390153916-Pedoman-Pelayanan-Rawat-Jalan 2
390153916-Pedoman-Pelayanan-Rawat-Jalan 2
Disusun Oleh :
Kepala Instalasi Rawat Jalan
Disetujui Oleh :
Ketua Komite Akreditasi
Ditetapkan Oleh :
Direktur
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugerahNya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Panduan Pelayanan Instalasi
Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran ini dapat selesai disusun.
Buku pedoman ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di RSU Kusuma Ungaran.
Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian dan tatalaksana dalam Pelayanan Instalasi
Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran.
iii
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM KUSUMA UNGARAN
NOMOR :
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT UMUM KUSUMA UNGARAN
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT
UMUM KUSUMA UNGARAN.
iv
Kusuma Ungaran sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
KEDUA : Mengamanatkan Kepada Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan
untuk melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan
panduan ini
KETIGA : Panduan ini sebagai acuan dalam memberikan pelayanan di RSU Kusuma
Ungaran.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku 3 (tiga) tahun sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan,
maka akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Ungaran,
Pada tanggal : 1 Agustus 2018
Tembusan :
1. Arsip
2. Kepala Bidang Kepelayanan dan Keperawatan dr. H. SULTHONI, M.Kes
NIK. 010220181711195300
v
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................ 1
DEFINISI ...................................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................... 1
B.TUJUAN............................................................................................................................... 1
C. RUANG LINGKUP ............................................................................................................ 2
D. BATASAN OPERASIONAL.............................................................................................2
D. DASAR HUKUM ............................................................................................................... 3
BAB II........................................................................................................................................... 3
STANDAR KETENAGAAN ....................................................................................................... 4
BAB III ......................................................................................................................................... 4
STANDAR FASILITAS ............................................................................................................... 6
BAB IV ......................................................................................................................................... 6
TATA LAKSANA PELAYANAN.............................................................................................11
BAB V.........................................................................................................................................14
LOGISTIK...................................................................................................................................14
BAB VI........................................................................................................................15
KESELAMATAN PASIEN............................................................................................16
BAB VII.......................................................................................................................................20
KESELAMATAN KERJA..........................................................................................................20
BAB VIII......................................................................................................................................22
PENGENDALIAN MUTU..........................................................................................................22
BAB IX........................................................................................................................24
PENUTUP....................................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan rawat jalan (ambulatory services) adalah salah satu bentuk dari pelayanan
kedokteran. Karena tingginya biaya perawatan pasien yang kompleks maka diperlukan suatu
fasilitas yang bisa memberikan pengobatan yang adekuat dengan biaya yang lebih sedikit dan lebih
sedikit intervensi. Bentuk pelayanan ini akan mengurangi pengeluaran biaya rumah sakit pasien
dengan adanya diagnosis awal dan pengobatan dini. Secara sederhana pelayanan rawat jalan adalah
pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap
(Hospitalization)(Feste,1989).
Tujuan dari pelayanan rawat jalan adalah mengupayakan kesembuhan dan pemulihan
pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan.(standart
pelayanan Rumah sakit, dirjen yanmed depkes RI thn 1999). Sedangkan Fungsi dari pelayanan
rawat jalan adalah sebagai tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan dan pengobatan pasien
oleh dokter ahli di bidang masing-masing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu
singkat untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan. poliklinik juga
berfungsi sebagai tempat untuk penemuan diagosis dini,yaitu tempat pemriksaan pasien pertama
dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut dalam tahap pengobatan penyakit.
Pelayanan rawat jalan dibagi menjadi beberapa bagian yang menggambarkan banyaknya
pelayanan spesialistik, subspesialistik dan pelayanan gigi spesialistik dari staf medis yang ada pada
rumah sakit.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dari berbagai kebijakan dan prosedur terkait dengan pelayanan Unit
Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan Rawat Jalan yang efektif, dan memuaskan bagi pasien yang
menjalani pemeriksaan
1
b. Menanggulangi masalah nyeri, baik akut maupun kronis pada pasien yang
melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran.
c. Mengupayakan kesembuhan dan pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur
dan tindakan yang dapat di pertanggungjawabkan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran
meliputi:
1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Poli Spesialis Penyakit Dalam
4. Poli Spesialis Anak
5. Poli Obgyn
6. Poli Bedah
D. Batasan Operasional
Untuk lebih mengarahkan pemahaman dibuat batasan istilah penting yang terkait
dengan kerangka pelayanan Unit Rawat Jalan.
1. Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
2. Rumah sakit Tipe D adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis terbatas.
3. Unit Rawat Jalan adalah bagian pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan pencegahan, pengobatan serta pemulihan terhadap penderita dengan waktu
kurang dari 24 jam dimana dalam pelayanannya terkait dengan kegiatan penunjang lain
seperti laboratorium, radiologi dan farmasi.
4. Poli Umum adalah unit yang melayani pelayanan rawat jalan yang meliputi tindakan
pencegahan, pengobatan dan pemulihan terhadap pasien umum atau yang
membutuhkan tindakan dasar.
2
5. Poli Spesialis adalah unit yang melayani pelayanan rawat jalan yang meliputi tindakan
pencegahan, pengobatan dan pemulihan terhadap pasien yang membutuhkan tindakan
spesialistik .
6. Poli Gigi adalah unit yang melayani pelayanan rawat jalan yang meliputi tindakan
pencegahan, pengobatan dan pemulihan terhadap pelayanan gigi dan mulut.
E. Landasan Hukum
Penyelenggaraan pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran sesuai
dengan:
1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2 Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3 Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
4 Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
5 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran;
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
3
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
1. Kualifikasi Tenaga Dokter di Unit Rawat Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran
adalah Dokter Umum, Dokter Gigi menggunakan jasa pelayanan dokter tetap dan
Dokter Spesialis menggunakan jasa Pelayanan dokter di luar Rumah Sakit
(konsultan)
2. Kualifikasi Tenaga perawat dan bidan di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum
Kusuma Ungaran adalah tenaga perawat dan bidan di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit
Umum Kusuma Ungaran yang berpengalaman di bidang paramedik.
B. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelayanan Rawat Jalan perlu menyediakan sumber daya manusia yang kompeten,
cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga
dapat memberikan pelayanan yang optimal, efektif, dan efisien. Atas dasar tersebut di atas,
maka perlu kiranya menyediakan, mempersiapkan dan mendayagunakan sumber-sumber
yang ada. Untuk menunjang pelayanan Rawat Jalan di unit Rawat Jalan, maka dibutuhkan
tenaga dokter umum,dokter gigi, dokter spesialis, perawat dan bidan yang mempunyai
pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.
4
2. Shift sore: pukul 14.00-21.00 WIB untuk poli umum, poli spesialis sore yang tenaga
perawat pelaksananya di ambil dari tenaga perawatan yang dinas sore.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
1. Poli umum
RUANG TUNGGU
TPP
5
POLI UMUM
2. Poli Spesialis
Poli Poli
Ruang Tunggu R
U
Poli Poli
A
TPP
3. Poli Gigi
Ruang Tunggu
Poli Gigi
B. Standar Fasilitas
Fasilitas yang tersedia pada pelayanan rawat jalan terdiri dari:
1. Alat yang Tersedia Unit Rawat Jalan
Nama Alat Jumlah Keadaan Merk
No.
