Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS SISTEM REMUNERASI DAN BENEFIT DI

PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA (TMMIN)

DOSEN PEMBIMBING:
Basuki Muhammad Mukhlish M.S.M.

Disusun oleh:
Ghea Dwi Yulinda 1706104804
Lisa Anggraeny 1706104880
Nurmin 1706104975
Reisa R 1706105012
Rohmad Bagus S 1706105076

PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah akhir Manajemen
Kinerja dan Balas Jasa SDM ini. Terima kasih kepada Bapak Basuki M. Mukhlish
selaku dosen mata kuliah Manajemen Kinerja dan Balas Jasa SDM yang telah
memberikan kesempatan dan bimbingan untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan
baik.
Harapan kami semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca
dan penyusun mengharapkan saran dan kritik untuk kedepannya dapat memperbaiki
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Jakarta, 14 Desember 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

BAB 1
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 5
1.4 Objek Penelitian 5
1.5 Manfaat Penelitian 6

BAB 2
Metode Penelitian 7

BAB 3
Pembahasan 8
3.1 Profil Perusahaan 8
3.1.1 Sejarah TMMIN 8
3.1.2 Visi Misi TMMIN 9
3.2 Pendidikan dan Pelatihan Kerja 9
3.3 Penilaian Prestasi Kerja 10
3.4 Kelas dan Jabatan Pekerja 10
3.5 Promosi Kerja 11
3.5.1 Promosi Kelas 11
3.5.2. Promosi Jabatan 12
3.6 Rotasi, Mutasi, dan Penugasan atau Penempatan di Perusahaan Lain 12
3.7 Waktu Kerja 13
3.8. Pengupahan 15
3.9 Tunjangan Hari Raya Keagamaan dan Bonus 16
3.9.1 Tunjangan Hari Raya Keagamaan 16
3.9.2 Bonus 17
3.10 Bantuan Pemeliharaan Kesehatan 17
3.11 Jaminan Sosial dan Kesejahteraan 19
3.12 Lain-lain 20
3.12.1 Peminjaman Uang 20
3.12.2 Rekreasi 20
3.12.3 Olahraga dan Kesenian 20
3.12.4 Koperasi Pekerja 21
3.12.5 Penghargaan dan Pekerja Teladan 21
3.12.6 Jaminan Sosial 21
3.12.7 Jaminan Pensiun 22

2
BAB 4
PENUTUP 23
4.1 Kesimpulan 23
DAFTAR PUSTAKA ​24

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mendapatkan pekerjaan impian adalah cita-cita bagi sebagian besar orang.


Dalam memilih sebuah pekerjaan, setiap orang tentu memiliki pertimbangan tersendiri.
Ada yang memilih reputasi perusahaan tempat dia bekerja dengan alasan agar
menambah jaringan serta meningkatkan prestis kehidupannya. Ada yang memilih
karena dekatnya dengan rumah dengan dalih tidak ada yang dapat menggantikan
nikmatnya berkumpul bersama keluarga. Ada yang memilih karena sesuai dengan
passion​. Atau ada juga yang memilih suatu pekerjaan karena gaji yang ditawarkan.

Bagi orang para pencari kerja pemula atau yang masih awam dengan pekerjaan,
gaji biasanya memang menjadi pertimbangan utama. Namun, jika seseorang itu sudah
mengenal lebih mendalam mengenai pekerjaan yang akan dia masuki, maka yang dia
lihat bukan sekedar urusan gaji. Akan tetapi lebih luas dari itu, seseorang akan
mempertimbangkan benefit yang akan dia terima. Misalkan saja tunjangan
transportasi, tabungan hari tua, jaminan kesehatan dan sebagainya. Suasana kerja dan
kejelasan karir juga menjadi salah satu pertimbangan bagi pencari kerja.

