sakit kepala
i. Peningkatan ataupun penurunan berat badan secara tiba-tiba
j. Memperlihatkan penurunan minat pada bayinya
k. Menolak makan dan minum
Gejala lanjutan :
a. Curiga berlebihan
b. Kebingungan
c. Sulit konsentrasi
d. Bicara meracau atau inkoheren
e. Irasional
f. Pikiran obsesif ( pkiran yang menyimpang dan berulang-ulang )
g. Agresif
h. Impulsif ( bertindak diluar kesadaran )
Gejala yang sering terjadi adalah:
a. Halusinasi
b. gangguan saat tidur
c. obsesi mengenai bayi
Gejala Klinik
Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat terkena perubahan mood
secara drastis, dari depresi ke kegusaran dan berganti menjadi euforia
dalam waktu singkat. Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan
dalam beraktifitas,sering menjauhkan diri dari teman atau keluarga,
sering mengeluh sakit kepala dan nyeri dada, jantung berdebar-berdebar
serta nafas terasa cepat.

Menninger telah menyebutkan lima sindroma klasik yang menyertai sebagian


besar pola psikotik :
1. Perasan sedih, bersalah dan tidak mampu yang mendalam
2. keadaan terangsang yang tidak menentu dan tidak terorganisasi, disertai
pembicaraan dan motorilk yang berlebihan
3. regresi ke otisme manerisme pembicaran dan perilaku, isi pikiran yanng
berlawanan, acuh tak acuh terhadap harapan sosial.
4. preokupasi yang berwaham, disertai kecurigaan, kecendrungan membela
diri atau rasa kebesaran
5. keadaan bingung dan delirium dengan disorientasi dan halusinasi.

2.5 Penanganan
Respon yang terbaik dalam menangani kasus psikosa kehamilan ini adalah
kombinasi antara psikoterapi, lingkungan sekitar ibu dan medikasi seperti
antidepresan, jika tidak memungkinkan untuk ibu dirawat dirumah sebaiknya ibu
dirawat dirumah sakit. Libatkan anggota keluarga dalam penanganan terutama
suami sehingga dapat dibangun pemahaman dari orang-orang terdekat ibu
terhadap apa yang dirasakan dan dibutuhkan ibu
.
2.6 Pencegahan
Beberapa intervensi berikut ini dapat membantu wanita terbebas dari
ancaman depresi dan psikosa kehamilan, yaitu :
a. Pelajari diri sendiri
Pelajari dan mencari informasi mengenai depresi dan psikosa kehamialn,
sehingga ibu dan keluarga sadar terhadap kondisi ini. Apabila terjadi,
maka akan segera mendapatkan penanganan yang tepat.
b. Tidur dan makan yang cukup
Diet nutrisi penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang terbaik dengan
makan dan tidur yang cukup. Keduanya penting dalam periode kehamilan.
c. Olahraga
Merupakan kunci untuk mengurangi depresi psikosa kehamilan, lakukan
peregangan selama 15 menit dengan berjalan kaki setiap hari, sehingga
membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai emosional yang
berlebihan.
d. Beritahukan perasaan ibu
Jangan takut untuk mengutarakan perasaan ibu dan mengekspresikan yang
ibu inginkan dan butuhkan demi kenyamanan ibu. Jika mempunyai
masalah, segera beritahukan kepada orang yang dipercaya ataupun orang
yang terdekat.
e. Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat
Dukungan dari orang terdekat dari mulai kehamilan yakinkan diri ibu
bahwa keluarga selalu berada disamping ibu setiap ada kesulitan.
f. Persiapan diri dengan baik
Persiapan sebelum persalinan sangat diperlukan, ikutlah kelas hamil, baca
buku-buku yang dibutuhkan.
g. Lakukan pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga sedikit banyak dapat membantu ibu melupakan
golakan perasaan yang terjadi selama periode kehamilan. Kondisi anda
yang belum stabil, bisa ibu curahkan dengan memasak atau membersihkan
rumah.
h. Dukungan emosional
Minta dukungan emosional dari keluarga dan lingkungan sehingga ibu
dapat mengatasi rasa frustasi atau stress. Ceritakan pada mereka mengenai
perubahan yang ibu rasakan, sehingga ibu merasa lebih baik dari
setelahnya.
2.7 Penatalaksanaan
Kehamilan kejiwaan dianggap menjadi darurat kesehatan mental. Oleh
karena itu memerlukan perhatian segera. Hal ini dikarenkan wanita yang
menderita penyakit kejiwaan tidak selalu mampu atau bersedia untuk berbicara
dengan seseorang tentang masalahnya, mereka kadang-kadang membutuhkan
pasangan atau anggota keluarga yang lain untuk membantu mereka mendapatkan
penanganan medis yang mereka butuhkan. Kondisi ini biasanya diatasi dengan
kolaborasi dengan dokter jiwa dengan pemberian obat, biasanya obat antipsikosis
dan terkadang obat antidepresan dan/ atau antiansietas.
Banyak wanita yang juga dapat merasakan manfaat dari konseling dan
dukungan psikologis kelompok. Dengan perawatan dengan baik, sebagian besar
perempuan dapat pilih dari kekacauan. Untuk mengurangi jumlah penderita ini
sebagai anggota keluarga hendaknya harus lebih memperhatikan kondisi dan
keadaan ibu serta memberikan dukungan psikis agar tidak merasa kehilangan
perhatian.
BAB 3
ASUHAN KEBIDANAN

