Anda di halaman 1dari 12

AGORA Vol. 1, No.

1, (2013)

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA SABLON PADA


CV.CELCIUS DI SOLO (STUDI PADA ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA)

Grace Christina dan Maria Praptiningsih


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: m31409190@john.petra.ac.id ; mia@peter.petra.ac.id

Abstrak-Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis merupakan komoditas utama penopang perekonomian di
pengelolaan pada lingkungan internal, melakukan analisis Jawa tengah.
kondisi eksternal, menganalisis SWOT, dan merumuskan
alternatif strategi pengembangan usaha dalam aspek Sumber
Tabel 1. Nilai Ekspor Jawa Tengah Tahun 2007-2011
Daya Manusia pada perusahaan CV. Celcius. Penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode Nilai Ekspor (dalam US$) Komoditas
wawancara. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini Tahun Total Ekspor Non
Garmen
menunjukkan pengelolaan perusahaan yang terdiri atas Migas
Planning, Organizing, Actuating, Controlling pada lingkungan 2007 533.756.987 3.122.461.807
internal yang terdiri atas empat aspek, yaitu Pemasaran, 2008 359.272.903 2.287.316.458
Keuangan, Produksi Operasional dan SDM yang telah berjalan 2009 582.856.180 2.885.296.714
dengan baik. Namun terdapat permasalahan yang terjadi di 2010 745.096.241 3.674.042.429
dalam perusahaan mengenai permasalahan SDM yaitu besarnya 2011 904.119.732 4.259.587.721
tingkat turnover karyawan perusahaan. Sementara untuk persentase
analisis lingkungan eksternal menggunakan Porter’s Five perubahan 21.34 15,94
Forces, menunjukkan tingkat persaingan yang tinggi, ancaman ‘10-‘11
produk pengganti sablon digital dan Direct To Garment (DTG) Tren% ‘07-‘11 19.52 11.57
dan kekuatan penawaran pembeli dan pemasok yang cukup
Sumber: (disperindag.jatengprov.go.id)
tinggi. Oleh karena itu strategi yang digunakan untuk
pengembangan usaha adalah strategi diferensiasi.
Daya saing industri garmen di wilayah propinsi Jawa
Kata Kunci: Pengelolaan Usaha, Pengembangan Usaha, Tengah didukung oleh beberapa faktor, antara lain
Analisis Internal dan Eksternal, Strategi Diferensiasi ketersediaan tenaga kerja dan dukungan dari pemda berupa
penyediaan lahan dan perizinan
I. PENDAHULUAN (dinperindag.jatengprov.go.id). Pertimbangan utama
perusahaan garmen beroperasi di Jawa Tengah karena
Produk garmen merupakan salah satu komoditi yang
ketersediaan tenaga kerja yang melimpah dengan biaya atau
sangat potensial untuk dikembangkan di pasar global. Sejak
upah minimum regional (UMR) yang kompetitif. Selain itu
2010 lalu, ekspor pakaian jadi asal Indonesia keluar negeri
Jawa Tengah sendiri telah menyiapkan infrastruktur tenaga
terutama tujuan Eropa kembali meningkat akibat
kerja siap pakai yang dikelola oleh Balai Pengembangan
melemahnya ekspor garmen dari Cina. Proses itulah yang
Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan produk Industri Kecil
menjadi kesempatan bagi industri garmen di Indonesia untuk
Menengah (IKM). Hingga Mei 2012, lembaga tersebut telah
berkembang menjadi unggulan.
menyalurkan 21.000 tenaga kerja dan pada akhir 2011,
Potensi Indonesia di pasar garmen dunia masih besar
lembaga telah tenyalurkan 17.000 orang tenaga kerja siap
karena memiliki fasilitas industri lengkap dan ketersediaan
pakai yang sudah tidak lagi perlu magang di perusahaan
tenaga kerja usia produktif yang melimpah. Hal ini terbukti
(dinperindag.jatengprov.go.id).
dengan terus meningkatnya nilai ekspor garmen dari tahun
Industri garmen merupakan industri padat karya yang
ke tahun. Pada tahun 2010 ekspor garmen senilai US$
melibatkan banyak tenaga kerja. Kemampuan dan kapasitas
5.616.916.646 telah mengalami peningkatan sebesar
SDM perusahaan berperan sangat penting dalam
14,058% dari nilai ekspor garmen tahun sebelumnya, yaitu
pengembangan bisnis perusahaan. Oleh karena itu,
senilai US$ 4.924.635.472 . Hingga pada tahun 2011, ekspor
pengelolaan yang baik dan pengembangan terus-menerus
garmen Indonesia telah mencapai US$ 6.656.898.609.
terutama pada fungsi SDM penting dilakukan untuk
Pencapaian ini memberikan kontribusi sebesar 5,45%
perkembangan bisnis perusahaan.
terhadap total ekspor hasil industri di Indonesia
CV. Celcius adalah salah satu perusahaan garmen yang
(www.kemenperin.go.id).
sedang berkembang di Solo, Jawa Tengah. Kegiatan usaha
Salah satu wilayah di Indonesia yang sedang mengalami
yang dilakukan perusahaan bergerak di bidang sablon manual
perkembangan dalam sektor industri garmen adalah profinsi
untuk garmen. Sebagian besar dari produk garmen
Jawa Tengah. Menurut kelompok komoditas ekspor, garmen
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

perusahaan ini telah diekspor ke beberapa negara di Asia, promotion (Griffin & Ebert, 2006, p. 274-275). Selain empat
Amerika dan Eropa, dan sebagian produk dipasarkan di aktivitas tersebut, pemasaran juga harus menjelaskan
pasar domestik. mengenai konsep segmentation, targeting, positioning atau
Dalam menjalankan kegiatan usahanya CV. Celcius STP (Griffin & Ebert, 2006, p. 276).
dihadapkan pada fungsi sumber daya manusia perusahaan. Menurut James Van Horne, fungsi keuangan terdiri atas
Yaitu persoalan turnover tenaga kerja pada bagian produksi tiga keputusan yaitu keputusan investasi, keputusan
tinggi. Hal tersebut berdampak pada kinerja bagian produksi pembiayaan dan keputusan dividen (David, 2009, p. 204-
yang menjadi terhambat karena persoalan kurangnya tenaga 205).
kerja maupun munculnya tenaga kerja baru yang belum Fungsi manajemen operasi dibagi menjadi tiga yaitu
berpengalaman. Selain itu, persoalan turnover juga perencanaan operasi, penskedulan operasi, dan pengawasan
berdampak pada meningkatnya biaya perusahaan. Sehingga operasi (Griffin & Ebert, 2006).
secara keseluruhan kegiatan usaha perusahaan menjadi Proses manajemen sumber daya manusia atau yang biasa
kurang efektif dan efisien. disebut HRM (Human Resource Management) terdiri dari
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk membahas tentang analisis pekerjaan, rektutmen, seleksi, pelatihan dan
bagaimana usaha sablon pada CV. Celcius mampu mencari pengembangan, manajemen kinerja, kompensasi, manajemen
jalan keluar terbaik bagi setiap kendala atau permasalahan karir, dan pemutusan hubungan kerja.
yang dihadapi dalam pengelolaan perusahaan terutama pada Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk
fungsi SDM dan juga memberikan alternatif strategi untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman adalah analisis
pengembangan perusahaan. struktur industri atau yang lebih dikenal dengan model five
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan force dari Michael Porter. Porter menyebutkan adanya lima
masalah yang dapat ditemukan adalah: Bagaimana kekuatan persaingan dalam suatu struktur industri, yaitu: the
pengelolaan usaha, situasi dan kondisi eksternal, analisis entry of new competitors (potential entrants), the threats of
SWOT , dan alternatif strategi pengembangan usaha sablon subtitutes (subtitutes), the bargaining power of buyers
pada CV. Celcius. (buyers), the bargaining power of suppliers (suppliers), and
Tujuan yang mau dicapai dalam penelitian ini adalah the rivalry among the existing competitor (dalam Solihin,
menganalisis pengelolaan usaha, situasi dan kondisi 2009, p.42).
eksternal, melakukan analisis SWOT serta merumuskan Ancaman pendatang baru tergantung adanya penghalang
alternatif strategi pengembangan usaha sablon pada masuk dan reaksi-reaksi yang dapat diharapkan dari pesaing-
CV.Celcius. pesaing yang sudah ada. Beberapa penghalang masuk adalah
Kajian terotik yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala ekonomi, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya
analisis pengelolaan usaha dan lingkungan eksternal. Dari untuk berpindah (switching cost), akses ke saluran distribusi,
analisis tersebut maka dapat mengidentifikasi komponen- independensi ukuran kerugian biaya, dan kebijakan
komponen dalam SWOT. Penggunaan matriks SWOT untuk pemerintah (Hunger & Wheelen, 2001, p. 124-125).
mengembangkan empat tipe strategi yang membantu untuk Menurut Porter, intensitas persaingan berhubungan dengan
proses formulasi strategi yang cocok bagi perusahaan. beberapa faktor, yaitu jumlah pesaing, tingkat pertumbuhan
Strategi pengembangan tersebut kemudian diterapkan dengan industri, karakteristik produk atau jasa, jumlah biaya tetap,
menetapkan tujuan tahunan dan kebijakan. kapasitas, tingginya penghalang untuk keluar, dan diversitas
Pekerjaan yang dilakukan oleh para manajer pada saat pesaing (Hunger & Wheelen, 2001, p. 125-127) .
mereka mengelola perusahaan dapat dikelompokkan ke Produk pengganti muncul dalam bentuk berbeda, tetapi
dalam kelompok-kelompok tugas yang memiliki tujuan yang dapat memuaskan kebutuhan yang sama dari produk lain.
disebut sebagai fungsi manajemen (Solihin, 2009, p. 4). Menurut Porter, “penggantian membatasi pendapatan
Menurut G.R.Terry, fungsi manajemen dapat diklasifikasikan potensial dari suatu industri karena batas pada harga-harga
menjadi empat fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, perusahaan dalam suatu industri berpengaruh secara
kepemimpinan, dan pengendalian. (dalam Purwanto, 2006, p. signifikan laba.” Jika tingkat switching cost rendah, barang
43). pengganti kemungkinan berpengaruh kuat terhadap industri
Cara paling sederhana untuk mengamati dan menganalisis (Hunger & Wheelen, 2001, p. 127).
lingkungan internal organisasi adalah melalui analisis Pembeli atau kelompok pembeli kuat jika beberapa kondisi
fungsional (Wheelen & Hunger, 2001, p. 163). Dalam berikut ini dipenuhi, yaitu pembeli membeli sebagian besar
organisasi perusahaan yang konvensional, bidang-bidang dari produk atau jasa penjual, memiliki kemampuan potensial
fungsional yang utama adalah bidang keuangan, sumber daya untuk mengintegrasi ke belakang, pemasok alternatif sangat
manusia, produksi dan operasi serta pemasaran (Umar, 2005, dimungkinkan karena produknya standar, biaya pengganti
p. 8). pemasok sangat rendah, produk yang dibeli mewakili
Pemasaran berfokus pada empat aktivitas yang disebut presentase tinggi dari harga pokok pembeli, pembeli
marketing mix, yaitu product, pricing, place(distribution), mendapatkan laba yang rendah, produk yang dibeli tidak
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