POLI UMUM
6
1 Bed pasien 1 Baik
2 Meja Dokter 1 Baik
3 Meja Perawat 1 Baik
4 Tensimeter digital 1 Baik
5 Stetoskop 1 Baik
6 Timbangan 1 Baik
7 Kursi Pasien 2 Baik
8 Kursi Dokter 1 Baik
9 Kursi Perawat 1 Baik
10 Tensi Meter Raksa 1 Baik
11 Senter 1 Baik
12 Tangga tempat tidur 1 Baik
13 Termometer 1 Baik
14 Xray Viewer 1 Baik
POLI ANAK
1 Bed pasien 1 Baik
2 Meja Dokter 1 Baik
3 Meja Perawat 1 Baik
4 Tensimeter digital 1 Baik
5 Stetoskop 2 Baik
6 Timbangan 1 Baik
7 Kursi Paien 2 Baik
8 Kursi Dokter 1 Baik
9 Kursi Perawat 1 Baik
10 Tensi Meter Raksa 1 Baik
11 Senter 1 Baik
12 Tangga tempat tidur 1 Baik
13 Termometer 1 Baik
14 Xray Viewer 1 Baik
7
POLI PENYAKIT DALAM
1 Bed pasien 1 Baik
2 Meja Dokter 1 Baik
3 Meja Perawat 1 Baik
4 Tensimeter digital 1 Baik
5 Stetoskop 1 Baik
6 Timbangan 1 Baik
7 Kursi Pasien 2 Baik
8 Kursi Dokter 1 Baik
9 Kursi Perawat 1 Baik
10 Tensi Meter Raksa 1 Baik
11 Senter 1 Baik
12 Tangga tempat tidur 1 Baik
13 Termometer 1 Baik
14 Xray Viewer 1 Baik
POLI BEDAH
1 Bed pasien 1 Baik
2 Meja Dokter 1 Baik
3 Meja Perawat 1 Baik
4 Tensimeter digital 1 Baik
5 Stetoskop 1 Baik
6 Timbangan 1 Baik
7 Kursi Pasien 2 Baik
8 Kursi Dokter 1 Baik
9 Kursi Perawat 1 Baik
10 Tensi Meter Raksa 1 Baik
11 Senter 1 Baik
12 Tangga tempat tidur 1 Baik
8
13 Termometer 1 Baik
14 Xray Viewer 1 Baik
POLI GIGI
1 Dental unit 1 Baik
2 Meja Dokter 1 Baik
3 Meja Perawat 1 Baik
4 Tensimeter 1 Baik
5 Stetoskop 1 Baik
6 Lemari alat 1 Baik
7 Kursi Paien 2 Baik
8 Kursi Dokter 1 Baik
9 Kursi Perawat 1 Baik
10 Suctio 1 Baik
11 Sterilisator 1 Baik
12 Set alat cabut 1 Baik
13 Set alat tumpat 1 Baik
14 Set alat bedah mulut 1 Baik
15 Alat dasar 1 Baik
16 Set alat cetak model gigi 1 Baik
17 Head lamp 1 Baik
POLI OBGYN
1. Meja Dokter 1 Baik
2. Meja alat 3 Baik
3. Kursi dokter 1 Baik
4. Kursi pasien 3 Baik
5. USG 2D 1 Baik
6. USG 4D 1 Baik
7. Senter 1 Baik
9
8. Bak Instrumen 1 Baik
9. Bengkok 1 Baik
10. Tempat tidur pasien 2 Baik
11. TV 1 Baik
10
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Penerimaan Pasien
1. Pasien datang di Unit Rawat Jalan, mendaftarkan identitas di bagian Tempat Penerimaan Pasien
(TPP)
3. Data pasien atau kartu pasien sudah berada di masing-masing tujuan, poli Umum, Poli gigi dan
Poli Spesialis pagi dan Poli Spesialis Sore
2. Poli Gigi
Layanan di poli gigi dilakukan di ruang poli gigi setiap hari kerja mulai pukul 07.00 sampai
dengan 14.00 WIB oleh 1 tenaga dokter gigi dan 1 perawat gigi. Jenis pelayanan yang diberikan
adalah:
1. Saluran akar gigi dan tumpatan
2. Pemeriksaan kesehatan gigi rutin
11
3. Pembersihan karang gigi
4. Cabut gigi
5. Bedah mulut
6. Pemasangan Gigi palsu
7. Meratakan gigi
Untuk tindakan bedah mulut akan dilakukan oleh Spesialis bedah mulut.
