1510 2222 1 PB PDF
1510 2222 1 PB PDF
yang dapat mereka ingat. Pasien biasanya waktu selama 1 tahun lalu. Pasien sendiri
datang untuk mendapatkan perawatan dokter mengaku tidak mengetahui secara pasti
pada usia 20 tahunan, walaupun kontak mengapa dia sering mengalami ketakutan,
pertama dengan klinisi dapat terjadi pada tetapi pasien sudah mulai merasakan keluhan
hampir setiap usia. Hanya sepertiga pasien tersebut sejak suami pasien menjadi kepala
yang menderita gangguan kecemasan umum desa. Pasien mengatakan bahwa dirinya
mencari pengobatan psikiatrik. Banyak pasien menjadi sedikit terbebani akibat kini dirinya
pergi ke dokter umum, dokter penyakit dalam, menjadi ibu kepala desa, pasien mengaku
dokter spesialis kardiologi, spesialis paru-paru, tidak dapat mengurus kegiatan-kegiatan yang
atau dokter spesialis gastroenterologi untuk dibebankan kepadanya sebagai ibu kepala
mencari pengobatan.4,5 desa.
National Comorbidity Study melaporkan Pasien mengaku apabila perasaan ini
bahwa satu diantara empat orang, memenuhi muncul, ia tidak dapat bekerja. Ia cenderung
kriteria untuk sedikitnya satu gangguan memilih diam di rumah. dan meninggalkan
cemas, dan angka prevalensi sebesar 17,7% pekerjaannya. Pasien mengaku kesulitan
dalam satu tahun. Perkiraan yang diterima dalam melakukan beberapa kegiatan sehari-
untuk prevalensi gangguan cemasan umum harinya ketika terjadinya peningkatan
dalam satu tahun adalah dari 3-8%. Gangguan kecemasan, keadaan ini cukup mengganggu
cemas menyeluruh kemungkinan merupakan kontak sosialnya dengan orang-orang
gangguan yang paling sering ditemukan sekitarnya tetapi menurutnya dia tetap
dengan gangguan mental penyerta, biasanya berfungsi penuh secara sosial dan dapat
gangguan cemas atau gangguan mood lainnya. melakukan pekerjaan dengan baik ketika
Kemungkinan 50% dengan gangguan cemas kecemasan itu tidak ada. Pasien mengaku saat
menyeluruh memiliki gangguan mental ini tidak ada masalah di dalam keluarganya,
lainnya.3 tidak ada masalah yang membuatnya cemas,
pasien adalah tipe orang yang terbuka
Kasus terhadap suaminya dalam berumah tangga,
Kasus ini diambil pada tanggal 12 april pasien selalu bercerita tentang masalahnya
2015 pukul 11.00 WIB di Poliklinik Rumah terhadap suaminya.
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung. Ny. W, Selama wawancara, pasien dapat duduk
perempuan, 56 tahun, suku Jawa, agama tenang. Kontak mata dengan pemeriksa cukup
Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, baik. Pembicaraan spontan, artikulasi jelas,
pendidikan terakhir SD, tinggal di Dusun Puji lancar, intonasi sedang, volume cukup,
Rahayu, Kecamatan Merbabu, Tanjung kualitas cukup, dan kuantitas banyak. Mood
Bintang, datang ke poliklinik tanggal 12 April biasa, afek luas, dan keserasian afek sesuai.
2016. Pasien terlihat sesuai umurnya, Pasien memiliki kemampuan abstraksi yang
memakai baju berwarna coklat, penampilan baik. Tilikan pasien adalah derajat 4 yaitu
terkesan agak lusuh, perawakan pendek menyadari bahwa dirinya sakit dan butuh
dengan berat badan cukup, kulit coklat, bantuan namun tidak memahami penyebab
mengenakan hijab, kuku pendek namun penyakitnya. Pada pemeriksaan fisik
kurang bersih. didapatkan tanda-tanda vital, pemeriksaan
Pasien datang ke Poliklinik RS Jiwa sistem organ, dan status neurologis dalam
Daerah Lampung diantar oleh anaknya. Pasien batas normal.