penting untuk kualitas akhir atau harga dari produk atau jasa STRATEGI GENERIK
pembeli (Hunger & Wheelen, 2001, p. 127-128). Kepemimpinan Diferensiasi Fokus
Pemasok dapat mempengaruhi industri dengan biaya
kemampuan mereka untuk menaikkan harga atau

Ukuran Pasar
Tipe 1 Tipe 3
menurunkan kualitas barang atau jasa yang dibeli. Pemasok Besar Tipe 2
atau kelompok pemasok kuat jika beberapa persyaratan
berikut ini dipenuhi, yaitu industri pemasok didominasi oleh Tipe 3 Tipe 4
sedikit perusahaan, produk atau jasanya unik dan atau produk Kecil
Tipe 5
itu mempunyai biaya pengganti yang menambah kekuatan.,
produk pengganti tidak tersedia, pemasok dapat Gambar 1. Lima strategi generik Porter
mengintegrasi ke depan, industri pembeli membeli hanya Sumber: David (2009, p. 275)
sebagian kecil barang atau jasa dari kelompok pemasok dan
itu tidak penting bagi pemasok (Hunger & Wheelen, 2001, p. Tipe 1 :Kepemimpinan harga-Biaya Rendah
128). Tipe 2 :Kepemimpinan harga-Nilai Terbaik
Komponen-komponen dari analisis SWOT terdiri dari Tipe 3 :Diferensiasi
strengths, weaknesses, oppurtunities, threath (Waters , 2001, Tipe 4 :Fokus-Biaya Rendah
p.31). Penggunaan matriks SWOT yang merupakan matching Tipe 5 :Fokus-Nilai Terbaik
tool dapat membantu manajer mengembangkan empat tipe
strategi, yaitu (Purwanto, 2006, p. 131): Strategi kepemimpinan harga akan sangat efektif dalam
kondisi: persaingan harga antar penjual pesaing sangat ketat,
Tabel 2. Matriks SWOT produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokan
Internal tersedia dari semua penjual, ada beberapa cara untuk
Strengths Weaknesses
(Kekuatan) (Kelemahan) mencapai diferensiasi produk, sebagian besar pembeli
Eksternal menggunakan produk dengan cara yang sama, pembeli hanya
Strategi SO
Strategi WO mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah, pembeli begitu
(Weaknesses- besar dan memiliki daya tawar yang signifikan, pendatang
(Strenghts-Opportunity)
Opportunity)
strategi yang digunakan industri baru menggunakan harga perkenalan yang rendah
strategi yang digunakan
perusahaan dengan
Opportunities
memanfaatkan atau
perusahaan dengan (David, 2009, p. 277).
(Kesempatan) seoptimal mungkin Strategi diferensiasi sangat efektif dalam kondisi: banyak
mengoptimalkan
meminimalkan
kekuatan yang dimiliki cara untuk mendiferensiasi produk atau jasa, kebutuhan dan
kelemahan yang ada
untuk memanfaatkan
berbagai peluang.
untuk memanfaatkan penggunaan pembeli beragam, tidak banyak perusahaan
berbagai peluang. pesaing yang mengikuti pendekatan diferensiasi serupa,
perubahan teknologi berlangsung cepat David, 2009, p. 279).
Strategi ST Strategi fokus menarik di dalam kondisi sebagai berikut:
(Strenghts-Threats) Strategi WT
strategi yang digunakan (Weaknesses-Threats) ketika ceruk pasar target besar, industri memiliki banyak
perusahaan dengan strategi yang digunakan ceruk dan segmen yang berbeda, tidak banyak pesaing
Threats memanfaatkan atau untuk mengurangi berusaha berspesialisasi di segmen target yang sama (David,
(Ancaman) mengoptimalkan kelemahan dalam rangka
kekuatan untuk meminimalisir atau 2009, p. 280-281).
mengurangi berbagai menghindari ancaman. Proses berikutnya adalah penerapan strategis yang
ancaman yang mungkin dilakukan dengan menetapkan tujuan tahunan dan kebijakan
melingkupi perusahaan.
pada masing-masing divisi atau fungsi bisnis (David, 2009).
Tujuan tahunan penting bagi penerapan strategi karena
Sumber: Purwanto (2006, p. 131), diolah. merupakan landasan untuk alokasi sumber daya, merupakan
instrumen utama untuk memonitor kemajuan kearah
Michael Porter menawarkan strategi bersaing generik pencapaian tujuan jangka panjang, dan menetapkan prioritas
untuk memungkinkan organisasi memperoleh keunggulan organisasional (David, 2009, p. 389).
kompetitif dari tiga landasan berbeda: kepemimpinan biaya, Secara luas, kebijakan mengacu pada pedoman, metode,
diferensiasi dan fokus (dalam David, 2009, p.273). prosedur, aturan, bentuk, dan praktik administratif spesifik
yang ditetapkan untuk mendukung dan mendorong upaya
menuju pencapaian tujuan tersurat.Kebijakan memungkinkan
baik karyawan maupun manajer mengetahui apa yang
diharapkan dari mereka, sehingga meningkatkan
kemungkinan bahwa strategi akan mampu diterapkan dengan
baik (David, 2009, p. 392).
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

