PPh OP
POKOK BAHASAN PPH ORANG PRIBADI
1. SUBJEK PAJAK
2. OBJEK PAJAK
3. PEMBUKUAN DAN PENCATATAN (NORMA)
4. PENGHITUNGAN PPH
5. KREDIT PAJAK
6. SPT TAHUNAN PPh
PAJAK PENGHASILAN
(PPh)
ADALAH
Orang pribadi
Warisan yang belum terbagi
Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
merupakan subjek pajak pengganti, menggantikan mereka
yang berhak yaitu ahli waris.
Badan
Bentuk Usaha Tetap
5
SUBYEK PAJAK OP
Kewajiban Perpajakan SP OP DN SP OP LN
Penghasilan
Negara Sumber
dari Indonesia dan Penghasilan yang berasal
Penghasilan yang
dari luar Indonesia dari Indonesia saja
dikenakan pajak
(world wide income)
9
SE-57/PJ/2009 tentang Perlakuan PPh Atas Penghasilan
WNI yang Bekerja Sebagai Official Pada Badan-Badan
Internasional Dari PBB
saat
Saat Dilahirkan, saat warisan saat menjalankan
memperoleh/men
berada/berniat yang belum usaha/melakukan
Timbul erima
Tinggal di terbagi itu kegiatan melalui
penghasilan di
Indonesia timbul BUT di Indonesia
Indonesia
saat meninggal saat warisan saat tidak lagi saat tidak lagi
dunia/meninggal tersebut selesai memperoleh/men memperoleh/men
Berakhir kan Indonesia dibagikan erima erima
untuk selama- kepada ahli penghasilan di penghasilan di
lamanya waris Indonesia Indonesia
OBJEK PAJAK
PENGHASILAN
6). PPh Atas Transaksi derivatif yang diperdagangakan di bursa (PP 17 Tahu
dikenakan tarif 2,5% dari margin awal
Hadiah Undian Hadiah dengan cara diundi
Tarif
PEMO
TONG
a. Akuntan, arsitek, dokter, notaris,
PPAT – kecuali Camat, pengacara,
dan konsultan yang melakukan
pekerjaan bebas
b. OP yg menjalankan usaha dengan
pembukuan dan telah terdaftar
sebagai WP
Bukan Objek Pajak
Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat, dan Harta hibah yg diterima oleh:
Keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus 1 derajat
badan keagamaan;
badan pendidikan;
badan sosial termasuk yayasan dan koperasi; atau
Pengusaha kecil yg ditetapkan Menteri Keuangan (PMK-245/PMK.03/2008)
(aset maks 500 juta atau omset maks 2,5 M)
sepanjang tidak ada hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan / penguasaan
Warisan
sesuatu yg diwariskan, seperti harta, harta pusaka dari orang yg telah meninggal;
waris asli adalah waris yg sesungguhnya, misal anak dan istri;
waris sah adalah penerima warisan yg sah berdasarkan hukum (agama, adat)
Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi
kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwi guna, dan asuransi bea siswa
iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan, iuran tunjangan hari tua atau iuran jaminan hari tua yang dibayar oleh
pemberi kerja
Bukan Objek Pajak
Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa dalam bentuk
natura atau kenikmatan dari wajib pajak atau pemerintah
Bila pihak yang memberikan natura adalah bukan Wajib Pajak maka natura dan
kenikmatan tersebut merupakan penghasilan bagi yang menerima atau
memperolehnya.
Misal WNI sebagai pegawai perwakilan Diplomatik asing di Jakarta, maka
pemberian natura dan kenikmatan seperti kenikmatan sewa rumah yang dibayar
perwakilan diplomatik tersebut merupakan penghasilan bagi pegawai, karena
perwakilan diplomatik bukan Wajib Pajak.
Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer,
persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi yang modalnya tidak terbagi atas
saham-saham
Rekonsiliasi
Fiskal Berdasar UU
Pajak dan
Berdasar PSAK peraturan
Neraca, L/R,
Arus Kas, Penghasilan Neto
Ekuitas, dll Fiskal
Norma Penghitungan Penghasilan Neto
Pedoman untuk menentukan penghasilan netto WP, karena wajib pajak
tersebut tidak wajib melakukan pembukuan.
Wajib Pajak yang boleh menggunakan norma penghitungan adalah wajib
pajak orang pribadi yang memenuhi syarat-syarat berikut :
Peredaran bruto dalam 1 tahun tidak mencapai Rp
4.800.000.000,00.
Memberitahukan kepada Dirjen Pajak dalam jangka waktu 3 bulan
pertama dari tahun buku.
Menyelenggarakan Pencatatan .
Dalam hal wajib pajak tersebut tidak menyampaikan pemberitahuan
kepada Dirjen Pajak seperti tersebut di atas, dianggap memilih
menyelenggarakan pembukuan.
Norma Penghasilan Neto
PER-17/PJ./2015
10 ibu kota
Daerah
Kode Jenis Usaha kota propinsi
lainnya
propinsi lainnya
74901 Jasa penyelidikan 32 31 29
dan keamanan
86201 Dokter 50 50 50
Simulasi PPh, Pekerjaan Bebas DOKTER
Tarif Norma 50%
PENGHASILAN TIDAK
KENA PAJAK
No PTKP 2016 PTKP 2015 Uraian
a. 54.000.000 36.000.000 untuk diri Wajib Pajak orang pribadi
4
Menghitung PPh Terutang
PPh terutang =
Tarif Pasal 17 x PhKP
PhKP: Penghasilan Kena Pajak
Contoh 1
PPh terutang:
5% x Rp 50.000.000,- = Rp 2.500.000,-
15% x Rp 150.000.000,- = Rp 22.500.000,-
PPh = Rp 25.000.000,-
Contoh 2
Penghitungan PPh
Penghasilan Neto = 50% x 308.000.000
= 154.000.000
PTKP (TK/0) 54.000.000
Dasar Pengenaan Pajak = 100.000.000
PPh Terutang = 5% x 50.000.000
15% x 50.000.000
= 2.500.000 + 7.500.000
= 10.000.000
Kredit Pajak = 1.500.000
PPh Kurang Bayar = 8.500.000
PENGGABUNGAN PENGHASILAN
Penghasilan yang dilaporkan di SPT
Penggabungan semua Penghasilan:
Seluruh penghasilan yang diterima atau diperolehWP
(suami).
Seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh isteri,
kecuali penghasilan tersebut semata-mata dari bekerja pada
satu pemberi kerja yang telah dipotong PPh Pasal 21 dan
pekerjaan tersebut tidak ada hubungannya dengan usaha atau
pekerjaan bebas suaminya atau anggota keluarga lainnya.
Seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh anak yang
belum dewasa
Objek Pajak
Penghasilan isteri
Merupakan Obyek PPh umum bagi Suaminya
KECUALI
DIGABUNG DENGAN
PENGHASILAN ORANG TUANYA
Dari ilustrasi 1, apabila isteri menjalankan usaha salon kecantikan, pengenaan pajaknya
dihitung berdasarkan jumlah penghasilan sebesar Rp 250.000.000,00.
Misalnya, pajak yang terutang atas jumlah penghasilan tersebut adalah sebesar Rp
27.550.000,00 maka untuk masing‐masing suami dan isteri pengenaan pajaknya
dihitung sebagai berikut:
KREDIT PAJAK :
JUMLAH PPh YG
DPT DIKURANGKAN (Rp 45.000.000,00)
WP Badan 1771
WP OP:
Form 1770
Form 1770 S
Form 1770 SS
Form 1770 diperuntukkan bagi :