Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PROSES INTERPERSONAL

Oleh

Kelompok: 5

1. Aulia Indah Pramesti (18301043)


2. Gusdi Riska (18301051)
3. Rezky Hidayat (18301065)
4. Riska Ramadani (18301066)
5. Susan Febrianty (18301072)
6. Suja Lasmini (18301071)

Program Studi Ilmu Keperawatan


Stikes Payung Negeri
Pekanbaru
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Analisis Proses Interpersonal ”.
Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang membantu dengan
memberikan beberapa saran materi maupun pikirannya. Dan harapan penulis
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kelangsungan makalah ini.

Pekanbaru, 25 September 2019

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................. 2
1. Tujuan Umum ............................................................................... 2
2. Tujuan Khusus............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 3

2.1 Pengertian Anaisis Proses Interaksi (API) ......................................... 3

2.2 Tujuan Anaisis Proses Interaksi (API) ............................................. 3

2.3 Pendokumentasian Anaisis Proses Interaksi (API) ........................... 4

2.24Komponen Anaisis Proses Interaksi (API) ...................................... 4

2.5 Anaisis Proses Interaksi (API) .......................................................... 4

2.6 Fariabel Anaisis Proses Interaksi (API) ............................................ 5

BAB III PENUTUP ................................................................................. 7

5.1 Simpulan ............................................................................................ 7


5.2 Saran .................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses keperawatan merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan


pada pasien (individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat) yang logis, sistematis,
dinamis, dan teratur (Depkes, 1998; Keliat, 1999). Proses ini bertujuan untuk
memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pelaksanaan
proses keperawatan jiwa bersifat unik, karena sering kali pasien memperlihatkan gejala
yang berbeda untuk kejadian yang sama, masalah pasien tidak dapat dilihat secara
langsung, dan penyebabnya bervariasi. Pasien banyak yang mengalami kesulitan
menceritakan permasalah yang dihadapi, sehingga tidak jarang pasien menceritakan hal
yang sama sekali berbeda dengan yang dialaminya.

Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam


hubungan antar manusia. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan
kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar. Komunikasi merupakan
proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk
berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Komunikasi interpersonal
adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua orang atau lebih dalam
kelompok kecil. Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan
penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan
personal. Komunikasi terapeutik ini terlihat jelas dalam profesi keperawatan.

Dalam profesi keperawatan, komunikasi perawat-pasien merupakan salah


satu kompetensi yang harus dikuasai perawat. Kompetensi komunikasi
menentukan keberhasilan dalam membantu penyelesaian masalah kesehatan
pasien. Selama ini kompetensi komunikasi dapat dikatakan terabaikan, baik dalam
pendidikan maupun dalam praktik keperawatan bahkan kedokteran. Di Indonesia,
sebagian dokter merasa tidak mempunyai waktu yang cukup untuk berbincang-
bincang dengan pasiennya. Akibatnya, dokter bisa saja tidak mendapatkan
keterangan yang cukup untuk menegakkan diagnosis dan menentukan

1
perencanaan dan tindakan lebih lanjut. Dari sisi pasien, umumnya pasien merasa
dalam posisi lebih rendah di hadapan dokter (superior-inferior). 2 Ibid. xvi Tidak
mudah bagi dokter untuk menggali keterangan dari pasien. Perlu dibangun
hubungan saling percaya yang dilandasi keterbukaan dan pengertian akan
kebutuhan, harapan, maupun kepentingan masing-masing.

