Anda di halaman 1dari 13

Lipid dalam Nutrisi Ikan

Shinta Sylvia Monalisa


Prodi Budidaya Perairan
Jurusan Perikanan
Faperta UPR
Lemak/Lipid mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (0) sebagai unsur utama. Beberapa di antaranya ada
yang mengandung nitrogen (N) atau fosfor (P).
Secara umum, lemak dan minyak (keduanya  disebut lipid)
merupakan sumber energi paling tinggi dalam pakan ikan.

Fungsi Jenis Lemak Pada Nutrisi Ikan:


1. Berperan dalam pemeliharaan struktur dan membran sel.
2. Pelarut dalam proses penyerapan vitamin A, D, E, dan K.
3. Membantu proses metabolisme merupakan komponen
struktur membran
4. Penunjang pertumbuhan ikan pembentukan gelembung
renang pada stadia larva.
Dalam pakan maupun daging ikan, lemak umumnya terdapat
dalam bentuk trigliserida, fosfolipid, dan kadang-kadang wax

Trigliserida terbentuk dari molekul gliserol dan tiga asam lemak


yang berperan dalam penyimpanan lemak

Fosfolipid juga dibentuk dari gliserol, tetapi hanya dengan dua


asam lemak (pengganti asam lemak ketiga adalah asam fosfor dan
jenis molekul lainnya . Fosfolipid penting dalam pembentukan
membran sel.

Wax merupakan ester yang terbuat dari asam lemak dan alkohol
berantai panjang. Wax merupakan bentuk umum penyimpanan
asam lemak pada beberapa zooplankton
Dari berbagai penelitian telah diketahui bahwa ada tiga kelompok
ikan jika ditinjau dari kebutuhan asam lemak pakannya (Furuichi,
1988 dalam Mokoginta et al., 1996):
Kelompok pertama adalah ikan yang hanya memerlukan
asam lemak linoleat, seperti ikan tilapia.
Kelompok ke dua, hanya memerlukan asam  lemak
linolenat, seperti ikan red sea  bream  dan   yellow tail,
Kelompok  ketiga  adalah yang  memerlukan  kedua asam
lemak tersebut, seperti ikan lele
Kebutuhan lemak bagi ikan berbeda-beda dan sangat
tergantung dari stadia ikan, jenis ikan, dan lingkungan.
Menurut Cho dan Watanabe (1985), lemak yang dibutuhkan
ikan berkisar antara 4-18%.
Dalam pakan buatan, kadar lemak tidak boleh terlalu tinggi.
Kadar lemak yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap
mutu pakan, yaitu mudah mengalami oksidasi dan
menghasilkan bau tengik.
Jika ikan terlalu banyak mengkonsumsi lemak juga akan
mengalami penimbunan asam lemak pada dinding rongga
abdominal dan usus sehingga terjadi gejala lever lipid
degeration (LLD).
Kelebihan lemak juga dapat menyebabkan kerusakan pada
ginjal edema, dan animea yang dapat menimbulkan
kematian. 
Beberapa Sumber Lemak

Nama Titik Cair (oC)


Minyak ikan 21,8 – 38,0
Minyak jagung 17,0 – 20,0
Minyak biji kapas 34,5
Minyak kelapa 23,0 – 28,0
Minyak kelapa sawit 24,0 – 30,0
Minyak kacang tanah 26,0 – 36,0
Minyak kacang kedelai 26,2 – 27,5
Lemak sapi 40,0 – 50,0
Lemak ayam 33,0 – 40,0
Lemak kelinci 35,0 – 50,0

