Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Lemak dan minyak adalah trigliserida, atau triasilgliserol, kedua istilah ini
berarti trimester dari gliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak,
yaitu: pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair.
Sebagian gliserida pada hewan adalah berupa lemak sedangkan gliserida
dalam tumbuhan cendrung berupa minyak, karena itu biasa terdengar
ungkapan lemak (lemak sapi) dan minyak nabati (minyak jagung, minyak
bunga matahari) (Suhardjo, 1988).

Salah satu jenis minyak yaitu MHIK (Minyak hati ikan kod) merupakan
minyak yang diekstraksi dari hati ikan kod. Spesies ikan kod yang terkenal
adalah ikan kod Atlantik dan ikan kod Pasifik. Selama ini, minyak hati ikan
kod telah dipercaya dapat meningkatkan kesehatan anak karena kandungan
nutrisinya yang tinggi. Minyak hati ikan kod dapat menjadi sumber vitamin
A, vitamin D, serta asam lemak omega-3, seperti asam eikosapentanoik
(EPA) dan asam dokosaheksanoik (DHA).

Minyak hati ikan kod atau cod liver oil bermanfaat sebagai pencegah
penyakit degeneratif dan membantu dalam proses tumbuh-kembang otak.
Kandungan omega-3 di dalam minyak hati ikan kod (MHIK) dapat mencegah
resiko gangguan penglihatan (Irianto, 2002). MHIK mengandung asam cis-5,
8, 11, 14, 17-eikosapentanoat (EPA) dan asam cis-4, 7, 10, 13, 16, 19-
dokosaheksaenoat (DHA), yang digunakan sebagai pencegah penyakit
kardiovaskular (Moghadasian, 2008). Gunstone (2004) menjelaskan bahwa
MHIK menjadi sumber vitamin A dan vitamin D.

Minyak ikan merupakan minyak yang harganya mahal dibandingkan


lemak hewan lainnya seperti lemak sapi, kambing, babi, dan lemak ayam
(Yang dkk., 2005). MHIK memiliki nilai terapeutik yang tinggi dan harga
yang mahal sehingga sangat penting sehingga Jaminan kualitas mutu, nilai
gizi dan keamanan produk menjadi hal yang penting bagi konsumen.
1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu minyak ikan kod ?


2. Apa saja kandungan gizi dari minyak hati ikan kod ?
3. Bagaimana proses pengambilan minyak hati ikan kod ?
4. Usia yang dianjurkan untuk mengkonsumsi minyak hati ikan kod dan apa
saja manfaat yang didapat jika mengkonsumsi minyak ikan kod ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian minyak hati ikan kod


2. Mengetahui kandungan gizi minyak hati ikan kod
3. Mengetahui cara pembuatan minyak hati ikan kod
4. Mengetahui usia yang dianjurkan mengkonsumsi minyak hati ikan kod
serta manfaat yang didapat jika mengkonsumsi minyak ikan kod
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian minyak hati ikan kod

Minyak hati ikan Cod (Kod) merupakan salah satu jenis minyak ikan
yang sudah digunakan selama ratusan tahun. Masyarakat miskin
di Inggris bagian utara, Skotlandia, Irlandia, Eropa bagian utara, Islandia dan
Newfoundland memberikan minyak hati ikan Cod untuk hewan ternak
mereka. Setelah melihat bahwa minyak hati ikan Cod ini membuat hewan
ternak begitu sehat, mereka akhirnya mulai mengonsumsi minyak ikan
tersebut untuk diri mereka sendiri. Para nelayan menggosokkan minyak hati
ikan Cod pada kulit dan sendi yang terasa nyeri. Mereka juga mengonsumsi
minyak ikan untuk melawan pilek dan flu ketika berada di laut.

Sinonim dari MHIK diantaranya adalah Oleum Iecoris Aselli, Oleum


Morrhuae, Cod Liver Oil, Minyak ikan, dan Lavertraan. Minyak ikan adalah
minyak yang diperoleh dari hati segar Gadus morhua Linne dan spesies lain
dari familia Gadidae. MHIK mengandung tidak kurang dari 255 µg (850 unit
FI) vitamin A dan tidak kurang dari 2,125 µg (85 unit FI) vitamin D per gram
minyak ikan. Pemerian MHIK adalah sebagai berikut: bentuk berupa cairan
minyak, encer, berwarna kuning pucat, berbau khas, tidak tengik, bau seperti
ikan, dan memiliki rasa yang khas, dan agak manis. Minyak ini sukar larut
dalam etanol, mudah larut dalam eter, dalam kloroform, dalam karbon
disulfida dan dalam etil asetat (Depkes RI, 1995).