II. METODE PENELITIAN luar negeri dengan target pasar untuk kalangan kelas
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif menengah dan menengah ke atas.
deskriptif (studi kasus) karena penulis akan mendeskripsikan Organizing
fakta secara menyeluruh sehingga akan menghasilkan sebuah Dalam menjalankan fungsi pemasaran perusahaan,
rencana pengembangan usaha pada perusahaan terutama pengaturan aktivitas pemasaran dipimpin oleh seorang
pada fungsi sumber daya manusia. manajer pemasaran. Untuk mencari order, manajer
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal pemasaran dibantu oleh 2 staff pemasaran. Manajer
dari data primer. Data primer atau data tangan pertama pemasaran membagi wilayah-wilayah yang akan
adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian didatangi. Sistem pemasaran yang dilakukan perusahaan
dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan adalah dengan mendatangi langsung perusahaan-
data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang perusahaan garmen yang merupakan calon pembeli
dicari (Azwar, 2005, p. 91). Untuk memperoleh data-data ataupun pelanggan perusahaan.
yang diperlukan dalam penelitian ini maka digunakan teknik Actuating
wawancara. Direktur CV. Celcius memberikan pengarahan pada
Metode penentuan informan yang digunakan dalam manajer pemasaran mengenai cara mengenalkan produk
penelitian ini adalah menggunakan teknik nonprobability sablon yang ditawarkan perusahaan, cara berkomunikasi
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak yang baik dengan pembeli dan untuk menjalin hubungan
memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap jangka panjang dengan pelanggan. Kemudian manajer
anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel (Umar, 2003, pemasaran yang akan melatih para staf pemasaran. Atas
p. 139). Teknik yang digunakan purposive sampling yaitu usaha yang dilakukan staff pemasaran serta untuk
teknik pengambilan sampel sumber data dengan memotivasi mereka agar dapat bekerja lebih giat,
pertimbangan tertentu terhadap karakteristik anggota sampel direktur CV. Celcius memberikan umpan balik berupa
yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 2003, bonus. Bonus tersebut diberikan jika staff pemasaran
p. 119). Nara sumber yang memiliki pengetahuan atas mendapatkan order dengan harga yang bagus dari
informasi yang dibutuhkan yaitu informan A selaku direktur pelanggan.
utama, informan B selaku manajer produksi, informan C Controlling
selaku manajer keuangan, informan D selaku manajer HRD, Pengontrolan yang dilakukan direktur pada divisi
informan E selaku manajer pemasaran, informan F selaku pemasaran adalah dengan laporan lisan dari manajer
karyawan. pemasaran, melakukan evaluasi laporan penjualan
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan sebulan sekali, dan juga memantau langsung lewat
analisis interaktif dari model Miles dan Huberman. Langkah- pelanggan. Sedangkan pengontrolan yang dilakukan
langkah analisis data (Sugiyono, 2011) yaitu mereduksi data, manajer pemasaran terhadap staff pemasaran dilakukan
menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Metode setiap hari dari catatan order ataupun menghubungi
pengujian data menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi pelanggan lewat telepon untuk memastikan order.
sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah 2. Keuangan
diperoleh melalui beberapa sumber, kemudian data yang Planning
Divisi keuangan dibentuk dengan tujuan untuk
didapat tersebut dideskripsikan, dikategorisasikan dan
mengatur dan menganalisa keuangan perusahaan agar
dianalisis sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.
mendapatkan keuntungan. Dalam perencanaan
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN keuangan, perusahaan memiliki rancangan anggaran
pada masing-masing divisi yang ada dalam perusahaan.
Pengelolaan yang dilakukan perusahaan berdasarkan Organizing
fungsi bisnis yang ada, yaitu: Dalam menjalankan fungsi keuangan perusahaan,
1. Pemasaran pengaturan aktivitas keuangan dipimpin oleh seorang
Planning manajer keuangan atau admin. Dalam menjalankan
CV. Celcius telah menetapkan sasaran pada divisi tugasnya tersebut, manajer keuangan dibantu oleh 2
pemasaran yaitu untuk selalu mendapatkan order dengan staff admin. Masing-masing staff memiliki pembagian
harga yang bagus. Hal ini dilakukan dengan cara kerja yaitu ada yang mengatur pemasukan dan
menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan serta pengeluaran secara terpisah.
mempertahankan kualitas produk perusahaan. Target Actuating
penjualan yang ditetapkan oleh direktur perusahaan Manajer keuangan memberikan pengarahan mengenai
sebesar 3juta rupiah dalam sehari. CV. Celcius juga sistem pengajuan anggaran biaya yang akan digunakan
memiliki sasaran jangka panjang yaitu memperluas untuk pengeluaran perusahaan baik pengeluaran untuk
daerah pemasarannya baik di pasar domestik maupun proses produksi, pemasaran dan kompensasi
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

karyawan.Pemberian motivasi yang dilakukan oleh menyeleksi lamaran ,calon karyawan terpanggil akan
direktur CV. Celcius pada staff divisi keuangan berupa diseleksi kembali oleh melalui wawancara.
bonus. Organizing
Controlling Pengaturan aktivitas SDM dalam perusahaan dikelola
Pengontrolan keuangan dilakukan secara rutin oleh oleh seorang manajer HRD. Dalam menjalankan
manajer keuangan. Manajer keuangan mengecek data tugasnya, manajer HRD hanya bekerja sendiri karena
pemasukan dan pengeluaran yang dibuat oleh staff tidak memiliki staff HRD. Namun manajer HRD bekerja
admin setiap hari. Direktur CV. Celcius dibantu oleh sama dengan divisi produksi dan operasional,
kepala pabrik melakukan kontrol sebulan sekali berdasar pemasaran dan keuangan dalam merekrut, menyeleksi
laporan keuangan perusahaan. dan mengevaluasi kinerja karyawan.
3. Produksi dan Operasional Actuating
Planning Kepada karyawan baru, manajer HRD akan memberikan
Divisi produksi dan operasional memiliki sasaran yaitu penjelasan mengenai peraturan perusahaan secara
dalam hal kualitas dan kuantitas. Untuk menyelesaikan umum serta menjelaskan tugas dan tanggung jawab
proses produksi sesuai jadwal maka staff produksi yang akan mereka terima. Manajer pada tiap divisi akan
terkadang harus lembur bekerja. Selain itu perusahaan menjelaskan lebih rinci mengenai cara kerja divisi
juga menetapkan peraturan dalam hal absensi dan mereka. Dalam menjalankan tugasnya, divisi HRD
keterlambatan karyawan agar proses produksi berjalan masih mengalami hambatan yaitu banyaknya turnover
dengan lancar sesuai dengan jadwal yang telah karyawan perusahaan terutama pada karyawan bagian
ditentukan. produksi. Beberapa faktor penyebab tingginya tingkat
Organizing turnover pada bagian produksi antara lain adalah
Saat ini perusahaan memiliki 30 staff produksi dan pekerjaan yang terlalu berat karena seringnya lembur,
operasional. Manajer produksi dan operasional membagi karyawan yang tidak betah karena kurang cocok dengan
kerja divisi produksi dan operasional menjadi 3 bagian teman kerja,dan juga mendapat penawaran upah lebih
yaitu divisi produksi dan operasional terbagi atas bagian tinggi di perusahaan lain. Dalam mengatasi hal tersebut
chemical, bagian screen, dan bagian proses produksi. perusahaan masih belum memberikan upaya maksimal
Actuating dan tindakan lebih lanjut.
Manajer produksi dan operasional memberikan Controlling
pengarahan kepada masing-masing kepala bagian Pengontrolan yang dilakukan manajer HRD pada
produksi untuk memproduksi sesuai dengan PO dari karyawan perusahaan dilakukan melalui pengamatan
pelanggan. Kemudian masing-masing kepala bagian pada kedisiplinan yaitu melalui jadwal absensi, dan
produksi memberi pengarahan pada staff produksi. keterlambatan. Untuk pengontrolan kinerja karyawan,
Controlling manajer HRD dibantu oleh para manajer pada masing-
Pengontrolan yang dilakukan direktur pada divisi masing divisi perusahaan. Para manajer melakukan
produksi dan operasional adalah dengan laporan lisan pengamatan dan mengawasi staff nya masing-masing.
dari manajer produksi dan operasional, serta melakukan Alat yang digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan
evaluasi laporan produksi sebulan sekali. Pengontrolan ancaman perusahaan dalam penelitian ini adalah model Five
juga dilakukan manajer produksi dan operasional Force dari Michael Porter, yaitu:
terhadap staff produksi dilakukan setiap hari. 1. Ancaman Masuk Pendatang Baru (Barriers to Entry)
Pengendalian dilakukan dengan pengawasan secara Skala Ekonomi
langsung agar mengurangi kesalahan dan kinerja yang Industri yang dimasuki perusahaan sablon termasuk
kurang baik pada staff produksi. dalam industri dengan skala ekonomi besar. Produk
4. Sumber Daya Manusia / HRD yang dihasilkan perusahaan ini sangat bergantung pada
Planning permintaan pelanggan. Perusahaan memproduksi satu
Sasaran yang ingin dicapai perusahaan pada fungsi jenis desain sablon dalam jumlah yang banyak untuk
SDM adalah meningkatkan kinerja karyawan dan mengurangi biaya produksi dan sulitnya dalam proses
memiliki karyawan yang setia pada perusahaan. pembuatan karena dilakukan secara manual. Oleh
Perencanaan yang dilakukan bagian HRD antara lain karena itu perusahaan menetapkan batas minimum
menganalisis pekerjaan. Bagian HRD akan menganalisa order pada pelanggan.
kebutuhan karyawan pada setiap divisi dalam Diferensiasi Produk
perusahaan. Proses perekrutan dilakukan dengan Sablon yang dihasilkan perusahaan memiliki
membuat pengumuman di dalam perusahaan, dari mulut keunggulan dalam hal kualitas. Kualitas sablon yang
ke mulut dan juga iklan di koran. Bagian HRD akan dihasilkan perusahaan berbeda dengan kualitas sablon
yang ditawarkan oleh perusahaan lain karena perbedaan
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

