Fisika 3
Fisika 3
FISIKA INDUSTRI
Disusun Oleh :
Nama : Amsalinus Suranto Malau
NIM : 18/20300/THP
Kelas : STPK-A
Kelompok : I (Satu)
Acara III : Panas Lebur dan Panas Penguapan
Co. Ass : Miftah Romadon
No T(s) V I ToC
1. 0 10,5 3,0 28
2. 30 10,6 2,4 16
3. 60 10,6 2,4 6
Kegiatan II
Massa awal : 373,5 gr
Massa akhir : 564 gr
No T(s) V I ToC
1. 0 10,6 3,0 28
2. 30 10,9 2,4 19
3. 60 10,6 2,4 13
Kegiatan III
Massa awal : 373,5 gr
Massa akhir : 562,7 gr
No T(s) V I ToC
1. 0 10,5 3,1 28
2. 30 10,6 2,4 16
3. 60 10,9 2,3 7
2. Panas penguapan
Kegiatan I
Massa awal : 373,5 gr
Massa akhir : 541,3 gr
No T(s) V I ToC
1. 0 10,7 3,1 29
2. 30 10,9 3,0 29
3. 60 11 2,3 29,5
Kegiatan II
Massa awal : 373,5 gr
Massa akhir : 534,4 gr
No T(s) V I ToC
1. 0 11 2,4 30
2. 30 11 2,3 30
3. 60 11 2,3 30,5
Kegiatan III
Massa awal : 366,2 gr
Massa akhir : 534 gr
No T(s) V I ToC
1. 0 11 2,4 30
2. 30 11,1 2,3 30
3. 60 11 2,3 30,5
B. Perhitungan
1. Panas Lebur (Le )
𝑀𝑎 = (𝑇𝑚 − 𝑇𝑎 ) = 𝑀(𝐿𝑒 + 𝑇𝑎 )
Ma = massa awal
M = massa akhir
Tm = suhu awal
Le = panas lebur
Ta = suhu akhir
Kegiatan I
Ma (Tm − Ta ) = M(Le + Ta )
373,5(28 − 6) = 604,4(Le + 6)
373,5 (22) = 604,4Le + 3626,4
4590,6
Le =
604,4
Le = 7,6 joule
Kegiatan II
Ma (Tm − Ta ) = M(Le + Ta )
373,5(28 − 13) = 564 (Le + 13)
373,5 (15) = 564 Le + 7332
564 Le = 7332 − 5602,5
1729,5
Le =
564
Le = 3,1 joule
Kegiatan III
Ma (Tm − Ta ) = M(Le + Ta )
373,3 (28 − 7) = 562,7(Le + 7)
373,5 (21) = 562,7Le + 3938,9
562,7Le = 3938,9 + 7843,5
3904,6
Le =
556,7
Le = 6,94 joule
Perhitungan Ralat dan Panas Lebur
Perlakuan Xn Xn –𝑥̅ |Xn -𝑥̅ | |Xn -𝑥̅ |2
1 7,6 1,72 1,72 2,96
2 3,1 -2,78 2,78 7,73
3 6,94 1,06 1,06 1,12
Ʃ 17,64 0 6,56 11,81
Perhitungan
a. Harga rata-rata (𝑥̅ )
∑𝑋𝑛 17,64
𝑥̅ = == = 5,88
𝑛 3
b. Deviasi rata-rata (a)
∑│𝑋𝑛−𝑥̅ │ 6,56
a= = = 2,19
𝑛 3
c. Devisa standar (s)
2
∑│𝑋𝑛−𝑥̅ │ 11,81
s=√ =√ = 2,43
𝑛−1 2
f. Hasil Pengukuran
𝑥̅ + a = 5,88 + 2,19 = 8,07
𝑥̅ – a = 5,88 – 2,19 = 3,69
g. Ketelitian
100 - A = 100% - 37,24 % = 62,76 %
2. Panas Penguapan (Lu)
𝑣𝑖𝑡 = ∆𝑚(𝐿𝑢 + (𝑇𝑎 − 𝑇𝑚)
v = tegangan kawat pemanansan
i = kuat arus
t = waktu
∆m = massa akhir − massa awal
Lu = panas penguapan
Tm = suhu awal
Ta = suhu akhir
Kegiatan I
v.i.t = ∆m(Lu + (Ta − Tm))
11 x 2,3 x 60 = 167,8(Lu + (29,5 − 30))
1518 = 167,8(Lu − 0,5)
1518 + 83,9 = 167,8Lu
1601,9
Lu =
167,8
Lu = 9,55 joule
Kegiatan II
v.i.t = ∆m(Lu + (Ta − Tm))
11 x 2,3 x 60 = 160,9(Lu + (30,5 − 30))
1518 = 160,9(Lu + 0,5)
1518 – 80,45 = 160,9Lu
1437,55
Lu =
160,9
Lu = 8,93 joule
Kegiatan III
v.i.t = ∆m(Lu + (Ta − Tm))
11 x 2,3 x 60 = 160,5(Lu + (30,5 − 30))
1518 = 160,5(Lu + 0,5)
1518 – 80,25 = 160,5Lu
1437,75
Lu =
160,5
Lu = 8,96 joule
Perhitungan Ralat Panas Penguapan
Perlakuan Xn Xn –𝑥̅ |Xn -𝑥̅ | |Xn -𝑥̅ |2
1 9,55 0,4 0,4 0,16
2 8,91 -0,22 0,22 0,048
3 8,96 -0,19 0,19 0,036
Ʃ 27,44 -0,01 0,81 0,244
Perhitungan
a. Harga rata-rata (𝑥̅ )
∑𝑋𝑛 27,44
𝑥̅ = = = 9,15
𝑛 3
b. Deviasi rata-rata (a)
∑│𝑋𝑛−𝑥̅ │ 0,81
a= = = 0,27
𝑛 3
c. Deviasi standar (s)
∑│𝑋𝑛−𝑥̅ │2 0,244
s=√ =√ = 0,35
𝑛−1 2
f. Hasil Pengukuran
𝑥̅ + a = 9,15 + 0,27 = 9,42
𝑥̅ – a = 9,15 - 0,27 = 8,88
g. Ketelitian
100 % - A = 100% - 2,95 % = 97,05 %
VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum yang dilaksanakan pada hari kamis 11 Maret
2019 , dan di lakukan di laboratorium fisika, kita mempelajari tentang
panas lebur dan panas penguapan, tujuan dari di adakannya praktikum
panas lebur dan panas penguapan ini agar praktikan dapat menentukan
panas lebur dan panas penguapan air. Sebelum memulai praktikum ini
kita harus menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu, alat dan bahan
yang harus kita siapkan antara lain : kalorimeter, termometer batang,
multitester, stopwatch, timbangan ohaus, air dan es batu secukupnya.
Dalam menentukan percobaan ini dengan cara, ada yang namanya
kegiatan. Kegiatan ini terdiri tiga tahap yaitu kegiatan satu, kegiatan
dua, dan kegiatan tiga. Kegiatan tersebut dengan tujuan menghitung
massa awal dan massa akhir.
Peleburan dan penguapan menggunakan tiga buah sampel dari
masing-masing wujud, tiga sampel pada es batu dan tiga sampel pada
air. Selain menggunakan tiga buah sampel untuk dihitung, juga
menggunakan tiga runtutan waktu yang digunakan sebagai waktu
memanaskan es batu maupun air menggunakan pemanas berupa
kalorimeter yang disambung dengan listrik. Ketiga jenis waktu yang
digunakan sebagai percobaan ialah masing-masing 0 detik, 30 detik dan
60 detik pada masing-masing percobaan.
Pada setiap percobaan dilakukan peleburan pada es dan
penguapan pada air, sebelum dilakukan percobaan, dilakukan
penimbangan terlebih dahulu pada masing-masing sampel. Selain itu,
juga dilakukan penimbangan terhadap kalorimeter kosong yang
digunakan sebagai berat awal. Pada penimbangan masing-masing
sampel, hasil penimbangan digunakan sebagai berat sampel yang
apabila dijumlahkan dengan berat awal (berat kalorimeter yang kosong),
maka akan didapat berat akhir. Berat awal, berat sampel dan berat akhir
ini digunakan dalam perhitungan. Setelah ditimbang, sampel dimasukan
kedalam kalorimeter yang kosong untuk dilakukan percobaan. Pada es,
dilakukan percobaan peleburan yakni proses pemanasan yang
mengakibatkan benda berwujud padat menjadi berwujud cair.
Perubahan ini sering disebut dengan pencairan. Sedangkan pada air,
dilakukan percobaan penguapan yakni perubahan benda wujud cair
menjadi berwujud gas. Setelah dilakukan pemanasan sehingga terjadi
peleburan atau penguapan pada masing-masing sampel dalam masing-
masing waktu percobaan, maka dilakukan perhitungan terhadap hasil
yang didapat.
Dari percobaan yang dilakukan hasil pengukuran panas lebur
yaitu pada kegiatan pertama yaitu 7,6 J, kegiatan kedua 3,1 J, dan untuk
kegiatan ketiga 6,94 J. Hasil ralat perhitungan panas lebur adalah rata-
rata sebesar 5,88, (a) sebesar 2,19, (s) sebesar 2,43, (S) sebesar 41,33%,
(A) sebesar 37,24%, 𝑋̅ + a sebesar 8,07, 𝑋̅ – a sebesar 3,69, Dan tingkat
ketelitiannya sebesar 62,76%.Dari data pengukuran panas penguapan
yang diperoleh didapatkan hasil perhitungan untuk kegiatan pertama
9,55 J, kegiatan kedua 8,93 J, dan untuk kegiatan ketiga sebesar 8,96.
Hasil ralat perhitungan panas penguapan adalah rata-rata sebesar 9,15,
(a) sebesar 0,27, (s) sebesar 0,35, (S) sebesar 3,82%, (A) sebesar 2,95%,
𝑋̅ + a sebesar 9,42, 𝑋̅ –a sebesar 8,88. Serta tingkat ketelitiannya sebesar
97,05%.
Kendala pada praktikum kali ini adalah hanya ada 1 buah
calorimeter yang mengakibatkan percobaan penguapan menjadi kurang
efektif katena calorimeter memiliki suhu rendah akibat baru saja
digunakan untuk percobaan peleburan.
IX. KESIMPULAN
Dalam melakukan praktikum panas lebur dan panas penguapan
praktikan dapat membuat beberapa kesimpulan:
1. Peleburan pada benda berwujud padat ialah perubahan wujud zat
dari padat menjadi cair.
2. Penguapan pada benda berwujud cair ialah perubahan wujud zat dari
cair menjadi gas.
3. Perubahan wujud zat ialah dikarenakan penyerapan atau pun
pelepasan kalor pada zat tersebut.
4. Dari percobaan yang dilakukan hasil pengukuran panas lebur yaitu
pada kegiatan pertama yaitu 7,6 J, kegiatan kedua 3,1 J, dan untuk
kegiatan ketiga 6,94 J. Hasil ralat perhitungan panas lebur adalah
rata-rata sebesar 5,88, (a) sebesar 2,19, (s) sebesar 2,43, (S) sebesar
41,33%, (A) sebesar 37,24%, 𝑋̅ + a sebesar 8,07, 𝑋̅ – a sebesar 3,69,
Dan tingkat ketelitiannya sebesar 62,76%.
5. Dari data pengukuran panas penguapan yang diperoleh didapatkan
hasil perhitungan untuk kegiatan pertama 9,55 J, kegiatan kedua
8,93 J, dan untuk kegiatan ketiga sebesar 8,96. Hasil ralat
perhitungan panas penguapan adalah rata-rata sebesar 9,15, (a)
sebesar 0,27, (s) sebesar 0,35, (S) sebesar 3,82%, (A) sebesar 2,95%,
𝑋̅ + a sebesar 9,42, 𝑋̅ –a sebesar 8,88. Serta tingkat ketelitiannya
sebesar 97,05%.
DAFTAR PUSTAKA