Laporan Kerja Praktek Fixed
Laporan Kerja Praktek Fixed
KERJA PRAKTEK
INTERNSHIP PROGRAM
HALAMAN PERNYATAAN
Adalah karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah dinyatakan dengan benar
Ilya A. Pamuntjak
NPM. 1606907511
i
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
HALAMAN PERSETUJUAN
Dosen Pembimbing,
NIP. 195903071985031001
ii
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
RINGKASAN
Generator Set atau genset adalah sebuah alat yang digunakan untuk membangkit energi
listrik, umumnya menggunakan bahan bakar diesel atau gas yang akan dibakar untuk
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Tanpa generator sets, maka banyak sekali
perusahaan yang tidak akan memiliki daya saat adanya sebuah power outage dari sumber listrik
utama (genset digunakan sebagai tenaga cadangan). Setiap genset memiliki banyak komponen
yang dapat dipesan langsung dari produsen, atau dari penjual lain yang menyiapkan komponen-
komponen tersebut seperti sistem pendingin, atau fresh oil tank. Komponen-komponen ini
diberi nama auxiliary components. Semua komponen ini harus dipastikan bahwa mereka dapat
digunakan oleh genset yang dipesan oleh customer. Jika tidak, maka ada kemungkinan bahwa
output dari genset tidak sesuai dari data-sheet, dimana kejadian seperti itu dapat menyebabkan
kerugian besar untuk penjual genset. Dalam pembuatan Minyak Sawit, genset dapat digunakan
untuk membangkit energi listrik yang dapat dijual kembali ke pemasok listrik utama (PLN).
Maka, sebuah perusahaan di pulau Bangka memesan 2 Genset CG170-12 (Biogas) untuk
membangkit listrik dengan menggunakan limbah kelapa sawit yang bernama POME (Palm Oil
Mill Effluent) sebagai bahan bakarnya. Cairan POME tersebut adalah limbah yang berbahaya,
karena memiliki permintaan oksigen yang tinggi, dan mengandung gas Metana yang cukup
banyak. Menggunakan sebuah pool system untuk menangkap gas metana, gas tersebut bisa
digunakan untuk membangkit listrik melalui tenaga biogas. Dengan memastikan bahwa
komponen-komponen auxiliary cocok untuk genset yang dipesan, output tenaga listrik dari
genset akan optimal dan dapat menghasilkan untung untuk customer.
Kata kunci: power generation, generator sets, auxiliary components, cooling system
iii
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
SUMMARY
A desk is an item of furniture used in schools, offices, or the home commonly used for
academic, professional, or even personal activities to do all kinds of work, therefore, the desk
is a very important item as it is linked to human productivity. Sadly, humans in the modern age
lead a very sedentary life where almost 80% of their day is spent sitting down, whether it be at
work, at home, or even in their modes of transport. This can severely impact one’s health, and
people need to stand up at least 15-30 minutes per hour to mitigate these effects. Because of
this, a product is needed where a person can work while standing up yet is able to work again
sitting down when needed, as standing too long or standing while using a regular desk may
result in back pain. This desk is designed ergonomically to increase the health of its user.
Besides the ability of the table to become a standing desk, with the increase of wireless charging
technology, and the increase of wireless technology in general, this table is equipped with a
wireless charger, to charge the batteries of phones compatible with such technology, or phones
that use a special wireless charging receiver. This ability to charge wireless decreases the need
to use cables and decreases the need to always carry a USB cable to the workplace. Besides
that, this desk shows that products with wireless-charging technology are ready to emerge to
the market as both an added value, and a selling point.
iv
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat kasih dan karunia-Nya kami dapat menjalankan mata kuliah Kerja Praktek
dengan baik serta dalam pelaksanaannya pun dapat menghasilkan produk jadi
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Danardono Agus Sumarsono, DEA., PE. sebagai dosen pembimbing
mata kuliah Kerja Praktek yang senantiasa memberikan ilmunya kepada kami, serta
untuk menyempatkan waktu di tengah kesibukannya untuk bertemu dengan kami dan
mengadakan bimbingan.
2. Dr. Yudan Whulanza, S.T., M.Sc.; selaku koordinator kerja praktik Departemen Teknik
Mesin.