Mempelajari mekanisme balas jasa perusahaan serta jenjang karirnya atau


suasana kerjanya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Melalui review atau sekedar
sharing informasi dengan orang yang pernah/sedang bekerja di perusahaan yang dituju
pun dapat dilakukan. Pada intinya, mempelajari lebih jauh tentang perusahaan sebelum
memilih perusahaan sebagai tempat bekerja adalah penting, terlebih dalam
memutuskan perusahaan yang akan menjadi tempat kerja tetap. Jangan sampai terjadi
penyesalan di tengah perjalanan karir yang justru akan merugikan diri sendiri.

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat PT TMMIN yang


merupakan salah satu perusahaan internasional perakit produk Toyota dan eksportir
kendaraan dan suku cadang Toyota. Di bawah naungan Toyota yang merupakan

4
perusahaan multinasional di bidang otomotif, tentu perusahaan ini menawarkan sistem
balas jasa atau pemberian benefit yang bersaing dengan dunia internasional. Kejelasan
karir, penggajian serta nama yang bonafid menjadi nilai lebih dari perusahaan ini.
Namun, seperti apa sistem remunerasi dan benefit yang ditawarkan oleh PT TMMIN
ini masih perlu dipelajari lebih lanjut agar bisa mendapatkan cukup informasi sebelum
bergabung ke perusahaan tersebut.

Dengan berbagai latar belakang yang telah dituliskan di atas lah, tim penyusun
ingin membuat sebuah makalah yang membahas mengenai sistem remunerasi dan
benefit yang ada pada PT TMMIN.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, penulis merumuskan permasalahan yang terjadi


sebagai berikut:

a. Bagaimana sistem perhitungan remunerasi di PT. TMMIN ?

b. Apa saja ​benefit​ yang diberikan kepada pegawai di PT TMMIN?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem
perhitungan remunerasi dan benefit yang diberikan kepada pegawai di PT TMMIN.

1.4 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan multinasional, PT Toyota Motor


Manufacturing Indonesia (PT TMMIN), yang berkantor pusat di Sunter, Jakarta Utara,
DKI Jakarta. Perusahaan ini merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam

5
industri manufaktur otomotif. Penelitian ini dilakukan sejak November 2019 hingga
Desember 2019.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan


wawasan penulis, terutama yang berkaitan dengan topik kegiatan manajemen sumber
daya manusia (SDM) lebih khususnya terkait manajemen kinerja dan sistem balas jasa.
Selain itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada pembaca
lainnya mengenai suatu contoh sistem remunerasi dan benefit di sebuah perusahaan
multinasional yang diterapkan kepada setiap pegawainya.

6
BAB 2
Metode Penelitian

Penulisan ini disusun dengan pendekatan deskriptif dari hasil riset dokumen
yang tertuang pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT TMMIN tahun 2018-2019.
Setelah menganalisa isi dari PKB terkait sistem remunerasinya, kami melakukan
pengamatan terhadap kondisi yang terjadi dan melakukan wawancara secara tatap
muka kepada salah satu pegawai TMMIN. Narasumber tersebut adalah teman satu
kelompok kami, Ghea Dwi Yulinda, yang bekerja di Kantor Pusat TMMIN yang ada di
Sunter, Jakarta.

7
BAB 3
Pembahasan

3.1 Profil Perusahaan

3.1.1 Sejarah TMMIN

Perusahaan Toyota didirikan pada tahun 1937 sebagai hasil spin off dari
Toyoda Automatic Loom Works, salah satu manufaktur terkemuka di dunia
untuk industri mesin rajut. Toyoda Automatic Loom Works dikepalai oleh
Sakichi Toyoda raja investor Jepang. Hak paten untuk mesin ini kemudian
dijual kepada Platt Brothers (UK) dan anggaran disediakan untuk
pengembangan dan pengujian bangunan pertama automobile Toyota.

Toyota Motor Corporation (TMC) yang berpusat di Jepang diwakili oleh dua
anak perusahaan di Indonesia yaitu Toyota Astra Motor (TAM) dan Toyota
Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Pada perusahaan TAM, lebih dari
90 persen sahamnya dimiliki oleh Astra dan sisanya oleh TMC. Sedangkan
pada TMMIN hampir 60 persen sahamnya dimiliki oleh TMC dan sisanya oleh
Astra.

