Anda di halaman 1dari 2

A) Mangrove

Ekosistem mangrove atau hutan bakau termasuk ekosistem pantai atau komunitas
bahari dangkal yang sangat menarik, yang terdapat pada perairan tropik dan subtropik.
Penelitian mengenai hutan mangrove. Lebih banyak dilakukan daripada ekosistem pantai.
Hutan mangrove merupakan ekosistem yang lebih spesifik jika dibandingkan dengan
ekosistemlainnya karena mempunyai vegetasi agak seragam, serta mempunyai tajuk yang
rata, tidak mempunyai lapisan tajuk dengan bentukan yang khas, dan selalu hijau.

Mangrove meghendaki lingkungan tempat tumbuh yang agak ekstrim yaitu


membutuhkan air asin(salinitas air), Berlumpur dan selalu tergenang, yaitu di daerah
berbeda dalam jangkauan pasang surut seperti di daerah delta, muara sungai atau sungai-
sungai pasang berlumpur. Sedangkan di pantai berpasir atau berbatu ataupun karang berpasir
tumbuhnya tidak akan baik. Begitu pula arus yang kuat, misalnya karena sering dilewati
manusia dengan kapal motor akan dapat menghancurkan hutan magrove.

Pohon-pohon mangrove adalah halofit, artinya bahwa mangrove ini tahan akan tanah
yang mengandung garam dan genangan air laut. Ada juga mangrove tumbuh ditempat yang
lebih tinggi, sehingga akan mengalami masa tanpa genangan air laut yang agak panjang.
Namun beberapa pohon mangrove dapat dijumpai di tepi sungai sekitar 100 km dari laut,
walaupun pada permukaan air di mana pohon itu tumbuh adalah air tawar, tetapi pada dasar
sungai terdapat seiris air asin (Jazanul Anwar dkk, 1984)

B) Zone Hutan Mangrove

Berdasarkan frekuensi air padang hutan mangrove dapat dibagi menjadi lima bagian
zone yang ditumbuhi oleh tipe-tipe vegetasi yang berbeda-beda sebagai berikut:

1. Paling terdekat dengan laut yang didominasi oleh Avicennia dan Sonneratia
2. Hutan pada substrat yang lebih tinggi yang didominasi oleh Bruguiera Cylindrica, Hutan ini
tumbuh pada tanah liat yang cukup keras dan dicapai oleh beberapa air pasang saja.
3. Lebih jauh dari pantai, yang didominasi oleh Rizophora.
4. Hutan bakau yang didominasi oleh Bruquiera parviflora.
5. Hutan Mangrove yang didominasi oleh Bruquiera gymnorrhiza

Menurut Davis (1940) hutan bakau tidak hanya penting bagi pelestarian pantai ke arah
laut terbuka serta pembentukan pulau-pulau akan tetapi juga penting sebagau pelindung
pantai terhadap erosi yang berlebihan akibat badai-badai tropik. Detritus dari daun daun
bakau yang gugur sangat penting bagi sumber energi bagi perikanan. Yazanul Anwar (1984)
mengemukakan bahwa penelitian tentang hutan mangrove di sumatera lebih banyak
dilakukan daripada ekosistem lainnya. Dari jumlah 1.470.000 ha hutan mangrove di
Sumatera, lebih dari 60% terletak di Riau dan Sumatera Selatan. Fungsi hutan mangrove
menurut Saenger et al (1981) dapat dikelompokkan menjadi fungsi fisik,fungsi biologik,dan
fungsi ekonomi yang potensial.

Anda mungkin juga menyukai