2.2 Kandungan Gizi Minyak Ikan Kod

MHIK memiliki ciri kandungan asam lemak tak jenuh ganda


(polyunsaturated fatty acid/PUFA) yang tinggi, memiliki panjang rantai
karbon hingga 20 atau 22. Minyak ini memiliki manfaat diantaranya sebagai
pencegah penyakit jantung dan penyakit degeneratif, dapat membantu dalam
proses tumbuh-kembang otak, perkembangan sistem kekebalan tubuh dan
perkembangan indra penglihatan pada bayi dan balita, serta tingginya
kandungan omega-3 yang dapat membantu menghindari resiko gangguan
penglihatan (Irianto, 2002). MHIK memiliki karakteristik sebagai berikut :
Komposisi Asam Lemak Presentase (%)
Berat Jenis (x °C/air pada 25 °C) 0,922-0,928
x = 25°C
Indeks bias (pada 25 °C) 1,478-1,485
Bilangan penyabunan (mg KOH/g minyak) 180-192
Bilangan iodium (mg I2/g minyak) 142-176
Zat yang tidak tersabunkan (g/kg) 0-2

MHIK juga mengandung vitamin A dan vitamin D. Pemanfaatan vitamin


D adalah untuk penyembuhan penyakit osteoporosis dan mobilisasi asupan
kalsium untuk memperkuat tulang, serta untuk tumbuh kembang anak
(Ackman, 2005). Dalam dunia kefarmasian, MHIK dijual sebagai obat atau
minyak makanan fungsional, baik dalam bentuk kapsul atau suspensi
(Aursand,2007).Mikroenkapsulasi MHIK bermanfaat untuk bahan makanan
termasuk susu formula, makanan bayi, roti, dan sup (Aursand, 2007b ).

Triasilgliserol (TAG) yang dihasilkan (93,5 %) diperoleh dari konsentrasi


asam lemak polyunsaturated MHIK dengan komposisi 25 % asam cis-5, 8,
11, 14, 17-eikosapentanoat (EPA) dan 45% asam cis-4, 7, 10, 13, 16, 19-
dokosaheksaenoat (DHA) (Medina dkk, 1999). DHA dan EPA dibutuhkan
untuk pengaturan fungsi membran sel. DHA sangat penting manfaatnya,
terutama untuk membran sel pada jaringan saraf. DHA juga bermanfaat
sebagai prekursor untuk pembentukan eikosanoat pada beberapa macam
hormon (Tocher, 2003).

2.3 Proses Pembuatan Minyak Ikan Kod

Minyak hati ikan kod diperoleh dengan cara ekstraksi. Ekstraksi minyak
adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan. Cara
ekstraksi yang biasa dilakukan, yaitu metode ekstraksi dengan aseton, metode
ekstraksi dengan hidrolisa, metode Dry Rendering, metode Wet Rendering
dan ekstraksi dengan silase.

Tahapan-tahapan pemurnian minyak hati ikan kod, yaitu penyaringan,


degumming, netralisasi, pemisahan sabun, pemucatan dan deodorisasi.
Tujuan dari pemurnian minyak ikan adalah untuk menghilangkan rasa dan
bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik, dan memperpanjang masa
simpan minyak sebelum dikonsumsi dan digunakan sebagai bahan mentah
dalam industri. Kualitas minyak ikan yang dihasilkan pada proses pemurnian
tergantung pada cara penyimpanan dan penanganan ikan kod sebelum
dimurnikan.
Pada tahap penyaringan, minyak hati ikan kod yang diperoleh sebagai
hasil samping pengolahan tepung ikan atau ikan kaleng disaring terlebih
dahulu dengan penyaring kawat untuk memisahkan kotoran-kotoran visual
seperti sisa daging dan gumpalan protein. Minyak yang telah bebas dari
kotoran visual ditentukan kandungan asam lemak bebasnya (free fatty acid).

