Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUTORIAL

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA


BIOMEKANIKA

Kelompok : C-15 Tanggal Tutorial : 27 September 2017


Nama/NIM : Ahmad Hanif Faiz/16522235 Hari Tutorial : Rabu
Dennis Kusuma/16522224 Dikumpulkan :
Tanggal
Kelas : C
Asisten : E-110 Yogyakarta,29 September 2017
Kriteria Penilaian(diisi oleh asisten)
Format Laporan :
Perhitungan :
Analisa dan : Asisten

Pembahasan
Kesimpulan : ( M. Nashirulhaqi I. )

TOTAL :

LABORATORIUM DESAIN KERJA DAN ERGONOMI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2017
Reguler
Ganjil 2017/2018
BAB II
BIOMEKANIKA

2.1 Tujuan Tutorial


Adapun tujuan dari adanya tutorial biomekanika adalah sebagai berikut:
1. Mampu merancang metode kerja yang didasarkan pada prinsip–prinsip
biomekanika.
2. Mengetahui besar beban kerja pada saat melakukan kerja.
3. Mampu memahami keterbatasan manusia dari beban kerja yang dibebankan
pada anggota tubuh manusia.
4. Mampu memberikan rekomendasi berdasar hasil analisa.
2.2 Tugas Tutorial
Mengambil video untuk melihat postur seorang operator yang sedang melakukan
pengangkatan beban 10kg.Dari video tersebut kita mengukur parameter segmen
tubuh manusia dan menentukan tekanan perut, gaya otot pada spinal erector dan
gaya tekan pada segmen L5/S1.

2.3 Kajian Literatur


Tabel 2.1 Kajian Literatur
No Judul Metode Hasil Kesimpulan
1 Investigation of Beban kerja -Gaya yang dibutuhkan Dalam merencanakan
productivity fisiologis untuk memilih buah mirip dan merancang tempat
enhancement and dievaluasi ketika menggunakan kerja dan proses
biomechanical dengan gunting pemangkasan pertanian, penting
risks in mengukur baru atau lama dan untuk mencapai
greenhouse denyut nadi keduanya 17% lebih tingkat produksi
crops(Raziel pekerja dengan rendah daripada ketika tertinggi sambil
Riemer a, Avital Polar 625 dan menggunakan tangan menjaga kesehatan
Bechar b,) Polar S810i. kosong . Namun, skor para pekerja. Di
indeks regangan untuk bidang pertanian,
menggunakan gunting banyak proses kerja
adalah 1,125 dan untuk tidak direncanakan
Reguler
Ganjil 2017/2018
memetik buah dengan dan dilaksanakan
tangan, 3,375, yang dalam hal tingkat
keduanya dianggap produksi optimal dan
berisiko rendah untuk kesehatan pekerja.
cedera.

2 Biomechanical Bantalan panci -Nilai rata - rata gaya Model biomekanik


model to predict kursi tekan dan geser pada L4 / yang dikembangkan
loads on lumbar dikompres L5 untuk untuk operator traktor
vertebra of a dengan Kombinasi yang berbeda adalah
tractor operator kekuatan yang dari kursi traktor untuk berguna untuk
(C.R. Mehta a, , jauh lebih operasi yang berbeda memprediksi beban
V.K. Tewari b) tinggi daripada kondisi menunjukkan tekan dan geser pada
bantalan bahwa gaya tekan lebih L4 / L5 (lumbar
sandaran kursi tinggi dan vertebra) tempat
karena berkisar antara 943 duduk pengemudi di
percepatan sampai 1367 N untuk kursi traktor dengan
vertikal yang kondisi operasi C1 untuk panel kursi yang
lebih besar semua dipilih
dibandingkan kursi traktor teruji dan material bantalan
dengan Demikian pula, gaya sandaran di bawah
percepatan geser lebihtinggi dan kondisi operasi yang
kedepan atau berkisar berbeda.
lateral dalam dari 422 menjadi 991 N
kondisi dinamis dalam kondisi ini.
. Oleh karena -Kekuatan tekan
itu, empat maksimal 1202
bahan bantalan sampai 1367 N dan
bantalan kursi minimum
(H, 2H, 1.9D, Nilai berkisar antara 943
dan 1.5CM) sampai 1108 N untuk
dipilih secara busa PU padat
Reguler
Ganjil 2017/2018
acak untuk kursi belakang H untuk
prediksi gaya semua kursi yang diuji.
tekan dan geser Ini karena fakta
pada L4 / L5 Bantal sandaran CM itu
untuk 12 keras dan lebih kompak
perbedaan dan
kombinasi dari sandaran kursi mungkin
kursi traktor. tidak mendukung
operator melalui kaki
Pasukan pedal dalam
kondisi dinamis.
-Pada kondisi C2, gaya
tekan pada L4 / L5 traktor
235 sampai 396 N dan
gaya geser 3,95 sampai
10,22 N untuk semua
kursi traktor.