dari proses produksi, desain dan penggunaan bahan dan pemasok, UMR (Upah Minimum Regional) yang
baku. Teknik pengerjaan sablon secara manual memiliki rendah, dan lokasi yang strategis.
lebih banyak variasi tinta (high density, plastisol, glow Kebijakan Pemerintah
in the dark, gradasi, flock) dan dapat menyesuaikan Perusahaan dapat beroperasi apabila telah memenuhi
aneka bahan kaos dibandingkan dengan sablon digital. peraturan-peraturan yang telah ditentukan oleh
Dalam hal ini kemampuan SDM sangat penting dalam pemerintah, antara lain perusahaan harus memiliki
penentuan hasil produksi perusahaan karena seluruh SIUP (Surat Ijin Usaha Perusahaan),dan juga
proses produksi menggunakan ketrampilan SDM. Jadi menjalankan kewajiban untuk membayar pajak.
pendatang baru akan kesulitan bersaing dengan Berdasarkan informasi yang di dapat dari narasumber,
perusahaan karena aset perusahaan yang utama adalah cukup mudah untuk memperoleh SIUP tersebut. Selama
SDM, dimana kemampuan SDM perusahaan baru belum ini perusahaan juga telah membayar pajak dengan benar
tentu dapat menyamai kemampuan SDM yang dimiliki dan tepat waktu sehingga tidak ada masalah sama
perusahaan. sekali. Jadi kebijakan pemerintah tidak begitu menjadi
Kebutuhan Modal penghalang bagi pendatang baru karena cukup mudah
Modal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah untuk memperoleh ijin usaha.
bisnis sablon ini cukup besar yaitu senilai 1,5 milyar 2. Persaingan di Antara Perusahaan yang Telah Ada
rupiah. Modal tersebut mencakup biaya untuk (Rivalry Determinants)
pembelian alat-alat sablon, biaya untuk membeli lahan, Jumlah Pesaing
biaya pembangunan pabrik, dan pembelian bahan baku. CV. Celcius memiliki jumlah pesaing untuk usaha
Pendatang baru yang memiliki modal kecil akan sablon manual tidak begitu banyak, karena hanya sedikit
kesulitan untuk membangun perusahaan ini. perusahaan yang bertahan menggunakan teknik sablon
Biaya untuk Berpindah (switching cost) manual untuk memproduksi sablonnya. Namun pesaing
Biaya yang dibutuhkan pelanggan untuk berpindah pada muncul dari berbagai wilayah dan strategi sehingga
pemasok lain terbilang kecil atau bahkan tidak ada, jumlah pesaing perusahaan sebenarnya cukup banyak.
karena harga yang ditawarkan perusahaan lebih tinggi Kebanyakan usaha sablon saat ini menawarkan sablon
daripada pesaing. Namun pelanggan yang dimiliki digital dimana teknik pengerjaan sudah menggunakan
perusahaan juga sensitif dengan kualitas karena mesin printing yang dianggap lebih praktis, mudah dan
memang pasar yang dilayani perusahaan adalah cepat. Untuk kota Solo, perusahaan memiliki 3 pesaing
kalangan kelas menengah dan menengah ke atas. Oleh yang cukup kuat dan sama-sama melayani kebutuhan di
karena itu keunggulan kualitas yang dimiliki tingkat ekspor.
perusahaan membuat pelanggan tetap loyal. Hal ini Tingkat Pertumbuhan Industri
membuat pendatang baru kesulitan untuk bersaing Petumbuhan industri garmen tergolong sangat cepat
mendapatkan pelanggan karena pelanggan memiliki sehingga memberikan kesempatan bagi banyak
loyalitas yang tinggi pada produk perusahaan. perusahaan untuk tumbuh di dalamnya. Permintaan
Akses ke saluran Distribusi terutama untuk ekspor terus meningkat dari tahun ke
Perusahaan membuat produk sesuai dengan permintaan tahun membuat CV. Celcius juga semakin bertumbuh.
pelanggan. Pelanggan dari luar negeri biasanya Dalam menghadapi pertumbuhan industri yang sangat
langsung datang ke Indonesia untuk melakukan order cepat, perusahaan senantiasa berusaha untuk
dalam skala besar yang dilakukan tiap pergantian meningkatkan order dengan bersaing mendapatkan
musim. Sedangkan untuk pelanggan domestik, staff pelanggan baru.
pemasaran biasanya langsung mendatangi pelanggan Karakteristik Produk
dan sudah memiliki hubungan dan kepercayaan besar Produk garmen merupakan produk komoditas karena
pada CV. Celcius. Jadi pendatang baru akan kesulitan merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat. Produk
masuk dalam industri ini karena sebagian besar akses baru akan diproduksi pada saat ada pesanan. Untuk satu
saluran distribusi telah dikuasai perusahaan maupun desain sablon perusahaan dapat memproduksi dalam
perusahaan yang telah ada. jumlah yang besar karena perusahaan tidak menjual
Independensi Ukuran Kerugian Biaya secara satuan. Namun sablon yang dihasilkan oleh
Perusahaan saat ini telah mapan dan memiliki perusahaan memiliki banyak pilihan variasi tinta sablon
keunggulan biaya yang tidak mudah ditiru oleh dan juga memiliki daya tahan yang lama di kaos serta
pendatang baru. Perusahaan telah memiliki pelanggan- bisa menyesuaikan aneka bahan kaos. Produk yang
pelanggan tetap sehingga tidak terlalu khawatir dengan dimiliki perusahaan ini tidak mudah ditiru karena
kurangnya order. Selain itu perusahaan memiliki sangat bergantung pada keahlian SDM perusahaan.
keunggulan biaya yang tidak dimiliki perusahaan lain Jumlah Biaya Tetap
antara lain berupa hubungan baik dengan pelanggan
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