TMMIN adalah sebuah perusahaan yang telah berkiprah lebih dari 48 tahun di
Indonesia. TMMIN sebagai salah satu basis produksi dan ekspor di kawasan
Asia Pasifik, bukan hanya ingin menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar,
tetapi juga ingin mengembangkan potensi anak bangsa khususnya dalam
bidang manufaktur, sehingga Indonesia mampu untuk memproduksi mobil
sendiri sekaligus menjadi pengekspor produknya ke mancanegara. TMMIN
menyadari bahwa arti penting dari keberadaannya di Indonesia adalah untuk
dapat tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Toyota terus berusaha
untuk memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri otomotif
Indonesia, melalui penguatan daya saing internasional. Upaya yang telah
Toyota Indonesia lakukan diantaranya dengan memperluas basis produksi di
Indonesia dengan investasi baru yang pada akhirnya akan membuka peluang

8
kerja baru bagi ribuan masyarakat Indonesia, mengembangkan kemampuan
sumber daya manusia Indonesia melalui ‘alih teknologi’ dan mempromosikan
lokalisasi untuk memperkuat jaringan dengan mitra bisnis lokal sekaligus
memperkuat industri otomotif di Indonesia.

3.1.2 Visi Misi TMMIN

TMMIN memiliki Visi yaitu pertama, menjadi perusahaan terbaik dan


fleksibel. Ini mewakili komitmen TMMIN sebagai perusahaan manufaktur
global untuk mengembangkan operasional manufaktur terbaik untuk
menghasilkan produk berkualitas global yang dapat dengan mudah
menyesuaikan kebutuhan pasar di tiap negara. Visi yang kedua adalah menjadi
perusahaan yang dikagumi. Mewakili komitmen TMMIN untuk terus
berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia. Sedangkan Misinya adalah
membantu orang dan barang berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan
nyaman melalui pembangunan berkelanjutan pada teknologi, produk, dan
layanan di industri otomotif.

3.2 Pendidikan dan Pelatihan Kerja

Perusahaan TMMIN bertanggung jawab dalam peningkatan pengetahuan,


kemampuan, keahlian, serta kompetensi setiap pekerja melalui pelaksanaan pendidikan
& pelatihan kerja untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja.
Mengenai peraturan serta penyelenggaraan pendidikan & pelatihan kerja yang
dilaksanakan oleh TMMIN beserta fasilitasnya telah ditetapkan oleh perusahaan
dengan memperhatikan jenjang karir pekerja. Selanjutnya, para pekerja TMMIN yang
ditunjuk atau ditugaskan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan harus menjalani
dengan penuh tanggung jawab. Dalam hal ini, serikat pekerja akan berperan untuk
turut mengoptimalkan keikutsertaan para anggota untuk memanfaatkan kesempatan
yang ditugaskan perusahaan dalam peningkatan pengetahuan, kemampuan, keahlian,
dan kompetensi pekerja yang dilaksanakan perusahaan.

9
3.3 Penilaian Prestasi Kerja

Pada perusahaan TMMIN, penilaian prestasi kerja untuk setiap pekerja


dilakukan setahun dua kali oleh atasan pekerja, sebagai evaluasi atas hasil kerjanya.
Atasan wajib memberitahukan hasil penilaian dan kinerja bawahannya. Hal-hal yang
dinilai dalam penilaian prestasi kerja antara lain menyangkut kualitas kerja, kuantitas
kerja, inisiatif kerja, hubungan kerja, dan disiplin kerja. Lalu, hasil penilaian tersebut
terdiri dari 5 kriteria, yaitu:

● 5 (AA)
● 4 (A)
● 3 (B)
● 2 (C)
● 1 (D)

3.4 Kelas dan Jabatan Pekerja

Pekerja dalam TMMIN digolongkan dalam 12 kelas (I s/d XII).


