Manajemen Pemeliharaan Ternak Di Adi Farm Dan Lembah Hijau Multifarm PDF
Manajemen Pemeliharaan Ternak Di Adi Farm Dan Lembah Hijau Multifarm PDF
Oleh
M Askari Zakariah 09/288529/PT/05771
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Apabila kita kaji dan kita perdalam tentang dunia peternakan kita akan
memperoleh makna yang sangat berharga. Untuk itu saat ini saja orang terus
memerlukan produk dari sektor peternakan walaupun telah kita ketahui
bersama, untuk harga produk peternakan jauh di atas rata-rata harga produk
lainnya. Pada sapi potong khususnya yang asli Indonesia adalah sapi Bali,
Madura, Sumba dan peranakan Sumba Ongole (SO). Sapi bali sering disebut
sebagai sapi perintis karena keunggulannya dalam mempertahankan daya
kehidupannya meskipun masih ada persyaratan lingkungan yang perlu
diperhatikan.
Tujuan dari kegiatan praktikum Ilmu Ternak Potong lanjut ini antara
lain agar praktikan mengetahui hal manajemen breeding ternak sapi,
manajemen perawatan ternak sapi, manajemen pakan ternak sapi,
manajemen perkandangan, manajemen penanganan limbah dan ketrampilan
dalam hal penjagaan kesehatan ternak sapi.
Manfaat
Manfaat dari praktikum antara lain dapat memberikan informasi ke
praktikan dalam pengembangan Industri Peternakan demi tujuan
swasembada daging Indonesia. Selain itu, menjadi wahana tukar pikiran
antara pihak perusahaan dengan akademisi Fakultas Peternakan Universitas
Gadjah Mada.
PT. ADHI FARM
Jenis Usaha
Untuk usaha sapi dimulai dengan usaha penggemukan dan kemudian
merambah pada usaha breeding. Untuk bibit sapi dengan mendatangkan
bibit untuk penggemukan maupun breeding dari daerah Boyolali. Sapi-sapi
yang digunakan untuk penggemukan diambil dari bangsa cross breed.
Bangsa sapi tersebut memiliki tubuh yang besar dan lebih disenangi di
pasaran. Untuk lama penggemukan dari sapi sendiri tidak ditentukan batas-
batasnya, hanya ketika sang pemilik menginginkan untuk sapi tersebit dijual,
maka sapi tersebut akan dikeluarkan. Untuk usaha breeding, memilih bibit
dari bangsa sapi Simpo, PO, dan Limpo.
Usaha kambing pada perusahaan bergerak pada bidang
penggemukan. peternakan kambing dipersiapkan pada saat hari raya idul
adha. Sebelum hari raya tersebut perusahaan ini memelihara kambing dari
berbagai bangsa kambing yang disukai dipasaran dan dipelihara untuk
digemukkan dan pada saat idul adha maka pada saat itulah perusahaan ini
meraup keuntungan yang besar dengan penjualan kambing dan domba yang
disediakan.
Struktur organisasi
Usaha peternakan PT. Adhi Farm merupakan usaha peternakan
berbentuk perseroan. Pemilik usaha peternakan berperan langsung sebagai
pimpinan dan pengawas yang membawahi secara langsung pengawas
kandang dan staf administrasi. Struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar
1.
Pimpinan
Tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja secara keseluruhan sebanyak 22 orang. yang
terdiri atas 4 orang bagian administrasi, 14 orang anak kandang, 1 orang
mandor dan 3 orang di bagian pengolahan limbah.
Hari kerja adalah 7 (tujuh) hari seminggu, dengan jam kerja sebagai
berikut: Jadwal kegiatan dari hari Senin sampai Sabtu adalah sebagai berikut
: dari Pukul 07.00 hingga jam 11.00, pukul 11.00 hingga 13.00 istirahat
makan siang, dilanjutkan lagi pukul 13.00 hingga 17.00 atau hingga selesai.