sering mengeluhkan cemas. Perasaan cemas Berdasarkan anamnesis dan
ini dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, pasien pemeriksaan yang telah dilakukan, diagnosa
mengeluh sering merasa cemas secara yang didapat pada pasien adalah Gangguan
mendadak, yang diikuti rasa pusing, telapak Cemas Menyeluruh. Pasien diterapi dengan
tangan berkeringat, dan jantung berdebar- psikofarmakologi berupa golongan
debar. Pasien juga mengaku jika serangan Benzodiazepine (alprazolam 2 x 0,25 mg) dan
cemas itu ada, maka akan menggangu dilakukan intervensi psikososial kepada
kemampuannya untuk berkonsentrasi dalam keluarga dan pasiennya. Pasien dianjurkan
mengerjakan sesuatu, apabila perasaan cemas untuk kontrol ke poliklinik Rumah Sakit Jiwa
itu datang pasien juga sulit untuk tidur. Daerah Provinsi Lampung seminggu
Perasaan tersebut ditemukan pada sebagian kemudian.
V, penilaian terhadap kemampuan pasien Kira kira 25% pasien mengalami kekambuhan
untuk berfungsi dalam kehidupannya dalam bulan pertama setelah dihentikan
menggunakan skala Global Assessment of terapi dan 60-80% kambuh selama perjalanan
Functioning (GAF). Pada saat dilakukan tahun selanjutnya. Walaupun beberapa pasien
wawancara, skor GAF 70-61 (gejala ringan, menjadi tergantung pada benzodiazepine,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum tidak ada toleransi yang berkembang untuk
masih baik).4,10 efek terapeutik.5
Pasien diterapi dengan obat golongan Benzodiazepine merupakan obat pilihan
Benzodiazepine (alprazolam 2 x 0,25 mg). Jenis pertama untuk gangguan kecemasan
obat-obat golongan Benzodiazepine ini adalah menyeluruh. Pada gangguan benzodiazepine
Diazepam, Klordiazepoksid, Lorazepam, dapat diresepkan atas dasar jika diperlukan,
Klobazam, Bromazepam, Oksazolam, sehingga pasien menggunakan benzodiazepine
Klorazepat, Alprazolam atau Prazepam.1,2 kerja cepat jika mereka merasakan kecemasan
Penggunaan obat anti kecemasan haruslah tertentu. Pendekatan alternatif adalah dengan
melalui kontrol dari dokter secara ketat, meresepkan benzodiazepine untuk suatu
penggunaan obat-obat anti kecemasan dapat periode terbatas, selama mana pendekatan
mengakibatkan beberapa efek samping. terapeutik psikososial diterapkan.
Pasien dengan riwayat penyakit hati kronik, Beberapa masalah berhubungan
ginjal, dan paru haruslah diperhatikan dengan pemakaian benzodiazepine dalam
pemakaian obat-obatan ini.1,2 gangguan kecemasan menyeluruh. Kira-kira
Pada anak dan orangtua dapat juga 25-30% dari semua pasien tidak berespons
memberikan reaksi seperti yang tidak dan dapat terjadi toleransi serta
diharapkan (paradoxes reaction) seperti ketergantungan. Beberapa pasien juga
meningkatkan kegelisahan, ketegangan otot, mengalami gangguan kesadaran saat
disinhibisi, atau gangguan tidur.5 Beberapa menggunakan obat dan dengan demikian
efek samping penggunaan obat anti- pasien berada dalam resiko untuk mengalami
kecemasan adalah sedatif (rasa mengantuk, kecelakaan kendaraan bermotor.1,2,5
kewaspadaan menurun, kerja psikomotorik Keputusan klinis untuk memulai terapi
menurun, dan kemampuan kognitif melemah), dengan benzodiazepine dipertimbangkan
rasa lemas, cepat lelah, dan adiktif walaupun secara spesifik. Diagnosis pasien, gejala
sifatnya lebih ringan dari narkotika. sasaran spesifik, dan lamanya pengobatan
Ketergantungan obat biasanya terjadi pada semuanya harus ditentukan serta informasi
individu peminum alkohol dan pengguna harus diberikan kepada pasien. Pengobatan
narkoba (maksimum pemberian obat selama 3 untuk sebagian besar keadaan kecemasan
bulan). Penghentian obat secara mendadak berlangsung selama dua sampai enam
memberikan gejala putus obat (rebound minggu, diikuti oleh satu atau dua minggu
phenomenon) seperti kegelisahan, keringat menurunkan obat perlahan-lahan sebelum
dingin, bingung, tremor, palpitasi, atau akhirnya obat dihentikan.1,2,5
insomnia.1,2,5 Pengobatan bagi kecemasan, biasanya
Keputusan untuk meresepkan suatu memulai dengan obat pada rentang rendah
anti kecemasan pada pasien dengan gangguan terapeutiknya dan meningkatkan dosis untuk
kecemasan menyeluruh harus jarang mencapai respons terapeutik. Pemakaian
dilakukan pada kunjungan pertama. Karena benzodiazepine dengan waktu paruh sedang
sifat gangguan yang berlangsung lama, suatu (8-15 jam), kemungkinan akan menghindari
rencana pengobatan harus dengan cermat beberapa efek merugikan yang berhubungan
dijelaskan. Dua obat utama yang harus dengan penggunaan benzodiazepin dengan
dipertimbangkan dalam pengobatan gangguan waktu paruh panjang. Pemakaian dosis terbagi
kecemasan menyeluruh adalah buspirone dan mencegah perkembangan efek merugikan
benzodiazepine.5 yang berhubungan dengan kadar plasma
Terapi obat untuk gangguan kecemasan puncak yang tinggi. Perbaikan yang
umum sering kali dipandang sebagai didapatkan dengan benzodiazepine mungkin
pengobatan selama 6-12 bulan, beberapa lebih dari sekedar efek anti kecemasan.
bukti menyatakan bahwa pengobatan harus Sebagai contoh, obat dapat menyebabkan
jangka panjang, kemungkinan seumur hidup. pasien memandang beberapa kejadian dalam
pandangan yang positif. Obat juga dapat Semua jenis CBT seperti di atas dapat
memiliki kerja disinhibisi ringan, serupa dilakukan pasien dengan atau tanpa
dengan yang dilihat setelah sejumlah kecil melibatkan dokter.13
alkohol.1,2,5 Ada beberapa pertimbangan yang
Buspirone kemungkinan besar efektif mempengaruhi prognosis pasien. Faktor-
pada 60-80% pasien dengan gangguan faktor yang meringankan adalah adanya
kecemasan menyeluruh. Data menyatakan dukungan keluarga, motivasi yang kuat
bahwa buspirone lebih efektif dalam (keinginan kuat yang ingin sembuh), dan tidak
menurunkan gejala kognitif dari gangguan ada riwayat keluarga (keluarga pasien tidak
kecemasan menyeluruh dibandingkan dengan ada yang mengalami gangguan yang sama).
menurunkan gejala somatik. Bukti-bukti juga Sedangkan faktor-faktor yang memperberat
menyatakan bahwa pasien yang sebelumnya adalah kambuh-kambuhan dan jarak rumah
telah diobati dengan benzodiazepine dengan Rumah Sakit Jiwa relatif jauh. Dari
kemungkinan tidak berespons baik terhadap data tersebut dapat terlihat bahwa daftar
pengobatan buspirone. Tidak adanya respons yang memperingan lebih banyak dibandingkan
tersebut mungkin disebabkan oleh tidak dengan yang memperberat sehingga di
adanya efek nonansiolitik dari benzodiazepine, prognosis dubia ad bonam, selain itu kasus ini
yang terjadi pada terapi buspirone. Buspirone tidak terdapat gangguan psikosis yang dapat
memiliki kerugian utama yaitu efeknya memperberat prognosis.14
memerlukan waktu 2-3 minggu. Dapat
dilakukan penggunaan bersama antara Simpulan
benzodiazepine dengan buspirone kemudian Penatalaksanaan gangguan cemas
di lakukan tapering benzodiazepine setelah 2- menyeluruh terdiri dari nonmedikamentosa
3 minggu disaat efek terapi buspirone sudah dan medikamentosa. Penatalaksanaan non
mencapai maksimal.1,2,5 medikamentosa adalah dilakukan psikoterapi.
Selective Serotonin-Reuptake Inhibitors Psikoterapi yang terpilih adalah CBT.
(SSRI), sertraline, dan paroxetin merupakan Sedangkan, penatalaksanaan medikamentosa
pilihan yang lebih baik daripada fluoksetin. diberikan obat golongan benzodiazepine,
Pemberian fluoksetin dapat meningkatkan merupakan obat pilihan pertama untuk
anxietas sesaat. SSRI selektif terutama gangguan kecemasan menyeluruh.
terhadap pasien GAD dengan riwayat
depresi.1,2,5 Daftar Pustaka
Pada pasien juga di lakukan psikoterapi. 1. Amir N. Buku ajar psikiatri. Edisi ke-2.
Psikoterapi yang terpilih untuk gangguan ini
Jakarta: FKUI; 2013.
adalah Cognitive Behavioral Therapy (CBT).
2. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Sinopsis
Terdapat beberapa metode CBT, beberapa
psikiatri: ilmu pengetahuan perilaku
diantaranya yakni metode restrukturisasi,
terapi relaksasi, terapi bernapas, dan terapi psikiatri klinis. Edisi ke-7, Jilid 1. Jakarta:
interocepative.12 Inti dari terapi CBT adalah Binarupa Aksara; 2010.
membantu pasien dalam memahami cara 3. Kessler RC, Berglund P, Demler O, Jin R,
kerja pemikiran otomatis dan keyakinan yang Merikangas KR, Walters EE. Lifetime
salah dapat menimbulkan respon emosional prevalence and age-of-onset distributions
yang berlebihan, seperti pada gangguan of DSM-IV disorders in the national
panik.12,13
comorbidity survey replication. Arch Gen
Terapi restrukturisasi, melalui terapi ini Psychiatry. 2005; 62(6):593-602.
pasien dapat merestrukturisasi isi pikirannya 4. Maslim R. Diagnosis gangguan jiwa:
dengan cara mengganti semua pikiran-pikiran rujukan ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta:
negatif yang dapat mengakibatkan perasaan Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika
tidak menyenangkan yang dapat memicu Atmajaya; 2001.
serangan panik dengan pemikiran-pemikiran 5. American Psychiatric Assosiation. Practice
positif. Terapi relaksasi dan bernapas dapat guideline for the treatment of patients
digunakan untuk membantu pasien with panic disorder second edition. New
mengontrol kadar kecemasan dan mencegah York: American Psychiatric Assosiation;
hypocapnia ketika serangan panik terjadi. 2010.
6. McLean PD, Woody SR. Panic disorder 11. Yoshinaga N, Hayashi Y, Yamazaki Y,
and agoraphobia. Dalam: Anxiety Moriuchi K, Doi M, Zhou M, et al.
disorders in adults. Vancouver: Oxford Development of nursing guidelines for
University Press; 2001. inpatients with obsessive-compulsive
7. Atkinson RL, Atkinson R, Smith, Edward. disorder in line with the progress of
Hilgard's introduction to psychology. New cognitive behavioral therapy: a practice
York: Harcourt College Publishers; 2002. report. J Depress Anxiety. 2014; 3:153.
8. Sadock BJ, Sadock VA, Kaplan HI. Kaplan 12. Ham P, Waters DB, Oliver MN. Treatment
& sadock's synopsis of psychiatry: of panic disorder. Am Fam Physician.
behavioral sciences/clinical psychiatry. 2005; 15; 71(4):733-9.
Edisi ke-10. Philladelphia: Lippincott 13. Spett, M. Cognitive-behaviour therapy for
Williams & Wilkins; 2007. panic attacks; 2008 [diperbarui 2008].
9. Redayani P. Gangguan cemas [diakses pada tanggal 2 April 2016].
menyeluruh. Dalam: Buku ajar psikiatri. Tersedia dari: http://www.nj-
Jakarta: FKUI; 2010. act.org/panic.html
10. American Psyciatric Association. 14. Nurmiati A. Luaran terapi pada gangguan
Diagnostic and statistical manual of depresi major. Cermin Dunia Kedokteran.
mental disorder. Edisi ke-5. USA: 2012; 39(2):92-4.
American Psychiatric Publishing; 2013.