Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS PGRI
PALEMBANG
2020
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanjung Enim adalah salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Lawang
Kidul, Kabupaten Muara Enim. Tanjung Enim merupakan salah satu pusat
penambangan batubara. Batubara merupakan salah satu sumber daya alam yang
memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Disisi lain penambangan batubara
memiliki dampak negatif dan positif yang besar di masyarakat Tanjung Enim, di
Tanjung Enim terdapat salah satu perusahaan terbesar yaitu PT. Bukit Asam
(persero) Tbk. PTBA merupakan sebuah perusahaan tambang batubara yang
terletak di Tanjung Enim. PTBA memiliki wilayah izin usaha seluas 15.500 Ha,
PTBA sendiri membagi wilayah penambangannya menjadi dua site bagian yaitu
TAL Bukit Asam dan BANKO Bukit Asam dan kedua wilayah itu terletak di
dekat pemukiman warga.
Kegiatan penambangan yang dilakukan menyebabkan pencemaran udara
dan merupakan dampak negatif yang menggangu kesehatan masyarakat Tanjung
Enim. Salah satu dampak dari penambangan ini adalah debu yang bertebaran di
wilayah Tanjung Enim, apalagi kegiatan penambangan terletak sangat dekat
dengan pemukiman warga. Kesehatan yang baik tidak mungkin ada apabila
lingkungannya sendiri tercemar. Kegiatan penambangan ini pasti akan selalu
memberikan dampak negatif bagi masyarakat sekitar, masyaakat banyak
menggeluhkan debu yang tidak pernah ada habisnya apalagi saat musim kemarau
datang debu akan semakain banyak.
Saat ini PTBA sendiri telah melakukan penyiraman tiga kali sehari tetapi
penyiraman itu hanya dilakukan di daerah-daerah tertentu dan penyiraman itu pun
hanya dilakukan di jalan karena penyiraman dilakukan dengan menggunakan
tangki siram (mobil tangki) yang masih dilakukan dengan cara manual.
Sedangkan debu itu sendiri berterbangan hingga ke pemukiman warga. Peyiraman
di jalan pun hanya mampu mengatasi debu kurang dari lima menit oleh karena itu
disini saya akan menyampaiakan gagasan saya untuk mengatasi debu yang di
sebabakan oleh penambangan batubara ini, sebenarnya banyak dampak negatif
lainnya yang terjadi karena penambangan batu bara ini tetapi disini saya akan
membahas tentang pencemaran udara yang terjadi karena penambangan batubara
ini. Karena pencemaran udara ini sangat menggangu kesehatan masyarakat
terutama di Tanjung Enim, terutama kesehatan para pekerja yang bekerja di
wilayah pertambangan itu sendiri.
Harapan PTBA menjadikan Tanjung Enim menuju kota wisata juga dapat
direalisasikan dengan gagasan ini, karena untuk menarik wisatawan telah banyak
dilakukan pembangunan di Tanjung Enim, agar program tersebut semakin baik,
perlu ada gagasan atau ide baru, yaitu suatu inovasi teknik penyiraman yang
semula manual menjadi otomatis dan lebih modern. Salah satunya dengan
membuat “air mancur” yang dapat mengeluarkan air dengan jadwal tertentu dan
diberikan lampu-lampu yang indah sehingga jika malam hari akan lebih cantik,
gagasan yang di ajukan adalah “Water Fountain” sebagai solusi mengurangi
pencemaran udara dengan teknik otomatis dan lebih modern.