Dengan terbangunnya hubungan saling percaya, pasien akan memberikan


keterangan yang benar dan lengkap sehingga dapat membantu dokter dalam
mendiagnosis penyakit pasien secara baik dan memberi obat yang tepat bagi
pasien. Komunikasi yang baik dan berlangsung dalam kedudukan setara (tidak
superior-inferior) sangat diperlukan agar pasien mau menceritakan sakit atau
keluhan yang dialaminya secara jujur dan jelas. Komunikasi efektif mampu
mempengaruhi emosi pasien dalam pengambilan keputusan tentang rencana
tindakan selanjutnya, sedangkan komunikasi tidak efektif akan mengundang
masalah. Praktik komunikasi terapeutik secara jelas dapat ditemukan di sebuah
rumah sakit maupun tempat-tempat pelayanan kesehatan lainnya. Baik dokter
maupun perawat di rumah sakit dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi
dengan pasiennya di samping melakukan perawatan secara medis.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, membahas tentang “Apa itu Analisis Prosese
Interpersonal?”
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Apa itu Analisis Prosese Interpersonal.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian Analisis Prosese Interaksi.
2. Untuk mengetahui tujuan Analisis Prosese Interaksi.
3. Untuk mengetahui Pendokumentasian Analisa Proses Interaksi.
4. Untuk mengetahui Komponen komunikasi.
5. Untuk mengetahui Analisis Prosese Interaksi.
6. Untuk mengetahui Fariabel Analisa Proseses Interaksi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Prosese Interaksi (API)

Analisis proses interaksi API (the interactional process analysis) adalah


suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk memahami interaksi yang terjadi
antara perawat dengan pasien. API ini adalah merupakan alat untuk mengevaluasi
pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam Laporan
Pendahuluan Strategi Pelaksanaan (LPSP). Pada LPSP, perawat sudah
merencanakan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau bahkan melaksanakan
intervensi keperawatan. Sementara itu, pelaksanaan kegiatan ini ditulis dalam
analisis proses interaksi. Ketepatan diagnosis keperawatan yang ditemukan akan
dengan mudah dikoreksi dari hasil wawancara dan pengkajian yang dilakukan
dalam pelaksanaan fase kerja LPSP. Dari hal ini, akan tergambar data yang
ditemukan baik verbal maupun nonverbal dan teknik wawancara yang
diterapkan. Dengan demikian, API dapat mengoreksi ketepatan diagnosis atau
intervensi yang diberikan. Beberapa komponen yang harus ditulis dalam API
adalah komunikasi verbal, komunikasi nonverbal perawat dan pasien, analisis
berpusat pada perawat, dan analisis berpusat pada pasien. Setelah itu, berikan
alasan perawat melakukan tindakan berupa komunikasi verbal dan nonverbal di
atas, serta temukan masalah pasien dari apa yang terjadi dengan pasien selama
wawancara. Jelaskan alasan rasional teknik terapeutik yang dilakukan oleh
perawat. Dengan demikian, API merupakan alat evaluasi dari kemampuan
terapeutik perawat.

2.2 Tujuan Analisis Prosea Interaksi (API)


Tujuan analisis prosea interaksi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor /
pembimbing untuk memberi arahan

3
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

2.3 Pendokumentasian Analisa Proses Interaksi


Pendokumentasian Analisa Proses Interaksi adalah sebagai berikut:
1. Halaman sampul
2. Interaksi dan interpretasi
3. Evaluasi

2.4 Komponen Analisis Prosea Interaksi


Komponen analisis prosea interaksi (API) dalah sebagai berikut:
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang
dapat dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1
sampai dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

2.5 Analisis Prosea Interaksi


Analisis prosese analiaisis interaksi:
1. Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan.
2. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola
perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien.
Ada 3 macam catatan :
1) Catatan perkembangan (proses keperawatan)
2) Catatan hubungan perawat-klien
3) Catatan resume
3. Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubung
individual klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.

4
4. Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
1) Video tape; tape recording
2) Catatan secara garis besar
3) Catatan interaksi
5. Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa)
untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
6. Semua pasien dapat dilakukan API.

