Anda di halaman 1dari 5

NILAI KALOR BAHAN BAKAR

Definisi :
Banyaknya panas yang dihasilkan dalam pembakaran sempurna, 1 kg bahan bakar dinyatakan
dalam kcal / kg bahan bakar atau kJ / Kg bahan bakar untuk bahan bakar padat atau
cair.
Sedangkan untuk bahan bakar gas yang dinyatakan dalam kcal / m3 atau kJ / m3.

Ada 2 nilai kalori bahan bakar :


1. Nilai kalori tinggi/kotor/Bruto/Gross/GCV/HHV/HCV (Higher Heating Value/Higher
Caloric Value)
2. Nilai kalori rendah / bersih/Netto (LHV/LCV)

NILAI KALORI TINGGI

Jumlah panas yang diperoleh pada pembakaran sempurna 1 Kg bahan bakar, apabila hasil
pembakaran didinginkan sampai suhu udara dibutuhkan biasanya sampai suhu lingkungan /
ruangan.
Nilai kalor dapat dihitung :
HCV ( Higher Caloric Value )
HHV ( Higher Heating Value )
HCV = 8.080 . C + 34.500 H2 + 2.220 . S kcal/kg (dalam metric)
HCV = 33.800 . C + 144.000 H2 + 9.270 . S kJ/kg (dalam Standar Internasional)
Jika bahan bakar mengandung O2, maka dianggap perlu bahwa semua jumlah yang
digabungkan dengan Hidrogen ( H2 ) mempunyai berat sama dengan
1/a x Berat O2
maka sewaktu menentukan nilai kalor bahan bakar harus dikurangi dengan H2 yang akan
dihasilkan.
HCV = 8.080 . C + 34.500 ( H2 - O2 / 8 ) + 2.220 . S kcal / kg.
HCV = 33.800 . C + 144.000 ( H2 - O2 / 8 ) + 9.270 . S kJ / kg.

NILAI KALOR RENDAH


Jumlah panas yang diperoleh pada pembakaran sempurna 1 Kg bahan bakar apabila hasil
pembakaran langsung dibuang ke udara tanpa didinginkan sampai suhu udara kebutuhan.

LCV = HCV – Panas uap yang terbentuk selama pembakaran.

LCV = Lower Caloric Value


LHV = Lower Heating Value

Karena jumlah panas per kg uap adalah panas laten uap tersebut yaitu :
586 kcal / kg dan jumlah uap yang terbentuk adalah 9 H2 maka :

LCV = HCV – ( 9 . H2 x 586 ) kcal / kg (metric)


LCV = HCV – ( 9 . H2 x 2442 ) kJ / kg ( S.I )

Untuk menentukan komposisi bahan bakar digunakan Spektroskopi

Contoh soal 1 :
Suatu bahan bakar terdiri dari 85 % C, 12,5 % H2 , 2,5 % S atau zat sisa (dalam % berat).
Tentukanlah nilai kalor atas (kCal/kg dan kJ/kg) dan bawah bahan bakar (kCal/kg dan kJ/kg)
tersebut per kg bahan bakar.

Jawab :
Basis 1 kg bahan bakar (BB)
C = 85 % = 0,85 kg
H2 = 12,5 % = 0,125 kg
Sisa = 2,5 % = 0,025 kg
Dalam satuan metric (kCal/kg) :
HCV = 8.080 . C + 34.500 ( H2 - O2 / 8 ) + 2.220 . S (kcal/kg).
HCV = (8.080 . 0,85) + (34.500 . 0,125 ) + (2.220 . 0,025)
= 11236 kcal/kg

LCV = HCV - ( 9 H2 . 586 ) kcal / kg


= HCV - (9. 0,125 . 586 ) kcal / kg
= 10.521,25 kcal / kg

Untuk satuan SI (kJ/kg) :


HCV = 33.800 . C + 144.000 H2 + 9270 . S
= ( 33.800 . 0,85 ) + ( 144.000 . 0,125 ) + ( 9270 . 0,025 )
= 28.730 + 18.000 + 231,75 KJ / kg
= 46.961,75 kJ / kg
LCV = 44.214,5 kJ/kg

Contoh soal 2 :
Bahan bakar batu bara mempunyai komposisi dalam % berat
C = 75 % N2 = 2,5 %
H2 = 6 % S = 1,5 %
O2 = 8 % Abu = 7 %
Hitunglah nilai kalori atas dan bawah batu bara tersebut per kg (dalam kCal dan kJ)
Jawab:

C = 75 % = 0,75 kg
H2 = 6% = 0,06 kg
O2 = 8% = 0,08 kg
N2 = 2,5 % = 0,025 kg
S = 1,5 % = 0,015 kg
Abu = 7% = 0,07 kg

Nilai kalor tinggi:


O2
HCV = 8.080 . C + 34.500 ( H2 - ) + 2.220 . S
8
0,08
= 8.080 . 0,75 + { 34.500 ( 0,06 - ) + 2.220 . 0,015 }
8
= 7.818,3 kCal / kg (Metric)
HHV = 33.940,5 (SI)

Nilai kalor rendah:


LCV = HCV - ( 9 H2 . 586 ) Kcal / kg
= 7.818,3 - { ( 9 . 0,06 ) . 586 }
= 7.501,86 kCal / kg (Metric)
LHV = 32.621,18 (SI)

Contoh soal 3 :
Bahan bakar pada waktu dianalisa didapatkan mengandung :
C = 85 % = 0,85 kg Abu = 3 % = 0,03 kg
H2 = 10 % = 0,10 kg S = 2 % = 0,02 kg
Nilai kalor atas ( HCV ) = 10.362,4 kCal / kg,
Berapa persentase belerang dalam bahan bakar tersebut ?
Jawab :
Dianggap O2 tidak ada dalam bahan bakar maka S = 2 %.
Bukti :
HCV = 8.080 . C + 34.500 . H2 + 2.220 . S
10.362,4 = ( 8080 . 0,85 ) + ( 34.500 . 0,10 ) + 2.200 . S
2.200 . S = 10.362,4 - ( 8080 . 0,85 + 3450 )
10.362,4 - ( 8080 . 0,85  34.500 )
S =
2200
S = 0,02 kg
S = 2%

Anda mungkin juga menyukai