Pengaturan dalam struktur jabatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Jabatan Kelas

Division Head XII, XI

Departemen Head X, IX

Section Head VIII, VII

Line Head VI, V

Group Head V, IV

Struktur yang tertera pada tabel di atas tersebut merupakan struktur


jabatan untuk di plant, sedangkan untuk di head office, posisi line head tersebut

10
diganti menjadi staff. Sedangkan untuk penetapan kelas awal didasarkan atas
pendidikan & pengalaman kerja yang dimiliki pada waktu penerimaan sesuai
tuntutan pekerjaan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Pendidikan Minimum Kelas

SD I

SLTP II

SLTA III

D-III V

Sarjana VII

Apabila dikemudian hari ternyata seorang pekerja mencapai tingkat pendidikan


yang lebih tinggi lagi, maka setelah memenuhi syarat-syarat tertentu dan
melalui seleksi tertentu dapat diberikan penyesuaian sesuai dengan tingkat
pendidikan tersebut.

3.5 Promosi Kerja

3.5.1 Promosi Kelas

Perusahaan melakukan promosi kelas berdasarkan masa kerja pada satu


kelas dan hasil penilaian prestasi kerja serta keahlian dengan ketentuan:

a. Masa kerja minimal & maksimal ditetapkan perusahaan


b. Prestasi kerja dalam 2 tahun terakhir minimal B,B atau 3,3

11
c. Apabila setelah masa kerja maksimal dalam dalam kelasnya
ternyata pekerja tidak mencapai prestasi minimal tsb, maka
pekerja dapat dipromosikan.

Penilaian potensi kerja untuk promosi dilakukan pada bulan Mei.


Sedangkan pelaksanaan promosi kelas secara umum dilakukan pada bulan Juli.
Promosi kelas tidak selalu mempengaruhi jabatan, namun berpengaruh
terhadap upah pekerja .

3.5.2. Promosi Jabatan

Promosi jabatan dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor


yaitu:

d. Kebutuhan pengisian lowongan jabatan dalam organisasi


perusahaan
e. Kualitas dan kemampuan kerja
f. Prestasi kerja
g. Masa kerja dan masa menjabat pada jabatan sekarang bagi yang
menjabat
h. Sikap dan tingkah laku

Pelaksanaan promosi jabatan dilaksanakan sewaktu-waktu sesuai


kebutuhan perusahaan. Promosi jabatan tidak selalu mempengaruhi kelas, tapi
mempengaruhi upah pekerja.

3.6 Rotasi, Mutasi, dan Penugasan atau Penempatan di Perusahaan Lain

Rotasi

Perusahaan TMMIN dapat melakukan rotasi kepada para pekerjanya.


Pelaksanaannya dilakukan oleh atasan pekerja dan ditetapkan dengan surat
rotasi yang ditandatangani oleh kepala departemennya.

Mutasi

12
Perusahaan dapat melakukan mutasi dalam hal:

● Bertambahnya pekerjaan disuatu tempat dan membutuhkan


penambahan pekerja
● Memberi kesempatan pada pekerja agar dapat mengembangkan
karirnya pada departemen lain atau tugas yang baru.
● Pekerja diangkat menduduki jabatan yang lebih tinggi di departemen
lain dengan mempertimbangkan kecakapan, kemampuan, serta
perkembangan karirnya di perusahaan.
● Ketika kondisi kesehatan pekerja tidak memungkinkan
● Mutasi tetap memberikan kesempatan kepada pekerja untuk
mendapatkan promosi dan kenaikan gaji.

