“BORDIR LOKAL
/SULAMAN” DI
KALIWUNGU
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
SMP NEGERI 2 KALIWUNGU ( FASE D )
Tema : Kearifan lokal
Penyusun :
Tim Projek 2
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek
Bordir/sulaman sudah sangat lama mengiringi peradaban umat manusia semenjak ribuan tahun yang lalu. di beberapa kebudayaan
umat manusia, bordir menjadi penanda status sosial. mengenalkan kembali bordir/sulaman kepada generasi muda. belajar
bordir/sulaman selain mengasah kreativitas pelajar juga melestarikan kearifan lokal / budaya lokal yang sudah dikembangkan oleh
generasi sebelumnya
Projek ini mengikuti tiga tahapan yaitu menginspirasi (inspiring), menciptakan (creating) dan mendedikasikan (dedicating). Di
tahapan inspirasi, guru dan pelajar akan menjalani pengalaman nyata yang berhubungan dengan sejarah perkembangan bordir di
wilayah kaliwungu dan belajar berbagai teknik sederhana bordir/sulaman tangan. pelajar juga menggali informasi langsung di pelaku
industry bordir di wilayah mereka.
Ditahapan cipta, guru dan pelajar akan belajar bersama membuat benda-benda fungsional dengan menggunakan beberapa teknik tusuk
bordir/sulaman mulai dari mendesain benda yang akan dibuat, merancang alat, bahan dan dana yang akan digunakan dan sampai pada
mewujudkan desain menjadi benda fungsional.
Ditahapan dedikasi, produk kreativitas yang berupa benda – benda fungsional akan dipresentasikan dalam bentuk nyata melalui
kegiatan selebrasi dan didedikasikan kepada komunitas sekolah.
Melalui projek ini, pelajar diharapkan berproses melalui pengalaman belajarnya untuk mencapai 5 dimensi Profil Pelajar Pancasila,
yaitu Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia, Gotong Royong, Kreatif, Bernalar Kritis dan
Kebhinekaan global dengan sub elemen dan capaian Kearifan Lokal fase D
Tahapan Dalam Projek
Menciptakan
Menginspirasi
Kearifan Lokal
Bordir/ Sulaman
Merancang alat,
bahan dan dana
membuat produk
bordir
literasi tentang bordir
Mengemas
(mencari informasi
Produk bordir
tentang bordir)
literasi mengenal
perkembangan bordir di
daerah kaliwungu
(membuat laporan hasil
studi lapangan, studi
literasi atau
wawancara) Presentasi
mengenal bordir (praktik Selebrasi
jenis tusuk dalam Refleksi
bordir) Mendedikasikan
Dimensi, Elemen, Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Kearifan Lokal Fase D
Dimensi profil
Target Pencapaian di Akhir Fase D
Pelajar Pancasila Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Aktivitas Terkait
(SMP, 12 – 15 tahun)
terkait
Dimensi 1 Integritas Berani dan konsisten menyampaikan kebenaran 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
Beriman, atau fakta serta memahami konsekuensi- 8, 9
Bertakwa kepada konsekuensinya untuk diri sendiri dan orang lain
Tuhan YME dan
Berakhlak Mulia
Aktif membangun masyarakat yang Mengidentifikasi masalah yang ada di sekitarnya 1, 2, 3
inklusif, adil dan berkelanjutan sebagai akibat dari pilihan yang dilakukan oleh
manusia, serta dampak masalah tersebut terhadap
sistem ekonomi, sosial dan lingkungan, serta
mencari solusi, yang memperhatikan prinsip-
prinsip, keadilan terhadap manusia, alam dan,
masyarakat
Dimensi 2 Tanggap terhadap lingkungan sosial Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
Gotong Royong tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai 8, 9
dengan kebutuhan
Persepsi sosial Menggunakan pengetahuan tentang sebab dan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu untuk 8, 9
menentukan tindakan yang tepat agar orang lain
menampilkan respon yang diharapkan.
Dimensi 3 Menghasilkan gagasan yang orisinal Menghubungkan gagasan yang ia miliki dengan 1, 2, 3
Kreatif informasi atau gagasan baru untuk menghasilkan
kombinasi gagasan baru dan imajinatif untuk
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya.
Projek ini diangkat dari kearifan lokal yang telah mulai pudar karena perkembangan jaman dan teknologi. Kaliwungu
selain terkenal sebagai kota santri, pada jaman dulu pernah menjadi pusar bordir di kabupaten Kendal.
Bordir/sulaman tidak pernah lepas dari perkembangan kebudayaan umat manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Bordir
dari yang sederhana berupa bordir/sulaman dengan menggunakan alat yang sederhana hingga menggunakan
perkembangan teknologi dalam pembuatan bordir.
mengenalkan kembali bordir/sulaman kepada generasi muda merupakan salah satu cara melestarikan kebudayaan lokal
yang ada di daerah kaliwungu sehingga bordir/sulaman khas daerah kaliwungu senantiasa dikembangkan dan diminati
oleh generasi muda dengan sentuhan yang sesuai dengan jamannya.
Cara Penggunaan Panduan Projek Ini
Panduan ini dirancang untuk guru fase D (SMP) untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler dengan tema Kearifan Lokal.
Dalam panduan projek ini, terdapat 9 kegiatan yang saling berkaitan.
Projek ini direkomendasikan untuk dilaksanakan di semester satu kelas VII dengan waktu total kurang lebih 120 jam
pelajaran. Sebaiknya disediakan waktu antar aktivitas agar guru dan pelajar memiliki waktu untuk mempersiapkan materi
atau tugas yang bisa membuat diskusi dan refleksi menjadi lebih kritis dan bermakna.
Panduan ini bisa dijadikan acuan, namun guru dan sekolah memiliki kebebasan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas
atau alokasi waktu sesuai dengan kebutuhan pelajar dan sekolah. Begitu juga dengan tahapan aktivitas dan materi di
dalamnya, guru dan sekolah bisa menyesuaikannya sesuai dengan kondisi sekolah dan lingkungan.
Pelajar disarankan untuk mengumpulkan dan menyimpan setiap hasil kerja dalam satu kesatuan agar bisa digunakan
sebagai referensi yang membantu proses pembelajaran di setiap tahapan. Kumpulan hasil kerja di setiap aktivitas juga
bisa digunakan sebagai portofolio pembelajaran pelajar yang dapat membantu guru dalam melakukan asesmen, baik
formatif maupun sumatif.