PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan bagian dari aktifitas sehari-hari manusia yang berguna membentuk
jasmani dan rohani yang sehat.disamping itu kegiatan olahraga diharapkan menjadi wadah
peningkatan prestasi, watak, dan kepribadian yang baik dengan terciptanya manusia seutuhnya
menjaga dan meningkatkan kondisi fisik agar tetap besemangat dalam melaksanakan aktifitas
sehari-hari serta memiliki kemampuan untuk berprestasi. Hal ini disesuaikan dengan tujuan
khusus dari aktifitas olahraga yang di nyatakan oleh Muchtar (1992:1) yaitu “ kegiatan olahraga
di indonesia tidak hanya sekedar untuk kesegaran jasmain saja atau rekreasi, namun harus
internasional”.
belakang untuk kepentingan kependidikan, rekreasi dan kesegaran jasmani semata, namun hal
tersebut juga sebagai ajang pembentukan dan pengembangan perstasi yang dilakukan secara
generasi muda sehingga diharapkan mencapai prestasi yang baik. Komitmen pemerintah
terhadap olahraha kususnya dalam segi pembentukan prestasi olahraga dituangkan dan dijelaskan
1
pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi pada Pasal 27 Ayat: 4 yang menyatakan
bahwa:.
Indonesia untuk mendirikan perkumpulan atau club olahraga. Pendirian perkumpulan atau club
olahraga adalah untuk kemudahan pencapaian tujuan peningkatan prestasi tiap-tiap cabang
olahraga yang ada di Indonesia, salah satu olahraga yang banyak diminati oleh masyarakat
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim
beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan
memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena
biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil.
Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh
seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, James Naismith, seorang guru olahraga asal
2
Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa professional di YMCA
(sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu
permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di
New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,
Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember
1891. Setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk
menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para
Januari 1892. Olahraga ini pun segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatik
Komaruzaman,2014).
Komponen fisik dalam permainan bola basket sangat dibutuhkan karena jalannya
pertandingan yang lama, serta kerasnya pertandingan yang lebih sering memaksa para atlet bola
basket untuk melakukan kontak fisik dengan lawannya. Komponen fisik yang berpengaruh
dalam keberhasilan Passing antara lain: skill, keseimbangan, penempatan kaki tumpu, sikap
badan pada saat melakukan, pandangan mata, serta posisi tangan, pensejajaran siku dalam, dan
Dua unsur yang penting dalam daya ledak yaitu kekuatan otot dan kecepatan otot dalam
mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan. Dengan demikian dapat disimpulkan
3
batasan daya tahan ledak adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal
dalam waktu yang sangat cepat. Oleh karena itu daya ledak sebagai penggerak utama di dalam
melakukan gerakan bola basket harus ditunjang dua komponen unsur fisik yaitu daya tahan
kekuatan otot lengan. Agar didalam melakukan gerakan passing dalam olahraga bola basket
Dalam meningkat kan prestasi dicabang olahraga bola basket, banyak faktor-faktor yang
berkaitan. Misalnya, permainan itu sendiri, sarana dan prasarana, pelatih, latihan teknik dan
taktik, selain itu kondisi fisik atlet harus baik. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan yang
pemeliharaan.
Setelah peneliti melakukan pengamatan terhadap atlit Bola Basket Tim Galaxy
Basketball Kabupaten Tebo, pada teknik passing chest pass didapat kurangnya kemampuan atlit
melakukan chest pass. Pada saat dilakukannya uji coba atau pun saat dalam pertandingan atlit
sering sekali melakukan kesalahan pada saat melakukan chest pass seperti tidak sampainya bola
ke target yang akan di passing dan. Peneliti melihat pada pelaksanaan chest pass dibutuhkan
kondisi fisik yang memadai berupa daya tahan otot lengan dan koordinasi mata tangan agar
lebih mengusai permainan pada saat melakukan serangan dalam permainan bola basket.
Melihat kenyataan yang terjadi di lapangan tersebut maka penulis merasa sangat perlu
untuk melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui apakah ada Hubungan Daya Tahan Otot
Lengan dan Koordinasi Mata tangan Dengan Keterampilan Chest Pass terhadap atlit Bola
4
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
C. Batasan Masalah
kemungkinan timbulnya masalah baru yang semakin meluas, untuk menghindari hal
permasalahan ini menjadi “Hubungan daya tahan kekuatan otot lengan dan
koordinasi mata-tangan dengan kemampuan passing chest pass terhadap atlit Bola
D. Rumusan Masalah
5
1. Adakah hubungan yang signifikan antara daya tahan kekuatan
E. Tujuan Penelitian
6
kemampuan passing chest pass terhadap atlit Bola Basket Tim
F. Manfaat Penelitian
berkaitan, yaitu:
1. Secara Praktik
2. Secara Teoritis
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
(keranjang) lawan serta menahan lawan agar jarang memasukkan bolabasket (keranjang)
sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1). Bolabasket merupakan olahraga permainan bola
besar dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain,
tujuannya adalah untuk mencari nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara
memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah lawan untuk mendapat nilai (Muhajir,
2006: 11).
a. Bolabasket dimainkan oleh dua (2) tim yang masing-masing terdiri dari lima (5)
keranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan mencetak angka (FIBA, 2010:
1).
b. Bolabasket dimainkan di lapangan persegi panjang oleh dua tim dengan lima pemain
per tim, tujuannya adalah mendapatkan nilai dengan memasukkan bola ke dalam
keranjang sebanyak-banyaknya dan mencegah tim lain melakukan hal yang serupa.
Untuk dapat memainkan bola basket dengan baik perlu menguasai teknik gerakan
8
yang efektif dan efisien. Teknik dasar dalam bermain bola basket mencakup gerakan
dan menangkap, menggiring (drible), bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola,
Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja
oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal
membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa
liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia
Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras
dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis
olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari
1892 di tempat kerja Dr. James Naismith. “Basket ball” (sebutan bagi olahraga ini dalam
Bahasa Inggris), adalah sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini
9
ditempatkan di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi
Serikat.
Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga
bola hanya dapat berpindah melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan basket
diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau
(meninju).
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau
10
tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai
hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini,
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan
masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang
11
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai
pemenang.
sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional. Terlahir sebagai warga
Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah
Cina menjadi salah satu sasaran pengembangan olahraga basket oleh YMCA. Diutuslah
Bob Baily ke Tientsien (1894) guna memperkenalkan olahraga baru ini. Sejak itu,
12
Cinamulai memainkan olahraga ini. Selain Cina, negara Asia lain yang dijamah
permainan basket untuk kesempatan pertama adalah Jepang (1900) dan Filipina
permainan basket yang sudah dua dasawarsa dikembangkan disana. Para perantau itu
basket menjadi salah satu olahraga wajib yangharus dimainkan oleh setiap siswa. Tidak
heran jika di setiap sekolah selalu ada lapangan basket. Tidak heran juga jika pebasket-
besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Medan; menjadi
sentral berdirinya perkumpulan basket ini.Di Semarang misalnya. Pada tahun 1930
Hui, dan Pheng Yu Hui (Sahabat). Sahabatadalah klub asal Sony Hendrawan (Liem
Agustus 1945, olahraga basket mulai dikenal luas dikota-kota yang menjadi basis
untuk pertama kali di levelnasional.Peserta PON I masih terbatas pada putra terkuat dari
pribumi seperti PORI Solo, PORIYogyakarta, dan Akademi Olahraga Sarangan. Namun
13
harus diakui bahwa untuk teknik permainan, kemampuan regu-regu Karesidenan yang
terdiri dari para pemain Tionghoa jauh lebih tinggi daripada pemain pribumi.
Pada tahun 1951 saat pergelaran PON II, basket sudah dimainkan untuk putra dan
putri.Regu yang dikirim tidak lagi mewakili Karesidenan melainkan sudah mewakili
Provinsi.Regu-regu dari Jatim, DKI Jakarta, Jabar, dan Sumatra Utara adalah kekuatan-
kekuatanterkemuka di pentas PON.Pada tahun 1951, Maladi – salah satu tokoh olahraga
nasional – meminta Tonny Wen danWim Latumeten untuk membentuk organisasi basket
(KOI).Atas prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi
Pada tahun 1955, diadakan penyempurnaan nama sesuai kaidah Bahasa Indonesia.
Nama itu adalah “Persatuan BolaBasket seluruh Indonesia” disingkat dengan Perbasi.
Pengurus Perbasi yang pertama adalah Tonny Wen sebagai ketua dan Wim Latumeten
Daya tahan merupakan salah satu komponen biomotorik yang sangat dibutuhkan
dalam aktivitas fisik, dan salah satu komponen terpenting dari kesegaran jasmani.
Daya tahan diartikan sebagai waktu bertahan yaitu lamanya seseorang dapat
melakukan suatu intensitas kerja atau jauh dari keletihan. Beberapa ahli
14
1. Menurut Annarino(1976), daya tahan adalah hasil kemampuan individu
2. Menurut Kerkendall (1980), daya tahan otot terdiri dari dua macam yaitu :
3. Menurut Garbard (1984) , daya tahan terdiri dari daya tahan otot dan daya
tahan kardiorespiratori.
“bahwa daya tahan otot adalah kemampuan untuk melakukan kontraksi berulang-ulang
seluruh tubuh untuk melakukan aktivitas pada jangka waktu yang lama tanpa timbulnya
kelelahan.
(cardiac output untuk transport oksigen dan zat-zat yang digunakan dalam
15
sistem metabolic. Dengan adanya ketahanan jantung dalam bekerja maka
Chest Pass. Lengan adalah organ tubuh yang panjangnya dari akromeon sampai ke ujung
jari tengah. Pada bagian lengan atas terdapat tulang lengan atas (tulang humerus) dengan
Musculus Brachio radialis, Misculus Bisep brachineoput longus. Lengan atas ini bagian
atas berhubungan dengan bahu dengan dihubungkan oleh sendi bahu (Articulasio
Humeri) dan pada bagian bawah berhubungan dengan lengan bawah yang dihubungkan
oleh sendi siku (Articulasio Cubiti). Pada lengan bawah ada dua tulang yaitu tulang hasta
(tulang radius) dan tulang pengumpil (tulang ulna), pada bagian bawah tulang ini
berhubungan dengan telapak tangan dengan dihubungkan oleh sendi pergelangan tangan
(Articulasio Radiocarpalia).
Otot-otot yang terdapat pada lengan bawah antara lain Musculus Brachialis,
16
Gambar 2.1. Lengan dan Otot-otot Serta Tulang-tulang Pendukungnya
Tubuh manusia terdiri dari bermacam-macam otot, dimana dalam suatu gerakan
otot-otot tersebut saling mendukung antara otot yang satu dengan yang lainnya. Karena
tanpa saling keterkaitan otot-otot tersebut tidak dapat mencapai hasil yang maksimal.
Namun walaupun begitu ada bagian otot yang dominan saat melakukan gerakan.
Dalam gerakan Passing kita juga harus memperhatikan otot-otot yang mendukung saat
melakukan gerakan tersebut. namun juga melihat kualitas dari sistem otot tersebut. Karena
kualitas dari sistem otot dipengaruhi oleh banyak faktor seperti : jenis serabut, ukuran,
kapasitas sistem penyediaan tenaga, aliran darah serta ada tidaknya faktor-faktor
otot adalah : sistem saraf, suhu keasaman (pH) darah, kadar elektrolit darah, bahan-bahan
Menurut Harsono (1988:176), kekuatan adalah kemampuan dari otot untuk dapat
mengatasi tekanan atau beban dalam aktivitas. Wilmore (1992:14) mengatakan bahwa
17
kekuatan adalah kemampuan maksimum untuk mengerakan atau melawan suatu daya.
Kekuatan juga diartikan sebagai komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya
Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa kekuatan atau kekuatan adalah kemampuan otot
atau sekelompok otot seseorang dalam mengerahkan tenaga secara maksimal untuk
otot, 2) Jumlah fibril otot yang turut bekerja dalam melawan beban, semakin banyak fibril
otot yang bekerja berarti kekuatan semakin bertambah, 3) Tergantung besar kecilnya
rangka tubuh, semakin besar skelet semakin besar kekuatannya (Suharno, 1993:28)
Pada pembahasan mengenai shooting, telah diterangkan bahwa pola gerak lengan untuk
melakukan shooting ada tahapan yang sesuai dengan analisa pola gerak tersebut maka otot-
pectoralis major
18
Seorang olahragawan apabila ingin memperoleh kekuatan untuk mencapai hasil
prestasi yang diinginkan maka dituntut untuk melakukan latihan guna meningkatkan
kekuatan. Program latihan peningkatan kekuatan otot paling efektif adalah program
latihan memakai beban atau weight training program (M. Sajoto, 1988:42).
Sebab dengan latihan berbeban maka akan dapat tercapainya pengembangan kekuatan otot
secara maksimum. Disamping itu kita bisa menentukan dengan mudah otot yang akan
secara maksimum. Pertama bahwa semua program latihan harus berdasar SAID, yaitu
hendaknya khusus sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Bila harus meningkatkan
kekuatan otot maka program harus memenuhi syarat untuk itu. Sedangkan yang kedua,
bahwa latihan haruslah diberikan berdasarkan prinsip overload. Prinsip ini menjamin agar
tubuh mendapat tekanan dengan besarnya beban makin meningkat, yang diberikan secara
bertahap dalam jangka waktu tertentu (M. Sajoto, 1988:114). Pada dasarnya yang perlu
diperhatikan dalam menyusun program latihan berbeban, yaitu menuju hal yang khusus
untuk cabang olahraga yang ditentukan, dan hendaknya latihan dapat merangsang betul
kemampuannya dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu kerja tertentu.
Oleh karena itu kekuatan memegang peranan penting dalam melindugi seseorang dari
kemungkinan cidera yang cukup parah. Dengan kekuatan seseorang dapat berlari dengan
19
cepat, melempar jauh, mendorong dengan kuat, menendang dengan kuat, memukul lebih
Daya Tahan Kekuatan otot lengan adalah upaya maksimal seseorang dalam
melakukan aktifitas gerak yang melibatkan otot-otot yang terdapat pada lengan secara
Dalam permainan bola basket, memerlukan peranan penting dari kekuatan otot
lengan yaitu untuk mendorong, melempar, atau memasukkan bola kedalan ring untuk
memperoleh poin. Adapun bentuk tes dan pengukuran daya tahan kekuatan otot lengan
4. Teknik Passing
a. Passing
pasing demi kesuksesan timnya. Salah satu yang harus ditekankan pada pemain bahwa
passing adalah keterampilan yang tercepat dan terbaik untuk merubah arah serangan.
Earvin “Magic” Johnson mengatakan bahwa passing adalah bagian terpenting dalam
pertandingan sebelum mencetak skor, karena tanpa pasing tidak ada assist.
Naluri awal seorang pemain saat memegang bola biasanya adalah melakukan
dribble, padahal sesungguhnya pemain harus melihat posisi teman yang terbuka untuk
20
menerima bola sebelum melakukan dribble. Ada beberapa elemen dasar dalam passing
spesifik.
saat rekan menerima bola, dapat langsung melakukan posisi triple threat. Ajarkan
pemain untuk tidak ceroboh dan tidak melakukan spekulasi dalam passing. Saat
melakukan passing, sebaiknya passer harus tetap menempatkan paling tidak salah satu
kaki dilantai dan penerima bola harus sedikit melompat sebelum menerima bola.
c. Jenis-jenis passing
Ada beberapa jenis passing dan penggunaanya haruslah tepat pada setiap stuasi.
1. Chest pass
21
2. Chest pass
Chest pass adalah jenis passing yang paling efektif apalagi pada saat pemain tidak
dijaga. Umpan dada dengan menggunakan dua tangan mungkin merupakan yang paling
sering digunakan dalam pertandingan bola basket. Ini adalah umpan yang bisa diandalkan
dan dilakukan untuk memindahkan bola dari seseorang pemain ke rekan satu
tangan bisa digunakan untuk mengumpan bola secara berdaya guna ke seorang rekan tim
ketika kamu harus menghindari seorang pemain bertahan atau ketika umoan dada
langsung bisa dengan mudah dipotong. Urutan teknik chest pass dimulai dengan posisi
triple threat dan ibu jari menghadap ke atas saat memegang bola, maksudnya agar saat
didorong bola akan berputar kebelakang (back spin). Pada akhir gerakan, ibujari
3. Bounce pass
melakukan backdoor cut dan pada saat pemain di-trap sehingga kesulitan mencari
pasing line. Gerakan yang dilakukan hampir sama dengan chest pass, hanya saja
arah bola dipantulkan 2/3 dari jarak penerima bola. Passer perlu memperkirakan
4. Overhead pass
zone defense. Beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam melakukan overhead
pass :
22
b) Kekuatan dorongan terletak pada bagian siku, pergelanga
c) Posisi awal ibu jari adalah menghadap kebelakang dan posisi akhir
menghadap kedepan.
melakukan pivot
5. Baseball pass
Pada posisi awal pemain menempatkan bola disalah satu kepala dan posisi kaki
parallel stance. Lalu kaki pada sisi yang sama dengan tangan yang memegang
bola ditarik kebelakang, titik tumpu terletak pada kaki ini. Setelah itu lempar bola
seperti melakukan lemparan pada baseball. Ingatkan pemain agar tidak menekuk
pergelangan tangan terlalu dalam kebelakang dan akhiri passing dengan posisi
Koordinasi mata tangan dapat diartikan sebagai salah satu komponen untuk
memproduksi kerja baru sebagai ramuan dari berbagai gerak sebagai hasil dari system
23
“koordinasi merupakan kemampuan seseorang dalam merangkai beberapa
gerak menjadi suatu gerakan yang utuh dan selaras ,koordinasi yang baik akan dapat
efesiensi dan efektivitas dan tenaga, penguasaan teknik yang rumit atau kompleks
gerakan secara cepat, cermat,dan efisien”. Sedangkan Hirts dalam Erianti (2004:61)
pengendalian dan pengaturan gerakan. Disisi lain Kiram (1994:12 ) mengatakan bahwa
“koordinasi merupakan hubungan timbale balik antara pusat susunan syaraf dengan alat
gerak dalam mengatur dan mengen dalikan implus dan otot kerja untuk pelaksanaan suatu
gerakan”.
kemampuan seseorang dalam merangkai dari beberapa gerak yang utuh dan selaras yang
disebabkan karena adanya hubungan timbale balik antara system saraf dan otot yang
bekerja secara harmonis, terarah, cermat, dan efisien agar koordinasi gerakan dapat
menghindari cedera, efektivitas tenaga, penguasaan teknik yang rumit, dan kemantapan
mental atlet.
pengaturan terhadap proses-proses motorik terutama terhadap kerja otot-otot yang diatur
dalam system persyaarafan yang disebut dengan intra muscural coordination Kiram
(2002:86) pengaturan yang dimaksud disini yaitu proses-proses pengaturan kembali jalan
24
suatu gerakan yang selalu berpedoman pada program gerakan. Dengan demikian proses
berdasarkan perintah dari otak yang dibawa oleh syaraf efferent kealat gerak tertent, ini
berarti bahwa dalam koordinasi gerak akan terjadi hubungan timbal balik antara system
persyarafan dengan alat gerak dan mengembalikan kinerja otot dan proses yang terjadi
didalamnya.
“Koordinasi terdiri dari dua bagian yaitu : a) koordinasi otot intrn yang
merupakan koordinasi otot intra yaitu koordinasi yang terjadi dalam tubuh yang dapat
efisien dan efektifnya tenaga, b) menghindaari cedera, c) berlatih menguasai teknik akan
lebih cepat,d) melaksanakan taktik lebih cepat, e) kesiapan atlet lebih mantap.
Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa koordinasi berfungsi bagi atlet
mental. Disamping samping itu koordinasi berguna sebagai menghindari cedera, begitu
juga dalam penguasaan keterampilan dasar bola basket seperti passing chest pass. Selain
itu juga melatih gerak yang siumutan dari yang mudah ke yang sulit, tempo rendah
ketempo tinggi. Membentuk latihan mengkoordinir kerja syaraf, otot dan intra secara
berulang-ulang dan kombinasi gerakan kanan dan kiri. Mata dan tangan adalah bagian
dari anggota tubuh yang mempunyai fungsi masing-masing. Mata berfungsi sebagai alat
25
pengelihatan dan tangan berfungsi sebagai alat gerak bagian atas. Kedua bagian ini dapat
persyarafan.