3.1 SUBYEKTIF
a. Pengkajian biodata pada ibu hamil dengan psikosa yang perlu dikaji antara
lain :
Suami :
Masih hidup atau sudah meninggal, kehadiran suami sangat berpengaruh pada
psikologis ibu hamil, karena pada saat hamil setiap ibu sangat membutuhkan
perhatian suami.
Umur :
Untuk menjalani kehamilan dibutuhkan kesiapan baik fisik, materi, ataupun
mental. Umur yang terlalu muda sering membuat para ibu tidak siap untuk
menjalani kehamilannya, sehingga menimbulkan beberapa gangguan
psikologis.
Ekonomi :
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi keadaan psikologis ibu hamil,
ekonomi yang cukup bisa mengurangi beban pikiran ibu hamil.

b. Keluhan utama ibu hamil dengan psikosa :


Ibu mengatakan bahwa kehamilannya ini beban untuknya, ibu berusaha
menyakiti dirinya sendiri serta suka menyendiri

c. Riwayat Kebidanan :
Kunjungan ANC : ibu hamil yang merasa kehamilannya sebuah beban akan
jarang memeriksakan kehamilannya dan kurang memperhatikan
perkembangan kehamilannya karena bukan merupakan kehamilan yang
diharapkan.

d. Riwayat Obstetri Lalu


Ibu hamil dengan psikosa bisa terjadi disebabkan karena jumlah anak yang
terlalu banyak. Faktornya bisa karena beban ekonomi yang semakin banyak
sedangkan keadaan ekonomi keluarga tidak bisa mencukupi kehidupan
keluarga tersebut.

e. Riwayat Obstetri Sekarang


Keluhan :
Trimester I : Ibu merasa sedih dengan kehamilannya
Trimester II : Ibu merasa sedih dan suka memukul-mukul perutnya
Trimester III : Ibu merasa sedih dan tidak mengharapkan kehamilannya

f. Pola Hidup
Pola Nutrisi :
Ibu hamil dengan psikosa biasanya tidak nafsu makan, sehingga kebutuhan
nutrisi untuk dirinya dan janinnya tidak tercukupi.
Pola Istirahat :
Ibu hamil dengan psikosa biasanya akan mengalami susah tidur karena
merasa khawatir, terganggu dan terbebani dengan kehamilannya.
Pola Seksual :
Ibu hamil dengan psikosa biasanya enggan untuk melakukan hubungan
seksual.

g. Riwayat Kesehatan dan Penyakit Keluarga


Ibu yang memiliki keluarga dengan gangguan jiwa memiliki resiko lebih
tinggi untuk mengalami psikosa selama kehamilan.

h. Riwayat Psiko Sosial Kultural


Kehamilan tidak diinginkan oleh ibu maupun keluarganya, merasa
kehamilannya merupakan beban sehingga ibu tidak ingin melanjutkan
kehamilannya.

3.2 OBYEKTIF
3.2.1 Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum :
Ibu sedikit lemah, ekspresi wajah tegang, cemas, dan gelisah. Ibu tampak
menyakiti dirinya sendiri dengan memukul-mukul perutnya.
b. Kesadaran : Apatis
c. Tanda-tanda vital :
Ibu hamil dengan psikosa nadi serta nafasnya cepat.
d. Berat Badan : ibu hamil dengan psikosa mengalami penurunan berat badan
yang disebabkan oleh kehilangan nafsu makan.

3.3 ANALISA
Diagnosa : G...P....... UK..... Keadaan umum ibu kurang baik dengan
psikosa kehamilan.
Masalah : Ibu merasa cemas, sulit tidur, panik, ingin menyakiti diri sendiri,
dan kadang berhalusinasi.

