Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) KEPERAWATAN JIWA

STIKES MARANATHA KUPANG

1. Seorang anak mengalami perilaku pemalu, ragu – ragu dan kurang percaya diri karena
mengalami pengekangan atau penolakan diri dari lingkungan sekitarnya semasa kecilnya.
Apakah Tahapan Dasar Perkembangan Anak yang tidak tercapai oleh anak tersebut.
a. Inisistif Vs Rasa Bersalah
b. Kerja Keras Vs Inferioritas
c. Identitas vs Difusi Peran
d. Basic Trust vs Mistrust
e. Otonomi Vs Malu – malu
2. Seorang anak perempuan usia 7 tahun, dituntut oleh orang tua untuk menjadi superstar
dikelasnya, anak dituntut untuk mendapatkan prestasi yang tinggi. Hal ini dijalani anak dengan
rasa penuh percaya diri. Apakah tahapan perkembangan yang sedang dialami oleh anak
tersebut?
a. Inisistif Vs Rasa Bersalah
b. Kerja Keras Vs Inferioritas
c. Identitas vs Difusi Peran
d. Basic Trust vs Mistrust
e. Otonomi Vs Malu – malu
3. Seorang Anak laki – laki usia 17 tahun, mendapatkan pembinaan di lingkungan sekolah karena
perilaku merokok dan mengkonsumsi alcohol. Orang tua terkejut dengan kondisi yang dialami
anaknya, sedianya anaknya adalah anak patuh dan taat pada orang tua.
a. Inisistif Vs Rasa Bersalah
b. Kerja Keras Vs Inferioritas
c. Identitas vs Difusi Peran
d. Basic Trust vs Mistrust
e. Otonomi Vs Malu – malu
4. Seorang remaja 18 tahun terjebak dalam prostitusi,saat ini sedang mengalami rehabilitasi di
panti social. Saat ditanya tentang latar belakang kehidupannya, remaja mengatakan beliau
tinggal di daerah lokalisasim sehingga beliau mengikuti kebiasaan orang tuanya. Apakah
factor yang mempengaruhi gangguan tumbuh kembang pada remaja tersebut?
a. Factor Keluarga
b. Faktor Lingkungan Sosial
c. Internal diri sendiri
d. Genetika
e. Organobiologik
5. Seorang perawat di bangsal jiwa melakukan Health Education kepada orang tua yang anaknya
mengalami keterlambatan mental. Hal ini bertujuan agar orang tua mampu mengontrol emosi
pada anak. Apakah bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada orang tua tersebut?
a. Secondary Prevention Setting
b. Tertiery Prevention Setting
c. Rehabilitation preventing setting
d. Primary Prevention Setting
e. Promotive setting
6. Perawat U 30 tahun melakukan terapi modalitas untuk membantu koping anak dan keluarga
yang mengalami Autisme. Intervensi awal ini dimaksudkan untuk memperkecil gangguan
mental. Apakah bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada kasus diatas?
a. Secondary Prevention Setting
b. Tertiery Prevention Setting
c. Rehabilitation preventing setting
d. Primary Prevention Setting
e. Promotive setting
7. Ny W membawa anaknya 5 tahun berobat ke poli tumbuh kembang, karena anak mengalami
keterlambatan berbicara, artikulasi yang tidak jelas dan sulit memahami isi pembicaraan, saat
dilakukan pemeriksaan tingkat IQ, didapatkan hasil IQ 40. Anak didiagnosis Retardasi Mental.
Apakah kategori RM yang dialami oleh anak tersebut?
a. RM Ringan
b. RM Sedang
c. RM Berat
d. RM Sangat berat
e. Tidak terukur.
8. Ny K. mendapatkan teguran dari guru di sekolah karena perilaku hiperaktif anak Y. anak
memiliki konsentrasi yang buruk,tidak mampu memusatkan perhatian dan megalami ADHD.
Apakah masalah yang sedang dialami oleh anak Y?
a. Gangguan perkembangan Pervasive
b. Gangguan Perkembangan spesifik
c. Gangguan TIC
d. Gangguan kemampuan akademik
e. Gangguan Tingkah Laku
9. Anak J. 6 tahun mendapatkan perawatan dengan diagnose ADHD, saat ini perawat akan
memberikan intervensi kepada anak tersebut. Manakah terapi / intervensi yang tepat untuk
anak dengan ADHD?
a. Terapi Bermain
b. Terapi Kelurga
c. Terapi Kelompok
d. Psikoframaka
e. Terapi Lingkungan
10. Perawat H 20 tahun merawat seorang anak dengan gangguan perilkau di RSJ, kondisi
anak saat ini mau berinteraksi dengan orang lain, sudah mampu melakukan kontak mata,
Nampak berani tidak malu – malu. Perawat ini mengembangkan intervensi untuk
meningkatkan harga diri dari anak tersebut. Apakah terapi yang tepat diberikan?