Hari minggu jam kerja dari jam 06.00 hingga pukul 09.00, dilanjutkan
kembali jam 15.00 hingga pukul 17.00 atu hingga selesai. Hari sabtu adalah
hari penerimaan gaji sehingga tidak jarang pegawai tinggal sampai 19.00
untuk menunggu giliran menerima gaji.
MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI PRODUKSI
Perkandangan
Perkandangan merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat
tinggal ternak selama proses pemeliharaan. Perkandangan untuk induk pada
Adhi Farm adalah kandang kelompok. Yang mana induk-induk tersebut
nantinya akan digunakan sebagai ternak Breeding. Kandang induk hanya
terdiri dari dua lajur, karena jumlah ternak yang masih sedikit. Kandang
pejantan yang digunakan untuk penggemukan terletak di ujung. Ternak
jantan dikandangkan secara individu dan diikat dengan tali keluh.
Kandang induk maupun pejantan fattening keseluruhannya
merupakan kandang kelompok. Keseluruhan lantai kandang terbuat dari
semen yang dicor bentuk beton. Dinding kandang terbuat tembok setengah
terbuka, guna mempertahankan kesegaran udara dalam kandang. Atap
kandang terbuat dari bahan genting, seng dan Galfalum dengan tipe atap
double.
Pembersihan kandang dan perlengkapannya dilakukan pada pagi hari
pukul 07.00 dan pada siang hari pukul 13.00. pembersihan dilakukan dengan
menyemprotkan air dengan selang keseluruh bagian kandang sampai bersih
termasuk tempat pakan dan ternak babi itu sendiri.
Reproduksi
Bangsa yang digunakan pada ternak sapi penggemukan adalah Simpo
dan Limpo, sedangkan untuk tujuan breeding antara lain terdapat Simpo, PO,
dan Limpo. Untuk kambing dan domba yang diternakkan untuk tujuan
penggemukan diambil dari berbagai bangsa antara lain Kambing Kacang,
Bligon, PE, Saanen, dan domba dombos, garut, domba ekor tipis, domba
ekor gemuk.
Perkawinan yang dilakukan untuk ternak secara kawin buatan atau IB.
Namun, pada ternak domba ataupun kambing perkawinan dilakukan secara
alami. Deteksi birahi dilakukan dengan melihat tanda-tanda birahi seperti
vulvanya bengkak, merah dan panas serta diam saja bila dinaiki atau ingin
menaiki temannya.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan dilakuan dua kali seharian yaitu pagi pukul 08.00
dan siang pukul 14.00. Kemudian bila pakan dalam tempat pakan habis maka
ditambah sore hari sekitar pukul 16.00 sesuai dengan kebutuhannya.
Pemberian berdasarkan umur dan berat badan. Pakan diberikan secara
penuh. Pakan yang diberikan berupa jerami fermentasi, selain itu juga
diberikan konsentrat berupa bungkil kelapa, bungkil sawit, bekatul, jagung,
white pollar, mineral. Formulasi ransum dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Formulasi bahan pakan
Bahan pakan Harga Jantan Betina/Kambing
Kulit kopi Rp. 1.100 20% 20%
Protein cell Rp. 6.100 5% 4%
Wheat Pollard Rp. 2.900 10% 10%
Kulit kacang hijau Rp. 1.700 30% 20%
Kulit singkong Rp. 1.000 20% 30%
Fish meal Rp. 8.000 7% 1%
Bungkil sawit Rp. 1.550 8% 10%
Mineral Rp. 400 5% 5%
Total 100% 100%
Harga/kg Rp. 1.829 Rp. 1.649
Protein kasar 12,5% 10,33%
TDN 65,56% 64,53%
Sk 17,16% 16,13%
Metode Pemasaran
Metode pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana metod pemasaran merupakan suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan. Metode adalah serangkaian rancangan
besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus
beroperasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi
pemasarannya.
