DOSEN PEMBIMBING:
Basuki Muhammad Mukhlish M.S.M.
Disusun oleh:
Ghea Dwi Yulinda 1706104804
Lisa Anggraeny 1706104880
Nurmin 1706104975
Reisa R 1706105012
Rohmad Bagus S 1706105076
PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah akhir Manajemen
Kinerja dan Balas Jasa SDM ini. Terima kasih kepada Bapak Basuki M. Mukhlish
selaku dosen mata kuliah Manajemen Kinerja dan Balas Jasa SDM yang telah
memberikan kesempatan dan bimbingan untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik.
Harapan kami semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
dan penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk kedepannya dapat memperbaiki
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
BAB 1
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 5
1.4 Objek Penelitian 5
1.5 Manfaat Penelitian 6
BAB 2
Metode Penelitian 7
BAB 3
Pembahasan 8
3.1 Profil Perusahaan 8
3.1.1 Sejarah TMMIN 8
3.1.2 Visi Misi TMMIN 9
3.2 Pendidikan dan Pelatihan Kerja 9
3.3 Penilaian Prestasi Kerja 10
3.4 Kelas dan Jabatan Pekerja 10
3.5 Promosi Kerja 11
3.5.1 Promosi Kelas 11
3.5.2. Promosi Jabatan 12
3.6 Rotasi, Mutasi, dan Penugasan atau Penempatan di Perusahaan Lain 12
3.7 Waktu Kerja 13
3.8. Pengupahan 15
3.9 Tunjangan Hari Raya Keagamaan dan Bonus 16
3.9.1 Tunjangan Hari Raya Keagamaan 16
3.9.2 Bonus 17
3.10 Bantuan Pemeliharaan Kesehatan 17
3.11 Jaminan Sosial dan Kesejahteraan 19
3.12 Lain-lain 20
3.12.1 Peminjaman Uang 20
3.12.2 Rekreasi 20
3.12.3 Olahraga dan Kesenian 20
3.12.4 Koperasi Pekerja 21
3.12.5 Penghargaan dan Pekerja Teladan 21
3.12.6 Jaminan Sosial 21
3.12.7 Jaminan Pensiun 22
2
BAB 4
PENUTUP 23
4.1 Kesimpulan 23
DAFTAR PUSTAKA 24
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Bagi orang para pencari kerja pemula atau yang masih awam dengan pekerjaan,
gaji biasanya memang menjadi pertimbangan utama. Namun, jika seseorang itu sudah
mengenal lebih mendalam mengenai pekerjaan yang akan dia masuki, maka yang dia
lihat bukan sekedar urusan gaji. Akan tetapi lebih luas dari itu, seseorang akan
mempertimbangkan benefit yang akan dia terima. Misalkan saja tunjangan
transportasi, tabungan hari tua, jaminan kesehatan dan sebagainya. Suasana kerja dan
kejelasan karir juga menjadi salah satu pertimbangan bagi pencari kerja.
4
perusahaan multinasional di bidang otomotif, tentu perusahaan ini menawarkan sistem
balas jasa atau pemberian benefit yang bersaing dengan dunia internasional. Kejelasan
karir, penggajian serta nama yang bonafid menjadi nilai lebih dari perusahaan ini.
Namun, seperti apa sistem remunerasi dan benefit yang ditawarkan oleh PT TMMIN
ini masih perlu dipelajari lebih lanjut agar bisa mendapatkan cukup informasi sebelum
bergabung ke perusahaan tersebut.
Dengan berbagai latar belakang yang telah dituliskan di atas lah, tim penyusun
ingin membuat sebuah makalah yang membahas mengenai sistem remunerasi dan
benefit yang ada pada PT TMMIN.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem
perhitungan remunerasi dan benefit yang diberikan kepada pegawai di PT TMMIN.
5
industri manufaktur otomotif. Penelitian ini dilakukan sejak November 2019 hingga
Desember 2019.
6
BAB 2
Metode Penelitian
Penulisan ini disusun dengan pendekatan deskriptif dari hasil riset dokumen
yang tertuang pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT TMMIN tahun 2018-2019.
