Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan yang digunakan secara luas pada praktek klinis sehari-hari.
Pemeriksaan hematologi lengkap terdiri dari pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, hitung jenis leukosit,
hitung jumlah trombosit, hitung jumlah eritrosit, hitung jenis leukosit, dan laju endap darah
BAB II ISI
Bahan pemeriksaan dapat digunakan dari darah vena atau darah kapiler dengan antikoagulan EDTA.
Jumlah sampel yang dibutuhkan ± 3 ml tetapi jumlah ini sesuai dengan jenis pemeriksaan. Stabilitas
sampel 2 jam pada suhu kamar, 24 jam pada suhu 40C
Komposisi darah
b. Komposisi darah :
• Trombosit hemostasis
• 90% air
Hematopoiesis
2.2 Jenis-jenis pemeriksaan hematologi
Pemeriksaan hematologi lengkap meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, jumlah
trombosit, nilai hematokrit, nilai absolut eritrosit (MCV, MCHC, MCH), hitung jenis leukosit, dan
laju endap darah.
a. Darah rutin
Hemoglobin (Hb), LED, hitung leukosit, hitung jenis leukosit
b. Darah perifer lengkap (DPL) atau complete blood count (CBC)
c. Pemeriksaan khusus
Hitung retikulosit, Coomb Test, Evaluasi sumsum tulang (BMP), Gambaran darah tepi, Tes
resistensi osmotic, Analisa hemoglobin
Hemoglobin adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen(O2) dan
karbondioksida(CO2). Hb tersusun dari globin (empat rantai protein yang terdiri dari dua unit alfa dan
dua unit beta) dan heme (mengandung atom besi dan porphyrin; suatu pigmen merah) pigmen besi
hemoglobin bergabung dengan oksigen. Hemoglobin yang mengangkut oksigen darah bewarna merah
terang sedangkan hemoglobin yang kehilangan oksigen berwarna merah tua. Satu gram hemoglobin
mengangkut 1,34 ml oksigen. Kapasitas angkut ini berhubungan dengan kadar Hb bukan jumlah sel darah
merah.
Kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan cara ;
Nilai rujukan:
Perempuan 12 – 16 gr/dL
Laki-laki 14 – 18 gr/dL
Bila kadar hemoglobin lebih tinggi dari nilai rujukan, maka keadaan ini disebut polisitemia.
a. Polisitemia vera, suatu penyakit yang tidak diketahui penyebabnya keganasan hematologi
b. Polisitemia sekunder, suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat berkurangnya saturasi oksigen
misalnya pada kelainan jantung bawaan, penyakit paru dan lain-lain, atau karena peningkatan
kadar eritropoietin misal pada tumor hati dan ginjal yang menghasilkan eritropoietin berlebihan
c. Polisitemia relatif, suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma misal pada luka
bakar.
Penetapan nilai hematokrit merupakan salah satu pemeriksaan hematologi untuk mengetahui volume
eritrosit dalam 100ml darah, yang dinyatakan dalam %. Nilai hematokrit digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya anemia dan digunakan juga untuk menghitung nilai eritrosit rata-rata. Penetapan nilai hematokrit
dapat dilakukan dengan cara makro atau cara mikro. Pada cara makro digunakan tabung Wintrobe yang
mempunyai diameter dalam 2,3 – 3 mm, panjang 110 mm dengan skala interval 1 mm sepanjang 100
mm. Volume tabung ini adalah 1 ml. Pada cara mikro digunakan pipet kapiler yang panjangnya 75 mm
dan diameter dalam 1 mm.
Cara menentukan
Peningkatan hematokrit ditemukan pada polisitemia, penurunan hematokrit ditemukan pada anemia
• Merupakan volume rata-rata eritrosit yang dihitung dari hematokrit dan jumlah eritrosit
• Nilai normal : 84-96 fl (nilai lebih tinggi pada neonatus, bayi an orang tua)
• Cara hitung
• Cara hitung