Musnita Perbaikan 1-3
Musnita Perbaikan 1-3
COVER
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
MUSNITA
NPM : 17.10.120.201.445
i
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP MOTIVASI
SEMBUH PADA PASIEN DI RUANGAN RAWAT IANAP
RSI. IBNU SINA SIMPANG EMPAT
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Keperawatan
Oleh :
MUSNITA
NPM : 17.10.120.201.445
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Nama :Musnita
NPM : 17.10.120.201.445
hadapan tim Penguji proposal Skripsi Prodi S1 Keperawatan STIKes Nan Tongga
Lubuk Alung.
Komisi Pembimbing:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua STIKes Nan Tongga
iii
KATA PENGANTAR
RSI. Ibnu Sina Simpang Empat Tahun 2018”. Proposal ini merupakan
Alung.
1. Bapak dr. H. Lazwardi, M.Kes selaku Ketua STIKes Nan Tongga Lubuk
Alung.
dan memerlukan masukan dan saran dari pembaca. Oleh sebab itu peneliti
menambah ilmu peneliti, memperbaiki proposal ini menjadi lebih baik lagi dan
iv
semoga saran serta masukan tersebut dapat memberikan manfaat yang sebesar -
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Peneliti
Musnita
Musnita
v
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
DAFTAR BAGAN................................................................................................ ix
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 6
1. Tujuan Umum........................................................................................... 6
A. Kesehatan .................................................................................................... 1
B. Motivasi ....................................................................................................... 2
2. Unsur-unsur motivasi............................................................................. 3
vi
C. Komunikasi Terapeutik ........................................................................... 10
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.2 Skala Motivasi Sembuh dan Skala Komunikasi Terapeutic ......... ..... 31
viii
DAFTAR BAGAN
Hal
Bagan 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 26
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................................... 27
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rumah sakit dituntut untuk lebih meningatkan profesionalisme kerja dan mutu
Menurut Sobur (2012) motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang
menunjukan pada seluruh proses gerakan, termasuk dorongan dari dalam diri
individu, tingkah laku yang ditimbulkannya dan tujuan atau akhir dari
1
2
merupakan sumber kekuatan untuk pasien yang berasal dari dalam pasien.
masih tinggi di lihat dari angka penyakit tidak menular bnyak yang
Barat, 2017).
pada dirinya. Motivasi dengan intensitas yang cukup akan memberikan arah
berasal dari dalam diri manusia, biasanya timbul dari perilaku yang dapat
keinginan, serta usia. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor motivasi yang
3
berasal dari luar diri seseorang yang merupakan pengaruh dari orang lain atau
pelayanan.
pasien yang disebut juga sebagai komunikasi yang terapeutik. Karena dengan
komunikasi yang baik dan terbuka akan dapat membina hubungan percaya
(trust) pasien terhadap perawat atau tim medis sehingga perawat akan mampu
melakukan suatu tindakan penolongan yang lancar serta nyaman bagi pasien.
dukungan dan semangat serta informasi yang menjadi jalan keluar positif bagi
4
terapeutik dari perawat maka pasien akan termotivasi untuk sembuh dari
penyakitnya.
Dilihat dari data awal yang diperoleh peneliti dari hasil observasi
wawancara yang dilakukan di ruangan Mina RSI. Ibnu Sina Simpang Empat
sekedar saja.
Dari kondisi seperti ini ada beberapa pasien yang menjadi tidak
dan observasi diatas, bahwa pasien tidak memiliki motivasi untuk sembuh
untuk sembuh.
Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Cicilia Graita & Ike Devi
Perawat (X) dengan Motivasi Pasien untuk Sembuh (Y) memiliki r=0,707
5
yang berarti bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang kuat
atau tinggi, dimana terdapat kualitas komunikasi terapeutik yang baik dan
motivasi sembuh pada pasien rawat inap di ruang melati RSUD. Kalisari
yang terjadi di ruang Melati RSUD Kalisari Batang masuk dalam kriteria
ruang Melati RSUD Kalisari Batang termasuk kedalam kriteria tinggi, hal ini
juga menunjukkan bahwa motivasi sembuh pasien rawat inap di ruang melati
Namun menurut Depkes RI tahun 2010, masih ditemukan adanya Commented [A2]: tahun 2016/2017
rata hasil data yang didapatkan dari beberapa rumah sakit di Indonesia
RI, 2010). Kurangnya komunikasi antara staf rumah sakit dengan pasien Commented [A3]: kenapa masih sama
merupakan salah satu alasan keluhan umum pasien di rumah sakit sehingga
pasien di ruangan Mina RSI. Ibnu Sina Simpang Empat Tahun 2018.
B. Rumusan Masalah
pada pasien di Ruangan Rawat Inap RSI. Ibnu Sina Simpang Empat”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Simpang Empat.
7
D. Manfaat Penelitian
4. Bagi perawat
5. Bagi Pasien
pasien.
Rawat Inap, RSI. Ibnu Sina, Simpang Empat. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh seluruh pasien di Ruangan rawat inap RSI. Ibnu
yang obyektif.
BAB II TINJAUAN TEORI
TINJAUAN TEORI
A. Kesehatan
genetik, lingkungan dan pola hidup sehari-hari seperti makan, minum, seks,
sebagai : ”a state of complete physical, mental and social well being and not
sejahtera fisik, mental, social tanpa ada keluhan sama sekali (cacat atau sakit).
dimensi mental dan social : “Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
berharga yang tidak pernah bisa ditukar dengan apapun. Oleh karena itu
setiap orang tentu mendambakan hidup sehat bahagia dan ingin selalu tampak
sehat, bugar, penampilan yang bagus dan awet muda, tidak lekas keriput
1
2
karena menua. Hal tersebut dapat dirasakan apabila kita pernah sakit.
semua orang pasti ingin sehat, tidak seorangpun yang ingin sakit atau
terganggu kesehatannya
B. Motivasi
1. Definisi Motivasi
lebih umum yang menunjuk pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi
yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku
yang ditimbulkannya dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan.
sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau
kekuatan agar seseorang itu berbuat dan bertindak dengan kata lain
bertingkah laku. Motivasi itu akan timbul karena adanya suatu kebutuhan
atau keinginan yang harus di penuhi dan keinginan itu akan mendorong
2. Unsur-unsur motivasi
a. Kebutuhan
pemuasan kebutuhan.
b. Tingkah laku
Tingkah laku adalah cara atau alat yang dipergunakan untuk mencapai
c. Tujuan
Menurut Gerungan (2010) ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu
a. Faktor internal
Faktor internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri manusia,
1) Faktor fisik
Faktor fisik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi fisik,
missal status kesehatan pasien. Fisik yang kurang sehat dan cacat yang
Motivasi merupakan suatu proses yang tidak terjadi begitu saja, tapi
pemikiran dan pandangan hidup yang positif dari diri pasien dalam
4) Kematangan usia
pasien.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor motivasi yang berasal dari luar diri seseorang
yang merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan (Gerungan, 2010).
1) Faktor lingkungan
dukungan sosial.
6
2) Dukungan sosial
dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal dan atau
kesembuhan pasien.
4) Media
nasehat, atau petunjuk saran. Adanya media ini pasien menjadi lebih
7
untuk sembuh.
4. Metode motivasi
(2012), yaitu:
saja.
kapan agar dapat berjalan efektif merangsang gairah bawahan dalam bekerja.
a. Pengertian
timbul dalam diri manusia yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan
untuk melakukan tindakan yang tertuju pada suatu sasaran atau tujuan
menimbulkan bahaya
kegiatan sosial
4) Frekuensi dari gejala – gejala dan tanda – tanda yang tampak dan
persistensinya
1) Ingin lepas dari rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari – hari
dimiliki
selanjutnya.
C. Komunikasi Terapeutik
1. Pengertian Komunikasi Terapeutik
interaksi interpersonal antara perawat dan pasien, dimana selama interaksi ini
situasi dan pertukaran peran yang dapat menimbulkanh bungan soaial yang
mempunyai sifat menyembuhkan, dan tentu saja hal ini berbeda dengan
a) Fase Pra-Interaksi
c) Fase Kerja
d) Fase Terminasi
sekaligus sangat sulit sebab rasa percaya dan hubungan yang akrab
yang terapeutik sudah terbina dengan baik dan berada pada tingkat
merasa kehilangan.
a). Menyimak
diucapkan orang lain (KBBI, 2008). Menurut Potter dan Perry dalam
pasien berdiskusi.
d). Klarifikasi
e). Refleksi
terhadap pasien.
14
i). Diam
(Stuart, 2009).
a. Kesejatian
diri kita yang sebenarnya. Perawat menyadari tentang nilai, sikap dan
dipunyai pasien.
b. Empati
Empati adalah kemampuan menempatkan diri kita pada diri orang lain
tersebut dan apa yang menyebabkan reaksi mereka tanpa emosi kita
pasien sebagai orang yang bernilai dan menerima pasien tanpa syarat.
d. Konkret
pengalaman dan tingkah lakunya. Fungsi dari dimensi ini adalah dapat
perasaan untuk dasar tindakan guna mengubah situasi yang ada apabila pasien
a. Perkembangan
b. Emosi
c. Jenis kelamin
mulai usia 3 tahun seorang wanita bisa bermain dengan teman baiknya
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang yang
berbeda.
18
e. Lingkungan
Suasana yang bising, tidak ada privasi yang tepat akan menimbulkan
f. Jarak
mengatasi masalahnya. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang tepat
Hubungan antara variabel adalah hal yang penting untuk dilihat dalam
berhubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain.. Variabel bebas
Perawat adalah profesi yang sangat dekat dengan pasien yang memungkinkan
maka pasien akan termotivasi untuk sembuh dari penyakitnya (Uno, 2015).
20
E. Kerangka Teori
Faktor Internal
- Fisik
- Proses mental
- Keinginan dalam diri sendiri
- Kematangan usia
Motivasi untuk
sembuh pada pasien
Faktor eksternal
- Lingkungan
- Dukungan sosial (emosional dan
informasi)
Ada 2 faktor dalam diri pasien yang sedang sakit yaitu faktor internal
yang berasal dari dalam diri individu dan faktor eksternal yang terdapat dari
luar diri individu. Faktor internal bersumber dari seluruh diri klien tersebut
karena meliputi mental, fisik, kematangan usia dan keinginan dalam diri
faktor dari luar diri klien tersebut, diantaranya merupakan faktor lingkungan,
A. Kerangka Konsep
visualisasi hubungan yang berkaitan atau dianggap perlu antara satu konsep
dengan konsep lainnya atau variabel satu dengan variabel lainnya untuk
melengkapi dinamika situasi atau hal yang sedang atau akan diteliti (Hastono
& Sabri, 2011). Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independen) dan
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Komunikasi Motivasi
Terapeutik Sembuh pada Pasien
19
20
B. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional pada penelian ini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
2 Independen
Komunikasi Interaksi interpersonal Kuisioner Ordinal 1. Baik ≥
Terapeutik antara perawat dan Commented [A5]: sda
Mean/Median
pasien, dimana selama 2. Kurang Baik <
interaksi ini perawat Mean/Median
berfokus pada kebutuhan (Hardhiyani,
pasien dan dilakukan 2013)
melalui pertukaran
informasi yang efektif.
C. Hipotesis Penelitian
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
individu yang sedang dikaji (Nazir, 2011). Populasi dalam penelitian ini
2. Sampel
peluang yang sama pada setiap populasi atau hanya memilih sampel yang
jadi peneliti bebas memilih sampel yang berada di suatu tempat tapi harus
21
22
berikut :
a. Kriteria Inklusi
semalam)
b. Kriteria Eksklusi
Psikologi, sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
Terapeutik.
membedakannya dari berbagai bentuk alat pengumpul data yang lain seperti
angket dan lain sebagainya. Skala psikologi selalu mengacu pada aspek atau
atribut afektif.
23
pernyataan yang ada, yakni sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),
Tabel 3.1
Skala Motivasi Sembuh dan Skala Komunikasi Terapeutic Commented [A6]: sumber
penilaian dengan cara membuat skor 1,2,3 dan 4. Untuk item favorebel skor 1
untuk jawaban sangat tidak setuju (STS), skor 2 untuk jawaban tidak setuju
(TS), skor 3 untuk jawaban setuju (S), dan skor 4 untuk jawaban sangat setuju
(SS).
meliputi :
1. Tahap Persiapan
Empat.
yang ditemui.
g. Seminar proposal.
3. Tahap Pelaksanaan
menjawab dengan jujur semua pertanyaan yang ada pada kuesioner, lalu
4. Tahap Akhir
a. Editing
Pada tahapan ini, data yang telah terkumpul melalui daftar pertanyaan
b. Scoring
dalam penelitian.
c. Coding
26
data. Hal ini sangat penting artinya, apalagi jika proses pengolahan data
d. Processing
penelitian.
e. Cleaning
F. Analisis Data
menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
dengan metode statistik dapat memberikan hasil yang obyektif. Selain itu
27
dan tepat. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan tekhnik
G. Etika Penelitian
identitas baik nama maupunalamat asal subyek dalam kuesioner dan alat ukur
cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian
penelitian.
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Amir Purba, dkk. (2010). Pengantar ilmu komunikasi. Medan; Pustaka Bangsa.
Press
Ardhani, Anindita Nova, (2009). Motivasi Kesembuhan pada Pasien Sakit Kronis
Penyandang Depresi Mayor di tinjau dari Dukungan Sosial Keluarga.
Semarang: Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata.
Azhari, Akyas. (2004). Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta Selatan:
Penerbit Teraju
Azwar, Syaifudin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Christina, Evi. (2012). Hubungan Motivasi dengan Penerapan Komunikasi
Terapeutik oleh Perawat pada Pasien Di Ruang Rawat Inap RSJ. Dr.
Soeharto Heerdjan Jakarta. Skripsi. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan
Program Studi Sarjana Universitas Indonesia.
Depkes RI. (2005). Profil Kepuasan Pasien Indonesia Pusat Data dan Informasi.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat. 2017. Profil Kesehatan Kabupaten
Pasaman Barat 2017. [Download]
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROV
INSI_2017/03_Sumbar_2017.pdf. Di unduh tanggal 10 Januari 2019.
Graita P, Cicilia. & I. (2014). “Hubungan Antara Kualitas Komunikasi Terapeutik
Perawat Dengan Motivasi Pasien Untuk Sembuh”. Skripsi. Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Hastono, S. P. & S. (2011). Statistik Kesehatan (1st ed.). Raja Grafindo Persada.
Jakarta
________ (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. (9𝑡ℎ ed). St.
Louis: Mosby elservier.
Suryani. (2015). Komunikasi Terapeutik Teori & Praktik, Ed 2, ECG. Jakarta.
Suryono. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
32
Uno, B.H. 2015. Jurnal : Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta. Vol.1