Pertanian
Hasil keputusan agribisnis tidak diketahui secara ex ante dan seringkali tidak
segera direalisasi, sehingga berkontribusi pada kompleksitas lingkungan. Sifat
musiman pertanian berarti hasil keputusan yang dibuat hari ini mengenai penanaman
dan aplikasi kimia seringkali membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk terwujud.
Selanjutnya, keputusan terkait dengan investasi, adopsi teknologi, pengembangan
pasar, dan penelitian agro-kimia di sektor input pertanian dapat memakan waktu
bertahun-tahun, atau bahkan puluhan tahun, untuk memberikan hasil.
Kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu
diupayakan dapat dilaksanakan secara efektif dan efi sien (berdaya guna dan berhasil
guna). Dalam mencapai hal itu, kegiatan yang dilakukan perlu dilaksanakan secara
terencana dan sistematis yang memerlukan keterlibatan orang lain dalam bekerja sama
dalam sebuah kelompok kerja. Kegiatan kejasama dengan melibatkan orang lain
merupakan salah satu dari kegiatan manajemen (Firdaus, 2008).
Keanekaragaman jenis bisnis pada sektor agribisnis sangat besar yaitu dari para
produsen primer sampai ke konsumen akhir akan melibatkan hampir setiap jenis
perusahaan bisnis yang pernah dikenal oleh peradaban (perantara, pedagang
borongan, pengolah, manufaktur, perusahaan penyimpanan, pengangkutan,
lembaga keuangan, dan lain sebagainya).
Hampir semua kegiatan agribisnis terkait dengan pengusaha tani baik langsung
maupun tidak langsung.
Skala usaha agribisnis beragam dari yang kecil, menengah, hingga yang sangat
besar.
Persaingan pasar yang ketat khususnya bagi agribisnis yang berskala kecil
dimana penjual berjumlah banyak sedangkan pembeli sedikit.
Falsafah hidup tradisional/cara hidup (way of life) yang dianut sebagian besar
produsen menyebabkan agribisnis lebih ketinggalan dibanding dengan bisnis
lainnya (lebih tradisional).
Ancaman dari gejala alam yang tidak dapat diprediksikan menjadi pembeda
dengan usaha lainnya.
Mekanisme kerja dari fungsi manajemen dalam jangka panjang dapat berjalan
dimulai dari kegiatan perencanaan, kegiatan pengorganisasian, kegiatan pengarahan,
pengoordinasian, dan pengawasan. Kemudian setelah kegiatan pengawasan
dilaksanakan maka akan dijadikan dasar bagi perencanaan kembali sehingga hal ini
dapat disebutkan bahwa kegiatan manajemen adalah suatu siklus seperti roda yang
berputar. Seorang manajer harus mempunyai keterampilan-keterampilan yang lebih
daripada yang dimiliki para karyawannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai
seorang manajer selain memperhatikan prinsip-prinsip yang harus dipegang seperti
yang telah diungkapkan di atas.
Boland, M., and J. Akridge, eds. 2006. Food and Agribusiness Management
Education:Future Directions. Final report of the National Food and Agribusiness
Man-agement Education Commission, KansasState University and Purdue
University.
Manajemen memiliki banyak pengertian, menurut (Stoner & dkk, 1996) manajemen
adalah proses perencanaaan, pengorganisasian dan penggunaan terhadap
sumberdaya organisasi lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai sesuai
dengan yang ditetapkan.