Fertilisasi in Vitro Dan Inseminasi Buatan PDF
Fertilisasi in Vitro Dan Inseminasi Buatan PDF
Kelas: IX-A
Bismillahhirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Tak lupa shalawat serta
salam selalu dipanjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Berkat
limpahan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Biologi ini.
Dalam proses pembuatan makalah Biologi ini, saya ucapkan terima kasih
pada:
Tidak ada gading yang tak retak, saya menyadari bahwa masih banyak
sekali kekurangan dalam makalah Biologi ini yang tidak disengaja dan diluar
pengetahuan saya. Untuk itu, saya mohon maaf dan masukannya untuk
perbaikkan dikemudian hari.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
BAB I PEMBAHASAN 1
2.1 Kesimpulan 15
2.2 Saran 16
BAB III PENUTUP 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I
Pembahasan
A. Definisi
Prosedur IVF ini adalah salah satu dari banyak prosedur untuk mengatasi
kesulitan pasangan suami istri untung memiliki keturunan. Sebab-sebab kesulitan
itu yakni, kualitas sperma yang buruk, masalah ovulasi, atau masalah interaksi sel
telur dan sperma.
Bayi pertama hasil IVF adalah, Louise Joy Brown yang dilahirkan di Inggris
pada pukul 11.47 tanggal 25 Juli tahun 1978 di Oldham General Hospital melalui
operasi Caesar yang telah direncanakan. Louise Joy Brown lahir dengan berat
2,608 kg.
B. Prosedur
Folikel
2. Pasien diberikan obat suntik yang berfungsi untuk mematangkan sel telur.
Waktu adalah faktor yang sangat penting; sel telur harus diambil sebelum
sel telur keluar dari folikel didalam ovarium. Bila sel telur diambil pada
waktu yang terlalu dini atau terlalu lambat, sel telur tidak dapat bertumbuh
dengan baik. Untuk menentukan waktu pengambilan yang tepat, dokter
akan melakukan pemeriksaan darah dan ultrasonografi.
3. Pada prosedur pengambilan sel telur (ovum pick up), pasien akan dibius.
Selama prosedur dilakukan, dokter akan melihat folikel yang terbentuk di
dalam ovarium dengan ultrasonografi dan sel telur diambil melalui jarum
yang dimasukkan. Prosedur ini membutuhkan waktu 30 menit hingga 1 jam.
4. Setelah itu, sel telur akan dicampurkan dengan sperma pasangan di dalam
laboratorium. Kemudian sel telur yang telah difertilisasi (embrio) akan
disimpan di laboratorium selama 3 sampai 5 hari untuk mencapai
pertumbuhan optimal.
Sel telur yang telah diambil dan dicampur dengan sperma pada sebuah cawan
5. Setelah embrio siap, dokter akan mentransfer satu atau lebih embrio ke
dalam uterus pasien (embryo transfer). Prosedur ini lebih cepat dan lebih
mudah daripada prosedur pengambilan sel telur. Dokter akan memasukkan
pipa fleksibel yang disebut kateter melalui vagina dan serviks ke dalam
uterus. Untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan, sebagian besar ahli
IVF menyarankan transfer 3-4 embrio per prosedur. Namun hal ini dapat
meningkatkan risiko kehamilan multipel, yang dapat meningkatkan risiko
pada ibu maupun janin.
6. Setelah prosedur transfer selesai, pasien dibiarkan berbaring selama
beberapa jam dan boleh pulang 4-6 jam kemudian. Dokter akan melakukan
tes kehamilan 2 minggu setelah transfer embrio dilakukan.
Jika terdapat kasus sperma pria mempunyai gangguan, maka dokter akan
mengombinasikan teknik IVF dengan teknik yang disebut injeksi sperma
intrasitoplasma (bahasa Inggris: Intracytoplasmic Sprem Injection/ICSI). Dimana
sperma diambil dari cairan semen atau pada kasus tertentu diambil dari testis dan
dimasukkan langsung ke dalam sel telur. Setelah terbentuk embrio yang hidup,
embrio tersebut ditransferkan ke dalam uterus.
A. Definisi
Insemination Gun
2. Keluarkan semen beku dari nitrogen cair dan memasukkannya dalam air
hangat atau meletakkannya dibawah air yang mengalir.
3. Suhu untuk thawing yang baik adalah 37°C. Jadi semen/straw tersebut
dimasukkan dalam air dengan suhu badan 37°C, selama 7-18 detik.
5. Kemudian straw dimasukkan dalam gun, dan ujung yang mencuat dipotong
dengan menggunakan gunting bersih
6. Setelah itu plastik selubung dimasukkan pada gun yang sudah berisi semen
beku/straw
11. Setelah semua prosedur tersebut dilaksanakan maka keluarkanlah gun dari
uterus dan servix dengan perlahan-lahan.
2. Pemberian rangsangan akan dimulai saat awal siklus menstruasi agar pada
saat ovulasi, indung telur menghasilkan beberapa telur yang matang (dalam
keadaan normal, hanya satu telur yang dilepaskan per ovulasi)
3. Sperma diinjeksi melalui kateter akan diproses terlebih dahulu agar terleksi
dan terkonsentrasi, sehingga kualitasnya baik dan jumlahnya cukup
Dengan peralatan tdan teknologi yang baik, sperma dapat disimpan dalam
jangka waktu yang lama
2.1 Kesimpulan
Sekian makalah Biologi ini. Saya berharap makalah ini dapat menambah
wawasan tentang teknologi reproduksi yang telah berperan besar dalam
kehidupan manusia. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada
kesalahan kata-kata atau kesalahan informasi yang di luar pengetahuan saya.
Mohon masukannya untuk perbaikkan dikemudian hari.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/In_vitro_fertilisation
http://pojok-wanita.blogspot.com/2010/08/bayi-tabung.html
http://kamuskesehatan.com/arti/in-vitro-fertilization-ivf/
http://kamuskesehatan.com/arti/bayi-tabung-ivf/
http://id.wikipedia.org/wiki/Robert_G._Edwards
http://indoroyal.com/artikel-sehat/mengenal-kista-ovarium.html
http://www.experts123.com/q/apa-yang-dimaksud-dengan-folikel.html
http://www.scribd.com/doc/16426970/Kloning-Dan-Bayi-Tabung
http://bayi-lucu.com/bayi-tabung.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Rektum
http://www.ddlivestock.or.id/artikel/teknologi/150-inseminasi-buatan-ib-atau-
kawin-suntik-pada-sapi.html
http://www.vet-klinik.com/Peternakan/Inseminasi-Buatan-IB-atau-Kawin-
Suntik.html
http://dedykoe.blogspot.com/2009/03/sejarah-perkembangan-inseminasi-
buatan.html
http://animal-intelektual.blogspot.com/2009/07/seleksi-individu-ternak.html