Penempatan/Penugasan di Perusahaan Lain

Penempatan atau penugasan di perusahaan lain dapat dilakukan pada


perusahaan yang terkait dengan bisnis Toyota baik di dalam atau di luar negeri,
bersifat sementara, dalam hal-hal:

● Adanya proyek/pengembangan
● Mengisi lowongan jabatan yang dibutuhkan di perusahaan lain.
● Pelaksanaan penugasan/penempatan ke perusahaan lain wajib
dibicarakan minimal 1 bulan sebelumnya

3.7 Waktu Kerja

Waktu kerja di PT TMMIN adalah 5 (hari kerja) mulai dari Senin s.d. Jum’at, 8
jam sehari dan 40 jam seminggu. PT TMMIN terkadang melaksanakan kerja gilir yang
dibagi menjadi dua pagian yaitu kerja gilir I dan kerja gilir II, mengikuti jam kerja
mengikuti jam normal kecuali ditentukan lain. Untuk pekerjaan tertentu, seperti
security, maintenance, utility, d​ an pekerjaan tertentu, pengaturannya dibicarakan
dengan serikat pekerja.

Setiap pegawai wajib mencatatkan waktu kerja di mesin pencatan waktu kerja,
termasuk ketika terlambat atau izin keluar kantor. Waktu masuk dan pulang kerja dari

13
mesin pencatan waktu tersebut akan disinkronisasi dengan aplikasi ​mobile y​ ang
dimiliki setiap pegawainya. Jadi semua riwayat absensi atau administrasi lainnya dari
masing-masing pegawai sudah tercatat rapi di dalam satu aplikasi My TMMIN yang
contoh tampilannya adalah sebagai berikut.

Apabila seseorang memiliki keperluan atau ingin izin, maka izin dilakukan dalam
bentuk laporan kepada atasan.

Selama setahun, di samping ada waktu bekerja, pegawai juga memiliki waktu
tidak bekerja dengan upah. Di antaranya adalah sebagai berikut:

● Libur Resmi yang ditetapkan Pemerintah


● Cuti Tahunan sebanyak 12 hari setelah bekerja 1 tahun (dilakukan
Bersama-sama paling banyak 6 hari dan diatur lebih lanjut dengan kalender
kerja yang disepakati Perusahaan dan SP). Pemberitahuan cuti paling lambat 1
hari sebelum
● Cuti Besar setelah bekerja 5 tahun atau kelipatannya (selama 1 bulan atau 22
hari kerja dengan tetap mendapat 1 bulan gaji pokok dan tunjangan transport)
● Cuti istirahat bagi pekerja wanita (Melahirkan: 3 bulan, Keguguran: 1,5 bulan;

14
● Haid (hari pertama)
● Menyusui: berupa kesempatan sepatutnya pada jam kerja

Perusahaan juga memberikan kesempatan bagi karyawan yang ingin izin untuk
keperluan pribadi dan mendapatkan jatah waktu tidak bekerja dengan upah dengan
ketentuan yang mengacu kepada UU Ketenagakerjaan, yaitu:

● Pernikahan yang bersangkutan: 3 hari


● Pernikahan anak: 2 hari
● Orang tua/mertua sakit keras: 2 hari
● Khitanan atau membaptis anak: 2 hari
● Istri melahirkan/keguguran: 2 hari
● Istri/suami/anak sakit keras (opname) : 2 hari
● Istri/suami/anak/orang tua meninggal dunia : 3 hari
● Mertua/menantu/saudara kandung/orang serumah meninggal dunia: 2 hari
● Kakek/nenek/cucu/ipar meninggal dunia: 1 hari

Selain waktu tidak bekerja dengan upah, ada juga waktu tidak bekerja tanpa
upah. Apabila pekerja tidak masuk bekerja dengan alasan di luar alasan di luar yang
diizinkan dianggap mangkir dan perusahaan tidak membayar upahnya pada hari
mangkir tersebut.

3.8. Pengupahan

Pengupahan di PT TMMIN terdiri dari 2 komponen utama yaitu Gaji Pokok


dan Tunjangan. Gaji Pokok diberikan berdasar Kelas Pekerja (12 tingkatan) dan
disesuaikan setiap tahun dengan pedoman kenaikan gaji umum dan dampak UMP.
Sementara tunjangan diberikan atas dasar kinerja atau pekerjaan tambahan yang
dilakukan oleh karyawan. Tunjangan yang didapat di antaranya Tunjangan Jabatan,
Tunjangan Transport, Tunjangan Makan, Tunjangan Gilir, Tunjangan Dinas Luar,
Tunjangan Perjalanan Dinas, Insentif Kehadiran dan Bonus.