2.6 Variabel dari Analisa Proses Interaksi (API)


Variabel dari Analisa Proses Interaksi (API) adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi verbal: ucapan verbal perawat dan klien (apa yang diucapkan
oleh perawat dan apa yang didengar pasien).
2. Komunikasi Non Verbal: non verbal klien dan perawat pada saat bicara atau
saat mendengar (Sikap, gerakan, arah/pandangan mata, serta ekspresi wajah
pasien dan perawat pada saat bicara atau pada saat mendengar).
3. Analisis berpusat pada klien

Pusatkan analisa proses yang berhubungan dengan komponen sebagai


berikut:

1) Perasaan sendiri
Perawat waspada tentang respon perasaan sendiri & menunjukkan
peningkatan kemampuan untuk menjelaskan riwayat / latar belakang dan
analisa, apa dan mengapa perasaan itu muncul.
2) Tingkah laku non verbal
Cari / kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non verbal diri sendiri
3) Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
Cari / kenali, bedakan dan diskusikan teknik komunikasi yang digunakan
4) Tujuan interaksi
a. Perawat berperan sebagai apa ? dan pasien sebagai apa ?
b. Apa anggapan perawat tentang kejadian yang telah terjadi ?
c. Bagaimana seharusnya mereka berinteraksi ?
d. Bagaimana proses ?
5) Mengubah intervensi

5
Setelah perawat mendiskusikan komunikasinya, ajukan perubahan
intervensi yang mungkin lebih efektif dan gunakan teori yang mendukung.

4. Analisa berpusat pada perawat


Pusatkan analisa proses interaksi pada komponen sebagai berikut :
1) Tingkah laku non verbal
Cari / kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non verbal klien
2) Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung (latent)
Cari / kenali, bedakan dan diskusikan
3) Perasaan klienTemukan / cari arti tingkah laku klien, identifikasi dan
diskusikan keadaan
perasaan klien, bagaimana perasaan klien dipengaruhi oleh perawat
4) Kebutuhan klien
Cari kebutuhan klien dengan menggunakan data dari interkasi yang baru
terjadi, interaksi sebelumnya, riwayat klien dari teori.
5) Alasan teori (rasional)
Sintesa dan terapan teori pada proses interpersonal. Berikan alasan teoritis
intervensi anda atau intervensi lain dan tunjukkan peningkatan
kemampuan dalam mendiskusikan tingkah laku klien dalam rangka teori
psikodinamika, teori adaptasi, setiap teori-teori lain yang
dikenal. Gunakan teori komunikasi, komunikasi terapeutik, teori
interpersonal, dan berbagai teknik komunikasi terapeutik.
5. Analisa berpusat pada perawat.

6
BAB IV

PENUTUP

3.1 Simpulan
1. Analisis proses interaksi API (the interactional process analysis) adalah suatu
alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk memahami interaksi yang terjadi
antara perawat dengan pasien.
2. Tujuan Analisa Proses Interaksi :
1) Meningkatkan kemampuan mendengar
2) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi Memberi dasar belajar artinya
berupa alat untuk mengkaji kemampuan ( mahasiswa ) dalam
berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI/supervisior/pembibimbing
untuk memberi arahan
3) Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta
mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
4) Membantu perwat merencanakan tindakan keperawatan Analisa proses
interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja
yang dipakai perawat (mahasiswa ) untuk memahami interaksi yang
terjadi antara perawat dan klien.
3. Pendokumentasian Analisa Proses Interaksi adalah sebagai berikut:
Halaman, sampul, Interaksi dan interpretasi, Evaluasi.
4. Komponen analisis prosea interaksi (API) dalah sebagai berikut: Komunikasi
verbal dan non-verbal perawat dan klien, Analisa dan identifikasi perasaan perawat
serta kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat, Analisa dan
identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien dll.

3.2 Saran

Perlunya komunikasi terapeutik sebagai dasar yang digunakan untuk


membentuk hubungan antara perawat dan klien. Komunikasi ini adalah modalitas
utama pada keperawatn psikiatrik. Diharapkan bagi perawat dalam melakukan

7
tindakan untuk memahami interaksi antara perawat dan klien serta mampu
mendokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Copel Linda Carmen. 2007. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Pedoman Klinis
Perawat, Edisi 2. EGC : Jakarta.

Isaacs Ann. 2004. Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Paikiatrik, Edisi 3. EGC:
Jakarta.

Suliatiwati dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC:


Jakarta.

Videbeck L. Shelia. 20. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai