1. Kabupaten Lahat merupakan salah satu penghasil batu bara terbesar di Indonesia.
batubara yang ada di Kabupaten ini setiap tahunnya jumlah batubara yang diperoleh
bisa mencapai 20 juta ton.
a. Apa masalah lingkungan yang timbul akibat penambangan batu bara di
kabupaten Lahat Sumatra selatan.
Jawaban:
Pencemaran Air
Batubara yang mengandung uranium dalam konsentrasi rendah,
torium, dan isotop radioaktif yang terbentuk secara alami yang
jika dibuang akan mengakibatkan kontaminasi radioaktif, Emisi
merkuri ke lingkungan terkonsentrasi karena terus menerus
berpindah melalui rantai makan dan dikonversi menjadi
metilmerkuri, yang merupakan senyawa berbahaya dan
membahayakan manusia.
Pencemaran Tanah
Tanah juga mengalami pencemaran akibat pertambangan
batubara ini, yaitu terdapatnya lubang- lubang besar yang tidak
mungkin ditutup kembali yang menyebabkan terjadinya
kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi.
Pencemaran Udara
Polusi udara di sebabkan pembakaran batubara yang
Menghasilkan gas nitrogen oksida yang terlihat cokelat dan juga
sebagai polusi yang membentuk acid rain (hujan asam) dan
ground level ozone, yaitu tipe lain dari polusi yang dapat
membuat kotor udara.
Berkurangnya wilayah hutan
Perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha
masyarakat, akibat perluasan ini masyarakat pribumi sangat di
rugikan dan selain itu dapat menyebabkan terjadinya banjir
karena hutan di wilayah hulu yang semestinya menjadi daerah
resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini diperparah oleh buruknya
tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa oleh
perusahaan.
Jawaban:
Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau meminimalisasi dampak dari
pertambangan batu bara di kabupaten Lahat, Sumatra Selatan yakni dibuat
aturan lahan milik masyarakat tidak boleh dan tak lagi diperjualbelikan, cukup
disewakan sampai batubara habis digali. Sehingga setelah perusahaan berhenti
beroperasi dan lahan direklamasi, lahan dapat kembali dimanfaatkan masyarakat.
2. Jalan Trans Papua adalah jalan nasional yang menghubungkan provinsi Papua Barat
dan Provinsi Papua, membentang dari kota Sorong di Provinsi Papua Barat hingga
Merauke di Provinsi Papua dengan total panjang mencapai 4330,07 km.
a. masalah apa yang muncul terhadap lingkungan yang ditimbulkan akibat
pembangunan jalan Trans Papua.
Jawaban:
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) memprediksi
pembangunan jangka panjang proyek Jalan Trans-Papua dapat
memusnahkan 12.469 hektare tutupan hutan atau sekitar tiga
kali daripada kota Yogyakarta. Sementara 4.772 hektare lahan
yang terancam merupakan hutan lindung.
Pembangunan Jalan Tol Trans Papua ini mengakibatkan
banyaknya tutupan hutan yang menurun. Penurunan luas
tutupan hutan di Kawasan Lindung/Konservasi berimplikasi
terhadap hilangnya fungsi Kawasan Lindung sebagai penyokong
daya dukung dan tampung ekosistem di sekitarnya.
Selama proses pembangunan Jalan Tol Trans Papua masih
terjadi illegal logging di beberapa tempat, bahkan banyak kamp
kayu hasil penebangan ke arah Taman Nasional Lorentz Papua
yang termasuk kawasan dilindungi.
4. PT. Greenfieds mendirikan perusahaan Peternakan Sapi perah di Wlingi Blitar dan
Malang Jawa Timur.. Dengan mampu menampung lebih dari 10.000 ekor sapi perah
di lahan seluas 172 hektar.
a. Masalah apa yang muncul terhadap lingkungan yang ditimbulkan akibat
perusahaan Peternakan Sapi perah yang mampu menampung lebih dari
10.000 ekor sapi
Jawaban :
Meninjau dari identifikasi masalah mengenai pencemaran air yang dilakukan
oleh PT. Greenfields, didapatkan evaluasi masalah yang terjadi diantaranya
adalah :
Jebolnya tanggul limbah peternakan PT.Greenfileds akibat curah hujan yang
tinggi.
Lambannya penanganan masalah pencemaran limbah yang dilakukan oleh
PT.Greenfields.
Terjadinya konflik antara pihak PT.Greenfileds dengan masyarakat sekitar.
Gubernur Jawa Timur dan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur memberikan
izin operasional kepada PT.Greenfileds.
b. Bagaimana cara mengatasi dampak lingkungan akibat perusahaan
Peternakan Sapi perah yang mampu menampung lebih dari 10.000 ekor sapi.
Jawaban :
Warga sekitar ingin PT. Greenfields untuk mengolah limbah yang dihasilkan dari
pabrik tersebut dengan cara membangun kembali tanggul yang jebol sehingga
limbah tersebut tidak mencemari lingkungan disekitar. Dan diharapkan PT.
