Anda di halaman 1dari 44

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

Pendahuluan
• Elemen struktur komposit merupakan struktur yang terdiri dari 2 material
atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan membentuk satu
kesatuan sehingga menghasilkan sifat gabungan yang lebih baik.
• Komposit baja dengan beton didasarkan pada pemikiran bahwa beton
mempenyai perilaku yang menguntungkan ketika menerima beban tekan
dan perilaku yang kurang menguntungkan ketika menerima beban tarik.
Sedangkan baja mempunyai kemampuan bahan yang sama baik untuk
beban tarik dan tekan tetapi harus diwaspadai terhadap bahaya tekuk
ketika menerima beban tekan.
• Elemen strukrut komposit yang menerima beban lentur disebut dengan
balok komposit.
• Elemen struktur komposit yang menerima beban tekan, atau tekan dan
lentur disebut dengan kolom komposit.

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 1


• Contoh Balok Komposit :

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 2


• Contoh Kolom Komposit :

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 3


• Elemen struktur komposit dapat menahan beban sekitar 33% - 50% lebih
besar daripada beban yang dapat dipikul oleh balok baja saja.
• Perilaku komposit hanya akan terjadi jika potensi terjadinya slip antara baja
dan beton dapat dicegah. Hal ini dapat diatasi dengan memasang penghubung
geser (shear connector).

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 4


Lebar Efektif Balok Komposit

Lebar efektif diambil nilai terkecil dari kedua syarat tersebut.

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 5


Analisis Elastis

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 6


DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 7
DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 8
• Tegangan lentur dalam balok homogen dapat dihitung dengan rumus :

dimana

• Balok komposit adalah balok non homogen, oleh karena itu rumus tersebut
tidak bisa langsung digunakan. Penampang Elemen beton harus
ditransformasikan terlebih dulu.
• Jika pelat beton dihubungkan secara kaku terhadap profil baja, maka diagram
regangan akan mempunyai bentuk seperti pada gambar dibawah :

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 9


ec = es atau atau

atau Untuk beton normal

Dimana :
Ec = modulus elastisitas beton fc’ = kuat tekan beton umur 28 hari (Mpa)
Es = modulus elastisitas baja M = momen lentur yang harus dipikul
ec = regangan beton Itr = momen inersia terhadap sumbu netral
es = regangan baja yt = jarak sumbu netral ke serat atas profil baja
fc = tegangan beton yb = jarak sumbu netral ke serat bawah profil
fs = tegangan baja
n = Es / Ec = rasio modulus
w = berat jenis beton (2400 kg/m3)

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 10


• Untuk mentransformasikan luas beton, Ac, maka lebar efektif pelat beton
dapat dibagi dengan n, sedangkan tebal beton tidak perlu diubah.
• Prosedur ini hanya tepat/efektif untuk pembebanan dimana elemen beton
mengalami gaya tekan karena kemampuan tarik beton sangat kecil.

Contoh :
Hitunglah momen inersia (I) dan modulus penampang (S) untuk penampang
komposit berikut ini, jika diketahui mutu beton pelat adalah fc’ = 25 MPa dan
jarak antar profil baja 300 cm serta tebal pelat 12 cm

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 11


Jawab :
• Lebar efektif :
beff = L/4 = 600/4 = 150 cm (menentukan)
beff = b0 = 300 cm
• Nilai n :
Ec = 4700 √fc’ = 4.700 x √25 = 23.500 MPa
Es = 200.000 MPa
n = Es/Ec = 200.000/23.500 = 8,51 ≈ 8
Pelat beton ditransformasikan ke penampang baja :
beff / n = 150 / 8 = 18,75 cm
• Menentukan letak garis netral
beton : Ac = 18,75 . 12 = 225 cm2 yc = 6 cm
Ac . yc = 225 . 6 = 1.350 cm3
baja : As = 119,8 cm2 ys = 27 cm
As . ys = 119,8 . 27 = 3.234,6 cm3

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 12


= (1.350 + 3.234,6)/(225 + 119,8) = 13,2964 cm

• Menentukan momen inersia


beton : Ic = 1/12 . B . H3 = 2.700 cm4 dc = 13,2964 – 6 = 7,2964 cm
baja : Is = 20.400 cm4 ds = 28,7036 – 15 = 13,7036 cm
= 2.700 + 225 . 7,29642 + 119,8 + 20.400 . 13,70362
= 57.575,50754 cm4

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 13


• Menentukan modulus penampang
beton : Sc = 57.575,50754 / 13,2964 = 4.330,1576 cm3
baja : Ssa = 57.575,50754 / (13,2964 – 12) = 44.411,8386 cm3
Ssb = 57.575,50754 / 28,7036 = 2.005,8636 cm3