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mata dapat menerima rangsangan untuk
dikirim ke otak melalui system persyarafan yang menghubungkannya, dan otak akan
memberi perintah terhadap tangan sesuai dengan rangsangan yang diterimanya dari mata
dan penjelasan tentang persyarafan tangan sebagai alat gerak bagian atas dengan otak
tersebut.
B. Kerangka Konseptual
Berdasarkan kajian teori dan latar belakang yang ada dalam penelitian ini
diperoleh banyak sekali variable yang mempengaruhi kemampuan passing chest pass
26
bolabasket seorang pemain antara lain, kekuatan lengan,daya ledak otot tungkai, posisi
bola. Pada kesempatan ini penulis membahas kekuatan otot lengan dan koordinasi mata
tangan.
Untuk menghasilkan dorongan atau tolakan cepat dan kuat untuk melakukan
passing diperlukan kekuatan otot lengan. Sementara agar arah bola tidak melenceng dari
sasaran maka diperlukan koordinasi mata tangan. Apabila pemain memiliki kekuatan otot
lengan yang baik maka hasil lemparannya akan semakin kuat. Koordinasi mata tangan
yang baik akan membantu pemain untuk mengarahkan bola keteman yang akan kita tuju.
Kerangka konseptual di atas menjelaskan bahwa, ada tiga test dalam penelitian ini
yaitu test kekuatan otot lengan dengan menggunakan puss up dan, test koordinasi mata
tangan menggunakan lempar tangkap bola tenis kedinding dan test keterampilan chest
pass menggunakan speed pass. Dimana dari ke dua test tersebut membutuhkan unsur
reaksi, kecepatan, daya ledak, kekuatan, akurasi dan keseimbangan. Sehingga ketiganya
saling berkaitan dan berhubungan. Jika daya tahan kekuatan otot lengan semakin kuat,
dan koordinasi mata tanga maka ketepatan passingnya juga lebih tepat dan akurat.
27
DAYA TAHAN KEKUATAN
OTOT LENGAN
KOORDINASI MATA
TANGAN
C. Hipotesis
1. Terdapat hubungan yang berarti antara daya tahan kekuatan otot lengan terhadap
kemampuan chest pass pada atlet bolabasket tim galaxy basketball kabupaten Tebo
2. Terdapat hubungan yang berarti antara koordinasi mata tangan terhadap kemampuan
chest pass pada atlet bolabasket tim galaxy basketball kabupaten Tebo
3. Terdapat hubungan yang berarti antara daya tahan kekuatan otot lengan dan
koordinasi mata tangan secara bersama-sama terhadap kemampuan chest pass pada
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah korelasinal yaitu untuk mengungkap apakah terdapat
hubungan antara daya koordinasi mata tangan tungkai (variable bebas) dengan kemampuan
1. Populasi
4. Populasi adalah seluruh subjek penelitian. Populasi penelitian ini adalah atlet tim
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto 2002
:109). Berdasarkan populasi diatas maka peneliti menetapkan dengan mengambil semua
atlet (total sampling). Karena jumlah populasi tidak telalu banyak yaitu 20 orang putra,
29
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Sesuai dengan tujuan yang ingin di capai, maka jenis data dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah atlet tim galaxy basketball kabupaten
Tebo
E. Instrumen Penelitian
Penilaian daya tahan kekuatan otot lengan dilakukan dengan test push up.
pengambilan data tes push up dan digunakan sebagai data penelitian, adapun prosedur
a. Mula mula Testi/peserta test tidur telungkup, kedua kaki dirapatkan lurus di
b. Kedua telapak tangan testi/peserta test di samping dada, jari-jari tangan menunjuk ke
c. Kemudian testi/peserta test, mengangkat badan ke atas hingga kedua tangan lurus.
d. Lalu, badan testi/peserta test diturunkan dengan jalan membengkokkan siku. badan
e. Testi diperbolehkan melakukan percobaan test push up terlebih dahulu agar testi
30
Penilaian:
a. Nilai yang didapatkan oleh peserta tes adalah jumlah push up yang didapatkan dari
b. Testi mendapatkan nilai 1 jika testi melakukan gerakan push up sesuai dengan
Penilaian koordinasi mata tangan dilakukan dengan lempar tangkap bola tenis
kedinding.
tenis yang dipantulkan ke dinding. Satuan tes lempar tangkap bola ini adalah
jumlah bola yang masuk ke target sasaran (Ismaryati, 2006 :54), dengan prosedur
dinding.
