Planetarium Jakarta dibuka sebagai wujud kepedulian dan partisipasi kepada masyarakat
terutama pelajar / mahasiswa dalam bidang pendidikan,
khususnya membantu meningkatkan Ilmu Pengetahuan
Bumi dan Antariksa di luar kurikulum sekolah (extra
curiculair).
Jerman sekaligus melakukan renovasi gedung pertunjukan yang lebih memadai pada tahun
1996/1997 dan memperluas bangunan gedung ruang tunggu pengunjung pada tahun 2002
melalui dukungan dana Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.
Demi peningkatan peran serta fungsi Planetarium & Observatorium Dinas Pendidikan Menengah
dan Tinggi Propinsi DKI Jakarta, kami sangat terbuka menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun.
1. Tata Surya
Sejak bulan April 1999, Planetarium & Observatorium Jakarta telah menambah sajian jenis
pertunjukan baru yaitu multimedia / citra ganda, salah satu pertunjukan audiovisual yang sangat
menarik dengan menggunakan media slide dipadu dengan media lainnya seperti audiotape.
Pada pertunjukan ini dijelaskan hal-hal yang penting mengenai matahari sebagai pusat tata surya
serta teori-teori mengenai asal-usul atau pembentukan alam jagat raya ini.
Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium
Jakarta juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan
secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti gerhana
bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain.
Jadwal peneropongan disusun dan disesuaikan dengan memperhatikan prakiraan cuaca. Kegiatan
peneropongan tidak dipungut biaya.
Dalam perjalanannya, Planetarium & Observatorium Jakarta dari tahun ke tahun semakin
bertambah peminatnya bahkan masyarakat / pengunjung ingin mempelajari / memahami lebih
jauh tentang tata surya atau jagat raya. Untuk menampung aspirasi / keinginan masyarakat /
pengunjung tersebut pada tahun 1985 dibentuk Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ)
suatu wadah yang diharapkan bermanfaat bagi masyarakat pencinta ilmu astronomi,
keanggotaannya berasal dari berbagai latar belakang / tingkatan pendidikan dan profesi.
Sejarah Singkat
Dalam tahun 1968 gedung planetarium dan pemasangan peralatan didalamnya berhasil
diselesaikan dan pada tanggal 10 Nopember 1968 tahun itu pula gedung Planetarium diresmikan
oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin bersamaan dengan diresmikannya PKJ-Taman Ismail
Marzuki. Kemudian pada tanggal 1 Maret tahun berikutnya Planetarium resmi dibuka untuk
umum dan sejak itu masyarakat ibukota merasa memiliki satu-satunya sarana penambah
pengetahuan dan relaksasi yang khas itu. Hadiah bagi rakyat Jakarta ini disambut baik
pemerintah DKI Jakarta dan terus disempurnakan serta dikembangkannya, agar makin dapat
memenuhi tuntutan dan tugas-tugas yang diberikan kepada lembaga ini.