Anda di halaman 1dari 4

HASIL PENELITIAN TERDAHULU

METODE
NO. PENELITI TAHUN JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN
PENELITIAN
1. Syaifudin 2015 Studi Analisis a. Jenis penelitian
Arif Penanggulangan deskriptif dengan Manajemen penanggulangan kebakaran di RSUD dr. M
Kebakaran di RSUD dr. M. pendekatan Ashari dapat dikatakan cukup baik, karena:
Ashari Pemalang observasional.
b. Instrument yang  Prosedur operasional penanggulangan kebakaran yang
digunakan adalah dimiliki pihak rumah sakit masih kurang tepat dengan
checklist, pedoman peraturan (KEPMEN RI No. 11/KPTS/2000 tentang
wawancara, kamera manajemen penanggulangan kebakaran bangunan
dan meteran. gedung).
 Sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran dalam
pemasangan APAR dan tanda jalur evakuasi masih
mempunyai beberapa kekurangan, selain itu sarana
penanggulangan kebakaran seperti Sprinkler, detektor
panas, detektor api, alarm kebakaran dan hydrant belum
tersedia.
 Dalam pelaksanaannya pendidikan dan pelatihan
penanggulangan kebakaran dilaksanakan dengan waktu
yang tidak disesuai dengan peraturan.
 Inspeksi dan pemeliharaan sarana pemadam kebakaran
APAR dengan hasil keandalan cukup baik karena dalam
pelaksanaan kegiatan ini masih kurang sesuai dengan
peraturan yang ada.
 Personil penanggulangan kebakaran dengan hasil
keandalan kurang karena pihak RSUD dr. Ashari
Pemalang belum mempunyai personil penanggulangan
kebakaran.
 Kondisi sarana penanggulangan kebakaran, kondisi
APAR di rumah sakit dalam penempatannya masih
kurang sesuai dengan standar tentang pemasangan APAR
yang ada, seperti pemasangan APAR yang terlalu tinggi,
pemasangan APAR tanpa disertai dengan tanda
pemasangan, tidak disertai dengan penunjuk penggunaan
APAR dan APAR tidak disertai dengan catatan atau
checklist pemeriksaan dan pemeliharaan APAR, selain itu
jumlah APAR yang dimiliki pihak rumah sakit masih
kurang 41 tabung dari jumlah 70 tabung yang dibutuhkan
menurut peraturan.
2. Febby 2018 Analisis Penerapan Alat a. Jenis penelitian RSUD Bangkinang sudah menerapkan Alat Pemadam Api
Ramawati Pemadam Kebakaran kuantitatif bersifat Ringan (APAR), jalur evakuasi, dan penanggulangan
(APAR) dan Jalur deskriptif dengan kebakaran. Sebanyak 43 Alat Pemadam Api Ringan
Evakuasi serta cara observasi dan (APAR) yang tersebar di RSUD
Penanggulangan wawancara. Bangkinang memiliki kesesuaian 65,82%, rata-rata
Kebakaran di RSUD b. Objek penelitian kesesuaian jalur evakuasi 86,11% pada jalan keluar
Bangkinang Kota Kampar adalah APAR, jalur memiliki kesesuaian 100%, tangga darurat memiliki
Riau. evakuasi dan kesesuaian 83,33%, jalan landai memiliki kesesuaian 75%,
penanggulangan dan rata-rata kesesuaian penerapan penanggulangan
kebakaran. kebakaran 66,67% berupa pendidikan dan pelatihan, dan
Penanggulangan prosedur operasional. Disarankan kepada pihak manajemen
kebakaran meliputi RSUD Bangkinang untuk melakukan peninjauan ulang
prosedur terhadap APAR, jalur evakuasi, tangga darurat dan jalan
operasional, landai, perlu dibentuknya tim penanggulangan kebakaran
pendidikan dan serta membuat penanggung jawab penanggulangan
pelatihan kebakaran disetiap lantai diintegrasikan dengan manajemen
kebakaran. shift Rumah Sakit, memasang dan mensosialisasikan
Standar Prosedur Operasional yang telah dimiliki secara
umum.
3. Minati 2016 Analisis Upaya a. Jenis penelitian  RS Telogorejo telah memiliki sistem upaya
Karimah Penanggulangan kualitatif bersifat penanggulangan kebakaran di rumah sakit dengan
Kebakaran di Gedung deskriptif. menyediakan sarana penanggulangan kebakaran,
Bougenville Rumah Sakit Informan utama prasarana penanggulangan dan prosedur
Telogorejo Semarang adalah unit  Penanggulangan kebakaran RS Telogorejo berdasarkan
kebakaran di Kepmenaker No. 186 tahun 1999 adalah 52,17%.