3 Biomechanical Dengan Aktivitas otot ditemukan -Aktivitas sEMG


analysis of risk menggunakan meningkat secara meningkat dan
factors for work- beberapa model signifikan dengan kelelahan otot BB, BR,
related otot internal, peningkatan beban Otot LES dan MG,
musculoskeletal Namun, angkat. Bahkan,Aktivitas kecuali otot RF.
disorders during pendekatan otot maksimal terjadi Apalagi aktivitas otot
repetitive lifting pemodelan ini pada otot LES dengan dan kelelahan otot otot
task in menyebabkan nilai dari 52% MVC. LES lebih tinggi
construction perhitungan Aktivitas otot rata-rata daripada otot lainnya
workers(M.F. kekuatan otot LES meningkat selama tugas berulang.
Antwi-Afaria, H. kontraksi otot 10.9% MVC untuk berat -Perbedaan aktivitas
Lib, D.J. yang secara angkat lebih tinggi (15% sEMG pada otot
Edwardsc , E.A. statistik MLS) dibandingkan ekstremitas bawah (RF
relatif ke berat angkat dan MG).ini
Reguler
Ganjil 2017/2018
Pärnc, J. Seod, tak tentu; Oleh bawah (5% MLS). Secara menunjukkan bahwa
A.Y.L. Wonge) karena itu, keseluruhan, penelitian pekerja sering terlibat
teknik optimasi ini Sesuai dengan temuan dalam faktor risiko
digunakan penelitian sebelumnya di seperti mengangkat
untuk buat mana peningkatan beban.
perhitungan pengangkatan -Faktor risiko yang
tersebut. Berat badan teridentifikasi dapat
mengakibatkan berkontribusi
peningkatan aktivitas otot untuk memahami
dan kelelahan otot metode penilaian
menunjukkan risiko WMSDs untuk
peningkatan risiko ditingkatkan
pengembangan WMSDs kesehatan dan
produktivitas pekerja.

2.4 Output
2.4.1 Deskripsi
Nama Operator : Ahmad Hanif Faiz
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Berat Badan : 72 Kg
Tempat Penelitian : Laboratorium DSKE
Pekerjaan : Mengangkat beban 10kg

2.4.2 Hasil Pengamatan


Pengambilan data ini dilakukan dengan kegiatan mengangkat beban 10 kg oleh operator
kemudian divideo menggunakan hp. Sebelum melakukan kegiatan, tubuh operator
diberi plester warna merah. Bagian yang diberi plester meliputi berbagai segmentasi
tubuh yaitu telapak tangan, lengan bawah, lengan atas, punggung. Kemudian ditempel
juga dibagian pinggul dan tulang ekor untuk menghitung inklinasi perut dan paha.
Reguler
Ganjil 2017/2018
Tabel 2.2 Hasil Pengamatan
Sudut yang Terbentuk
No Segmen Tubuh Panjang (m)
Pengangkatan
1 Telapak Tangan SL1= 0,07 θ1= 69,3
2 Lengan Bawah SL2= 0,26 θ2= 61,6
3 Lengan Atas SL3= 0,35 θ3= 97,2
4 Punggung SL4= 0,48 θ4= 4,4
5 Inklinasi Perut - θH= 6,67
6 Inklinasi Paha - θT= 85,29

Pada Tabel hasil pengamatan tersebut menunjukan panjang SL1, SL2, SL3, dan SL4
sebesar 0.07, 0.26, 0.35 , 0.48 . Untuk SL1 didapatkan dari panjang antara pergelangan
tangan sampai sendi antara jari tengah dan telapak tangan. SL2 didapatkan dari panjang
lengan bawah. SL3 panjang lengan atas. SL4 panjang punggung. Kemudian untuk
menghitung gaya tekan nanti diperlukan besarnya sudut-sudut yang dibentuk oleh
telapak tangan, lengan atas, lengan bawah, punggung, inklinasi perut, dan inklinasi
paha). Besarnya sudut sudut yang terbentuk dapat dilihat pada tabel 2.2 diatas.

2.4.3 Perhitungan Force Compression (FC)


Force Compression atau gaya tekan adalah Gaya Tekan adalah gaya erat (bobot) yang
bekerja pada suatu luasan bidang secara tegak lurus. Pada praktikum ini kita mengukur
parameter segmen tubuh manusia dan menentukan tekanan perut, gaya otot pada spinal
erector dan gaya tekan pada segmen L5/S1 dengan menitikberatkan pada kasus
pengangkatan beban statis. Gaya tekan ini sangat dipengaruhi oleh massa benda.
Langkah pertama untuk menghitung gaya tekan yaitu menghitung nilai berat benda dan
operator . Setelah mendapatkan nilai tersebut baru kita bisa menghitung Wtot atau Berat
totalnya.
Wo = m × g = 10 × 9,8 = 98 Newton
Wbadan = m × g = 72 × 9,8 = 705,6 Newton
WH = 0,6% × Wbadan = 0,6% × 705,6 = 4,23 N
WLA = 1,7% × Wbadan = 1,7% × 705,6 = 11,9 N
WUA = 2,8% × Wbadan = 2,8% × 705,6 = 19,75 N
Reguler
Ganjil 2017/2018
WT = 50% × Wbadan = 50% × 705,6 = 352,8 N
WTOT = Wo +2WH +2WLA +2WUA +WT
= 98 + 8,46 + 23,8 + 39,5 + 352,8
= 522,56 N
Langkah selanjutnya yaitu menghitung gaya dan momen secara parsial atau menghitung
tiap segmen yang menyusun tubuh manusia. Pada praktikum ini menggunakan segmen
yang mempengaruhi tulang belakang dalam melakukan aktivitas pengangkatan.
a. Telapak Tangan
Fyw = Wo/2 + WH = 98/2 + 4,23 = 53,23 N
Mw = (Wo/2 + WH ) × SL1 × Cos θ1
= 53,23 N × 0,07 × Cos 69,3
= 1,31 Nm
b. Segmen Lengan Bawah
Fye = Fyw + WLA
= 53,23 N + 11,9 N = 65,13 N
Me = Mw + (WLA × λ2 × SL2 × Cos θ2 ) + (Fyw × SL2 × Cos θ2 )
= 1,31 + (11,9 × 0,43 × 0,26 × Cos 61,6) + (53,23 × 0,26 × Cos 61,6)
= 1,31 + 0,63 + 6,58
= 8,52 Nm
c. Segmen Lengan Atas
Fys = Fye + WUA
= 65,13 + 19,75 = 84,88 N
Ms = Me + (WUA × λ3 × SL3 × Cos θ3 ) + (Fye × SL3 × Cos θ3 )
= 8,52 + (19,75 × 0,436 × 0,35 × Cos 97,2 ) + (65,13 × 0,35 × Cos 97,2 )
= 8,52 + (-0,38) + (-2,85) = 5,29 Nm
d. Segmen Punggung
Fyt = 2Fys + WT
= 2(84,88) + 352,8 = 522,56 N
Mt = 2Ms + (WT × λ4 × SL4 × Cos θ4 ) + (2Fys × SL4 × Cosθ4)
= 2(5,29) + (352,8 × 0,67 × Cos 4,48) + (2(84,88) × 0,67 × Cos 4,48)
= 10,58 + 113,11 + 81,23
= 204,92 Nm
Reguler
Ganjil 2017/2018
Setelah mengetahui nilai momen dan gaya pada setiap segmen tubuh ,maka selanjutnya
adalah menentukan tekanan perut, gaya otot pada spinal erector.
e. Gaya Perut dan Tekanan Perut
10−4 [43−0,360(θH+θT] 𝐿51,8
PA = [𝑀 ]
75 𝑆1
10−4 [43−0,360(6,67+85,29]
PA = [204,921,8 ]
75
PA = 0,19 N/Cm2
FA = PA × AA
FA = 0,19 N/Cm2 × 465 Cm2 = 88,35 Newton
f. Gaya Otot pada Spinal Erector
𝑀 𝐿5⁄𝑆1−𝐹𝐴.𝐷 (15−7)θ4 (15−7) ×4,48
FM = ,dengan D = 7 + =7+ = 0,074
𝐸 90 90

204,92−88,35(0,074)
FM =
0,05
198,39
FM =
0,05

FM = 3967,8 Newton
Kemudian setelah mengetahui nilai tekanan perut dan gaya otot ada spinal erector baru
kita dapat menghitung Gaya tekan pada L5/S1 atau yang biasa disebut dengan Force
Compression.
g. Gaya Tekan/Kompresi Pada L5/S1
FC = WTOT . Cos θ4 – FA + FM
FC = 522,56 . Cos 4,48 – 88,35 + 3967,8
FC = 520,9 – 88,35 +3967,8
FC = 4400,35 Newton
Hasil yang didapatkan pada analisis kegiatan pengangkatan beban statis 10kg diperoleh
gaya tekan pada L5/S1 sebesar 4400,35 Newton. Hasil tersebut lebih dari 3500 N dan
kurang Dari 6500 N,maka pekerjaan tersebut dapat dikategorikan tidak terlalu
berbahaya.

2.4.4 Analisis Mekanik AL & MPL


Maximum Permissible Limit atau MPL merupakan batas besarnya gaya tekan pada
segmen L5/S1 dari kegiatan pengangkatan dalam satuan Newton yang distandarkan
Reguler
Ganjil 2017/2018
oleh NIOSH(National Instiute of Occupational Safety and Health) tahun 1981. Besar
gaya tekannya dibawah 6500N pada L5/S1 . sedangkan untuk batasan gaya angkatan
normal (Action Limit) sebesar 3500 pada L5/S1 . Sehingga apabila Fc < AL maka masih
termasuk aman. AL < Fc < MPL sudah termasuk perlu hati-hati dan apabila Fc > MPL
maka sudah termasuk dalam kategori berbahaya.
Aman Hati-Hati Berbahaya

FC=4400,35 N
AL=3500 N MPL=6500 N

Gambar 2.1 Force Compression (NIOSH)


Dalam hasil pengamatan dan perhitungan yang telah kami lakukan diperoleh hasil AL
< Fc < MPL . Dari hasil tersebut menunjukan bahwa aktivitas yang telah dilakukan oleh
operator tersebut perlu hati-hati. Apabila kegiatan tersebut dilakukan terus menerus
maka bisa saja dapat menimbulkan cidera tulang belakang. Karena pada umumnya
pekerja yang melakukan aktivitas pengangkatan beban dalam kurun waktu yang lama
angkat bebannya akan berkurang atau semakin kecil. Oleh karena itu operator perlu hati
hati dan sebaiknya dilakukan perbaikan kerja secara adminstrative control sehingga
dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja tanpa mengalami cedera pada
L5/S1.

2.4.5 Rekomendasi
Dari hasil Perhitungan dan pengamatan, hasil Force Compression berada diantara AL
dan MPL. Hal tersebut menunjukkan bahwa operator sudah perlu hati-hati dalam
melakukan aktifitas tersebut. Oleh karena itu kita dapat menentukan perlu tidaknya
usulan kerja bagi operator. Terdapat 3 cara yang dapat digunakan untuk pencegahan
CTDs (Cumulative Trauma Disorders) yaitu Adminstrative Control, APD, ataupun
Engineering Control. Karena pada perhitungan FC berada diantara AL dan MPL maka
operator disarankan untuk melakukan pencegahan yaitu Adminstrative Control.
Pencegahan tersebut dapat berupa mengatur shift kerja pada operator agar operator
mempunyai waktu istirahat yang cukup. Sehingga operator tidak kelelahan dan bisa
mengurangi resiko cedera pada L5/S1. Selain itu ,bisa juga dilakukan dengan rotasi
kerja. Rotasi kerja yang dimaksud adalah operator tidak hanya monoton melakukan
pengangkatan namun juga bisa aktifitas lain yang lain yang lebih ringan.
Reguler
Ganjil 2017/2018
2.4.6 Kesimpulan
Setelah menganalisis dan mengolah data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

1. Pada perhitungan biomekanika statis saat operator melakukan pengangkatan


beban 10 kg diperoleh besarnya gaya tekan pada L5/S1 sebesar 4400,35 N yang
artinya melebihi AL namun masih dibawah batasan maksimum(MPL).Oleh
karena itu, operator disarankan untuk melakukan pencegahan dengan
Adminstrative Control yaitu dengan penjadwalan waktu istirahat atau
menerapkan shift kerja dan rotasi kerja.
2. Merancang posisi kerja harus sesuai dengan prinsip-prinsip biomekanika dan
harus memperhatikan batas angkat agar dapat merancang posisi kerja yang
sesuai dengan operator.
3. Manusia juga mempunyai keterbatasan, umumnya pekerja yang melakukan
aktivitas pengangkatan beban dalam kurun waktu yang lama angkat bebannya
akan berkurang atau semakin kecil. Dan semakin tinggi bebannya akan
membuat lebih beresiko cedera jika dilakukan tanpa alat bantu.
Reguler
Ganjil 2017/2018
LAMPIRAN
Reguler
Ganjil 2017/2018
Reguler
Ganjil 2017/2018
DAFTAR PUSTAKA

Antwi-Afari, M., Li, H., Edwards, D., E. P., Seo, J., & Wong, A. (2017). Biomechanical analysis
of risk factors for work-related musculoskeletal. Biomechanics, 41-47.

Mehta, C., & Tewari, V. (2015). Biomechanical model to predict loads on lumbar vertebra of
a tractor. International Journal of Industrial Ergonomics, 104-116.

Riemer, R., & Bechar, A. (2016). Investigation of productivity enhancement and


biomechanical risks in greenhouse crops. Biosystems Engineering, 39-50.

Anda mungkin juga menyukai