3.4 PERENCANAAN
Tujuan : Setelah di berikan asuhan kebidanan dapat meringankan
beban ibu
Kriteria Hasil : Ibu merasa tenang tidak sedih lagi. KU Ibu dan janin baik,
ibu dapat beraktifitas tanpa ada perasaan bersalah atau beban dalam
mengandung (psikosa)
1. Beritahu hasil pemeriksaan
R/ Ibu dan keluarga bisa mengetahui kondisi ibu dan janin saat ini.
2. Dengarkan pernyataan pasien dengan sikap sabar, empati, dan lebih
banyak memakai bahasa non verbal. Misalnya memberikan sentuhan,
anggukan.
R/ Ibu bisa lebih terbuka dan nyaman untuk mengungkapkan perasaannya.
3. Beritahu ibu resiko bunuh diri atau melukai diri sendiri baik bagi ibu
maupun janinya.
R/ Setelah mengetahui resikonya ibu akan takut untuk melukai dirinya
sendiri ataupun janinnya.
4. Berikan konseling pada keluarga tentang keadaan ibu, penyebabnya, dan
berusaha memotivasi keluarga agar menerima kehamilan ibu.
R/ Keluarga bisa lebih memberikan dukungan kepada ibu agar ibu bisa
lebih menerima kehamilannya.
5. Anjurkan keluarga untuk menjauhkan dan menyimpan alat-alat yang dapat
digunakan oleh ibu untuk mencederai dirinya atau orang lain.
R/ Ibu terhindar dari barang-barang berbahaya.
6. Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, istirahat, dan sering
berkomunikasi dengan orang lain.
R/ kebutuhan nutrisi dan istirahat ibu tercukupi, dan ibu merasa lebih
diperhatikan dan terbuka terhadap lingkungan sekitarnya.
7. Berikan penyuluhan tentang maksud dan tujuan dilakukannya terapi serta
prosesnya kepada klien dan keluarga untuk dimintai persetujuan dan
dukungannya.
R/ Keluarga menyutujui tindakan terapi dan ibu bisa mengikuti terapi
sampai selesai.
8. Lakukan kolaborasi dengan dokter dan psikiater untuk pelaksanaan terapi
seperti obat anti depresan dan anti psikotik.
R/ ibu mendapatkan terapi sesuai dengan apa ibu butuhkan.
9. Berikan dukungan moral pada klien, dengarkan keluhan-keluhan klien dan
anjurkan untuk berdo’a.
R/ Pasien bisa lebih merasa diperhatikan, dan akan lebih terbuka, serta
lebih tenang.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hamil merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dalam siklus hidup
wanita. Kehamilan merupakan kejadian alamiah yang terjadi akibat bertemunya
sel ovum dan sperma sehingga terjadi pembuahan. Wanita yang tidak dapat
mengendalikan psikologisnya tidak mustahil akan mengalami depresi. Jika
depresi tersebut tidak segera diatasi dengan cara yang tepat maka akan timbul
gangguan jiwa (psikosis) yang menimbulkan halusinansi pada wanita tersebut.
Jika telah sampai di tahap tersebut diperlukan terapi dan pengobatan khusus.
Penderita biasanya sembuh setelah bayi lahir namun dalam kehamilan selanjutnya
psikosa ini dapat muncul kembali.
Wanita dengan gangguan psikologis seperti ini harus mendapatkan perhatian
khusus dan intensif agar tidak berpengaruh pada janinnya. Peran tenaga kesehatan
di sini sangatlah penting untuk memotivasi dan memberikan pengobatan karena
kehamilan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga mencoba
mengakhiri kehamilan termasuk dalam tindakan pembunuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Marmi, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar


http://adhe-anwaradhe.blogspot.com/2009/04/kehamilan-dgn-penyakit-gangguan-
jiwa.html
05 Maret 2012. Pukul 12.00 WIB.
http://khanzima.wordpress.com/2010/10/20/makalah-kehamilan-dengan-psikosa/
06 Maret 2012 Pukul 14.00 WIB
Prawirohardjo,sarwono.ilmu kebidanan.2010.jakarta:yayasan bina pustaka
Manuaba, ida bagus.pengantar kuliah obstetri.2007.jakarta. penerbit buku
kedokteran EGC
Obstetri patologi dan ginekologi.fakultas kedokteran universitas padjajaran
bandung

Anda mungkin juga menyukai