gedung  RS Telogorejo melakukan pendidikan dan pelatihan
Bougenville penanggulangan kebakaran kepada karyawan di rumah
berjumlah 4 orang sakit secara rutin setiap satu tahun sekali.
dan staff K3  Tingkat kesesuaian prosedur operasional standar
berjumlah 2 orang. kebakaran RS sudah baik berdasarkan Kepmen PU No.
Informan 11 tahun 2000 adalah 100%.
triangulasi  Tingkat kesesuaian system proteksi aktif kebakaran di
berjumlah 2 orang Gedung Bougenville RS Telogorejo meliputi:
yaitu supervisor a. Tingkat kesesuaian APAR berdasarkan
unit kebakaran dan Permenaker No.4 tahun 1980 adalah sebesar
kepala unit K3. 66,67%.
b. Pengumpulan data b. Tingkat kesesuaian hidran berdasarkan SNI 03-
dengan cara 1745-2000 adalah 50%.
wawancara, c. Tingkat kesesuaian springkler berdasarkan SNI
observasi dan SNI 03-3989-2000 adalah 0%.
dokumentasi. d. Tingkat kesesuaian alarm kebakaran berdasarkan
Permenaker No. 2 tahun 1983 adalah 50%.
 Tingkat kesesuaian sarana penyelamatan jiwa di Gedung
Bougenville RS Telogorejo meliputi:
a. Tingkat kesesuaian tangga darurat berdasarkan
SNI 03-1746-2000 adalah 72,7%.
b. Tingkat kesesuaian tanda arah exit berdasarkan
SNI 03-6574- 2001 adalah 69,23%.
4. Taufiq 2015 Analisis Sarana Protektif a. Penelitian ini  Pemeriksaan tingkat pemenuhan sarana proteksi aktif di
Zulfikar Aktif dan Sarana bersifat deskriptif area RSUD Ungaran adalah baik artinya sesuai dengan
Penyelamatan Jiwa Dalam dengan persyaratan perundang-undangan. Kemudian
Antisipasi Bencana menggunakan pemeriksaan tingkat pemenuhan sarana penyelamatan
Kebakaran pada RSUD pendekatan jiwa di area RSUD Ungaran adalah cukup artinya sesuai
Unggaran Kabupaten observasional. dengan persyaratan perundang-undangan.
Semarang Tahun 2015 b. Informan peneliti
adalah orang-orang
yang terlibat secara
langsung dalam
proses pengelolaan
sarana proteksi
aktif dan sarana
penyelamatan jiwa
kebakaran.
5. Novita 2017 Analisis Sistem Proteksi a. Jenis penelitian Sistem proteksi kebakaran aktif meliputi APAR, hidran,
Simangunso Aktif dan Sarana kualitatif secara dan sprinkler di Rumah Sakit Vita Insani belum sesuai
ng Penyelamatan Jiwa sebagai observasi dan dengan Permen PU RI No. 26/PRT/M/2008, SNI 03-1745-
Upaya Penanggulangan wawancara. 2000, dan SNI 03-3989-2000. Sarana penyelamatan jiwa di
Kebakaran di Rumah Sakit b. Informan dalam Rumah Sakit Vita Insani seperti sarana jalan keluar dan
Vita Insani penelitian ini tempat berhimpun belum sesuai dengan ketentuan yang
Pematangsiantar Tahun adalah kepala terdapat pada Permen PU RI No. 26/PRT/M/2008 dan
2017 K3RS, salah satu NFPA101. Sedangkan petunjuk arah jalan keluar dan
anggota K3RS, dan pencahayaan darurat di Rumah Sakit Vita Insani sudah
kepala IPSRS sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Permen PU RI
No. 26/PRT/M/2008.
6. Ludi 2015 Gambaran Tingkat a. Jenis penelitian Tingkat keandalan system proteksi kebakaran gedung IGD
Mauliana Keandalan Sistem Proteksi kuantitatif RSUP Fatmawati Jakarta berada dalam kategori baik
Safaat Kebakaran Gedung IGD deskriptif dengan (84,7715%) dengan rincian: nilai kondisi kelengkapan
RSUP Fatmawati Jakarta observasi, telaah tapak adalah 23,5625% dari nilai maksimal 25%, nilai
Maret 2015 dokumen dan kondisi system proteksi kebakaran aktif adalah 16,848%
wawancara. dari nilai maksimal 24% (subkomponen springkler, system
pemadam luapan, pengendali asap, dan pembuangan asap
kategori kurang), nilai kondisi system proteksi kebakaran
pasif adalah 21,736% dari nilai maksimal 26%, dan nilai
kondisi saran penyelamatan adalah 22,2625% dari nilai
maksimal 25%. Nilai kondisi system proteksi kebakaran
RSUP IGD Fatmawati Jakarta secara keseluruhan adalah
84,7715% dari nilai maksimal 100% hingga memiliki
tingkat keandalan proteksi kebakaran berkategori baik.

Anda mungkin juga menyukai