Deguming merupakan proses pemisahan getah dan lendir yang terdiri


Dari fosfatida, protein, residu karbohidrat, air, dan resin tanpa mengurangi
jumlah asam lemak bebas dalam minyak. Degumming dilakukan dengan
penambahan NaCl 8% ke dalam minyak hati ikan kod pada suhu 60oC
selama 15 menit. Larutan NaCl yang ditambahkan sebanyak 40% dari volume
minyak yang dimurnikan dan selama degumming dilakukan pengadukan.
Sedangkan proses degumming dilakukan dengan menambahkan NaOH 2-3%
air atau larutan NaCl, atau menambahkan larutan firofosfatida pada minyak,
kemudian disentrifugasi pada suhu 30-50oC. Getah fosfatida akan
terpidahkan pada sentrifuse sebanyak 3,5% dari minyak asal.

Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari
mynak atau lemak dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa
atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap stoc). Netralisasi
dilakukan dengan menambahkan larutan NaOH 1N ke dalam minyak yang
sudah mengalami proses degumming. LArutan NaOH 1N ditambahkan dalam
minyak hati ikan pada suhu 60oC selama 15 menit. Jumlah NaOH yang
ditambahkan ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

%NaOH = %FFA x 0,142

Sedangkan proses netralisasi dilakukan dengan menambahkan larutan


alkali atau pereaksi lainnya untuk membebaskan asam lemak bebas dengan
membentuk sabun dan membantu mengkoagulasikan bahan-bahan yang tidak
diinginkan. Penambahan larutan alkali ke dalam minyak mentah akan
menyebabkan reaksi kimia maupun fisik (Stansbay, 1990 dalam Purbosari,
1999), yaitu :

a) Alkali akan bereaksi denag asam lemak bebas dan membantu sabun.
b) Gum menyerap air dan menggumpal melaliu reksi hidrasi.
c) Bahan-bahan warna terdegradasi, terserap oleh gum atau larutan oleh
alkali.
d) Bahan-bahan yang tidak terlatur yang terdapat dalam minyak akan
menggumpal.

Faktor –faktor yang mempengaruhi proses netralisasi adalah konsentrasi


alkali, suhu, pengadukan dan pencucian. Selanjutnya minyak yang telah
dinetralkan dibiarkan beberapa saat supaya terjadi pemisahan sabun yang
terbentuk. Lapisan sabun berada pada lapisan bawah dan lapisan minyak pada
bagian bawah. Kemudian sabun tersebut diambil. Untuk menghilangkan
sabun-sabun yang masih tersisa, pada minyak ikan ditambahkan air panas
sambil diaduk dan kemudian dibiarkan supaya terjadi pemisahan minyak dan
air. Setelah itu air yang terpisah dibuang.
Pemucatan ialah suatu proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk
menghilangkan atau memucatkan warna yang tidak disukai dan
menghilangkan getah (gum) yang ada dalam minyak. Pemucatan dilakukan
dengan penambahan adsorben, umumnya dilakukan dalam ketele yang
dilengkapi dengan pipa uap dan alat penghampa udara. Minyak dipanaskan
pada suhu 105oC selam 1 jam. Adsorban ditambahkan saat minyak mencapai
suhu 70-80 oC sebanyak 1-1,5% dari berat minyak. Selain warna, diserap
pula suspensi koloid dan hasil degradasi minyak seperti peroksida. Faktor
yang mempengaruhi pemucatan adalah suhu, waktu, tekanan.
Deodorisasi adalah suatu tahap proses pemurnian minyakyang bertujuan
untuk menghilankan bau dan rasa yang tidak enak dalam minyak. Prinsip
proses deodorasi, yaitu penyulinagan minyak dengan uap panas pada tekanan
atmosfer atau keadaan hampa. Proses deodorasi dilakukan dengan cara
memompa minyak ke dalam ketelen deodorasi. Kemudian minyak tersebut
dipanaskan pada suhu 200-250 oC pada tekanan 1 atmosfer dan selanjutnya
pada tekanan rendah (kursng lebih 10 mmHg), sambil dialiri uap panas
selama 4-6 jam untuk mengangkut senyawa yang dapat menguap. Setelah
proses deodorisasi selesai, minyak ikan kemudian didinginkan sehingga suhu
menjadi kurang lebih 84 oC dan selanjutnya minyak ikan dikeluarkan.

dikonsumsi oleh anak-anak. Padahal, minyak ikan baik untuk kesehatan


semua usia. Anda bisa mendapatkan manfaatnya dengan mengonsumsi ikan –
seperti sarden, tuna, atau makarel– secara langsung atau dengan
mengonsumsi suplemen.