Greenfields untuk membuat dan memiliki dokumen Izin Pembuangan Limbah
Cair (IPLC). IPLC ini menjadi bagian dari kelengkapan izin lingkungan, sifatnya
wajib dipenuhi.
. Aksi pemerintah untuk menanggulangi permasalahan ini sangat dibutuhkan
karena banyak warga yang merasa dirugikan atas dugaan pencemaran
lingkungan ini, dan pemerintah diharapkan melakukan penyelidikan yang serius
untuk menyelesaikan permasalahan. Terlebih lagi warga menemukan bukti
saluran pipa (pembuangan limbah) yang langsung ke sungai, sehingga itu
menjadi sebuah bukti bahwa PT. Greenfields melanggar dari AMDAL itu sendiri.
. Pemerintah pun dapat menutup PT. Greenfields untuk berhenti beroperasi jika
pabrik tersebut tidak melakukan perbaikan dalam pengelolaan limbah tersebut.
. Perusahaan Membuat Ulang Dokumen AMDAL. Tentu setelah kejadian ini,
dokumen amdal yang ajukan pada saat pembangunan sudah tidak sesuai
dengan yang terjadi dilapangan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat
ulang dokumen amdal agar pemerintah dan masyarakat medapatkan
kepercayaan untuk penanganan masalah limbah ini. Dan setiap orang yang
menjalankan suatu bidang usaha wajib memelihara kelestarian kemampuan
lingkungan hidup yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan
yang berkeseimbangan dan berkelanujutan.
Jawaban:
Karena pembangunan ini dibangun di atas Ruang Terbuka Hijau (RTH)
padahal kota Makassar masih kekurangan lahan untuk RTH, maka
pembangunan ini akan memunculkan dampak bagi lingkungan, yaitu
berkurangnya pepohonan yang dapat membantu dalam mengatasi
dampak negatif hujan alam. Maka akan timbul dampak negatif seperti
tidak terserapnya karbon-monoksida (CO), tidak terserapnya kabon-
dioksida (CO2), tidak teredamnya kebisingan, tidak tertahannya
hembusan angin, dan tidak terserap atau tertapisnya bau.
b. Bagaimana cara mengatasi dampak lingkungan akibat Pembangunan Gedung
Twin Tower
Cara lebih aman yaitu dengan membangun Twin Tower di lokasi yang
berbeda, agar tidak melanggar peraturan daerah tentang larangan
membangun bangunan gedung di kawasan Ruang Terbuka Hijau serta
terhindar dari dampak lingkungan yang nantinya ditimbulkan dari
pembangunan tersebut.
10. Proyek MRT Jakarta direncanakan membelah Jakarta dalam 2 jalur, jalur Utara –
Selatan dan jalur Timur – Barat. Jalur Utara - Selatan sendiri pun dibagi menjadi 2
fase, fase pertama dikerjakan sejak 2013 sampai 2018 kemarin. Fase pertama
membentang sepanjang 15,7 km yang akan menghubungkan Lebak Bulus sampai
dengan Bundaran HI, dengan total 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun
bawah tanah). Untuk jalur MRT Jakarta Struktur Layang (Elevated) membentang
sepanjang 9,79 km; dari wilayah Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja. Dari rute
tersebut, terdapat 7 (tujuh) Stasiun Layang, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete
Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja.
Tuliskan dampak Positif dan Negatif dari pembangunan Proyek MRT Jakarta
terhadap lingkungan khususnya kota jakarta ?
Jawaban:
Dampak Negatif
Meningkatnya Pencemaran Udara dan Kebisingan oleh Pekerjaan
penyiapan lahan, konstruksi struktur layang dan stasiun,
pengangkutan material dan pekerjaan dengan menggunakan alat
berat lainnya.
Gangguan Lalu Lintas oleh Kegiatan konstruksi rel dan stasiun
layang, pengangkutan material, keluar masuknya kendaraan
proyek, penutupan jalan dan pengalihan lalu lintas.
Timbulnya Gangguan Getaran Dan Kerusakan Bangunan Sekitar
Seiring dengan pekerjaan alat berat yang dilakukan menyebabkan
peningkatan intesitas getaran pada area sekitar proyek sebesar 4,5
ritcher (105 dB) yang dapat menggangu warga sekitar proyek
bahkan dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan sekitar.
Berkurangnya populasi tanaman pelindung jalan Walaupun segmen
layang akan dibangun diatas eksisting jalan, namun namun masih
membutuhkan lahan tambahan yang harus dibebaskan. Oleh
karena itu banyak pohon/tanaman pelindung jalan yang
ditebang/dihilangkan untuk keperluan konstruksi. Hal ini bisa
berdampak ke berkurangnya sumber oksigen&penghijauan
disekitar proyek MRT Jakarta.
Dampak Positif,
Dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan mobilitas masyarakat
dengan beralih ke transportasi umum serta sebagai sarana pendorong pengembangan
dan aktivitas ekonomi di Jakarta.