Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN HASIL RAPAT

I. UNDANGAN :
Hari/Tanggal : Jum’at, 22 Februari 2019
Waktu : 08.30 WIB
Tempat : Ruang Rapat Lt. 3 DPUPR Kota Tegal
Acara : Rakor Membahas Pengajuan Pembangunan Galangan Kapal
Milik PT. Sarana Samudera Aparatus yang berlokasi di Jl. Jawa
RT 006/011 Kel. Mintaragen Tegal

II. HASIL :
1. Rapat dipimpin oleh Kabid Penataan Ruang dan dihadiri …
2. PT. Sarana Samudera Aparatus (PT. SSA) telah menyewa lahan milik PT. Pelindo
seluas 28.440 m2 untuk pembangunan galangan kapal. Lokasi berada di kawasan
PT. Pelindo sebelah barat kawasan wisata PAI.
3. Berdasarkan hasil pemantauan bidang Penataan Ruang di lokasi tersebut telah
dilakukan pembangunan fisik untuk bengkel, gudang dan kantor. Oleh karena PT.
SSA belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) maka pada saat pemantauan
diminta untuk menghentikan dahulu kegiatan pembangunannya dan segera
mengurus perizinan.
4. Berdasarkan Perda No. 4 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Tegal Tahun 2011-2031
pasal 73 untuk ketentuan umum peraturan zonasi pada sempadan pantai maka
kegiatan atau usaha kelautan masih dimungkinkan ada pada sempadan pantai,
sehingga usaha galangan kapal masih memungkinkan untuk berada pada lokasi
sempadan pantai.
5. Untuk lahan seluas 28.440 m2 maka sesuai ketentuan PT. SSA harus menyusun
AMDAL untuk usaha galangan kapal. PT. Pelindo menyatakan bahwa telah ada
AMDAL yang disusun untuk kawasan pelabuhan dan sudah disetujui oleh
Kementerian, tetapi tidak termasuk untuk kawasan pengembangan di sebelah timur
dan utara. Area galangan kapal milik PT. SSA masuk dalam cakupan AMDAL yang
sudah ada.
6. PT. Pelindo menyewakan lahan sesuai dengan zonasi pelabuhan dan sudah
tercantum dalam Rencana Induk Pelabuhan. Sewa lahan tersebut berupa
rekomendasi untuk pembangunan galangan kapal bukan merupakan legalitas untuk
membangun, namun PT. SSA tetap harus mengurus perizinan sesuai ketentuan
yang ditetapkan Pemkot Tegal.
7. Arahan dari Dispora terkait pengangkutan material yang melewati komplek wisata
PAI dapat mengganggu aktivitas wisata, sehingga disarankan agar pengangkutan
melewati Jl. Jawa. Apabila tidak memungkinkan maka PT. SSA agar
memberitahukan dan berkoordinasi dahulu dengan Dispora untuk pengangkutan
material. Selanjutnya PT. Pelindo menginformasikan adanya rencana untuk
perbaikan Jl. Jawa sehingga diharapkan untuk akses usaha galangan kapal akan
lebih lancar dan tidak mengganggu aktivitas wisata.
8. Untuk batas sebelah timur oleh PT. Pelindo akan dibangun tembok masif untuk
mencegah munculnya pedagang liar, dan nantinya akan berkoordinasi dengan
aparat terkait untuk mengaturnya.
9. Akses pengangkutan material juga melewati Jl. Sangir sehingga perlu diperhatikan
ketinggian maksimal kendaraan pengangkut agar tidak merusak gerbang masuk PAI
selain kerusakan jalan yang telah dilakukan pemeliharaan oleh Pemkot Tegal.
10. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) menyatakan bahwa lokasi
rencana galangan kapal PT. SSA termasuk dalam zona Port Association Industry
(PAI) yang berarti telah sesuai untuk industri penunjang kepelabuhanan. Sejak bulan
Januari 2019 KSOP telah melayangkan surat teguran kepada PT. SSA agar
menghentikan kegiatan pembangunan karena belum memiliki izin usaha, dan agar
PT. SSA segera mengurus segala perizinan sesuai ketentuan dalam OSS
berdasarkan PP No. 24 Tahun 2018. KSOP juga menyatakan agar dilibatkan dalam
kegiatan monitoring di sekitar kawasan pelabuhan.
11. DPM PTSP mengingatkan agar PT. SSA segera mengurus izin pemanfaatan ruang
sesuai ketentuan dalam Perda No. 4 Tahun 2012 yang dimulai dengan
menghentikan pembangunan fisik, mengajukan persyaratan administrasi untuk izin
prinsip dan mengurus IMB Setelah IMB diperoleh baru dilaksanakan pembangunan
fisik galangan kapal.
12. DKP3 menyatakan dalam proses perizinan PT. SSA tidak terkait langsung, hanya
menyambut baik dengan adanya galangan kapal yang berarti bertambah teman
maritim.
13. Satpol PP mengucapkan terima kasih kepada bidang Penataan Ruang yang telah
memberikan teguran kepada PT. SSA dan berkoordinasi dengan OPD terkait untuk
pembangunan galangan kapal. Satpol PP akan memberikan dukungan dalam
kegiatan monitoring baik yang dilakukan bidang Penataan Ruang maupun bidang
Cipta Karya, dan berdasarkan surat teguran maka Satpol PP akan menindaklanjuti
dengan upaya penegakan perda dan perwal.
14. Saran dari Bakeuda agar PT. SSA memperhatikan aset Pemkot yang ada disekitar
kegiatan usahanya dan apabila terjadi kerusakan aset akibat kegiatan usaha
tersebut maka PT. SSA agar bertanggungjawab untuk memperbaikinya. Aset
dimaksud seperti jalan yang dilalui, obyek wisata PAI dan sebagainya.
15. Bidang Cipta Karya menyatakan agar PT. SSA menghentikan kegiatan
pembangunan fisik dan segera mengurus IMB. Sebagai tindak lanjut hasil rapat akan
dilayangkan surat teguran kepada PT. SSA.

Anda mungkin juga menyukai