3. Bapak Erwin Muljosantoso, sebagai General Manager, mentor, dan yang telah
memberikan kami kesempatan untuk melakukan Kerja Praktek di PT. Trakindo Utama
4. Bpk. Yusril Tanjung, Bpk. Meynanto Nugeraha, dan Bpk. Edian Manurung sebagai
mentor/atasan langsung saat melaksanakan Kerja Praktek di PT. Trakindo Utama
5. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-satu yang juga menyempatkan waktu
mereka untuk membantu dalam penyusunan laporan ini
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan balasan berlipat ganda kepada semuanya.
Demikian pengantar yang dapat saya sampaikan. Semoga laporan ini dapat berguna
olehberbagai pihak. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
laporan ini sebagai intropeksi diri di laporan selanjutnya.
Penyusun
v
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
BAB 1. PENGANTAR
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Kerja Praktek
1.5 Tempat & Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
1.6 Metodologi Kerja Praktek
vi
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
TABEL NOTASI
vii
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
2 F N Gaya
3 m Kg Massa
4 P Mpa Tekanan
9 n Buah Jumlah
10 l m Panjang
11 w m Lebar
viii
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
BAB 1
PENGANTAR
1
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
2
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN
PT. Trakindo Utama adalah perusahaan penyalur (dealer) resmi di Indonesia untuk
produk-produk Caterpillar & CAT, produsen alat-alat berat yang sudah sangat terkenal di dunia
yang meliputi industri pertambangan, minyak dan gas bumi, konstruksi, perhutanan, pertanian,
dan energi. Selain menjadi dealer utama untuk produk-produk CAT, PT. Trakindo Utama juga
menyediakan jasa komprehensif yang meliputi after-sales, maintenance, consulting, dan sales.
Produk-produk yang dijual oleh PT. Trakindo Utama adalah excavator, wheel/track
loader, dozer, off-highway trucks, articulated trucks, graders, scrapers, compactors, industrial
engine, marine engine, dan generators.
PT. Trakindo Utama didirikan pada tanggal 23 Desember 1970 oleh Ahmad Hadiat
Kismet Hamami, Drs. Utomo Josodirdjo, dan Nugroho SH. Head Office PT. Trakindo Utama
terletak di Jl. Cilandak KKO, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Gedung tersebut sekarang
memiliki nama Gedung TMT (Tiara Marga Trakindo). Namun, PT. Trakindo Utama baru
secara resmi menjadi dealer untuk produk Caterpillar untuk seluruh Indonesia pada tanggal 13
April 1971. Setelah hampir 50 tahun beroperasi, PT. Trakindo Utama memiliki lebih dari 50
cabang dan lebih dari 5000 karyawan, yang tersebar di seluruh negara Indonesia. Berikut ini
adalah sejarah singkat PT. Trakindo Utama
Tahun 1971: Trakindo resmi menjadi agen tunggal caterpillar di Indonesia pada 13 April dan
juga Trakindo mendirikan Jatiluhur Training Center.
Tahun 1977: Trakindo mendirikan anak perusahaan PT. Sanggar Sarana Baja, untuk
memberikan layanan perancangan dan pabrikan untuk industri alat berat.
Tahun 1978: Trakindo turut mendukung kontruksi pembangunan Tol Jagorawi, proyek jalan
tol pertama di Indonesia.
3
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
1982: PT. Netra Raya berdiri sebagai perusahaan antara Caterpillar Inc. dan Trakindo yang
bergerak dalam bidang manufactur dan perakitan alat berat. Trakindo meresmikan program
pensiun karyawan pada 1 Juli.
1988: Trakindo menjadi salah satu dealer pertama Cat di dunia yang menggunakan sistem
online Caterpillar Dealer Information System (CDIS) 4
1991: Trakindo mendirikan Laboratorium Scheduled Oil Sampling yang pertama di Jakarta.
1992: Trakindo membangun gedung kantor baru di Jl. Cilandak Commercial Estate. Trakindo
mendirikan PT. Sumberdaya Sewatama, perusahaan penyewaan genset CAT.
1995: Trakindo mengambil alih PT Chandra Sakti Utama Leasing dari Standard Chartered
Bank menjadi anak perusahaan yang memberikan layanan pembiayaan untuk peralatan CAT.
1997: Trakindo mendirikan PT Cipta Kridatama, anak perusahaan yang memberikan layanan
sewa dan kontraktor pertambangan. Trakindo mendirikan PT Cipta Krida Bahari, anak
perusahaan yang bergerak pada layanan jasa logistik.