Peternakan PT. Adhi Farm menerapkan metode pemasaran dengan
menggaet pelanggan menjadi langganan tetap, sehingga produk yang
dipasarkan lebih terfokus. Untuk pemasaran ternak kambing domba
difokuskan pada saat hari raya idul adha.
Metode Penjualan
Penjualan bertujuan untuk memberikan keyakinan dan pengenalan
produk yang lebih dalam kepada para konsumen. para konsumen
memperoleh informasi produk lebih detail, sedangkan para pelaku usaha juga
dapat mengetahui respon para konsumen secara langsung.
Metode penjualan yang dilakukan oleh PT. Adhi Farm untuk
memasarkan produknya adalah melalui broker atau perantara yang bertugas
untuk menjembatani antara penjual dan pembeli.
Penjualan ternak pada PT. Adhi Farm khusus untuk sapi, kambing dan
domba akan dijual saat pemilik sudah menginginkan untuk menjual ternak
tersebut. Untuk harga sapi perberat hidup akan dijual sesuai dengan harga
pasar yang ditentukan. Untuk penjualan kambing dan domba yg difokuskan
pada idul adha ini agar memperoleh laba yang tinggi yang mana ternak telah
disediakan jauh-jauh hari dan digemukkan terlebih dahulu nantinya pada saat
yang ditentukan akan dijual sesuai dengan harga pasar.
Metode Pembayaran
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan
karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan
sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan
untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari
penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan
sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan
mainnya (Wikipedia, 2012).
Metode pembayaran yang diterapkan pada PT. Adhi Farm adalah
dengan sistem cash (tunai). Penggunaan media tunai dalam transaksi
pembayaran banyak dipilih dengan alasan kemudahannya. Dengan
menggunakan uang tunai maka jika seseorang melakukan jual beli barang
dan atau jasa, maka pada saat dia menerima barang dan atau jasa yang
dibeli, penjual juga menerima uang sebagai pembayarannya (Anonim, 2010).
Setelah pesanan diantar, maka pembeli langsung membayar secara
tunai. Begitu pula untuk pembelian yang langsung dilakukan di perusahaan,
konsumen datang untuk membeli dan melakukan transaksi pembayaran di
tempat.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Sistem pemeliharaan PT. Adi Farm sudah baik namun terkait dengan
permasalahan perkandangan perlu agar meningkatkan produktivitas
perusahaan
Saran
Saran yang terkait dengan permasalahan yang ada adalah
penyediaan kandang karantina untuk ternak yang baru datang, serta
pembenahan letak posisi kandang agar sinar matahari yang masuk lebih
optimal.
PT. LEMBAH HIJAU MULTIFARM
Sejarah Perkembangan
Aktivitas agrobisnis telah dilakukan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm
sejak tahun 1981, mulai berdiri sebagai perusahaan sebagai perusahaan
agrobisnis pada tahun 1985 dengan nama CV Lembah Hijau Multifarm, yang
dipimpin oleh Ir. Suharto, MS. Berawal dari pemeliharaan 4 ekor sapi yang
dipelihara di rumah beliau memulai usahanya. Tetapi sebelum usahanya
menghasilkan apapun, 2 ekor sapinya mati. Dari 2 ekor sapinya yang tersisa
beliau berfikir bagaimana caranya agar usahanya tetap berkembang. Hingga
akhirnya beliau memiliki ide untuk mengembangkan usahanya dengan
menjual kotoran sapi. Usaha beliau mendapat cemoohan dari masyarakat
sekitar namun beliau yakin bahwa usahanya akan berkembang. Seekor
sapinya dijual dan dibelikan lagi menjadi sapi-sapi yang masih kecil. Dan
sekarang terbukti dari menjual kotoran mendapat keuntungan yang
berlimpah.
Pengembangan perusahaan sengaja dipilh daerah pinggiran karena
daerah tersebut sangat potensial dan cocok untuk peternakan. Sedangkan
untuk proses produksi berlokasi di Sragen. Direktur dipegang oleh putra
pertama Bapak Soeharto yaitu M.Yusuf Hari sedangkan Bapak Soeharto
sendiri menjabat sebagai komisaris.