Jumlah biaya tetap perusahaan tergolong besar. Biaya proses penyablonan masih menggunakan keahlian
tetap yang di keluarkan perusahaan setiap bulan antara manusia yang mengerjakannya. Sedangkan sablon
lain adalah gaji karyawan karena sebagian besar digital adalah teknik sablon yang menggunakan mesin
aktivitas perusahaan dilakukan secara manual. Oleh berupa printer untuk mencetak gambar serta mesin press
karena itu perusahaan harus memaksimalkan kapasitas agar gambar melekat pada kaos. Dan DTG adalah
perusahaan setiap hari agar dapat menutup biaya tetap teknik sablon dengan menggunakan printer khusus yang
produksi. bisa mencetak tinta langsung ke kaos. Tinta yang
Kapasitas dipergunakan pun adalah tinta khusus yang bisa disebut
Kapasitas yang dimiliki perusahaan cukup besar. tinta tekstil sehingga dapat langsung diaplikasikan ke
Namun pada saat tertentu terdapat kenaikan volume kaos.
permintaan yang membuat kapasitas perusahaan tidak Perbedaan teknik sablon tersebut menimbulkan
memadai. SDM perusahaan sering harus lembur bekerja kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dari segi
untuk memenuhi seluruh order dari pelanggan. order yang dibutuhkan, sablon digital maupun DTG
Perusahaan mewajibkan seluruh karyawan untuk tidak memiliki minimum order sehingga pelanggan
lembur. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya dapat memesan secara satuan dengan desain yang
proses keterlambatan pengiriman dari jadwal yang telah berbeda. Sedangkan sablon manual biasanya
ditentukan serta menjaga kepuasan pelanggan atas menggunakan minimum order untuk mengurangi biaya
pengiriman yang tepat waktu. produksi dan sulitnya dalam proses pembuatan sehingga
Tingginya Penghalang untuk Keluar satu desain sablon dapat dicetak dalam jumlah besar.
Penghalang perusahaan untuk keluar cukup besar, Oleh karena itu kebanyakan pelanggan CV. Celcius
penghalang tersebut antara lain, perusahaan merupakan adalah perusahaan-perusahaan maupun toko yang
usaha utama dari pemilik , selain itu perusahaan sudah melakukan order dalam jumlah yang banyak.
menguasai akses distribusi dan menguasai teknik sablon Dilihat dari proses pengerjaannya, sablon digital dan
dengan baik, serta loyalitas pelanggan terhadap produk DTG prosesnya lebih cepat dibandingkan dengan sablon
perusahaan. Perusahaan juga memiliki banyak pegawai, manual yang bisa membutuhkan waktu lama. Peluang
sehingga jika perusahaan ditutup, perusahaan harus kesalahan cetak pada sablon manual pun lebih besar
mengeluarkan biaya cukup besar untuk memberi dibandingkan dengan sablon digital dan DTG.
pesangon. Dari segi penggunaan media cetak, sablon digital
Diversitas Pesaing media menggunakan media kertas transfer untuk
Pesaing yang dimiliki perusahaan dapat muncul dari mencetak di kaos. Pada sablon manual, media yang
berbagai wilayah dan budaya. Karena produk dipergunakan dalam menyablon di kaos adalah tinta
perusahaan merupakan komoditas ekspor dan banyak yang akan dicetak dalam screen agar desain yang ada
perusahaan yang juga bergerak di bidang sablon dapat tercetak pada kaos. Jenis tinta manual jauh lebih
garmen. Selain bersaing dengan perusahaan sablon bervariasi dan lebih bisa menyesuaikan pada aneka
manual, perusahaan juga bersaing dengan sablon digital bahan kaos.
dan DTG (Direct to Garment). Di tingkat ekspor, Dari segi kualitas, hasil sablon digital maupun DTG
pesaing utama perusahaan garmen di Indonesia berasal masih berada di bawah sablon manual. Daya tahan dan
dari perusahaan-perusahaan garmen di Cina. Cina daya rekat sablon manual lebih tinggi daripada sablon
merupakan negara yang memiliki SDM yang melimpah, digital maupun DTG. Namun hal itu juga tergantung
biaya produksi cenderung lebih rendah. Namun dengan dengan mutu obat sablon yang digunakan oleh sablon
kebijakan pemerintah yang diberlakukan di negara manual.
tersebut, biaya produksi meningkat dan membuat Dari segi desain kaos, terdapat batasan-batasan dalam
produk Indonesia lebih unggul. pengerjaan desain yang ingin di buat dengan sablon
3. Ancaman Produk Pengganti (Determinants of digital karena mesin press yang ada di pasaran baru bisa
Subtituition Threath) untuk ukuran tertentu. Sedangkan sablon manual tidak
Hingga saat ini perusahaan belum menemukan memiliki batasan ukuran.
produk pengganti pada industri lain. Menurut Berdasarkan perbandingan tersebut, kualitas dan
narasumber, produk yang mungkin dapat menggantikan desain dari sablon manual masih belum dapat
dari sablon yang dihasilkan perusahaan saat ini adalah tergantikan oleh sablon digital maupun DTG. Namun
sablon digital dan DTG.Walaupun sama-sama sablon, setiap teknik pengerjaan tersebut memiliki kelebihan
teknik kerja yang digunakan berbeda sehingga dan kelemahan yang berbeda. Jadi dapat disimpulkan
karakteristik hasil sablon pun berbeda. Sablon manual bahwa keputusan untuk menggantikan sablon manual
adalah teknik sablon yang menggunakan peralatan dengan sablon digital dan DTG tergantung pada selera
seperti screen, rakel dan lainnya yang sebagian besar dan keinginan pembeli. Pembeli yang berorientasi pada
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

mass produk dan kualitas, biasanya lebih memilih ini membuat pembeli sulit untuk beralih kepada
sablon manual. Namun perusahaan harus tetap pemasok lain yang belum tentu dapat menjamin produk
mewaspadai ancaman produk pengganti karena sesuai dengan selera dan keinginan pelanggan.
perkembangan teknologi yang pesat memungkin mesin- Sensitifitas Harga
mesin sablon digital maupun DTG memperbaiki Pasar yang dilayani perusahaan adalah kalangan kelas
kekurangan-kekurangannya dan menggantikan peran menengah dan menengah ke atas, dimana pelanggan
sablon manual. sudah memiliki brand atas produknya atau standar
4. Kekuatan Penawaran Pembeli (Determinants of kualitas yang tinggi. Oleh karena itu laba yang
Buyer Power) didapatkan pelanggan dari penjualan produknya cukup
Kelompok Pembeli Dalam Jumlah Besar tinggi. Sensitifitas terhadap harga pun berkurang karena
Semua pelanggan CV. Celcius melakukan order dalam pelanggan lebih mengutamakan kualitas.
jumlah besar karena perusahaan memiliki batas Kepentingan Kualitas bagi Pembeli
minimum order. Semakin besar order yang dilakukan Perusahaan menawarkan sablon dengan kualitas ekspor
maka harga yang diberikan perusahaan juga lebih yang harganya relatif lebih mahal daripada sablon-
rendah karena biaya per unit menjadi berkurang. Hal ini sablon biasa. Pelanggan yang memilih perusahaan untuk
mendorong pelanggan untuk melakukan order dalam memproduksi produknya menunjukkan bahwa
jumlah besar. Kebanyakan pelanggan CV. Celcius kepentingan kualitas produk sangat tinggi. Sehingga
adalah perusahaan garmen dimana hasil sablon tersebut pembeli tidak terlalu mempermasalahkan harga selama
akan dijual kembali pada konsumen. Perusahaan juga nilai produk yang ia terima sesuai dengan harga yang
memiliki pelanggan-pelanggan utama yang memberikan diberikan.
kontribusi sangat besar bagi perusahaan. Pelanggan 5. Kekuatan Penawaran Pemasok (Determinants of
utama tersebut berasal dari luar negeri , sehingga Supplier Power)
sebagian besar produk perusahaan diekspor. Industri Pemasok Didominasi Sedikit Perusahaan
Kemampuan Pembeli Mengintegrasi ke Belakang Perusahaan memiliki dua pemasok utama, yaitu
Kemungkinan pembeli untuk berintegrasi ke belakang perusahaan tekstil dan perusahaan obat sablon.
tentu bisa saja terjadi namun kecil kemungkinannya. Sebenarnya terdapat banyak perusahaan tekstil yang
Biaya produksi untuk pembeli yang berasal dari luar dapat menggantikan, namun perusahaan telah lama
Indonesia tergolong cukup tinggi dan belum tentu bekerja sama dan menjadi rekan kerja salah satu
produk yang dihasilkan dapat mengalahkan kualitas perusahaan tekstil untuk ekspor garmen. Sedangkan
produk perusahaan saat ini. Hal itu juga sama dengan untuk pemasok bahan obat sablon dalam industri ini
pembeli di dalam negeri, karena kurangnya penguasaan hanya sedikit. Tidak banyak pabrik yang dapat
pada bidang sablon manual. memproduksi bahan obat sablon dengan mutu yang
Produk Standar tinggi.
Sablon yang diproduksi oleh perusahaan merupakan Produk Pengganti Tidak Tersedia
produk yang memiliki standar yang lebih tinggi dengan Bahan obat sablon maupun media kain yang dimiliki
perusahaan sablon lain. Sehingga pelanggan yang pemasok tidak memiliki produk pengganti. Sehingga
memperhatikan kualitas tidak terlalu bermasalah akan lebih mudah pemasok untuk mendominasi
dengan harga. kekuatan penawaran. Namun karena pemasok adalah
Jumlah Pembeli teman pemiliki perusahaan dan telah lama menjadi
Jumlah pembeli pada perusahaan sablon ini cukup rekan kerja, harga yang diberikan pemasok pada
banyak. Pembeli yang dimiliki oleh perusahaan perusahaan dapat lebih rendah dibandingkan pemasok
beraneka ragam, ada yang dari dalam negeri maupun lain.
dari luar negeri. Namun pasar perusahaan yang paling Pemasok Dapat Berintegrasi ke Depan
besar adalah dari luar negeri. Untuk mendapatkan Kemungkinan pemasok untuk berintegrasi ke depan
produk yang dibutuhkan, pelanggan perusahaan harus kecil karena pemasok tidak memiliki keahlian dalam
melakukan pemesanan terlebih dahulu, setelah memesan bidang sablon baik mengenai teknik kerja, alat-alat yang
produk yang dibutuhkan baru konsumen dapat diperlukan, seni serta SDM yang terampil. Oleh karena
mendapatkan produk yang diinginkan. itu pemasok lebih memilih untuk fokus pada bidangnya
Biaya Pengalihan yaitu membuat obat sablon maupun kain.
Biaya yang dibutuhkan pelanggan untuk berpindah pada Pembeli Membeli Sebagian Kecil dari Pemasok
pemasok lain terbilang kecil, karena harga yang Menurut narasumber, perusahaan memegang peranan
ditawarkan perusahaan jauh lebih mahal dari pesaing. besar dalam membeli produk pemasok. Begitu pula bagi
Namun pelanggan sudah sangat loyal dengan perusahaan, pemasok memegang peranan penting
perusahaan serta merupakan rekan kerja pemilik. Hal karena produk pemasok merupakan bahan baku utama
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