1999: Trakindo mengakuisisi PT Mitra Solusi Telematika sebagai anak perusahaan yang
bergerak dalam layanan informatika dan teknologi termasuk juga layanan pusat informasi dan
data usaha. Yayasan Nayakatama berubah menjadi Lembaga Mitratama.
2000: Trakindo mendirikan Component Rebuild Center (CRC) yang pertama di Samarinda.
4
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
2001: PT. Tiara Marga Trakindo berdiri sebagai perusahaaninduk. Trakindo menjadi salah
satu anak perusahaan PT Tiara Marga Trakindo (TMT)
2002: Pembukaan Cat Rental Store yang pertama. Trakindo mengimplementasi metodelogi
6 sigma.
2007: Trakindo berhasil meraih sertifikat OHSAS 18001:2007 untuk pertama kalinya, hal ini
menujukkan komitmen perusahaan terhadap Keslamatan Kerja, Kesehatan, dan Lingkungan
pengakuan sebagai salah satu dealer cat dengan peringkat bintang 5 untuk 5 Contamination
Control. Pertama kali di dunia diraih oleh Trakindo cabang Samarinda.
2008: Trakindo training center cileungsi meraih predikat tertinggi bintang lima dari catepilar
learning accreditation system (CLAS).
Trakindo memulai program “Bantuan Pendidikan 40 Sekolah Dasar” sebagai bagian dari
tanggung jawab sosial perusahaan.
2011: Pengembangan Training Center (TC) dengan membuka TC baru di Balikpapan dan
Pekanbaru.
2012: Trakindo meraih Sertifikat ISO 14001:2004 untuk cabang Surabaya dan ISO
18001:2007 untuk cabang Kuala Kencana.
2013: Trakindo menjadi distributor tunggal produk Bucyrus (saat ini menjadi merek Cat) di
Indonesia.
2015: Trakindo meraih sertifikasi tunggal OHSAS 18001:2007 dan ISO 14001:2004 untuk
seluruh cabang.
5
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
Sekarang:
Melalui sebuah perjalanan panjang yang membanggakan selama lebih dari 45 tahun, Trakindo
tumbuh menjadi salah satu perusahaan yang berperan dalam pembangunan Indonesia. Sebagai
perusahaan yang senantiasa mendukung keunggulan bisnis, melalui semangat Advancing You
Forward, Trakindo memajukan karyawan, pelanggan, mitra, masyarakat, dan pemegang
saham.
3. Mengupayakan pertumbuhan finansial, intelektual dan citra perusahaan yang konsisten serta
melakukan investasi kembali ke dalam bisnis yang dijalankan
4. Menjalankan perusahaan dengan menjunjung tinggi kode etik bisnis yang berlaku.
Integritas: Perusahaan senantiasa menerapkan standar etika dan modal tertinggi dengan selalu
mengedepankan azas kejujuran dan keadilan dalam setiap kegiatan.
Proaktif: Perusahaan terus mencari dan mengadopsi teknik dan pendekatan baru untuk
meningkatkan mutu bisnisnya.
6
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
2.4 Lokasi
Untuk Kerja Praktek ini, penulis bekerja di Gedung TMT, yang terletak di Jl. Cilandak KKO
No. 1. Jakarta 12560, Indonesia. Tepatnya di Lt. 12, Energy & Transportation Division
7
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
BAB 3
DASAR TEORI
3.1 Dasar Gas Engine Generator
Gas Engine Generator adalah sebuah perangkat yang menggabungkan sebuah Mesin Otto
dengan Alternator/Generator. Tujuan dari perangkat ini adalah untuk mengubah energi kimia
dari bahan bakar mesin untuk menghasilkan energi listrik. Mesin ini dapat berupa perangkat
mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin berbahan bakar bensin, sedangkan generator atau
alternator merupakan kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator (kumparan
statis) dan rotor (kumparan berputar).
Energi kinetic yang dihasilkan dari pembakaran bahan kimia digunakan untuk memutar rotor
alternator sehingga menyebabkan energi mekanik tersebut berubah menjadi energi listrik.
Dengan putaran altenator ini maka muncullah voltase pada bagian alternator stator karena
adanya induksi elektromagnetik yang dihasilkan dari putaran ini.