15
Upah dibayarkan pada tanggal 25 tiap bulan atau hari kerja terakhir
sebelumnya. Upah di atas adalah upah kotor yang masih harus diperhitungkan
pajaknya PPh 21.

Selain upah dari pekerjaan utama, karyawan juga berkesempatan mendapatkan


tambahan penghasilan dari kerja lembur. Kerja lembur bersifat sukarela dan
berdasarkan penugasan perusahaan untuk hal-hal sebagai berikut:

● Adanya pekerjaan akibat peningkatan aktivitas perusahaan


● Keadaan darurat
● Pekerja gilir terpaksa perlu terus bekerja karena penggantinya belum
/tidak datang

Upah lembur memiliki tarif tersendiri yang dasar penghitungannya disebut tarif
Upah Lembur. Tarif upah lembur besarannya adalah 1/173 komponen upah bulanan
dan 3/20 untuk komponen upah bersifat harian. Yang kemudian besaran upah
lemburnya adalah dihitung seperti pada gambar berikut.

3.9 Tunjangan Hari Raya Keagamaan dan Bonus

3.9.1 Tunjangan Hari Raya Keagamaan

THR Diberikan setiap tahun kepada pekerja sebesar 2 (dua) bulan Gaji
Pokok. Apabila belum 3 bulan, diberikan 25 % dari THR pekerja umumnya.

16
THR Dibayarkan 2 minggu sebelum Hari Raya Keagamaan tersebut. Jika
pekerja di-PHK 30 hari sebelum tanggal pembayaran, maka Perusahaan tetap
memberikan THR tersebut.

3.9.2 Bonus

Bonus diberikan atas dasar keuntungan Perusahaan pada tahun berjalan.


Besarannya merupakan hasil perundingan antara Perusahaan dan Serikat
Pekerja pada bulan November. Pembayaran bonus dilakukan paling lambat
bersamaan dengan pembayaran upah bulan Desember

Bonus diberikan penuh untuk pekerja yang sudah bekerja satu tahun
atau lebih. Jika kurang dari setahun, maka diberikan secara porporsional. Jika
pekerja di-PHK 30 hari sebelum tanggal pembayaran, maka Perusahaan tetap
emberikan Bonus.

3.10 Bantuan Pemeliharaan Kesehatan

Perusahaan memberikan perhatian terhadap kondisi kesehatan Pekerja dan


Keluarganya, dengan cara:

1) Promosi pemeliharaan kesehatan


2) Menyediakan Sarana Balai Pengobatan
3) Memberikan Bantuan Pemeliharan Kesehatan
4) Perawatan dan pengobatan di Rumah Sakit

Pekerja juga diajak untuk menjaga dan memelihara kesehatan diri dan keluarga
dengan menjalankan pola hidup sehat

Perusahaan memberikan Bantuan Pemeliharaan Kesehatan untuk Pemeriksaan


dan/atau Pengobatan yang dibayarkan bersamaan dengan upah bulanan dengan
besaran:

Lajang Rp. 184.000,-

17
Kawin Anak 0
Rp. 516.000,-

Kawin Anak 1
Rp. 803.000,-

Kawin Anak 2 dst


Rp. 1.071.000,-

Perusahaan menanggung biaya Perawatan dan pengobatan di rumah sakit untuk


Pekerja dan Keluarganya dengan persyaratan:

Apabila berdasar surat keterangan dokter harus menjalani perawatan dan


pengobatan (rawat inap) di rumah sakit, maka harus di rumah sakit yang
ditunjuk/ditetapkan Perusahaan. Untuk Jakarta di RS St. Carolus Jakarta.

