Radiologi Kedokteran Gigi
Radiologi Kedokteran Gigi
Foto lagi......???!
Sani 25 tahun memenuhi janjinya dengan drg.Radian untuk dilakukan perawatan
saluran akar pada gigi 21. Setelah dilakukan pemeriksaan drg.Radian meminta Sani untuk
melakukan fot periapikal gigi 21 di lab radiologi. Dalam ruangan radiologi Sani
diinstruksikan untuk duduk di kursi dan memegang film rontgen foto yangn dimasukkan
kedalam mulut.
Setelah selesai Sani menerima hasil foto dan keterangan mengenai gambaran
radiografis giginya. Sani berpikir kenapa film foto periapikal yang digunakan tidak besar
seperti foto panoramik yang pernah dilakuakn adiknya. Sani memberikan hailnya kepada
drg.Radian, setelah mengamati hasil foto beliau kecewa karena gambaran radiolusen dan
radiopak tidak begitu jelas sehingga harus dilakukan foto ulang.
Radiolusen
Lolosnya sebagian sinar x, sehingga bayangannya lebih gelap
Radiopak
Tidak lolosnya sinar x, sehingga bayangan lebih terang
Foto periapikal
Suatu teknik foto intraoral untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi dan
tulang pendukungnya hanya pada satu film
Sensifitas kontras
Kekaburan
Kejernihan tampak
Kejernihan bercak
Detil bagian
PSA ke drg.Radian
Adiknya
b. Foto intraoral
Foto intraoral digunakan untuk mendapatkan detail gambar yang cukup jelas,
dan gambarannya terbatas. Film yang digunakan diletakkan di dalam mulut
pasien. Foto inraoral terbagi atas tiga :
1. Teknik rontgen periapikal
untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigi dan tulang
pendukungnya.
2. Teknik rontgen bite wing
untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior
dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukaan gigi yang
berdekatan dengan puncak tulang alveolar.
untuk melihat karies dibawah restorasi
3. Teknik chepalometric
untuk memperlihatkan relasi gigi rahang atas dan rahang bawah dengan
tulang wajah.
untuk melihat tengkorak, tulang wajah akibat trauma penyakita atau
kelainan tumbuh kembang
untuk melihat jaringan lunak nasofaring, sinus paranasal, dan palatum keras
1) Peswat sinar x
Pada dasrnya dibagi menjadi dua jenis :
- Standar/ dengan pesawat kaki (mobile)
Keuntungannya: dapat dipindahkan sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan
- Jenis fixed
Pesawat yang menempel pada dinding dan langit (plafon)
Keuntungannya: tidak memerlukan tempat yang luas
3) Grid
alat yang digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi radiasi hambur
yang dapat menyebabkan kabut pada hasil radiografis/ membuat gambar
menjadi kabur
4) Duty cycle
mengatut frekuensi penyinaran
5) Extension arm
mengatur posisi dan jarak dari tube head dengan control panel
a) foto intraoral
1) teknik rontgen periapikal
- film diletakkan di dalam mulut
- ukuran film 3x4 cm
bisection
paling sering digunakan,pasien memegang filmnya sendiri
paralleling
sejajar dengan gigi, menggunakan film holder
2) teknik rontgen bite wing
- film yang digunakan: spesial bite wing film, standard film dangn bite
film holder
- pasien menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film dalam mulut
3) teknik rontgen oklusal
- cross section view : sinar diarahkan tegak lurus terhadap film dan
oklusal plane
- topographic view : sinar diarahkan ≤ 90o terhadap film oklusal plane
45o – 60o
b) foto ekstraoral
1) foto panoramik
- film dimasukkan ke dalam kaset
- buat identifikasi pasien di bagian depan kaset
- letakkan kaset di kaset holder
- lepaskan perhiasan, logam, kacamata, dll
- pasien duduk memegang hand holder
- atur posisi kepala pasien
- atur image layer
- pasien diminta menggigit bite plastic
- tentukan kondisi sinar x
- pasien diinstruksikan untuk diam ± 15 menit
- tekan tombol penyinaran
1 Gigi Incisivus :
densitasnyasama , kecualipadalekuk mesial dan distal lebih
gelapkeliruinterpretasidengankaries
2 Gigi P &C :
gambaranatomisesuaipadaro”foto.
3 Gigi M :
bentukbervariasi, jadilebihsempitpadadistal,adaperbedaantebal ,perbedaandensitas
4 Email :
Mengandung 90% mineral, lebih padat, lebih radioopak
5 Dentin :
Mengandung 75% mineral, gambarannya radio intermediet
6 Sementum :
kepadatannya sama dengan dentin
7 Membran periodontal :
Gambaran radiolusen menempel pada akar gigi, tampak berupa garis tipis tidak
terputus, terlihat mulai dari batas CEJ sampai ke apikal
8 Lamina dura :
Gambaran radiopak, menempel pada semen, terletak antara membran periodondal
dan tulang alveolar mesial dan distal, terlihat seperti garis tipis tidak terputus
9 Puncak tulang alveolar :
Gambaran radiopak, padat, berbentuk runcing, lebih tinggi dari CEJ
10 Foramen incisivum :
Gambaran radiolusen, bulat, jelas dengan dibatasi radiopak
11 Fossa nasalis :
Gambaran radiolusen, bentuk pear, bentuk hufu ‘w’ lebih bulat di inferior dan
septum nasalis membentuk garis tengah radiopak
Batas fossa membentuk garis hitam dibatasi sempit
12 Symphis mandibula :
Gambaran radiolusen tipis
13 Mylohyoid ridge :
Tumpul, gambaran radiopak, berbentuk bulat dan tipi
Daftar pustaka
http://www.scribd.com/doc/54441785/Radiografi-Intraoral
http://www.scribd.com/doc/65382488/Foto-Ekstra-Oral
LAPORAN TUTORIAL
MODUL 2 BLOK 6 “Radiologi di Bidang Kedokteran Gigi”
KELOMPOK 3
TUTOR: drg. Nelvi Yohana
NAMA ANGGOTA:
Annisa Ibifadillah
Azri Dharma
Dini Chairani Prima
Mia Ladiovina
Putri Ovieza Maizar
Randy Fernandes
Risa Widia
Silmi Gusdayuni
Sinthya Gustian
Syarli Resti