dari proses produksi sablon. Perusahaan selalu pembeli yang potensial, dapat menggugah minat calon
melakukan pembelian secara rutin dalam jumlah yang pembeli untuk membeli produk perusahaan. Sehingga
banyak untuk memenuhi order dari pelanggan. perusahaan mendapatkan pelanggan baru dan
Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis situasi memperoleh pasar yang lebih luas lagi.
perusahaan saat ini. Mengetahui dengan pasti peluang- 2. Dengan modal yang cukup besar, perusahaan dapat
peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal perusahaan memperbesar kapasitas perusahaan dalam memenuhi
serta memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan permintaan pasar dan pelanggan baru (S2, O1,O2).
kelemahan-kelemahan internal, dapat membantu perusahaan Untuk memenuhi permintaan pasar yang terus
untuk merumuskan strategi secara tepat. Analisis SWOT pada meningkat, maka perusahaan perlu meningkatkan
CV.Celcius adalah sebagai berikut: kapasitas produksi sehingga perusahaan dapat
memproduksi lebih banyak lagi. Dengan modal yang
Tabel 3. Analisis SWOT CV. Celcius dimiliki, perusahaan dapat menambah beberapa alat
STRENGTH (S) WEAKNESS (W) produksi sablon serta merekrut lebih banyak karyawan.
INTERNAL 1.Perusahaan memiliki 1.Adanya produk gagal
kualitas produk yang dalam proses produksi. Strategi ST
unggul. 2.Tingginya turnover 1. Dengan menjaga loyalitas pelanggan, perusahaan dapat
2.Perusahaan memiliki karyawan. mempertahankan pelanggan agar tidak berpindah pada
modal yang cukup besar. 3.Kapasitas produksi
3.Perusahaan memiliki penuh. barang subtitusi (S4,T1). Dengan usaha perusahaan
SDM yang terampil. 4.Biaya tetap tinggi. untuk selalu menjaga hubungan baik dengan pelanggan
4.Perusahaan memiliki
pelanggan yang loyal.
maka pelanggan menjadi loyal pada perusahaan. Selalu
mejaga kualitas produk, kesesuaian dengan pesanan,
EKSTERNAL dan menyelesaikan order dengan tepat waktu, membuat
OPPORTUNITY STRATEGI SO STRATEGI WO
(O) 1.Dengan kualitas produk 1.Mengurangi produk pelanggan puas dan percaya pada perusahaan. Oleh
1.Permintaan pasar yang unggul, perusahaan gagal untuk karena itu pelanggan tidak akan dengan mudah
meningkat. berpotensi untuk meningkatkan
memperluas pasar.
berpindah pada barang subtitusi yang belum tentu dapat
2.Mendapatkan permintaan. (W1, O1)
pelanggan yang baru. (S1,O1,O2) 2.Mengurangi turnover memberikan kepuasan dan kepercayaan seperti yang
2.Dengan modal yang karyawan, untuk dapat dilakukan perusahaan.
cukup besar, perusahaan memenuhi permintaan
dapat memperbesar pasar. (W2, O1) 2. Dengan adanya kualitas yang unggul dan
kapasitas perusahaan 3.Memenuhi permintaan mempertahankan SDM yang terampil, pelanggan akan
dalam memenuhi yang meningkat untuk tetap memilih produk perusahaan (S2,S3, T2,T3).
permintaan pasar dan menutup biaya
pelanggan baru. tetap.(W4,O1) Kualitas yang dimiliki perusahaan belum tentu dimiliki
(S2,O1,O2) oleh perusahaan lain. Perusahaan harus menjaga
THREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT kualitas perusahaan tetap unggul agar tidak dapat
1.Ada produk 1.Dengan menjaga 1.Memiliki kapasitas
subtitusi. loyalitas pelanggan, yang memadai agar digantikan oleh barang subtitusi. Dapat dilakukan
2.Pembeli utama perusahaan dapat pelanggan tidak beralih dengan cara terus meningkatkan standar kualitas
yang membeli mempertahankan pada produk subtitusi.
hampir sebagian pelanggan agar tidak (W3,T1) perusahaan. SDM yang dimiliki perusahaan juga sangat
besar produk berpindah pada barang 2.Meminimalkan biaya menentukan kualitas produksi perusahaan. Oleh karena
perusahaan. subtitusi. (S4,T1) tetap per unit dan itu perusahaan harus dapat mempertahankan karyawan,
3.Biaya pengalihan 2.Dengan adanya kualitas mengurangi produk
kecil. yang unggul dan gagal untuk dapat dilakukan dengan mengetahui kebutuhan
4.Perusahaan pesaing mempertahankan SDM memperbesar biaya karyawan dan meningkatkan kompensasi.
merebut karyawan yang terampil, pelanggan pengalihan. (W1,W4,T3)
perusahaan. akan tetap memilih 3.Mempertahankan Strategi WO
produk perusahaan. karyawan agar pesaing 1. Mengurangi produk gagal untuk meningkatkan
(S2,S3, T2,T3) tidak dapat merebut permintaan (W1, O1). Untuk meningkatkan pasar yang
karyawan perusahaan.
(W2,T4) dimiliki oleh perusahaan, maka perusahaan berusaha
Sumber: Data primer yang diolah untuk mengurangi produksi produk gagal. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan
Berdasarkan analisis SWOT diatas maka dapat disimpulkan untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas
strategi alternatif sebagai berikut: karyawan. Sehingga perusahaan dapat menekan biaya
Strategi SO produksi dan mengalokasikan biaya pemasaran
1. Dengan kualitas produk yang unggul, perusahaan perusahaan.
berpotensi untuk memperluas pasar (S1, O1,O2). 2. Mengurangi turnover karyawan, untuk dapat memenuhi
Perusahaan dapat memasarkan produk ke pelanggan- permintaan pasar (W2, O1). Untuk memenuhi
pelanggan baru di luar daerah pemasarannya yang permintaan pasar yang semakin meningkat, maka
sekarang. Dengan mengenalkan keunggulan kualitas perusahaan harus berusaha mempertahankan karyawan.
sablon yang mungkin belum diketahui oleh calon Hal ini dapat dilakukan dengan membuat karyawan
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