31
b. Testi/peserta test melakukan percobaan tes lempar tangkap bola tenis
kedinding terlebih dahulu, agar testi dapat beradaptasi dengan tes yang
akan dilakukan.
d. Pada saat melaksanakan test, testi tidak keluar dari garis batas lempar dan
Penilaian:
Tiap lemparan yang mengenai target sasaran dan tertangkap oleh tangan memperoleh nilai 1.
a) Testi tidak keluar dari garis batas lempar pada saat melaksanakan tes.
c) Bola harus tertangkap oleh tangan dan tidak menyentuh lantai lapangan.
d) Nilai yang diperoleh oleh testi dari 10 kali lemparan pertama dan 10 kali
adalah 20 jika dapat melakukan tes lempar tangkap bola tenis dengan
benar.
32
Gambar Instrumen penelitian koordinasi mata tangan
Tempat dan alat-alat perlengkapan tempat pelaksanaan: suatu tempat yang berlantai
keras dan rata, sehingga bola dapat dipantulkan, dan suatu tempat dengan dinding
tembok yang rata untuk pelaksanaan tes memantulkan bola pada dinding.
Tujuan Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur keterampilan menolak, melempar,
Alat-alat dan perlengkapan Untuk satu setasiun dibutuhkan satu bola basket, satu
sasaran pada dinding tembok yang rata (lihat gambar 3.1), satu stopwatch, formulir,
33
Pengetes
Pelaksanaan tes
1. Pada aba-aba ”SIAP”, testee berdiri dibelakang gasis batas, menghadap ke arah
sasaran atau dinding tembok, sambil memegang bola dengan kedua tangan.
2. Pada aba-aba ”YA”, bola dipantulkan ke arah sasaran dan testee memantulkannya
dalam waktu 15 detik. Apabila bola tidak dapat dikuasai dan menggelinding jauh,
maka testee mengambil bola tersebut, kemudian segera kembali kebelakang garis
batas untuk segera melanjutkan tes sampai waktu yang ditentukan habis.
dan aba-aba ”STOP” diberikan tepat pada detik ke-15 dan stopwatch dihentikan.
4. Pada waktu testee melakukan tes, pengawas mengamati pantulan bola pada sasaran
34
Gambar 3.1 Posisi Tes Memantulkan bola ke tembok
F. TeknikAnalisis Data
Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan
analisis korelasi product moment bertujuan untuk melihat daya tahan kekuatan otot
lengan dan koordinasi mata-tangan dengan kemampuan passing chest pass terhadap atlit
Bola Basket Tim Galaxy Basketball Kabupaten Tebo.Adapun model analisis dari
N(xy) − (∑ x)(∑ y)
𝑟𝑥𝑦 =
√{N(∑ x 2 ) − (∑y)2 }{N(∑ y 2 ) − (∑y)2 }
35
Keterangan:
𝑁 = Banyak data
𝑟𝑥𝑦 √𝑛−2
t = √1−𝑟 2
keterangan :
𝑛 = jumlah sampel
(Sudjana,1996:385)
Keterangan:
36
Uji signifikan korelasi ganda melalui uji disrtibusi F
𝑅 2 𝑦12/𝑘
F= (1−𝑅 2 𝑦12)/( 𝑛 –𝑘−1 )
n = jumlah sampel
fardi, (2010 : 39 )
signifikan dari “r” yang di peroleh.untuk mengetahui berapa besar Hubungan daya
tahan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan kemampuan passing
chest pass terhadap atlit Bola Basket Tim Galaxy Basketball Kabupaten Tebo, ditentukan
K = 𝑟 2 x 100%
(Sudjana,1996:369)
Keterangan;
K = koefesien determinasi
37