Anda di halaman 1dari 9

Nama : Neng Sri Ainun Arafah

Kelas : 2A

NPM : 411117013

Mata kuliah : Sitohistoteknologi Medik

Cytology cervical

 Squamous epithelium

 Columnar epithelium (endocervical glandular cells)

 ‘Metaplastic’ squamous epithelium

1. Squamous epithelium

a) Sel superfisial

 Epitel skuamous paling matang (stimulasi estrogen)

 45-50 m, Datar, poliglonal, nukleolus kecil dan padat

 Sitoplasma : noda merah muda orange dengan papanicolou kadang-kadang hijau, biru

muda.

b) Sel intermediate

 35-50 m, Sel poligon besar

 Nukleus : sedikit lebih besar dan memiliki pola kromatin besikuler lebih terbuka

daripada sel-sel superifisial


c) Sel parabasal

 12-30 m, Lebih kecil dari superfisial dan intermediate

 Inti bulat, lebih besar dari intermediate

 Sitoplasma sedikit

d) Sel basal

 10-12 m

 Berasal dari lapisan epitel terendah tidak dapat dikenali pada apusan normal

berdasarkan morfologi saja

2. Columnar Epithelium

a. Endocervical glandular cells

 berkelompok seperti sarang tawon dan inti lebih besar


b. Endometrial cells

 Lebih kecil dari sel endoserviks dan memiliki sedikit sitoplasma.


3. Metaplastic squamous epithelium

 Bentuk bulat dan ukurannya sama dengan sel parabasal dan sitoplasma sangat pekat.

Catatan :

Sel abnormal, interpretasi hasil:

• Negatif untuk lesi atau keganasan intraepitel (NILM)

• Kelainan sel epitel (Squamous / glandular)

• neoplasma ganas lainnya

 NILM : Negative for Intraepithelial Lesion or Malignancy

1. Infeksi :

 Trichomonas vaginalis : Terdapat halo

 Fungi (Candida Spp): Terdapat hifa-hifa panjang

 Coccobacilli (shift in vaginal flora): Terdapat bakteri vagina


 Bacteria : Actinomyces Spp : Ada gumpalan ungu atau kotoran

 Herpes simplex virus : Sel terselubung zona putih seperti halo

 Epithelial cell abnormalities

1. Squamous Cells

a. Atypical squamous cells

 ASCUS

 Ditandai dengan sel squamous yang membesar 2-3 kali di sel intermediate

 Dapat ditemukan inti yang > 1

 Membran inti masih reguler

 Inti biasanya bulat, halus dan teratur

 Kromatin sedikit kasar


 ASCUS associated with atrophy & Atypical metaplasia

b. SIL (Squamous intraepithelial Lesion)

 Low-grade squamous intraepithelial lesion (LSIL) meliputi: HPV/dysplasia ringan /CIN1

 Membran inti irregular (berlekuk) dan "Koilocytotic atypia" (rongga perinuklear yang

jelas (seperti virus HPV )dan tepi sitoplasma yang padat.


 High-grade squamous intraepithelial lesion (HSIL) meliputi: displasia sedang dan berat,

CIS/CIN2, and CIN3 (jika ada invasi)

 Sitoplasma matang dan keratin padat

 Nukleus umumnya tidak ada

 Selnya tidak membesar

 Selnya belum matang

 Sitoplasma lebih sedikit

c. Squamous cell carcinoma

 Karsinoma sel skuamosa non keratinizing : Sebagian sel sudah rusak, Sel tunggal,

Kromatin sangat ireguler.


 Karsinoma sel skuamosa keratinizing : Kromatin berbentuk butiran kasar dan tidak teratur

,Nuklei sangat bervariasi, Variasi dalam bentuk dan ukuran

 Epithelial cell abnormality – Glandular cells

a. Atypical endocervical cells- Favor reactive (AGUS) : ukuran dan bentuk inti bervariasi,

terdapat anak inti, hiperkromasia ringan

b. Atypical endocervical cells- Favor neoplasm


 Endocervical adenocarcinoma

 Ciri-ciri sitologis sama dengan sel endoserviks atipikal neoplasma

 Sel tunggal, lembaran dan dpata berkelompok

 Nukleus yang membesar dan kromatin irreguler

 Terdapat makronuklei

 Background warna merah / darah, necrosis, poliglonal (banyak bentuk), atripik.

Anda mungkin juga menyukai