betah bekerja di perusahaan seperti menciptakan budaya Diferensiasi Tipe 3. Hal ini dikarenakan oleh ciri-ciri yang
kerja yang menyenangkan dan meminimalkan lembur. dimiliki oleh CV. Celcius sesuai dengan kriteria berikut :
Sehingga proses produksi tidak terhambat yang 1. Ketika ada banyak cara untuk mendiferensiasi produk
mengakibatkan tingkat produksi perusahaan menurun. atau jasa dan banyak pembeli memandang perbedaan ini
3. Memenuhi permintaan yang meningkat untuk menutup sebagai sesuatu yang bernilai. Jenis tinta sablon manual
biaya tetap (W4,O1). Proses produksi dapat berjalan yang sangat bervariasi. Sehingga dengan sablon manual
semakin efisien apabila perusahaan dapat dapat menghasilkan desain yang beraneka ragam. Jenis
mengoptimalkan kapasitas perusahaan. Oleh karena itu tinta manual juga bisa menyesuaikan pada aneka bahan
perusahaan harus tetap menjaga hubungan baik dengan kain sehingga produk garmen yang dihasilkan dapat
pelanggan, serta menjangkau pembeli-pembeli potensial disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dari segi
yang belum mengenal produk perusahaan. Sehingga bahan maupun warna.
meningkatnya permintaan dalam industri, diikuti 2. Ketika kebutuhan dan penggunaan pembeli beragam.
dengan order pelanggan perusahaan yang juga Kebutuhan konsumen beraneka ragam, karena produk
meningkat. Sehingga biaya tetap perusahaan yang cukup garmen yang bervariasi dari jaket olahraga, jaket casual,
besar dapat tertutup dan biaya produksi per unit pun seragam, kaos, kemeja dan sebagainya. Sehingga media
menjadi turun. kain yang digunakan pun beraneka ragam dimana
Strategi WT sablon manual dapat memenuhi kebutuhan sablon pada
1. Memiliki kapasitas yang memadai agar pelanggan tidak produk-produk tersebut.
beralih pada produk subtitusi (W3,T1). Apabila 3. Ketika tidak banyak perusahaan pesaing yang mengikuti
kapasitas perusahaan sudah penuh atau tidak pendekatan diferensiasi serupa. Hanya sedikit
mencukupi, perusahaan tidak dapat menerima order dari perusahaan yang bertahan menggunakan teknik sablon
pelanggan lain. Hal ini akan memberi kesempatan manual untuk memproduksi sablonnya. Kebanyakan
pembeli untuk beralih pada produk lain. Oleh karena itu usaha sablon saat ini menawarkan sablon digital dimana
perusahaan harus memiliki kapasitas sesuai dengan teknik pengerjaan sudah menggunakan mesin printing
permintaan. Perusahaan harus memprediksi kebutuhan yang dianggap lebih praktis, mudah dan cepat. Tetapi
kapasitas secara rinci untuk tahun-tahun berikutnya, sablon yang dihasilkan belum dapat menyaingi kualitas
dengan merencanakan kebutuhan karyawan ataupun sablon yang dihasilkan secara manual.
alat-alat produksi. 4. Ketika perubahan teknologi berlangsung cepat dan
2. Meminimalkan biaya tetap per unit dan mengurangi kompetisi terjadi di seputar fitur-fitur produk yang
produk gagal untuk memperbesar biaya pengalihan berubah dengan pesat. Kemajuan teknologi membuat
(W1,W4,T3).Dengan berusaha untuk mengurangi perubahan pada usaha bidang sablon. Sebagian besar
produksi produk gagal, perusahaan dapat menekan biaya usaha sablon menawarkan sablon digital atau DTG
produksi. Memberikan pelatihan dan menyeleksi secara dimana teknik pengerjaan dianggap lebih praktis, tidak
ketat agar karyawan dapat benar-benar menguasai memerlukan banyak waktu dan tenaga. Perusahaan
teknik produksi dan meningkatkan ketelitian sehingga lebih memilih untuk bertahan pada usaha sablon manual
produk gagal dapat berkurang. Selain itu perusahaan karena walaupun teknik sablon yang sulit dan tidak
harus memperoleh order untuk memenuhi kapasitas praktis, hal ini membuat produk perusahaan memiliki
perusahaan, dengan begitu proses produksi menjadi keunggulan.
efisien agar biaya per unit dapat ditekan dan perusahaan Strategi pengembangan usaha sangat diperlukan untuk
dapat memberikan harga yang lebih rendah dan memperbaiki sistem perusahaan yang sedang berjalan pada
bersaing harga dengan produk lain. saat ini. Penerapan strategis yang dilakukan untuk
3. Mempertahankan karyawan agar pesaing tidak dapat melaksanakan strategi tersebut dengan menetapkan tujuan
merebut karyawan perusahaan (W2,T4). Tingginya tahunan dan kebijakan perusahaan, yaitu:
tingkat turnover karyawan memberikan kesempatan Tujuan Divisi Sumber Daya Manusia
bagi pesaing untuk mendapatkan karyawan yang 1. Meningkatkan kinerja karyawan perusahaan.
dimiliki perusahaan dengan memberikan upah yang 2. Memiliki karyawan yang setia dengan perusahaan
lebih besar. Oleh karena itu perusahaan harus dengan mengurangi turnover karyawan yang terjadi
mempertahankan karyawan dengan memberikan pada perusahaan.
motivasi, baik dengan meningkatkan kompensasi secara Kebijakan yang mendukung :
finansial maupun nonfinansial agar karyawan setia pada 1. Membuat perencanaan kebutuhan karyawan lebih rinci.
perusahaan. Kebijakan ini dilakukan dengan memperkirakan
Formulasi strategi alternatif perusahaan yang telah kebutuhan karyawan dalam beberapa bulan mendatang
dikembangkan oleh penulis sebagai salah satu strategi yang dan memperkirakan turnover yang terjadi. Hal ini
tepat untuk digunakan oleh perusahaan ini adalah Strategi bertujuan agar perusahaan tidak mengalami kekosongan
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