3. Poli Spesialis
1. Poliklinik anak
a. Pelayanan Imunisasi
Layanan imunisasi di poliklinik anak meliputi program imunisasi wajib dan imunisasi
tambahan. Pelaksanaan imunisasi dilakukan setiap jam praktek poli anak dari jam 16.00
sampai dengan 18.00 WIB. Selain imunisasi wajib, poli spesialis anak juga melayani
imunisasi lain seperti: MMR, Hib, tifoid, hepatitis A, dan varicella.
b. Pemeriksaan dan pengobatan
Kegiatan layanan berupa anamnesa keluhan, penimbangan berat badan, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi) jika diperlukan, pemberian resep, dan
edukasi kepada orang tua (dan pasien) mengenai masalah kesehatan yang akan atau sedang
mereka alami.
c. Tumbuh kembang
Pemeriksaan tumbuh kembang anak dilakukan oleh dokter spesialis anak meliputi
pemeriksaan tinggi badan dan berat badan (status gizi), deteksi perkembangan dengan
menggunakan KPSP serta alat peraga atau permainan.
12
3. Poli Obgyn
Layanan pemeriksaan dan pengobatan di poli Obgyn setiap hari kerja (Senin sampai dengan
Sabtu) mulai pagi pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.00 WIB, sore pukul 19.00 sampai dengan
21.00. Kegiatan layanan berupa anamnesa keluhan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
(laboratorium, dan radiologi) jika diperlukan, pemberian resep, edukasi kepada pasien mengenai
problem kesehatan yang akan atau sedang mereka alami.
4. Poli Bedah
Layanan pemeriksaan dan pengobatan di poli Bedah setiap hari kerja (Senin sampai dengan
Sabtu) mulai pukul 19.00 sampai dengan 21.00. Kegiatan layanan berupa anamnesa keluhan,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (laboratorium, dan radiologi) jika diperlukan,
pemberian resep, edukasi kepada pasien mengenai problem kesehatan yang akan atau sedang
mereka alami.
13
ALUR RAWAT JALAN
Datang Sendiri
Tempat Penerimaan
Dokter Praktek Pasien (TPP)
POLI GIGI
Rujukan Lain
PEMERIKSAAN RAWAT
PENUNJANG INAP
14
BAB V
LOGISTIK
1. Pengertian
Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di Unit Rawat Jalan adalah permintaan obat dan alat
kesehatan ke unit farmasi atas permintaan dokter.
2. Prosedur :
a. Permintaan obat atau alat kesehatan ditulis pada resep rangkap 3 untuk pasien intern dan 2
rangkap untuk pasien yang di tulis oleh dokter umum atau dokter spesialis.
b. Resep obat dilengkapi nama dokter, tanggal, nama pasien, Jenis pasien dan nomor Rekam
Medis.
1. Pengertian
Suatu kegiatan untuk merencanakan pengadaan peralatan baru, sesuai kebutuhan saat itu atau
sebagai pengganti alat yang rusak atau harus diganti karena keausannya.
2. Tujuan
Tujuan dari perencanaan pengadaan dan peremajaan peralatan adalah agar peralatan dapat
digunakan setiap saat tanpa adanya hambatan dan menunjang proses pelayanan di masing-
masing poli.
3. Prosedur Kegiatan
a. Dilakukan pengecekan rutin, sehingga diketahui peralatan yang tidak dapat digunakan atau
tidak dapat diperbaiki, dan direncanakan dalam anggaran rutin atau diganti yang baru.
b. Pengajuan pembelian peralatan baru diketahui Kepala Unit Rawat Jalan kepada Ka Bidang
umum dan keuangan rumah sakit disertai perkiraan harga.
15
c. Bila sudah terealisasi kepala unit menerima alat dan menandatangani buku penerimaan
barang serta menuliskan pada buku inventaris
16
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cidera, cacat, kematian, dan lain-
lain) yang tidak seharusnya terjadi.
B. Tujuan
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Selain itu sistem keselamatan pasien ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan
pasien di rumah sakit, meningkatkannya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat,
menurunnya kejadian tidak diharapkan di rumah sakit, dan terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
2. Memimpin dan mendukung karyawan. Membangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas
tentang keselamatan pasien.
17
4. Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan karyawan agar dengan mudah dapat
melaporkan kejadian atau insiden, serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada KKP-RS
(Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit)
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Mengembangkan cara-cara komunikasi yang
terbuka dengan pasien.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. Mendorong karyawan untuk
melakukan analis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul.