1.2. Tujuan
1. Mengatasi pencemaran udara di sekitar Tanjung Enim.
2. Mengurangi dampak dari pencemaran udara.
3. Mengurangi penderita ISPA di kab. Muara Enim.
4. Menarik wisatawan untuk datang ke Tanjung Enim.
2. GAGASAN
a. Kondisi Tanjung Enim
Tanjung enim saat ini sedang mengalami banyak pembanggunan karna
ada gagasan Tanjung Enim Menujun Kota Wisata, Tanjung Enim sedang
gencatnya membangunan tempat wisata seperti Monpera, Taman Love, Zoo and
Jogging Track, Jogging Track PTBA, GOR, Bowling, Alun-Alun, Pendestrian
Pasar Bawah, dan museum yang masih dalam tahap pembangunan di Tanjung
Enim, sebagai contoh PTBA telah membangun ZOO and JOGGING TRACK.
Berikut adalah foto bangunan-bangunan yang telah di bangun di Tanjung Enim.
Gambar 2.1 (taman love tanjung enim)
Pada gambar 2.1 adalah foto dari taman love Tanjung Enim ini adalah
sebagian dari spot-spot foto dari taman love tanjung enim, foto diatas diambil
saat musim kemarau, dapat dilihat bahwa tanaman-tanaman pada gambar terlihat
gersang karena sedang musim kemarau.
Pada gambar 2.4 dan 2.5 adalah spot yang akan menjadi target
pembanguan Water Fountain, pada gambar 2.4 akan di dibuat water fountain
seperti pada gambar di bawah ini.
Dan pada gamabr 2.5 adalah pendestrian pasar bawah, ini adlah salah
satu pasar yang ada di Tanjung Enim ini adalah salah satu wilayah yang disiram
oleh pihak PTBA yang disiram secara manual, dan dengan gagasan ini berharap
disini akan di buat penyiraman dengan Water Fountain yaitu teknik penyiraman
secara otomatis dan lebih modern.
Satu sisi ini memang baik untuk masyarakat Tanjung Enim tetapi
pembangunan taman-taman ini tidak setara dengan pencemaran udara yang ada
di Tanjung Enim. Menurut Restu. J, dkk ( 2013) data yang diperoleh dari dinas
kesehatan kabupaten Muara Enim tahun 2010 ISPA dan DIARE adalah penyakit
yang paling banyak dialami oleh masyarakat Kabupaten Muara Enim. Jumlah
penderita ISPA di Kabupaten Muara Enim tahun 2010 yang terbanyak adalah
pada rentang juli-okober (jumlah 1119-1450). Demikian pula halnya dengan
kejadian diare jumlah penderita 889-1148 dan karena pada musim kemarau
frekuensi turun hujan sangat kecil dan cenderung tidak hujan sama sekali. Udara
yang panas dimusim kemarau mengakibatkan jalanan menjadi berdebu, dan
debu tersebar ke mana-mana, sehingga dapat dengan mudah terhirup oleh
masyarakat atau penduduk.
Apalagi saat ini kita sedang berada di musim kemarau, dan kemarau kali
ini adalah kemarau panjang yang mengakibatkan debu berterbangan di Tanjung
Enim ditambah pula dengan kebakaran hutan yang terjadi di Sumatra Selatan
saat ini menyebabkan asap kebakaran hutan juga masuk hingga ke Kabupaten
Muara Enim. Dari sini dapat disimpulkan bahwa akan semakin bertambah
pencemaran udara di Tanjung Enim dan berdampak bertamabahnya maslaah
kesehatan masyarakatnya.
Pada gamabr di atas water tank ini melakukan penyiraman tiga kali sehari,
yang dilakukan secara manual, di gagasan ini penyiraman akan dilakukan secra
otomatil dan lebih modern.