8
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
3.2 Pompa
Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida yang tidak mampu mampat melalui
saluran tertutup. Prinsip kerja pompa adalah untuk menghisap dan melakukan proses
penekanan terhadap fluida yang digunakan. Sisi hisap (suction) akan mengurangi tekanan
udara dalam ruangan pompa. Fluida ini akan ditekan oleh elemen pompa sehingga fluida dapat
mengalir ke saluran tekan (discharge) melalui lubang tekan. Pompa melakukan kerja hisap dan
menekan membutuhkan energi yang berasal dari penggerak pompa.
Energi mekanis dari penggerak pompa akan diubah menjadi energi tekan pada fluida
sehingga fluida akan memiliki daya air. Energi ini memberi daya alir kepada fluida, digunakan
untuk melawan perbedaan energi potensial.
1. Persamaan Kontinuitas
Persamaan ini dikembangkan dari hokum kekekalan energi. Aliran fluida yang
mengalir di dalam pipa memiliki kecepatan yang diberikan menurut persamaan kontinuitas
untuk aliran yang stabil (steady) yang tidak tergantung oleh waktu:
𝑚̇ = 𝜌1 . 𝑣1 . 𝐴1 = 𝜌2 . 𝑣2 . 𝐴2 (3.1)
Sedangkan:
𝑄 = 𝑣. 𝐴
Sehingga:
𝜌1 . 𝑄1 = 𝜌2 . 𝑄2
𝑄1 = 𝑄2
𝑣1 . 𝐴1 = 𝑣2 . 𝐴2 (3.2)
9
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
Dimana:
𝑘𝑔
𝑚̇ = 𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 ( 𝑠 )
𝑘𝑔
𝜌 = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 (𝑚3 )
𝑚3
𝑄 = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 ( )
𝑠
𝑚
𝑣 = 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 ( 𝑠 )
𝑄
𝑣= (3.3)
𝐴
Dalam merancang suatu sistem pompa, pertama-tama harus diketahui debit dan head
yang diperlukan untuk mengalirkan zat cair yang akan dipompakan. Pengertian head pompa
adalah energi yang dapat diberikan pompa dalam satuan elevasi. Head pompa berbeda-beda
tergantung dari berat jenis fluida yang dialirkan, tetapi standard yang biasa digunakan produsen
pompa untuk memberikan spesifikasi head pompa adalah head pompa dalam kolom air.
Total Dynamic Head secara umum digunakan untuk merancang sistem pompa dengan
memperhitungkan tekanan permukaan, perbedaan kecepatan aliran, perbedaan tinggi, dan rugi-
rugi yang akan terjadi di dalam sistem perpipaan. Hasil perhitungan dari Total Dynamic Head
adalah head minimum yang harus disediakan pompa untuk mengalirkan fluida sesuai dengan
sistem pompa yang sudah direncanakan.
Untuk menghitung “Total Head”, perlu di ukur dua hal yaitu: A) Beda Tinggi (vertical
rise), dan B) Gesekan Hilang (friction loss) terhadap semua pipa dan komponen yang dilalui
air pada sisi Hisap (suction) dan sisi Buang (discharge) pompa. Kemudian keduanya
dijumlahkan. Data yang diperoleh dibanding dengan kapasitas head pompa yang akan dipakai.
10
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
Friction Loss berbeda dengan besar aliran, ukuran pipa, schedule pipa, material pipa, dan
panjang pipa total, maka diperlukan data untuk mengetahui friction loss yang sesuai dengan
pipa yang dipakai.
Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi fluida antar
peralatan (equipment) dalam suatu pabrik atau dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga
proses produksi dapat berlangsung. Sistem perpipaan (piping system) secara umum terdiri dari
komponen-komponen seperti pipa, katup, fitting (elbow, reducer, tee), flange, nozzle,
instrumentasi (peralatan untuk mengukur dan mengendalikan parameter aliran fluida, seperti
temperatur, tekanan, laju aliran massa, level ketinggian), peralatan atau equipment (alat
penukar kalor, bejana tekan, pompa compressor), penyangga pipa (pipe support dan pipe
hanger) dan komponen khusus (strainer, drain, vent). Dalam dunia industri, biasanya biasanya
dikenal beberapa istilah mengenai sistem perpipaan seperti piping dan pipeline. Piping adalah
sistem perpipaan disuatu plant, sebagai fasilitas untuk mengantarkan fluida (cair atau gas)
antara satu peralatan ke peralatan lainnya untuk melewati proses-proses tertentu. Piping ini
tidak akan keluar dari satu wilayah plant. Sedangkan pipeline adalah sistem perpipaan untuk
mengantarkan atau mengalirkan fluida antara satu plant ke plant lainnya yang biasanya
melewati beberapa daerah. Sistem perpipaan dapat ditemukan hampir pada semua jenis
industri, dari sistem pipa tunggal sederhana sampai sistem bercabang yang sangat kompleks.