Jenis Usaha.
Pengembangan usaha yang dilakukan PT. Lembah Hijau Multifarm
yaitu penjualan susu, penjualan pupuk urine yang terfermentasi, penjualan
pupuk kompos dalam bentuk granul, penjualan daging sapi perah yang telah
afkir (tidak berproduksi), penjualan daging ikan patin, serta objek studi
agrowisata.
Struktur Organisasi
Keternagakerjaan Perusahaan
PT. Lembah Hijau Multifarm (LHM) memiliki karyawan sebanyak 300
orang, yang terdiri dari karyawan tetap, harian, dan borongan. Masing-
masing karyawan memiliki tugas yang berbeda-beda terbagi sesuai divisi
masing-masing.
Untuk perekrutan karyawan yang dipekerjakan diambil dari warga
sekitar dan tidak memandang latar belakng pendidikannya asalkan memiliki
pengalaman di bidang pertanian atau peternakan. Sedangkan beberapa ahli
dilakukan dengan proses seleksi. Jika diterima selanjutnya adalah proses
pelatihan kemudian jika bagus akan dikontrak dan selanjutnya menjadi
karyawan tetap. Dengan menjalin kerja sama yang baik dengan warga sekitar
maka keamanan Lembah Hijau terjamin dari tangan-tangan jahil.
Jam kerja karyawan setiap hari adalah 8 jam dimulai dari pukul 08.00
sampai 16.00 WIB dan aktif dari hari Senin sampai Sabtu. Pada hari minggu
libur kecuali divisi ternak. Untuk divisi ternak tidak ada libur karena harus
menjaga ternak dan itu dihitung sebagai jam lembur.
Setiap hari diberlakukan piket malam untuk semua karyawan laki-laki.
Piket malam dimulai dari pukul 20.00 sampai 04.00 WIB. Apabila karyawan
tidak bisa datang piket maka harus bertukar jadwal dengan karyawan yang
lain.
Penanganan Limbah
Kebutuhan pupuk saat ini terus meningkat namun tidak diimbangi oleh
peningkatan hasil yang proporsional dimana harganya mahal dan
berdampak terhadap lingkungan akibat pemakaian pupuk yang kurang
bijaksana. Untuk itu perlu dicari pilihan sumber pupuk lain yang mudah
didapat , murah, tidak mencemari lingkungan dan alamiah. Salah satu
sumber hara yang memenuhi persyaratan tersebut adalah limbah cair
peternakan yaitu urine, namun pemakaiannya di lapangan belum optimal.
Urine mengandung unsur N terutama dalam bentuk asam urine yang
memungkinkan digunakan sebagai pemasok N alami bagi tanaman (Kastono
et.al.,2004).
Pengomposan adalah degradasi dan stabilisasi bahan organik secara
aerob yang dilakukan oleh mikroorganisme di bawah kondisi lingkungan yang
terkendali, dengan hasil akhir berupa produk mirip humus dan dapat
dipergunakan sebagai pupuk ataupun pembenah tanah. Transformasi bahan
organik menjadi senyawa organik dan anorganik sederhana terjadi selama
proses pengomposan. Bahan organik kompleks diubah menjadi CO2, H2O,
humus, nitrat, sel mikrobia dan panas. Pengomposan bertujuan untuk
menstabilkan bahan organik, membunuh organisme patogen, meniadakan
bau busuk, membunuh biji gulma dan mengurangi volume limbah (Triatmojo,
2004).
Kompos adalah produk akhir dari proses pengomposan limbah
organik, tersusun dari senyawa organik dan anorganik yang stabil, tidak
berbau, berwarna coklat tua sampai kehitaman, lembab, dan aman
digunakan sebagai pupuk ataupun pembenah tanah. Pengomposan adalah
degradasi dan stabilisasi bahan organik secara aerob yang dilakukan oleh
mikroorganisme di bawah kondisi lingkungan yang terkendali dengan hasil
akhir berupa produk mirip humus (Triatmojo, 2008). Composting merupakan
proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis,
khususnya oleh mikrobia-mikrobia yang memanfaatkan bahan organik
tersebut sebagai sumber energi (Dewi, 2008).
