Anda di halaman 1dari 6

BUKU CATIN KATA PENGANTAR

(CALON PENGANTIN) Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
KEJAJAR I karena buku ini telah selesai disusun. Buku ini disusun agar dapat membantu para
Calon pengantin dalam mempelajari pola kebiasaan makan dalam kehidupan sehari-
hari.
Diharapkan buku saku ini dapat dimafaatkan secara optimal sehingga calon
pengantin mendapatkan informasi yang dibutuhkan tentang kesehatan dari segi
nutrisi sebelum, selama maupun setelah memasuki jenjang pernikahan.
Kecukupan gizi bagi calon pengantin wanita penting untuk diperhatikan,
karena akan sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
Penulis pun menyadari jika didalam penyusunan buku ini mempunyai
kekurangan, namun penulis meyakini sepenuhnya bahwa sekecil apapun buku ini
tetap akan memberikan sebuah manfaat bagi pembaca.
Calon Pengantin 3. Status Imunisasi TT
Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit tetanus
Menikah adalah salah satu momen terpenting dalam kehidupan seorang dilakukan dengan pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk mencapai
manusia yang dicita-citakan dan diharapkan dalam kehidupannya setelah kelahiran, kekbalan penuh.
memasuki masa remaja, menjalang, masa tua dan kematian. Perkawinan
memerlukan kematangan serta persiapan fisik dan mental karena menikah adalah Interval Lama
suatu yang sacral dan dapat menentukan jalan hidup seseorang. (Mansur, 2009). Status TT
(selang waktu) minimal perlindungan
TT I 0
TT II 4 minggu setelah TT I 3 tahun
Persiapan Pranikah TT III 6 bulan setelah TT II 5 tahun
1. Persiapan Fisik TT IV 1 tahun setelah TT III 10 tahun
 Pemeriksaan status kesehatan: tanda-tanda vital (suhu, nadi, frekuensi TT V 1 tahun setelah TT IV 25 tahun
nafas, tekanan darah).
 Pemeriksaan Darah Rutin
Hb, Trombosit, Lekosit
 Pemeriksaan Darahyang dianjurkan:
 Golongan darah dan Rhesus
 Gula Darah Sewaktu (GDS)
 Thalasemia
 Hepatitis B dan C
 TORCH (toksoplasmosis, rubella, citomegalovirus dan herpes
simpleks).
 Pemeriksaan Urin: Urin Rutin
2. Persiapan Gizi
Peningkatan status gizi calon pengantin terutama perempuan melalui
penanggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anemia gizi besi
serta defisiensi asam folat.
Gizi pranikah
Gizi pranikah merupakan gizi bagi calon pengantin yang ditujukan untuk
memperhatikan status gizi calon pengantin demi tercapainya keluarga sehat dan
keturunan yang berkualitas.
Pengaruh kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK), tidak
hanya terhadap perkembangan fisik, tetapi juga terhadap perkembangan kognitif
yang nantinya berpengaruh terhadap kecerdasan dan ketangkasan berpikir serta
produktivitas kerja. Kekurangan gizi pada masa ini juga dikaitkan dengan risiko
terjadinya penyakit kronis pada usia dewasa, yaitu penyakit jantung, hipertensi,
stroke dan diabetes. Agar tidak terjadi masalah kurang gizi pada 1000 HPK, maka
calon pengantin perlu menerapkan pedoman gizi seimbang dalam kehidupan sehari-
hari.
Pedoman gizi seimbang merupakan penyempurnaan dari slogan 4 sehat 5 sempurna
yang sudah dikenal oleh masyarakat luas selama ini. Melalui pedoman gizi seimbang,
diharapkan berbagai masalah gizi dapat diatasi dengan baik. Gizi yang optimal tentunya
sangat berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental bayi,
10 pedoman Gizi Seimbang:
anak-anak, dan kelompok usia lainnya (Kemenkes, 2014).
1. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
2. Biasakan sarapan pagi,
3. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman,
4. Banyak makan sayuran dan buah-buahan,
5. Biasakan membaca label pada kemasan pangan,
6. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan,
7. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok,
8. Batasi konsumsi penganan manis, asin, dan berlemak
9. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan mempertahankan berat badan
ideal,
10. Biasakan mengonsumsi lauk-pauk yang mengandung protein tinggi.
Pedoman Gizi Seimbang
PORSI SEKALI MAKAN SESUAI ISI PIRINGKU

1. Isi piringku merupakan panduan porsi dalam seklai makan sesuai dengan
pedoman gizi seimbang.
2. Dalam satu piring sekali makan setengah piring terdiri atas makanan pokok dan
lauk pauk. Separunya lagi terdiri dari sayur dan buah.
3. Porsi nasi lebih banyak daripada porsi lauk. Sedangkan porsi sayur lebih banyak
daripada porsi buah.
4. Selain mengatur porsi makan juga harus membiasakan minum 8 gelas per hari,
aktivitas fisik 30 menit per hari dan cuci tangan menggunakan sabun.
SAYUR-SAYURAN (Sumber Vitamin dan Mineral)
MAKANAN POKOK (Sumber Karbohidrat) Merupakan sumber vitamin dan mineral teruatama karoten, Vit A, Vit C, zat besi
dan fosfor. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran berperan sebagai
Pangan yang mengandung karbohidrat yang sering dikonsumsi atau telah menjadi antioksidan.
bagian dari budaya makan berbagai etnik di Indonesia sejak lama. GAMBAR
Makanan pokok beragam sesuai dengan keadaan tempat dan budaya serta
kearifan lokal contoh: beras, jagung, singkong, ubi, talas, sagu dan produk olahannya (roti,
pasta, mie dll) BUAH-BUAHAN (Sumber Vitamin dan Mineral)

GAMBAR Merupakan sumber berbagai vitamin (Vit A, B, B1, B6, C) mineral dan serat
pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam buah-buahanberperan sebagai
LAUK PAUK (Sumber Protein) antioksidan.
Terdiri dari pangan sumber protein hewani dan Nabati. Lauk hewani : daging (sapi,
kambing dll), unggas (ayam, bebek, dll), ikan termasuk hasil laut, telur, susu dan hasil GAMBAR
olahannya. Lauk nabati: tahu, tempe, kacang-kacangan (kacang merah, kacang tanah,
kacang hijau, kacang tolo, dll)

PROTEIN HEWANI PROTEIN NABATI


GAMBAR GAMBAR
CONTOH
MENU I
PAGI SIANG MALAM
Nasi Nasi Nasi
Balado Telur Ayam goring Ikan bumbu acar
Terik tempe Salita (sate lilit tahu) Tempe goring
orak-arik sayuran Sayur sop Ca buncis wortel

Susu

MENU II
PAGI SIANG MALAM

Anda mungkin juga menyukai