11
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
Contoh sistem perpipaan adalah sistem distribusi air bersih pada gedung atau kota, sistem
pengangkutan minyak dari sumur ke tandon atau tangki penyimpanan, sistem distribusi udara
pendingin pada suatu gedung, sistem distribusi uap pada proses pengeringan dan lain
sebagainya. Sistem perpipaan meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai dengan lokasi
tujuan, yaitu saringan (strainer), katup (valve), sambungan (fitting), nozzle dan lain sebagainya.
Untuk sistem perpipaan yang menggunakan fluida cair umumnya dari lokasi awal fluida
dipasang saringan untuk menyaring kotoran agar tidak menyumbat aliran fluida. Saringan
(strainer) dilengkapi dengan katup searah (foot valve) yang berfungsi mencegah 5 aliran
kembali ke lokasi awal atau tandon. Sedangkan sambungan dapat berupa sambungan
penampang tetap, sambungan penampang berubah, belokan (elbow) atau sambungan bentuk T
(tee) dan masih banyak komponen-komponen yang digunakan dalam sistem perpipaan.
Untuk penulisan ini, penting untuk mengetahui beberapa hal kunci seperti jenis-jenis pipa,
sambungan pipa, metode penyambungan pipa, dan perencanaan untuk pemasangan pipa
Dari sekian jenis pembuatan pipa mulai dari material hingga kegunaannya, secara
umum pipa dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Jenis pipa tanpa sambungan (pipa baja seamless), merupakan pembuatan dengan
menusuk batang besi silinder untuk menghasilkan lubang pada diameter dalam pipa
tanpa sambungan pengelasan.
2. Jenis pipa dengan sambungan (pipa baja welded), yaitu merupakan pembuatan pipa
dengan cara pelengkungan plat baja hingga ujung sisinya saling bertemu untuk
kemudian dilakukan pengelasan
Sambungan (fitting) adalah merupakan bagian dari suatu instalasi perpipaan yang berfungsi
sebagai penyambung antar pipa dan sebagai akhir perpipaan atau outlet fitting. Macam-macam
sambungan pipa antara lain:
1. Siku (elbow) Sambungan siku adalah jenis fitting yang merupakan komponen
perpipaan yang berfungsi untuk merubah arah aliran fluida. Elbow terdiri dari 3 jenis
yang paling umum digunakan yaitu ellbow 45 , 90o dan 180o .
12
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
2. Sambungan Tee Sambungan Tee berfungsi untuk membagi aliran, biasanya cabang
ini memiliki ukuran diameter yang sama dengan ukuran diameter pipa 13 utamanya,
dengan nama lain straight tee untuk ukuran diameter yang sama, sedangkan jika ukuran
berbeda maka namanya tee reduser.
4. Sambungan Stup-in Jenis ini fungsinya sama dengan tee, yaitu membagi arah aliran.
Bedanya adalah jika tee item yang terpisah dan menggabungkan beberapa pipa tetapi
stup-in percabangan langsung dari pipa utama yang fungsinya menggantikan reduser
tee
5. Sambungan Cap Fitting cap berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa.
Fitting ini dilas langsung pada bagian pipa utama.
Dalam penggunaan pipa banyak sekali diperlukan sambungan, baik sambungan antara pipa
dengan pipa maupun sambungan antar pipa dengan peralatan yang diperlukan seperti katup
(valve), instrumentasi, nozzle dan peralatan atau sambungan untuk merubah arah aliran. Jenis-
jenis sambungan antara lain:
1. Sambungan las (butt weld joint) Jenis pengelasan yang dilakukan adalah tergantung
pada pipa dan penggunaannya, misalnya pengelasan untuk bahan stainless stell
menggunakan las busur gas wolfram, dan untuk pipa baja karbon digunakan las metal.
Tipe sambungan pipa jenis ini cocok untuk pipa yang berukuran besar, ketahanan atas
kebocorannya cukup bagus, sambungannya dapat dicek kualitasnya menggunakan
radiograpy. Kelemahan sambungan jenis ini yaitu sambungan akan mempengaruhi
aliran fluida karena las-lasan yang berada didalam pipa, tidak dapat dikontrol atau
dibersihkan.