Setelah menganalisa isi dari PKB terkait sistem remunerasinya, kami melakukan
pengamatan terhadap kondisi yang terjadi dan melakukan wawancara secara tatap
muka kepada salah satu pegawai TMMIN. Narasumber tersebut adalah teman satu
kelompok kami, Ghea Dwi Yulinda, yang bekerja di Kantor Pusat TMMIN yang ada di
Sunter, Jakarta.
7
BAB 3
Pembahasan
Perusahaan Toyota didirikan pada tahun 1937 sebagai hasil spin off dari
Toyoda Automatic Loom Works, salah satu manufaktur terkemuka di dunia
untuk industri mesin rajut. Toyoda Automatic Loom Works dikepalai oleh
Sakichi Toyoda raja investor Jepang. Hak paten untuk mesin ini kemudian
dijual kepada Platt Brothers (UK) dan anggaran disediakan untuk
pengembangan dan pengujian bangunan pertama automobile Toyota.
Toyota Motor Corporation (TMC) yang berpusat di Jepang diwakili oleh dua
anak perusahaan di Indonesia yaitu Toyota Astra Motor (TAM) dan Toyota
Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Pada perusahaan TAM, lebih dari
90 persen sahamnya dimiliki oleh Astra dan sisanya oleh TMC. Sedangkan
pada TMMIN hampir 60 persen sahamnya dimiliki oleh TMC dan sisanya oleh
Astra.
TMMIN adalah sebuah perusahaan yang telah berkiprah lebih dari 48 tahun di
Indonesia. TMMIN sebagai salah satu basis produksi dan ekspor di kawasan
Asia Pasifik, bukan hanya ingin menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar,
tetapi juga ingin mengembangkan potensi anak bangsa khususnya dalam
bidang manufaktur, sehingga Indonesia mampu untuk memproduksi mobil
sendiri sekaligus menjadi pengekspor produknya ke mancanegara. TMMIN
menyadari bahwa arti penting dari keberadaannya di Indonesia adalah untuk
dapat tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Toyota terus berusaha
untuk memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri otomotif
Indonesia, melalui penguatan daya saing internasional. Upaya yang telah
Toyota Indonesia lakukan diantaranya dengan memperluas basis produksi di
Indonesia dengan investasi baru yang pada akhirnya akan membuka peluang
8
kerja baru bagi ribuan masyarakat Indonesia, mengembangkan kemampuan
sumber daya manusia Indonesia melalui ‘alih teknologi’ dan mempromosikan
lokalisasi untuk memperkuat jaringan dengan mitra bisnis lokal sekaligus
memperkuat industri otomotif di Indonesia.
9
3.3 Penilaian Prestasi Kerja
● 5 (AA)
● 4 (A)
● 3 (B)
● 2 (C)
● 1 (D)
Jabatan Kelas
Departemen Head X, IX
Group Head V, IV
10
diganti menjadi staff. Sedangkan untuk penetapan kelas awal didasarkan atas
pendidikan & pengalaman kerja yang dimiliki pada waktu penerimaan sesuai
tuntutan pekerjaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
SD I
SLTP II
SLTA III
D-III V
Sarjana VII
11
c. Apabila setelah masa kerja maksimal dalam dalam kelasnya
ternyata pekerja tidak mencapai prestasi minimal tsb, maka
pekerja dapat dipromosikan.
Rotasi
Mutasi
12
Perusahaan dapat melakukan mutasi dalam hal:
● Adanya proyek/pengembangan
● Mengisi lowongan jabatan yang dibutuhkan di perusahaan lain.
● Pelaksanaan penugasan/penempatan ke perusahaan lain wajib
dibicarakan minimal 1 bulan sebelumnya
Waktu kerja di PT TMMIN adalah 5 (hari kerja) mulai dari Senin s.d. Jum’at, 8
jam sehari dan 40 jam seminggu. PT TMMIN terkadang melaksanakan kerja gilir yang
dibagi menjadi dua pagian yaitu kerja gilir I dan kerja gilir II, mengikuti jam kerja
mengikuti jam normal kecuali ditentukan lain. Untuk pekerjaan tertentu, seperti
security, maintenance, utility, d an pekerjaan tertentu, pengaturannya dibicarakan
dengan serikat pekerja.