8 7
3 1
6 4
2
Keterangan :
1. : zoo and jongging track
3. : Jalan
4. : Jembatan
5. : Sungai
6. : water fountain
7. : Pendestrian
8. : Bundaran Monpera
Berikut adalah tahapan pembuatan Water Fountain dapat di lihat pada gambar
berikut :
4 Ke jalan
1
Tanah 1
3
2
Keterangan :
1. Sungai.
2. Pompa Air.
3. Pipa dalaam tanah.
4. Water fountain.
Pada gambar 1 di atas terdapat sungai, air yang akan keluar melalui Water
Fountain adalah air yang berasal dari sungai , dan pada gambar yang di tunjukkan
oleh nomer dua adalah pompa air, pompa air disini berguna untuk menyedot air sungai
yang akan dialirkan ke Water Fountain oleh pompa air dan akan dialirkan melalui
saluran pipa yang di tanam di bawah tanah lalu, air yang di alirkan tersebut dapat
keluar di Water Fountain, sedangkan pada gambar di atas di jembatan di buat Water
Fountain karena ingin menambah seni pada jembatan tersebut sehingga jembatan
dapat lebih indah dan sangat cantik jika di lihat pada malam hari.
Bab 3 kesimpulan
Water Fountain digunakan sebagai solusi untuk mengatasi pencemaran udara
(debu) karena selama ini dilakukan manual sekarang dilakukan otomatis dan modern
dengan Water Fountain. Dan Water Fountain juga dapat menambah nilai seni karena
di pasag dengan lampu-lampu yang indah sehingga jika di lihat pada malam hari akan
lebih cantik dan menjadi daya tarik untuk orang datang dan melihat Water Fountain ini.
Pembangunan Water Fountain ini di buat atau ditanam di dalam tanah sehingga
tidak akan menganggu pengguna jalan. Cara kerjanya sendiri terbilang sangat sederhana
sehingga mudah untuk di buat .
Hasil yang diharapkan dari pembangunan Water Fountain ini adalah berkurangnya
pencemaran udara di tanjung enim, dan menjadikan Water Fountain sebagai tempat
wisata baru pada malam hari yang indah di pandang oleh mata, dan mewujutkan
tanjung enim menuju kota wisata.
4. Daftar pustaka
Restu.J,R.D.(2013).http://eprints.unsri.ac.id/7512/1/309f659eab8312a7dc82dd583ed13
0e5.pdf. Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol. 12 No 1, hal : 252 – 258.
https://merahputih.com/post/read/destinasi-wisata-bridge-fountain-ikon-baru-kota-
semarang
http://www.ptba.co.id/id/berita/detail/188/ptba-held-fgd-about-tanjung-enim-became-a-
tourist destination-city
Lampiran I Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Citra Amanda
2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhamad
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Pendidikan Fisika
4 NIM 2018122013
5 Tempat danTanggal Baturaja, 13 Mei 1999
Lahir
6 Alamat E-mail ashterfiki@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082280976362
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PSH
Palembang, 10 Desember 2019
Anggota Tim
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PSH
Palembang, 10 Desember 2019
Anggota Tim
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S-2/Magister S-
3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas -
Pendidikan Indonesia Pendidikan Indonesia
Jurusan/Prodi Pendidikan Fisika Pendidikan Fisika -
Tahun Masuk – 2007 - 2011 2012 - 2015 -
Lulus
C.2 Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Upaya Mereduksi Miskonsepsi pada Kemenristekdikti 2017
Mahasiswa Calon Guru Fisika di (Rp.
Universitas PGRI Palembang Melalui 17.500.000,00)
Model Pembelajaran Inkuiri
Ketua : Dwi Ratnaningdyah, M.Pd
Anggota : Sugiarti, M.Pd
2 Upaya Meningkatkan Keterampilan Kemenristekdikti 2019
Proses Sains Mahasiswa Melalui Model (Rp.
Pembelajaran Guided Discovery 15.575.000,00)
Ketua : Sugiarti, M.Pd
Anggota : Dwi Ratnaningdyah, M.Pd
3 Pengembangan Alat Praktikum "Penentu UPGRI Palembang 2019
Gravitasi Bumi" pada Mata Kuliah Fisika (Rp. 7.000.000,00)
Dasar 1 di Universitas PGRI Palembang
Ketua : Dwi Ratnaningdyah, M.Pd
Anggota : Patricia Lubis, Ph.D
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PSH.