Penanganan limbah di PT.Lembah Hijau Multifarm (LHM) dapat
dikatakan sudah baik dan memenuhi syarat penanganan limbah pada
peternakan sapi perah. Kandang di PT. Lembah Hijau Multifarm memiliki
penanganan kebersihan yang berbeda-beda disetiap kandangnya. Kandang
pedet dan dara diberi serbuk gergaji sebanyak 3 sampai 4 karung. Limbah
pembuangan ternak sapi yang berupa limbah padat (feces) dan limbah cair
(urine) secara langsung akan bercampur dengan serbuk gergaji yang
diberikan pada masing-masing kandang. Setelah beberapa bulan, limbah
padatan yang telah tercampur serbuk gergaji kemudian diambil untuk
kemudian dapat diolah menjadi bahan pembuatan pupuk kompos, sedangkan
kandang sapi laktasi, dan induk bunting tidak diberi serbuk gergaji, karena
sapi kelas ini siap untuk diperah sehingga kandang harus bersih, sedangkan
limbah pada kandang sapi laktasi dan induk bunting akan ditampung pada
bak penampungan. Kotoran sapi perah baik untuk menjadi bahan dasar
kompos.
Identifikasi dan Recording
Recording adalah pencatatan tentang segala sesuatu mengenai
ternak. Sistem pencatatan yang rapih dan baik sangant penting untuk
mengetahui masalah dengan cepat dan tepat serta memudahkan untuk
menetapkan tujuan. Proses identifikasi dan Recording pada PT. Lembah
Hijau Multifarm belum teratur sehinga dirasakan perlunya perbaikan pada hal
tersebut. Dengan adanya perbaikan dalam masalah tersebut maka akan
memperbaiki manajemen sehingga memberikan efek profit.
Manajemen Pemasaran
Macam Produk yang Dihasilkan
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Pengembangan usaha yang dilakukan PT.
Lembah Hijau Multifarm yaitu penjualan susu, penjualan ice cream, penjualan
pupuk urine yang terfermentasi, penjualan pupuk kompos dalam bentuk
granul, penjualan daging sapi perah yang telah afkir (tidak berproduksi),
penjualan daging ikan patin, penjualan starter mikrobia, serta objek studi
agrowisata. Produk komersil dari PT. Lembah Hijau Multifarm yang cukup
terkenal oleh masyrakat kota solo dan jogja adalah pupuk kompos dengan
merek Black Gold dan starter mikrobia dengan merek StarBio.
Metode Pemasaran
Metode pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana metod pemasaran merupakan suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan. Metode adalah serangkaian rancangan
besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus
beroperasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi
pemasarannya.
PT. Lembah Hijau Multifarm memiliki metode pemasaran dengan
memikat hati pelanggan. Produk PT. Lembah Hijau Multifarm hampir
terdapat pada semua toko pertanian, keunggulan produk PT. Lembah Hijau
Multifarm yang tersebar dari mulut ke mulut menjadikan perlahan tapi pasti
perkembangan pesat pada metode pemasarannya.
Metode Penjualan
Penjualan bertujuan untuk memberikan keyakinan dan pengenalan
produk yang lebih dalam kepada para konsumen. para konsumen
memperoleh informasi produk lebih detail, sedangkan para pelaku usaha juga
dapat mengetahui respon para konsumen secara langsung. Metode
penjualan di Lembah Hijau Multifarrm sangat beragam, untuk produk ikan
patin (bakso, nugget dan steak) dan ice cream hanya dijual di kantor pusat,
tetapi untuk produk kompos dan starter mikrobia selain dijual di kantor maka
juga dapat dibeli di toko pertanian.