jabatan dalam beberapa waktu. Sehingga kegiatan lingkungan perusahaan yang bersih dan bagus akan
perusahaan dapat berjalan lancar seperti biasa dan membuat karyawan lebih nyaman bekerja.
karyawan tidak perlu lembur sampai malam. 7. Mengadakan acara kebersamaan.
2. Memberikan pelatihan untuk meningkatkan Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan karyawan. kebersamaan, kekompakan dan keakraban karyawan
Kebijakan ini bertujuan agar karyawan perusahaan sehingga karyawan semakin betah bekerja di
dapat terus meningkatkan kreativitas dan perusahaan. Dapat dilakukan dengan membuat acara-
kemampuannya untuk menciptakan produk yang lebih acara yang sifatnya meningkatkan kebersamaan seperti
baik serta dapat meminimalkan kesalahan yang terjadi merayakan ulang tahun beberapa karyawan sekaligus,
selama proses kerja. Perusahaan dapat mengundang piknik bersama, outbond, training bersama dan
pelatih yang bagus dan berpengalaman untuk sebagainya.
melakukan sesi pelatihan di perusahaan.
3. Menaikkan upah karyawan.
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
Kebijakan ini bertujuan agar karyawan perusahaan tidak
memiliki niat untuk berpindah ke perusahaan lain yang Dari analisis dan pembahasan mengenai perusahaan CV.
memberikan tawaran upah lebih besar. Kebijakan ini Celcius, maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pada
terutama dapat diberikan pada karyawan yang telah CV. Celcius menggunakan planning, organizing, actuating,
lama bekerja di perusahaan ataupun telah memberikan controlling. Semua hal tersebut sudah berjalan dengan baik
kontribusi yang besar bagi perusahaan. Sehingga dan sudah berjalan pada masing-masing fungsi bisnis. Fungsi
karyawan dapat tetap bertahan dan terus memberikan bisnis CV. Celcius terdiri dari pemasaran, keuangan/
kontribusi kepada perusahaan. administrasi, produksi dan operasional ,dan sumber daya
4. Memberikan penghargaan. manusia (HRD). Namun ada satu masalah utama yang
Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi terjadi di dalam perusahaan, yaitu pada bagian sumber daya
karyawan dalam bekerja. Perusahaan dapat memberikan manusia mengenai turnover karyawan perusahaan.
penghargaan kepada karyawan yang selalu datang Pada lingkungan eksternal, terdapat 5 kekuatan persaingan
paling awal, karyawan yang paling aktif, karyawan di dalam industri. Pendatang baru tidak menjadi ancaman
teladan atau nominasi lainnya yang sejalan dengan besar bagi CV. Celcius. Terdapat beberapa penghalang masuk
tujuan perusahaan. Penghargaan tidak hanya berupa yaitu kebutuhan modal yang cukup besar, kemapanan
finansial namun dapat diberikan berupa pujian, hadiah, perusahaan yang telah ada dimana sebagian besar akses
fasilitas tambahan ataupun memasang foto karyawan distribusi telah dikuasai serta memiliki keunggulan produk
tersebut di dalam perusahaan sebagai pemenang yang tidak mudah ditiru. Terjadi persaingan di antara
penghargaan. perusahaan yang telah ada yang cukup ketat. Perusahaan
5. Meminimalkan lembur. memiliki banyak pesaing dan diversitas pesaing yang tinggi.
Kebijakan ini bertujuan untuk mengurang turnover Jumlah biaya tetap yang tinggi mendorong perusahaan ini
karyawan. Lembur bukanlah pekerjaan yang diinginkan bersaing mendapatkan dan mempertahankan pelanggan.
karyawan maupun perusahaan. Lembur bisa terjadi Perusahaan juga memiliki ancaman dari produk pengganti,
karena adanya kapasitas yang terbatas dibandingkan yaitu sablon digital dan DTG. Kekuatan penawaran pembeli
dengan volume pekerjaan yang besar. Oleh karena itu yang cukup besar. Pembeli yang melakukan order dalam
lembur yang terjadi terus-menerus maka perusahaan jumlah besar terutama pelanggan-pelanggan utama
harus mempertimbangkan untuk menambah karyawan perusahaan, mereka memiliki kemampuan untuk menekan
lagi sehingga lebih efisien. harga produk melalui proses negosiasi. Kekuatan penawaran
6. Membuat suasana lingkungan kerja yang pemasok cukup besar karena pemasok tidak memiliki produk
menyenangkan. subtitusi dan industri pemasok bahan obat sablon untuk
Kebijakan ini dibuat agar karyawan senang bekerja di garmen hanya didominasi oleh sedikit perusahaan. Namun
perusahaan sehingga mengurangi turnover karyawan. hal itu diimbangi peranan besar perusahaan dalam membeli
Menciptakan hubungan antara pemimpin dengan produk pemasok dan adanya hubungan persahabatan antara
karyawan dan antar karyawan yang harmonis. pemilik dengan pemasok.
Pemimpin dapat sering melakukan komunikasi dengan Dengan menggunakan analisis SWOT, CV. Celcius dapat
bawahan untuk lebih mengenal satu sama lain, mengetahui ciri-ciri internal dan eksternal dalam perusahaan.
mengetahui kebutuhan karyawan dan mendapatkan Strenght (S): kualitas produk yang unggul, modal cukup
kritik saran yang membangun perusahaan. Membuat besar, SDM yang terampil dan pelanggan yang loyal.
suasana yang hangat, tidak terlalu formal namun tetap Weakness(W): terdapat produk gagal dalam proses produksi,
menjaga rasa hormat satu sama lain. Selain itu tingginya turnover karyawan, kapasitas produksi penuh dan
biaya tetap yang tinggi. Opportunity (O): permintaan pasar
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)

meningkat dan kesempatan untuk mendapatkan pelanggan Indonesia. Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.
yang baru. Threaths (T): terdapat produk subtitusi, pembeli (n.d.). Peran Ekspor Kelompok Hasil Industri Tekstil
utama yang membeli hampir sebagian besar produk Terhadap Total Ekspor Hasil Industri. Retrieved
perusahaan, biaya pengalihan kecil dan perusahaan pesaing September 6, 2012, from http://www.kemenperin.go.id/
merebut karyawan perusahaan. statistik/peran.php?ekspor=1
Alternatif pengembangan usaha pada CV. Celcius adalah Jateng Ambisi Jadi Pusat Garmen. (2012, July 24). Retrieved
pada bagian sumber daya manusia (HRD) yaitu dengan August 30,2012, from
menggunakan strategi diferensiasi (Tipe 3). Tujuan jangka http://dinperindag.jatengprov.go.id/read/berita/104-
panjang perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimal, jateng-ambisi-jadi-pusat-garmen
memberikan kualitas produk yang terbaik kepada pelanggan Kuncoro, M. (2003). Metode riset untuk bisnis & ekonomi.
perusahaan dan menjalin hubungan “kekeluargaan” antara (Yati Sumiharti & Wisnu Chandra Kristiaji, Eds).
pelanggan, pemasok, dan karyawan perusahaan. Sejalan Jakarta: Erlangga.
dengan strategi utama dan tujuan jangka panjang perusahaan, Madura, J. (2007). Introduction to business (4th ed.). (Ali
divisi sumber daya manusia (HRD) memiliki tujuan tahunan Akbar Yulianto & Krista, Trans.). Jakarta: Salemba
yaitu meningkatkan kinerja karyawan serta mengurangi Empat.
turnover karyawan yang terjadi pada perusahaan. Agar Mulyana, D. (2004). Metodologi penelitian kualitatif.
strategi dan tujuan tersebut dapat berjalan dengan baik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
diperlukan adanya kebijakan. Rancangan kebijakan pada Nickels, W.G., McHugh, J.M. & McHugh, S.M. (2008).
bagian HRD yaitu membuat perencanaan kebutuhan Understanding business (8th ed.).New York:
karyawan lebih rinci, memberikan pelatihan untuk McGraw-Hill Companies.
meningkatkan kemampuan karyawan, menaikkan upah Noe, R.A., Hollenbeck, J.R., Gerhart, B. & Wright, P.M.
karyawan, memberikan penghargaan, meminimalkan lembur, (2008). Human resource
membuat suasana lingkungan kerja yang menyenangkan, dan Management (6th ed.). New York: McGraw-Hill Companies.
mengadakan acara kebersamaan. Nugraha, D.R. (2012, August 1). Garmen Indonesia
Kalahkan Cina di Tingkat Ekspor.Retrieved August
30,2012, from http://www.inilahjabar.com/read/
DAFTAR PUSTAKA
detail/1889496/garmen-indonesia-kalahkan-cina-di-
Azwar, S. (2005). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka tingkat-ekspor
Pelajar. Purwanto, I. (2006). Manajemen strategi. Bandung: CV
Bungin, B. (2003). Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: Yrama Widya.
PT Raja Grafindo Persada. Schermerhorn, J.R. (2000). Manajemen (5th ed.). (Parnawa
David , F.G. (2009). Manajemen strategis (12th ed.). (Dono Putranta, Surya Dharma Ginting, Sheelyana Junaedi
Sunardi,Trans.). Jakarta: Salemba Empat. & Diah Widiastuti, Trans.). Yogyakarta: Andi.
Dessler, G. (2004). Manajemen sumber daya manusia (9th Schermerhorn, J.R. (2003). Manajemen (5th ed.). (Parnawa
ed.). (Eli Tanya, Trans.). Jakarta: PT Indeks, Putranta, Surya Dharma Ginting, Sheelyana Junaedi
kelompok Gramedia. & Diah Widiastuti, Trans.). Yogyakarta: Andi.
Dessler, G. (2005). Manajemen sumber daya manusia (9th Solihin, I. (2009). Pengantar manajemen. (Novieta I Sallama
ed.). (Eli Tanya, Trans.). Jakarta: PT Indeks, Eds.). Jakarta: Erlangga.
kelompok Gramedia. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. dan R&D. Bandung: Alfabeta.
(2012, june 12). Ekspor Non Migas (Komoditi). Sunardi & Prismatiwi, A. (2012). Bisnis pengantar.
Retrieved September 6, 2012, from Yogyakarta: CAPS.
http://disperindag.jatengprov.go.id/statistik/ekspor- Umar, H. (2003). Metode riset bisnis. Jakarta: PT Gramedia
impor-jawa-tengah/ekspor-non-migas-komoditi Pustaka Utama.
Griffin, R.W. & Ebert, R.J. (2006). Business (8th ed.). New Umar, H. (2005). Evaluasi kinerja perusahaan. Jakarta: PT
York: Pearson education Inc. Gramedia Pustaka Utama.
Hunger, J.D. & Wheelen, T.L. (2001). Manajemen strategis Waters, D. (2001). 101 Cara meningkatkan kinerja bisnis.
(5th ed.). (Julianto Agung, Trans.). Yogyakarta: Andi. (Gus Gusmanta, Trans). Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Wibisono, D. (2006). Manajemen kinerja. (Ratri Medya &
Wisnu Chandra Kristiaji, Eds.). Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai