Makalah Nabi Nuh Cucu Sumiati PDF
Makalah Nabi Nuh Cucu Sumiati PDF
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Cucu Sumiati
NIM. 181100010
Semester VII
2020
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji hanyalah milik Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan
segala nikmat-Nya kepada kita semua. Terutama kepada penulis karena berkah Rahmat dan Ridho-
Nya penyusunan karya tulis ini dapat selesai dengan sebagaimana mestinya.
Selawat serta salam senantiasa selalu tercurah keharibaan baginda Nabi Muhammad SAW
guru bagi kita semua umat manusia.
Penyusunan karya tulis ini ditujukan guna memenuhi tugas yang harus ditempuh oleh
setiap mahasiswa. Tentunya dengan niat ibadah dan penuh keikhlasan dalam mengisi
tanggungjawab sebagai seorang muslim yang diajarkan untuk senantiasa terus belajar menuntut
ilmu sedari buaian hingga akhir hayat tiba.
Karya sederhana ini disusun berdasarkan hasil penelusuran dan kutipan-kutipan dari
berbagai sumber yang kredibel. Meski begitu penulis menyadari hasilnya mungkin jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan
masukan yang membangun dari semua pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….......................ii
DAFTAR ISI…………………………………………………….…………………………..…..iii
BAB I PENDAHULAN
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….........................7
iii
BAB I
PENDAHULAN
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah dalam penulisan kali ini adalah sebagai berikut:
1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Secara umum, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dan menyajikan secara utuh
bagaimana kisah dan perjuangan Nabi Nuh AS dalam jalan dakwahnya. Secara khusus,
penyusunan karya ini bertujuan untuk:
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pembacanya baik dari
segi akademis maupun praktis, yaitu:
a. Manfaat Akademis
Memperkaya khazanah penulisan yang mengulas seputar dinamika dan sejarah panjang
Nabi Nuh AS hingga mendapat tempat di hati masyarakat pada saat itu.
b. Manfaat Praktis
2
BAB II
ISI
Nabi Nuh As adalah termasuk orang yang disebut dalam Alquran sebagai hamba
Allah yang telah membudaya dalam dirinya terdapat keindahan sifat syukur. Hal itu
dinyatakan dalam firman Allah Swt Qs. Al-Israa (17): 3
“(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang kami bawa bersama-sama Nuh.
Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.”
Kisah Nabi Nuh sendiri dapat ditemukan dalam Alquran sedikitnya 28 surah. Kisah
itu bervariasi ada kalanya diungkapkan dalam beberapa ayat secara berturut-turut misalnya,
pada surah al-Qamar (54) dari ayat 9 sd 17, surah al-A’raf (7) dari ayat 59-64, surah asy-
Syu’araa (26): 105 sd 122, surah Yunus (10): 71 sd 73, surah Hud (11): 25 sd 49, surah
ash-Shafaat (37): 75 sd 82, dan surah al-Mukminiin (23): 23 sd 31 selain itu diungkapkan
pada satu surah secara khusus yakni surah yang ke 71 sebanyak 28 ayat. Selain itu kisah-
kisah Nuh terdapat pada ayat-ayat dibeberapa surah yang diungkap secara terpisah-pisah.
Nabi Nuh membuat sebuah revolusi pemikiran. Ia berada di puncak kemuliaan dan
kecerdasan. Ia merupakan manusia terbesar di zamannya. Ia bukan seorang raja di tengah-
tengah kaumnya, bukan juga seorang penguasa apalagi orang terkaya. Tiga hal tersebut
biasa dimiliki orang-orang yang hina. Namun kebesaran Nabi Nuh terletak pada kebesaran
hatinya, kesucian nuraninya dan kemampuan akalnya mengubah kehupan di sekitarnya.
Kedatangan Nabi Nuh As sebagai Rasul berhadapan dengan suatu masyarakat yang
berangsur-angsur melupakan ajaran agama. Beliau berada pada masa-masa “Fatrah”
kekosongan sebagai Nabi ke empat sesudah Adam, Syith dan Idris, dan termasuk keturunan
kesembilan dari Nabi Adam. Kondisi masyarakat pada saat itu sedang dalam meninggalkan
ajaran Nabi sebelumnya lalu menjadi syirik, meninggalkan amal kebajikan, melakukan
3
kemungkaran dan kemaksiatan. Berhala-berhala dipertuhankan dipercayai memiliki
kekuatan gaib.
Nabi Nuh As hidup di tengah-tengah kaumnya selama 950 tahun, dia dikenal
sebagai seorang yang gigih dan tabah dalam berdakwah seperti diuraikan dalam QS. Al-
Ankabuut (29):14
“Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya, Maka ia tinggal
di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir
besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.”
Nabi Nuh tidak memberikan perlakuan khusus atau dispensasi kepada kaumnya
atas dasar kekeluargaan. Nabi Nuh meskipun berdakwah siang dan malam mengajak
kaumnya untuk beriman, namun kaumnya tetap menyembah berhala.
4
Dalam QS. Al-A’raf (7): 59-64 diterangkan bahwa Nabi Nuh berdakwah kepada
kaumnya dengan bujukan agar mereka bertakwa dan mendapat rahmat dari Allah SWT.
Nabi Nuh menjelaskan kepada kaumnya bahwa mustahil terdapat selain Allah SWT. Ia
memberikan pengertian kepada mereka bahwa setan telah lama menipu mereka dan telah
tiba waktunya untuk menghentikan tipuan ini. Nabi Nuh menyampaikan bahwa Allah telah
memuliakan manusia dengan menciptakan dan memberikan rizki dan menganugerahkan
akal kepada manusia.
Akan tetapi sayang kaumnya justru mendustakan Nabi Nuh, akhirnya Allah
tenggelamkan mereka. Nabi Nuh bersama orang-orang beriman dengannya diselamatkan
dari orang-orang yang tenggelam, mereka termasuk orang-orang yang buta mata hatinya.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nabi Nuh adalah seorang Rasul yang diutus Tuhan untuk kaumnya mengajarkan
kepada mereka supaya mereka beriman hanya kepada Allah SWT, meninggalkan pemujaan
berhala karena hanya dengan keimanan mereka terhindar dari siksaan.
Nabi Nuh telah bekerja keras siang dan malam, berdakwah namun hasilnya dapat
dikatakan tidak ada, karena hanya beberapa orang saja yang dapat mengikutinya. Akhirnya
kaumnya dikaramkan dengan banjir besar kecuali beberapa orang yang beriman dinaikkan
kedalam perahu bersama beberapa ekor binatang
Berdasarkan temuan dari hasil tulisan yang telah dilakukan terdapat beberapa kritik
sekaligus saran yang dapat kita pegang sama-sama demi tetap menjaga
6
DAFTAR PUSTAKA
M. Baqir Hakim, Ulum Alquran, yang diterjemahka oleh Nashirul Haq, dengan judul Ulum
M Quraish Shihab, Wawasan Alquran (Tafsir Maudhui atas Pelbagai Persoalan Umat, Cet