Biaya yang dicover yaitu:

1. Pengangkutan dengan ambulance ke Rumah Sakit


2. Kelas kamar sesuai ketentuan
3. Pemeriksaan dokter, operasi, pembelian obat sesuai resep, lab., tindakan
atau pemeriksaan lain yang berhubungan atas permintaan dokter
4. Rawat atas rekomendasi Dokter maks. 3 hari atau ditentukan lain
5. Operasi tanpa rawat inap (Amandel, Katarak, Gigi Geraham Bungsu,
Bedah dengan Pembiusan, & Sinus)
6. Bersalin sampai anak ke-3
7. Pemasangan dan Pemeriksaan spiral, susuk, vasektomi dan tubektomi.
8. Tidak ditanggung: ​bedah kecantikan, penyakit akibat narkoba dsj, upaya
bunuh diri.

Bantuan Pembelian Kacamata

Bantuan Pembelian Kacamata diberikan dengan syarat:

1. Berdasarkan keterangan dokter mata atau ahli optic seorang Pekerja harus
menggunakan kacamata
2. Besaran:

18
- Bingkai : Rp. 740.000,- untuk 2 tahun
- Lensa Rp. 528.000,- untuk 1 tahun

Untuk lensa kontak jumlah dan jangka waktu sama dengan bingkai.Untuk
bantuan pembelian lensa yang kurang dari jangka waktunya dilakukan atas petunjuk
dokter mata.

3.11 Jaminan Sosial dan Kesejahteraan

Perusahaan memberikan sumbangan-sumbangan kepada Pekerja/keluarga


Pekerja untuk pernikahan, kedudukan dan kesusahan dengan ketentuan sebagai
berikut:

Jenis Pengaturan Besaran

Pernikahan Diberikan kepada Rp. 845.000,- gross


Pekerja yang
melangsungkan
pernikahan pertama
secara sah

Kedukaan Pekerja meninggal 300% x Upah Sebulan


dunia (Gaji Pokok dan
Tunjangan Jabatan).
Minimum sebesar Rp
8.000.000,- gross

1 (satu) orang keluarga 150% x Upah Sebulan


Pekerja meninggal (Gaji Pokok dan
dunia Tunjangan Jabatan).
Maksimum sebesar Rp.
7.500.000,- (Gross)

Orang Rp. 580.000,- (gross)


tua/meruta/kakek-nenek

19
meninggal dunia

Kesusahan Pekerja yang Rp.1.850.000,- (gross)


mengalami kesusahan
(kebakaran rumah
tinggal/kerusakan
rumah tinggal akibat
bencana alam)

Tabel Jaminan Sosial dan Kesejahteraan

3.12 Lain-lain

3.12.1 Peminjaman Uang

Perusahaan dapat memberikan pinjaman uang kepada Pekerja tetap


untuk keperlian membeli/membangun/memperbaiki/kontrak rumah, membeli
kendaraan, bantuan pendidikan, dan keperluan lainnya dengan jenis dan
besarnya ditetapkan oleh Perusahaan.

3.12.2 Rekreasi

Sekali dalam setahyn Perusahaan memberikan Biaya Rekreasi sebesar


Rp 1.000.000,- gross kepada Pekerja untuk digunakan rekreasi ke obyek wisata
bersama keluarganya.

Rekreasi dapat dilakukan dalam kelompok yang terdiri satu Divisi atau
Departemen-Departemen dalam divisi, dengan waktu penyelenggaraan tidak
lebih dari 2 (dua) hari dan dilakukan pada hari libur.

3.12.3 Olahraga dan Kesenian

Untuk menunjang pengembangan kegiatan o;ah raga dan kesenia.


Perusahaan menyediakan sarana olahraga dan kesenian untuk digunakan oleh
Pekerja. Pengelolaan pengembangan kegiatan olah raga dan kesenian akan

20
diatur bersama oleh Perusahaan dan Serikat Pekerja melalu wadah “TOYOTA
SPORT CLUB (SC)”.