2.4 Usia yang Dianjurkan Untuk Mengkonsumsi MinyakHati Ikan Kod Serta
Manfaat yang didapat Jika Mengkonsumsi Minyak Hati Ikan Kod

1. Anak (usia 2–12 tahun)

Salah satu kandungan dari minyak ikan yaitu docosahexaenoic acid


(DHA) yang penting untuk menunjang perkembangan sistem saraf
manusia. Mengonsumsi suplemen minyak ikan selama proses kehamilan
dapat meningkatkan kecerdasan otak anak dan menurunkan risiko bayi
mengalami asma di kemudian hari.

Pada anak penderita asma, konsumsi omega-3 dapat mengurangi


reaksi peradangan di saluran pernapasan sehingga menurunkan risiko
kekambuhan. Pemberian omega-3 yang terkandung dalam minyak ikan
kod juga dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan ketajaman
penglihatan.

Konsumsi minyak ikan kod secara teratur juga dapat meningkatkan


kerja otak pada anak-anak, seperti kemampuan berhitung dan membaca.
Tak hanya itu, tapi turut meningkatkan system kekebalan tubuhnya juga.

2. Remaja (usia 13–18 tahun)

Ketika menginjak usia remaja, eicosapentaenoic acid (EPA)


dan docosahezaenoic acid (DHA) di dalam minyak ikan kod masih
berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak.

Pada Journal Of Pediatrics dicantumkan pula sebuah penelitian pada


anak yang obesitas membuktikan bahwa pemberian minyak ikan kod dapat
menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kadar high-density
cholesterol (HDL) atau kolesterol baik di dalam darah.

Penelitian lain pada anak usia 12–15 tahun, menemukan bahwa


pemberian rutin omega-3 pada penderita attention-deficit
disorder (ADHD) dapat memperbaiki gejala hiperaktif dan membantu
anak untuk memusatkan perhatian.

3. Dewasa (usia 19–44 tahun)

Konsumsi minyak ikan kod pada usia dewasa jelas memberikan begitu
banyak manfaat bagi kesehatan. Pasalnya, kandungan omega-3 dalam
minyak ikan dapat menurunkan risiko penyakit –seperti tekanan darah
tinggi, penyakit jantung, stroke, ginjal, dan glaukoma.

Omega-3 menurunkan risiko penyakit jantung dengan cara


menurunkan kadar trigliserida darah dan menurunkan tekanan darah
tinggi. Sedangkan, kemungkinan mengalami stroke bisa dikurangi dengan
efek proktektif pada pembuluh darah yang dihasilkan oleh omega-3. Efek
anti radang pada omega-3 bisa membantu mengurangi gejala penyakit
ginjal dan glaukoma.

Dengan mengonsumsi minyak ikan kod, seseorang juga telah


memberikan nutrisi bagi otak yang dapat mengurangi risiko keparahan
pada penyakit gangguan bipolar, psikosis, depresi, dan pikun (Alzheimer).

4. Golden Age (45 tahun ke atas)

Manfaat konsumsi minyak ikan kod saat memasuki usia 45 tahun


yaitu membantu dalam mencegah beberapa jenis penyakit.
Namun, penelitian yang dilakukan oleh London School of Hygiene
and Tropical Medicine menyebutkan bahwa konsumsi minyak ikan di usia
lanjut tidak meningkatkan fungsi otak seperti daya ingat dan maupun
konsentrasi.
Daftar pustaka

https://bengkeltip.wordpress.com/2013/01/17/proses-pengolahan-
minyak-ikan/

file:///C:/Users/Dell/Downloads/S1-2013-284335-chapter1%20(1).pdf

https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/minyak-hati-ikan-kod-
untuk-anak/

https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_ikan

https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/minyak-hati-ikan-kod

https://www.fimela.com/beauty-health/read/3755146/menilik-nutrisi-
penting-minyak-hati-ikan-kod

http://cookingwsheila.com/sumber-makanan-yang-mengandung-
omega-3/

Anda mungkin juga menyukai