Kekuatan Struktur Selama Pelaksanaan


• Metode pelaksanaan struktur komposit secara umum dapat dibedakan
berdasarkan ada atau tidaknya tumpuan sementara (perancah)
• Jika tumpuan sementara tidak digunakan (unshored) maka profil baja
akan berperilaku sebagai penumpu dari bekisting pelat beton selama
beton belum mengeras. Dalam tahap ini balok baja harus mampu
memikul beban-beban yang meliputi berat sendiri, berat bekisting pelat,
serta berat beton yang masih belum mengeras. Setelah pelat beton
mengeras maka aksi komposit akan mulai bekerja sehingga semua beban
akan dipikul oleh struktur komposit.

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 14


• Sistem pelaksanaan yang lain adalah dengan menggunakan tumpuan
sementara (shored) selama beton belum mengeras. Tumpuan sementara ini
akan memikul berat dari profil baja, bekisting pelat, dan beton yang belum
mengeras. Dengan digunakannya tumpuan sementara akan mengurangi
tegangan yang timbul pada profil baja selama proses konstruksi.

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 15


Kuat Lentur Nominal (Analisis Plastis)

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 16


Kuat Lentur Nominal Momen Positif

Pada kondisi ini kekuatan lentur batas penampang ditentukan oleh


terjadinya leleh pertama.

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 17


DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 18
beton

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 19


beton

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 20


DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 21
Kuat Lentur Nominal Momen Negatif

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 22


beff

Tsr
d’
Asr t
Ts d1
g.n regangan
d d2
g.n profil baja
Cs d3

Tsr = Asr . fyr


Cmaks = As . fy (gaya tekan di seluruh penampang profil baja)
Karena luas penampang profil baja jauh lebih besar dibandingkan luas tulangan,
maka : Cmaks > Tsr , sehingga garis netral plastis akan jatuh pada profil baja.
∑ H = 0  Tsr + Ts = Cmaks - Ts
Ts = (Cmaks – Tsr )/2
Mn = Tsr . (d1+d2) + Ts . d2 atau
Mn = Cs . (d1+d2) + Ts . d1 atau
Mn = Cs . d2 + Tsr . d1
DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 23
DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 24
Perhitungan kuat geser dapat dilihat pada perencanaan geser balok girder

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 25


Penghubung Geser (Shear Connector)

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 26


Vh

 Vh

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 27


DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 28
DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 29
DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 30
DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 31
DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 32
Vh
N
Qn

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 33


1. Selimut lateral minimum = 25
mm, kecuali ada dek baja
2. Diameter maksimum = 2,5 x
tebal flens profil baja
3. Jarak longitudinal minimum =
6 x diameter penghubung
geser
4. Jarak longitudinal maksimum
= 8 x tebal pelat beton
5. Jarak minimum dalam arah
tegak lurus sumbu
longitudinal = 4 x diameter
6. Jika digunakan dek baja
gelombang, jarak minimum
penghubung geser dapat
diperkecil menjadi 4 x
diameter

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 34


Dek Baja Gelombang

1. Tinggi maksimum dek baja,


hr < 75 mm
2. Lebar rata2 minimum
gelombang dek, wr > 50 mm,
tidak boleh lebih besar dari
lebar bersih minimum pada
tepi atas dek baja
3. Tebal pelat minimum diukur
dari tepi atas dek baja = 50
mm
4. Diameter maksimum stud
yang dipakai = 20 mm, dan
dilas langsung pada flens
5. Tinggi minimum stud diukur
dari sisi dek baja paling atas
= 40 mm

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 35


DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 36
DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 37
DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 38
Kolom Komposit

Luas penampang baja  4% luas


penampang komposit total 
As  4% Ag

Kolom baja berselubung beton


harus diberi tulangan
longitudinal dan tulangan
lateral minimum sebesar 0,18
mm2/mm spasi tulangan

Beton: 21 MPa  fc’  55 MPa

Baja dan baja tulangan : fy  380


MPa (untuk perhitungan)

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 39


DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 40
DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 41
DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 42
Jari-jari girasi kolom komposit diambil lebih besar daripada jari-jari girasi profil
baja dan kolom beton. Pendekatan yang konservatif adalah dengan
menggunakan jari-jari girasi yang terbesar antara profil baja dan kolom
beton, yang dapat diambil sebesar 0,3 kali dimensi dalam bidang tekuk

rm = r > 0,3 . b
Dengan : r = jari-jari girasi profil baja dalam bidang tekuk
b = dimensi terluar kolom beton dalam bidang tekuk

DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 43


DESAIN KONSTRUKSI BAJA MK-144020-Unnar-Dody Brahmantyo 44

Anda mungkin juga menyukai