Setiap pegawai wajib mencatatkan waktu kerja di mesin pencatan waktu kerja,
termasuk ketika terlambat atau izin keluar kantor. Waktu masuk dan pulang kerja dari
13
mesin pencatan waktu tersebut akan disinkronisasi dengan aplikasi mobile y ang
dimiliki setiap pegawainya. Jadi semua riwayat absensi atau administrasi lainnya dari
masing-masing pegawai sudah tercatat rapi di dalam satu aplikasi My TMMIN yang
contoh tampilannya adalah sebagai berikut.
Apabila seseorang memiliki keperluan atau ingin izin, maka izin dilakukan dalam
bentuk laporan kepada atasan.
Selama setahun, di samping ada waktu bekerja, pegawai juga memiliki waktu
tidak bekerja dengan upah. Di antaranya adalah sebagai berikut:
14
● Haid (hari pertama)
● Menyusui: berupa kesempatan sepatutnya pada jam kerja
Perusahaan juga memberikan kesempatan bagi karyawan yang ingin izin untuk
keperluan pribadi dan mendapatkan jatah waktu tidak bekerja dengan upah dengan
ketentuan yang mengacu kepada UU Ketenagakerjaan, yaitu:
Selain waktu tidak bekerja dengan upah, ada juga waktu tidak bekerja tanpa
upah. Apabila pekerja tidak masuk bekerja dengan alasan di luar alasan di luar yang
diizinkan dianggap mangkir dan perusahaan tidak membayar upahnya pada hari
mangkir tersebut.
3.8. Pengupahan
15
Upah dibayarkan pada tanggal 25 tiap bulan atau hari kerja terakhir
sebelumnya. Upah di atas adalah upah kotor yang masih harus diperhitungkan
pajaknya PPh 21.
Upah lembur memiliki tarif tersendiri yang dasar penghitungannya disebut tarif
Upah Lembur. Tarif upah lembur besarannya adalah 1/173 komponen upah bulanan
dan 3/20 untuk komponen upah bersifat harian. Yang kemudian besaran upah
lemburnya adalah dihitung seperti pada gambar berikut.
THR Diberikan setiap tahun kepada pekerja sebesar 2 (dua) bulan Gaji
Pokok. Apabila belum 3 bulan, diberikan 25 % dari THR pekerja umumnya.
16
THR Dibayarkan 2 minggu sebelum Hari Raya Keagamaan tersebut. Jika
pekerja di-PHK 30 hari sebelum tanggal pembayaran, maka Perusahaan tetap
memberikan THR tersebut.
3.9.2 Bonus
Bonus diberikan penuh untuk pekerja yang sudah bekerja satu tahun
atau lebih. Jika kurang dari setahun, maka diberikan secara porporsional. Jika
pekerja di-PHK 30 hari sebelum tanggal pembayaran, maka Perusahaan tetap
emberikan Bonus.
Pekerja juga diajak untuk menjaga dan memelihara kesehatan diri dan keluarga
dengan menjalankan pola hidup sehat
17
Kawin Anak 0
Rp. 516.000,-
Kawin Anak 1
Rp. 803.000,-
1. Berdasarkan keterangan dokter mata atau ahli optic seorang Pekerja harus
menggunakan kacamata
2. Besaran:
18
- Bingkai : Rp. 740.000,- untuk 2 tahun
- Lensa Rp. 528.000,- untuk 1 tahun
Untuk lensa kontak jumlah dan jangka waktu sama dengan bingkai.Untuk
bantuan pembelian lensa yang kurang dari jangka waktunya dilakukan atas petunjuk
dokter mata.
19
meninggal dunia
3.12 Lain-lain
3.12.2 Rekreasi
Rekreasi dapat dilakukan dalam kelompok yang terdiri satu Divisi atau
Departemen-Departemen dalam divisi, dengan waktu penyelenggaraan tidak
lebih dari 2 (dua) hari dan dilakukan pada hari libur.
20
diatur bersama oleh Perusahaan dan Serikat Pekerja melalu wadah “TOYOTA
SPORT CLUB (SC)”.
21
c. Asuransi ganti rugi atas akibat terjadinya kecelakaan
22
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
23
DAFTAR PUSTAKA
24