7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk mencapai keselamatan pasien.
2. Menyusun program keselamatan pasien rumah sakit jangka pendek 1-2 tahun
4. Mengadakan pelatihan keselamatan pasien rumah sakit bagi jajaran manajemen dan karyawan
18
5. Menetapkan sistem pelaporan insiden (peristiwa keselamatan pasien)
6. Menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit seperti tersebut di atas
7. Menerapkan standar keselamatan pasien rumah sakit (seperti tersebut di atas) dan melakukan
self assessment dengan instrument akreditasi pelayanan keselamatan pasien rumah sakit
8. Program khusus keselamatan pasien rumah sakit
9. Mengevaluasi secara periodik pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit dan
kejadian tidak diharapkan.
D. Sasaran Keselamatan Pasien di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran
19
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
20
c. Terjatuh
d. Tersandung benda
e. Terbentur alat
f. Terkena arus listrik dll
2. Klasifikasi menurut agen penyebabnya
a. Alat-alat keperawatan seperti tertusuk jarum suntik, terbentur, dll
b. Lingkungan kerja, seperti ruangan panas, pencahayaan kurang.
3. Klasifikasi menurut jenis luka dan cideranya
a. Efek terkena zat kimia
b. Efek terkena menghirup obat
c. Patah tulang
d. Keseleo/dislokasi/terkilir
e. Kenyerian otot dan kejang
f. Luka tergores
4. Klasifikasi menurut lokasi bagian tubuh yang terluka
a. Kepala, leher, badan, lengan, kaki dan berbagai bagian tubuh lainnya
b. Luka umum dsb
5. Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja yang di lakukan instalasi rawat jalan. Diantaranya adalah
:
a. Desain ruangan
Ruangan Poli di desain dengan senyaman mungkin dengan sirkulasi udara yang
baik.
b. Ruangan ners station
Setiap melakukan komunikasi selalu menggunakan masker bila terindikasi pasien
dengan penyakit menular dan membatasi komunikasi dengan jarak 45cm
(menghindari percikan air liur pasien)
c. Ruangan Dokter
Ruangan di usahakan selalu bersih, dilengkapi dengan tempat cuci tangan.
21
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, maka saat ini
masyarakat semakin memperhatikan mutu pelayanan kesehatan yang diterimanya.
Pengendalian mutu di unit rawat jalan harus dilakukan demi kepentingan dan kepuasan dari pasien
sehingga nantinya dapat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di Unit Farmasi pada
khususnya dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran pada umumnya.
Indikator Mutu Pelayanan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran mengacu pada
Pedoman Indikator Mutu Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran yaitu:
1. Waktu Tunggu Di Rawat Jalan
Ruang lingkup : Waktu Tunggu Di Rawat Jalan
22
Definisi operasional : Komunikasi yang kurang efektif adalah komunikasi lisan yang
tidak menggunakan prosedur: Write back, Read back dan
Repeat Back (reconfirm)
Kriteria inklusi :
- Kesalahan Prosedur komunikasi lisan atau via telepon: Write
back, Read back dan Repeat Back (reconfirm)
- Pelaporan secara lisan yang tidak menggunakan prosedur
SBAR
- Prosedur spelling atau ejaan tidak digunakan untuk obat yang
bersifat LASA atau NORUM
23
BAB IX
PENUTUP
Demikian telah disusun suatu Pedoman Pelayanan Unit Rawat Jalan, yang dapat dipakai
sebagai acuan di dalam pelayanan rawat jalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara
keseluruhan di Rumah Sakit Umum Kusuma Ungaran. Pedoman ini akan mengalami perbaikan
dalam upaya peningkatan kualitas dari waktu ke waktu sehingga diperlukan suatu evaluasi secara
teratur dan berkelanjutan dalam hal pemantauannya. Dengan adanya suatu pedoman pelayanan
maka kegiatan pelayanan secara khusus di Unit Rawat Jalan dapat mengutamakan kepuasan dan
keselamatan pada setiap pasien.
24