Metode Pembayaran
Metode pembayaran yang diterapkan pada Lembah Hijau Multifarrm
adalah dengan sistem cash (tunai). Penggunaan media tunai dalam transaksi
pembayaran banyak dipilih dengan alasan kemudahannya. Dengan
menggunakan uang tunai maka jika seseorang melakukan jual beli barang
dan atau jasa, maka pada saat dia menerima barang dan atau jasa yang
dibeli, penjual juga menerima uang sebagai pembayarannya (Anonim, 2010).
Analisis Ekonomi
Biaya
Biaya adalah sejumlah nilai uang yang dikeluarkan oleh produsen atau
pengusaha untuk membiayai kegiatan produksi (Supardi, 2000). Biaya dapat
diklasifikasikan menjadi biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable
cost). Klasifikasi biaya dalam perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu biaya
tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang secara tetap dibayar atau dikeluarkan
oleh produsen atau pengusaha dan besarnya tidak dipengaruhi oleh tingat
output. Yang termasuk kategori biaya tetap adalah sewa tanah bagi
produsen yang tidak memiliki tanah sendiri, sewa gudang, sewa gedung,
biaya penyusutan alat, sewa kantor, gaji pegawai atau karyawan (Supardi,
2000).
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha sebagai
akibat penggunaan faktor produksi yang bersifat variabel, sehingga biaya ini
besarnya berubah-ubah dengan berubahnya jumlah barang yang dihasilkan
dalam jangka pendek. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya tenaga
kerja langsung, biaya bahan baku (Gasperz, 1999).
Biaya Total. Biaya total merupakan keseluruhan jumlah biaya
produksi yang dikeluarkan, yaitu merupakan penjumlahan dari biaya tetap
dan biaya variabel (Gasperz, 1999) dapat ditulis sebagai berikut :
TC = TFC + TVC
Keterangan :
TC = biaya total
TFC = total biaya tetap
TVC = total biaya variabel
Besar biaya di PT Lembah Hijau Multifarm adalah sebagai berikut:
Biaya Tetap Nilai (Rupiah)
Penyusutan Kandang/6
15.000.000
bulan
Tenaga kerja 36.000.000
Total Biaya Tetap 51.000.000
Penerimaan
Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga
jual dan biasanya produksi berhubungan negatif dengan harga, artinya harga
akan turun ketika produksi berlebihan (Soekartawi, 1995). Secara metematis
dapat ditulis sebagai berikut :
TR = Q x P
Keterangan :
TR = penerimaan total
Q = jumlah produk yang dihasilkan
P = harga produk
Semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maupun semakin tinggi
harga per unit produksi yang bersangkutan, maka penerimaan total yang
diterima produsen akan semakin besar. Sebaliknya jika produk yang
dihasilkan sedikit dan harganya rendah maka penerimaan total yang diterima
produsen semakin kecil (Soejarmanto dan Riswan, 1994).
PT Lembah Hijau Multifarm adalah sebuah perusahaan yang bergerak
berbagai sektor produksi, namun dalam analisis ekonomi ini hanya akan
dibahas dari sektor produksi sapi perah saja.
Pendapatan/6 bulan Nilai (Rupiah)
Susu 97.000.000
Sapi 23.000.000
Pedet 8.000.000
Penjualan Kotoran/pupuk 6.000.000
Total Pendapatan 134.000.000
Keuntungan
Keuntungan adalah penerimaan total dikurangi biaya total. Jadi
keuntungan ditentukan oleh dua hal, yaitu penerimaan dan biaya. Jika
perubahan penerimaan lebih besar dari pada perubahan biaya dari setiap
output, maka keuntungan yang diterima akan meningkat. Jika perubahan
penerimaan lebih kecil dari pada perubahan biaya, maka keuntungan yang
diterima akan menurun. Keuntungan akan maksimal jika perubahan
penerimaan sama dengan perubahan biaya. Secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut :
π = TR – TC atau π = Q x P – (TFC + TVC)
Keterangan :
π = keuntungan
TR = penerimaan total
TC = biaya total
Q = jumlah produksi
P = harga produk
TFC = total biaya tetap
TVC = total biaya variabel
(Lipsey, et al., 1990).