a. Terapi Bermain
b. Terapi Kelurga
c. Terapi Kelompok
d. Psikoframaka
e. Terapi Lingkungan
11. Perawat Q melakukan evaluasi dari terapi kelompok yang diberikan kepada pasien yang
terlibat dalam TAK. Manakah evaluasi yang diharapkan sesuai dengan tujuan dari terapi
keompok?
a. Kefektivan intervensi dalam mengelola perilaku
b. Kemampuan mandiri dalam perawatan diri
c. Kemampuan mengikuti program rekreasi dan proses belajar
d. Repson terhadap peraturan dan rutinitas
e. Kemampuan berhubungan dengan teman sebaya, dewasa dan orang tua
12. Seorang keluarga mengalami bencana tahun 2013, saat ini beliau menyaksikan gempa bumi
di wilayah lain, hal ini membuat klien tidak bias tidur, gelisah, dan menangis melihat kondisi
yang terjadi. Klien selalu berpikir akan mengalami hal yang serupa. Apakah masalah
kesehatan yang dialami oleh klien tersebut?
a. Ansietas
b. PTSD
c. Panik
d. Trauma
e. Distress Mental
13. Desa K, mengalami bencana tanah Longsor yang mengakibatkan banyaknya kematian &
kehilangan harta benda. Dalam penanganan perlu dilaokalisasikan berdasarkan kelompok
rentan bencana. Manakah kelompok yang paling rentan terhadap kejadian bencana?
a. Anak – anak
b. Orang dewasa
c. Disabilitas
d. Lansia
e. Perempuan
14. Nn J. seorang perawat jiwa yang diturunkan pada saat bencana terjadi di Kota P.
penatalaksanaan jiwa perlu diberikan agar mengurangi gangguan jiwa berat pada korban
bencana alam. Kapankah waktu yang tepat penatalaksanaan jiwa diberikan?
a. Impact
b. Rescue
c. Recovery
d. Impact & Recovery
e. Rescue & Recovery
15. Seorang laki – laki 22 tahun,mengalami kondisi, panik Tegang, cemas, panik, terpaku,
linglung, syok dan tidak percaya. Kondisi ini lumrah terjadi pada korban bencana alam.
Pada fase keberapakah reaksi individu tersebut?
a. Segera (24 jam) setelah bencana
b. Minggu pertama – ketiga setelah bencana
c. Lebih dari minggu ketiga setelah bencana
d. Setahun setelah bencana terjadi
e. Reaksi Normal terhadap bencana
16. Nn H umur 25 tahun, seorang perawat jiwa yang membantu dalam mitigasi bencana, saat ini
Nn H melakukan pendekatan dan berusaha mendengarkan apa yang dirasakan oleh para
korban bencana untuk kemudian melakukan evaluasi dan rujukan. Apakah prinsip
pertolongan yang sedang digunakan oleh perawat tersebut?
a. Look
b. Listen
c. Link
d. Feel
e. Healing
17. Tn J. 30 tahun korban bencana alam, saat ini mengaku kondisi mulai membaik, tidak panik
dan cemas lagi ketika mendengar atau melihat bencana didaerah lain, mampu mengontrol
emosi. Tn.J merasa kehidupannya sekrang jauh lebih baik dari sebelumnya? Aapakah
kondisi yang dialami oleh klien diatas?
a. Rehabilitasi
b. Recovery
c. Disability
d. Exposure
e. Sembuh
18. Nn I 22 tahun, perawat jiwa di sebuah Puskesmas, melakukan kunjungan rumah pada salah
satu korban bencana yang mengalami gangguan jiwa ringan, perawat melakukan terapi
aktivitas menjahit baju di rumah korban tersebut. Apakah tujuan tindakan yang dilakukan oleh
perawat tersebut?
a. menumbuhkan harapan dan optimism
b. peningkatan kemampuan dan pengurangan gejala
c. Memberdayakan pasien gangguan jiwa
d. Pendekatan menyeluruh perawat kepada pasien
e. Dukungan Moril
19. Perawat P. melakukan follow up dan memantau pengobatan korban bencana alam, apakah
bentuk recovery yang dilakukan perawat tersebut?
a. Mengurangi gejala
b. Mencegah kekambuhan
c. Mempertahankan kondisi kejiwaan
d. Mengurangi masalah kesehatan jiwa
e. Memantau kondisi klien
20. Seorang korban bencana, saat ini telah pulih dari serangan panik, keluarga meminta klien
untuk membantu menjual barang dipasar, hal ini dipantau terus oleh perawat. Apakah
Prinsip Recovery yang dilakukan oleh keluarga korban tersebut?
a. Muncul dari timbulnya harapan
b. Mendapat pengobatan yang tepat
c. Dukungan oleh keluarga dan tenaga kesehatan
d. Pemulihan didukung oleh jaringan pertemanan atau kekerabatan
e. Pemulihan berbasis kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai