Profil Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
Profil Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
oleh :
4. Mulai Tahun Ajaran 1992/1993 Kampus STM Negeri 5 pindah dari Jl. Padjadjaran No. 92
ke Komplek Riung Bandung Jl. Soekarno-Hatta Telepon 7563293 dengan Kepala Sekolah Drs.
Marfudin.
5. Pada Tahun Ajaran 1996/1997 STM Negeri 5 Bandung berubah menjadi SMK Negeri 6
Bandung, dengan Kepala Sekolah :
Tahun 1995 s.d. 1999 : Drs. H. Haris
6. Tahun Ajaran 1999 s.d. sekarang Kepala Sekolahnya oleh Drs. Undang Junaedi.
Profil Tamatan SMK
Tantangan para lulusan SMK diperhitungkan akan semakin meningkat, untuk itu para
siswa SMK perlu dipersiapkan secara serius dalam berbagai program kejuruan dengan
mempertajam kemampuan adaptif, sejalan dengan kebutuhan kompetensi baik yang bersifat
personal maupun sosial. Adapun kompetensi personal itu meliputi kreatifitas, ketekunan,
kemampuan memikul tanggung jawab, memiliki sikap profesional, memiliki kemampuan
kejuruan, dan memiliki rasa percaya diri serta memiliki kecerdasan emosional. Sedangkan
kompetensi sosial ialah kemampuan untuk bekerja secara efisien dalam kelompok. Para lulusan
SMK diharapkan secara bertahap dimasa yang akan datang dapat menguasai kualifikasi
kompetensi tersebut di atas.
Profil Tamatan SMK Dengan PSG
SMK memiliki peralatan dasar (mesin-mesin, alat tangan, peralatan, bangunan) untuk
keperluan proses belajar mengajar di sekolah sesuai dengan kurikulum. Sebagian program
pengajarannya terutama praktik dilaksanakan di industri sebagai Partner sekolah tersebut. Praktik
kejuruan diharapkan dapat menghasilkan barang yang layak jual, dengan demikian akan dapat
menekan biaya pendidikan. Pelajaran teori dan praktik dilaksanakan dengan metode dan
substansi yang berkualitas tinggi. Pelajaran, peralatan dan infrastruktur lainnya digunakan
dengan efektif dan efisien. SMK tidak hanya dikepalai oleh seseorang secara administratif, tetapi
harus dikelola oleh pimpinan sekolah yang memiliki leadership. Ketua jurusan, guru dan siswa,
diberikan beberapa kesempatan untuk mengambil inisiatif dan bekerja dengan kreatif. Iklim di
sekolah mendukung untuk proses belajar dan mengajar para guru dan siswa. SMK memiliki
pedoman operasional baku yang diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari oleh manajemen
sekolah, guru dan siswa. Kepala sekolah dan para guru bertanggung jawab atas kualitas sekolah.
Mereka harus mengambil inisiatif dalam peningkatan mutu SMK dimana mereka bekerja dan
belajar secara berkesinambungan.
Jurusan Pendidikan
SMK Negeri 6 Bandung memiliki 5 (lima) Jurusan Pendidikan berdasarkan Kurikulum
1994 yang dikenal dengan BELMO, yaitu Teknik Bangunan Gedung, Teknik Elektronika
Elektrokomunikasi, Teknik Listrik Instalasi, Teknik Mesin Produksi, dan Teknik otomotif. 5
(lima) Jurusan Pendidikan tersebut ditunjang oleh jumlah guru yang cukup banyak dan kompeten
di bidangnya masing-masing, yaitu sejumlah 128 orang yang terdiri dari guru adaptif dan
normatif serta guru diklat pada setiap jurusan atau program keahlian masing-masing. Sedangkan
berdasarkan Kurikulum Edisi 1999, maka Jurusan Pendidikan diganti dengan Bidang Keahlian,
dimana pada SMK Negeri 6 Bandung ini terdiri dari 3 (tiga) Bidang Keahlian, yaitu : Teknik
Bangunan, Teknik Elektro, dan Teknik Mesin. Selain ditunjang oleh jumlah guru yang
berpengalaman, juga ditunjang oleh berbagai fasilitas praktek untuk setiap jurusan atau bidang
keahlian masing-masing dan 1 (satu) fasilitas Lab. Komputer dengan sistem LAN (Novell
Netware). Dengan potensi yang begitu besar, yaitu fasilitas, guru, serta murid yang berjumlah +
1500 siswa, diharapkan akan lebih menunjang dalam peningkatan potensi sumber daya manusia
(SDM) dalam hal ini siswa SMK Negeri 6 Bandung serta turut membangun masyarakat yang adil
dan makmur.
DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas lulusan SMK, maka SMK
Negeri 6 Bandung berusaha untuk tetap mempertahankan kerjasama dengan berbagai dunia
usaha / industri sesuai dengan jurusan pendidikan yang ada di SMK Negeri 6 Bandung. Tempat
tersebut dimanfaatkan oleh para siswa SMK Negeri 6 Bandung untuk menimba ilmu
pengetahuan yang ada di lapangan kerja, sehingga dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri
dengan bekal ilmu pengetahuan yang telah dipelajari di sekolah. Pelaksanaan PKL atau PSG
dalam bentuk magang tersebut dilakukan pada kelas 2 cawu 6 atau kelas 3 cawu 7 sesuai dengan
kondisi dan kesediaan tempat yang terdapat di dunia usaha / industri. Untuk pelaksanaan PKL
atau PSG dalam bentuk magang ini diatur sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dimana saat ini
masih mengacu ke Kurikulum 1994 dan lamanya praktek kerja industri + 3 bulan.
STRUKTUR ORGANISASI HUBIN