3.12.4 Koperasi Pekerja

Guna menunjang para Pekerja meningkatkan kesejahteraannya,


Perusahaan dan Serikat Pekerja akan terus ikut mengembangkan Koperasi
Pekerja, antara lain dalam bentuk:

a. Penyediaan fasilitas ruangan kantor yang memadau serta bantuan


keuangan dengan memperhatikan kebutuhan pengenmbangan koperasi
bagi kegiatannya didalam lingkungan Perusahaan.
b. Pemotongan simpanan dan cicilan pinjaman anggota melalui Divisi
Human Resources.

3.12.5 Penghargaan dan Pekerja Teladan

Perusahaan memberikan penghargaan bagi Pekerja yang telah bekerja


terus menerus di Perusahaan. Adapun masa kerja sert abentuk penghargaannya
diatur dan ditetapkan perusahaan.

Perusahaan pun melaksanakan pemilihan Karyawan Teladan diantara


Karyawan pada setiap tahun dan memberikan hadiah bagi mereka yang
ditetapkan sebagai “Karyawan Teladan”

3.12.6 Jaminan Sosial

Sesuai dengan UU No.40 tahun 2004 dan UU NO..24 tahun 2011,


semua Pekerja diikutsertakan dalam program Jaminan Sosial Nasional (JSN).
Iuran dalam keikutsertaan Pekerja pada program jaminan sosial nasional
tersebut dilaksanakan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku. Disamping itu perusahaan juga mengasuransikan semua Pekerja
yang meliputi:

a. Asuransi Kematian karena kecelakaan


b. Asuransi Kematian bukan karena kecelakaan

21
c. Asuransi ganti rugi atas akibat terjadinya kecelakaan

3.12.7 Jaminan Pensiun

Memenuhi ketenutan Undang Undang No.11 Tahun 19192 Perusahaan


mengikutsertakan Pekerja tetap pada program Jaminan Pensiun, dengan
pengaturan sebagai berikut:

a. Bagi Pekerja Tetap sampai dengan tanggal 31 Desember 2011,


diikutsertakan pada “Dana Pensiun Toyota” dengan program Manfaat
Pasti sebesar 1.5 x Masa kerja x Gaji Pokok terakhir sebulan.
b. Bagi Pekerja Tetap terhitung mulai bulan Januari 2012 diikut sertakan
pada “Dana Pensiun Astra Dua” dengan program Iuran Pasti dan
besarnya Iuran adalah:
1. Sebesar 6.4% x Gaji Pokok setiap bulan ditanggung Perusahaan.
2. Sebesar 3.2% x Gaji Pokok setiap bulan ditanggung Pekerja.

22
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menggunakan sistem


remunerasi dan juga penetapan besaran tunjangan berdasarkan pendidikan,
kelas, dan jabatan. Selain berdasarkan sistem diatas perusahaan pun memiliki
kebijakan-kebijakan tersendiri dalam penentuan besaran remunerasi yang
diberikan. Penentuan besaran ini selalu didiskusikan terlebih dahulu dengan
Serikat Pekerja yaitu LEM-SPSI. Setelah didiskusikan dan mendapat mufakat
bersama semua ketentuan-ketentuan terkait remunerasi disahkahan dalam
bentuk Perjanjian Kerja Bersama yang selalu diperbarui setiap 3 tahun sekali.

Sistem remunerasi dan benefit di PT Toyota Motor Manufacturing


Indonesia sudah menyesuaikan dan bahkan lebih dari apa yang diatur oleh
Pemerintah dan juga Undang-Undang yang terkait, sehingga PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia dianggap sudah cukup baik dalam menentukan sistem
remunerasi dan benefit para karyawannya.

23
DAFTAR PUSTAKA

PT.Toyota Motor Manufacturing Indonesia. 2017-2019. ​Perjanjian Kerja


Bersama PT TMMIN.​ Jakarta. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

24

Anda mungkin juga menyukai