Sumber: Hidayat Djajasewaka, 1985


Daya cerna lemak pada ikan akan meningkat seiring
dengan penurunan titik cair dari lemak yang
bersangkutan. Dapat juga dikatakan bahwa lemak yang
mempunyai titik cair yang rendah akan mudah sekali
dicerna oleh ikan, sedangkan lemak dengan titik cair
yang tinggi akan sulit dicerna ikan atau ikan akan
mempunyai daya cerna yang rendah terhadap lemak
itu.
Sumber lemak yang paling sering digunakan dalam
pembuatan pakan ikan yaitu berasal dari minyak ikan. Minyak
ikan laut biasanya kaya akan asam lemak linolenat, DHA dan
EPA (Sargent, 1997 dalam Anggraeni, 2003). Asam lemak tak
jenuh pada minyak ikan biasanya sebesar 25% dan asam
lemak tak jenuhnya sekitar 75% (Brody, 1965 dalam
Anggraeni 2003).
Pada pakan ikan, lemak direkomendasikan agar
kandungannya tidak terlalu tinggi, sekitar 10%,
 ikan-ikan karnivora kebutuhan lemaknya tidak lebih
dari 8%,
 ikan-ikan herbivora kebutuhannya tidak lebih dari 3%.
udang ,lemak yang dibutuhkan tergantung pada
stadianya yaitu larva membutuhkan 12-15 %, ukuran
lebih 1 gram 3-8 %, untuk juvenile sekitar 8-12 %.
ikan bandeng, lemak yag dibutuhkan sekitar 7–10%,
ikan nila 6–10%,
ikan mas 6–8%,
ikan kakap 10%
Pada ikan penyerapan lemak dapat juga terjadi secara langsung
dalam bentuk lemak asli tanpa penguraian. Oleh karena itu, perlu
diperhatikan komposisi lemak dalam pemberian pakan buatan pada
ikan, karena nanti akan sangat berpengaruh terhadap rasa daging
ikan.

Daya cerna lemak pada ikan akan meningkat seiring dengan


penurunan titik cair dari lemak yang bersangkutan. Dapat juga
dikatakan bahwa lemak yang mempunyai titik cair yang rendah
akan mudah sekali dicerna oleh ikan, sedangkan lemak dengan titik
cair yang tinggi akan sulit dicerna ikan atau ikan akan mempunyai
daya cerna yang rendah terhadap lemak itu.
Kualitas Lemak

1.Ketercernaan lemak
Semakin tinggi nilai derajat ketercernaan lemak , kualitas lemak semakin baik
Derajat ketercernaan lemak dipengaruhi oleh titik leleh. Kelompok lemak
jenuh titik leleh lebih tinggi dari lemak tidak jenuh.
Lemak bentuk cair juga lebih mudah dicerna daripada lemak berbentuk padat.

2. Kandungan asam lemak essensial


Asam lemak essensial adalah asam lemak tidak jenuh
Asam lemak ini banyak terdapat pada tepung kepala udang, tepung udang dan
tepung cumi-cumi.
Lemak dengan kandungan omega 3 lebih berkualitas dibanding omega 6
karena lebih mudah dicerna
3. Jenis Lemak
Berdasarkan penelitian menggunakan beberapa jenis lemak yang ditambahkan
ke dalam pakan, ternyata catfish memiliki pertumbuhan yang baik bila diberi
pakan suplemen berupa minyak ikan menhaden (memiliki kandungan omega 3
tinggi dibanding pakan suplemen berupa minyak ikan safflower (kandungan
omega 6 tinggi) maupun beef tallow (kandungan omega 9 tinggi)
menggunakan suplemen berupa asam butirat dan heksanoat (jenuh), trigliserida
berantai sedang (jenuh), minyak kepala (jenuh),minyak zaitun (omega 6 dan ()
dan minyak biji rami (omega 3), ternyata tidak satu pun yang membrikan
pertumbuhan lebih cepat dari minyak ikan.

4. Perlakuan yang diberikan


Lemak yang diolah dengan proses oksidasi dan hidrogenasi dapat berfungsi
sebagai sumber energi, tetapi tidak dapat berperan sebagai sumber asam lemak
essensial.
Oksidasi lebih lanjut terhadap lemak dalam pakan buatan akan menghasilkan
aldehid, keton dan asam yang mungkin bersifat racun pada ikan dan dapat
mempercepat susut vitamin pada pakan
Untuk menghambat proses oksidasi lemak, selama proses pembuatan pakan
perlu ditambahkan antioksidan.
Sekian dan terimakasih

Jangan lupa belajar

Anda mungkin juga menyukai