Keuntungan atau laba menunjukkan nilai tambah (hasil) yang diperoleh dari
modal yang dijalankan. Setiap kegiatan yang dijalankan perusahaan tentu
berdasar modal yang dijalankan. Dengan modal itulah keuntungan atau laba
diperoleh. Hal inilah yang menjadi tujuan utama dari setiap perusahaan
(Muhammad, 1995). Keuntungan yang di dapat PT Lembah Hijau Multifarm
dalam satu tahun adalah sebagai berikut:
π = TR – TC
= 134.000.000 – 107.000.000
= 27.000.000
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba atau profit. Oleh karena itu istilah rasio profitabilitas merujuk pada
beberapa indikator atau rasio yang berbeda yang bisa digunakan untuk
menentukan profitabilitas dan prestasi kerja perusahaan (Downey dan
Erickson, 1992).
Bagi perusahaan pada umumnya masalah profitabilitas lebih penting
daripada masalah laba, karena masalah laba yang besar saja belumlah
merupakan ukuran bahwa prusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien.
Dengan demikian yang harus diperhatikan oleh perusahaan tidak hanya
bagaimana memperbesar laba tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk
mempertinggi profitabilitasnya. Besar kecilnya profitabilitas ditentukan oleh
dua faktor, yaitu hasil penjualan dan keuntungan usaha. Besar kecilnya
keuntungan tergantung pada pendapatan yang merupakan selisih dari
penjualan dikurangi dengan biaya usaha (Riyanto, 1994). Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut :
Profitabilitas = _π_ x 100%
TC
Keterangan :
π = keuntungan
TC = biaya total
Profitabilitas perusahaan PT Lembah Hijau Multifarm adalah sebagai berikut:
Profitabilitas = _π_ x 100%
TC
= _87.000.000 x 100%
107.000.000
= 81,31%
Menurut Riyanto (1997) kriteria yang digunakan dalam perhitungan
profitabilitas adalah :
a. Profitabilitas > 0 berarti usaha tersebut menguntungkan,
b. Profitabilitas = 0 berarti usaha tersebut mengalami BEP (impas),
c. Profitabilitas < 0 berarti tersebut tidak menguntungkan
Efisiensi Usaha
Pendapatan yang tinggi tidak selalu menunjukkan efisiensi yang tinggi,
karena kemungkinan pendapatan yang besar tersebut diperoleh dari
investasi yang besar. Efisiensi mempunyai tujuan nemperkecil biaya produksi
per satuan produk yang dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan yang
optimal. Cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut adalah
memperkecil biaya keseluruhan dengan mempertahankan produkai yang
telah dicapai untuk memperbesar produksi tanpa meningkatkan biaya
keseluruhan (Rahardi, 1999).
Efisiensi usaha dapat dihitung dari perbandingan antara besarnya
penerimaan dan biaya yang digunakan untuk berproduksi yaitu dengan
menggunakan R/C Ratio. R/C Ratio adalah singkatan Return Cost Ratio atau
dikenal dengan perbandingan (nisbah) antara penerimaan dan biaya, secara
metematis sebagai berikut :
Efisiensi = R/C
Keterangan :
R = penerimaan
C = biaya total
Efisiensi usaha dari perusahaan PT Lembah Hijau Multifarm adalah sebagai
berikut:
Efisiensi = 134.000.000 / 107.000.000
= 1,25
Menurut Soekartawi (1995), kriteria yang digunakan dalam penentuan
efisiensi usaha adalah :
a. R/C > 1 berarti usaha yang dijalankan sudah efisien,
b. R/C = 1 berarti usaha belum efisien atau usaha mencapai titik impas,
c. R/C < 1 berarti usaha yang dijalankan tidak efisien