2. Sambungan ulir (threaded) Penyambungan ini digunakan pada pipa yang bertekanan
tidak terlalu tinggi. Kebocoran pada sambungan ini dapat dicegah dengan
menggunakan gasket. Umumnya pipa dengan sambungan ulir digunakan pada pipa dua
inci ke bawah.
13
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
3. Sambungan menggunakan flens (flange) Kedua ujung pipa yang akan disambungkan
menggunakan flens kemudian diikat dengan baut.
Gambar P&ID atau gambar Diagram Perpipaan dan Instrumentasi merupakan sebuah gambar
yang memuat informasi lengkap yang diperlukan untuk layout (tata letak) sistem perpipaan
alur operasi, dan data sesuai prosesnya. Dengan kata lain P&ID merupakan master plan dari
suatu instalasi pabrik (misal: industri proses, industri pembangkitan listrik dan lain-lain). 18
Dalam suatu perpipaan, untuk mengontrol dan mengetahui kondisi fluida yang ada dalam
sistem perpipaan perlu ditambahkan alat-alat ukur seperti alat ukur tekanan, suhu, level
ketinggian fluida dan peralatan kontrolnya. Alat-alat ukur dan peralatan pengontrol ini dikenal
dengan istilah intrumentasi. Dari master plan ini, model suatu pabrik atau pembangkit listrik
(power plant) dibuat.
Ketika sebuah pipa dibentangkan dan dirancang, maka diperlukan support untuk menopang
pipa sehingga tidak bengkok atau rusak karena tegangan lengkung. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa berat yang berasal dari pipa tidak ditempakan atau ditumpu pada nozzle,
sambungan las, ataupun tempat kritikal lainnya.
Untuk membuat support pipa yang ideal, maka perlu untuk mempertimbangkan beban-beban
yang akan berdampak pada struktur pipa.
Sustained Load
Juga disebut sebagai beban berkelanjutan, beban ini akan selalu ada dan akan menjadi faktor
utama dalam perhitungan support pipa. Sustained Load meliputi beban pipa, berat cairan yang
akan melewati pipa, dan beban-beban komponen pipa. Beban-beban ini menyebabkan bending
dan momen bending memiliki hubungan dengan normal dan shear stress.
Untuk pipa horizontal, beban ini ditopang dengan meletakkan support pada jarak yang sudah
dihitung dengan tepat, namun pada pipa vertikal, jarak horizontal disesuaikan untuk menopang
pipa vertikal tersebut.
Occasional Load
14
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
Occasional Load adalah beban yang tidak selalu akan mempengaruhi pada perhitungan pipa,
namun jika krusial, maka occasional load perlu dihitung dan difaktorkan dalam perhitungan
support pipa. Beban-beban ini meliputi:
- Beban Angin (umumnya untuk pipa yang diletakkan outdoor dan di ketinggian yang
tinggi) perlu memiliki support yang didesain untuk menopang pipa pada kondisi
ekstrim
- Beban Seismik, yang dengan mudah diartikan sebagai gempa bumi.
- Water Hammer, saat air yang bergerak tiba-tiba harus berhenti dan berubah arah.
Kadang-kadang diberi nama hydraulic shock
Memaksimalkan jarak antara penopang akan mengurangi jumlah penopang yang diperlukan,
yang akan mengurangi total biaya mendirikan dukungan pipa ini. ASME telah menyarankan
standar untuk rentang dukungan, tetapi tegangan lentur dipertimbangkan dalam
perhitungannya sangat rendah (15,9 Mpa). Beberapa teori dibuat untuk mengihtung jarak antar
penopang yang sesuai.
PIPEData Pro adalah sebuah perangkat lunak yang didesain oleh Zeataline. Perangkat ini
digunakan untuk mengetahui semua hal tentang pipa, untuk membantu perancang dan insinyur
mendesain sebuah sistem pemipaan dengan antarmuka yang sangat mudah untuk dipakai,
bahkan untuk pengguna awam. Perangkat ini memiliki fungsi yang banyak sekali, namun untuk
kasus ini, fitur yang digunakan adalah fitur “Allowable Pipe Span”, yang dapat digunakan
untuk mengetahui jarak antar penopang yang ideal sesuai pipa yang digunakan.
15
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
ASME (American Society of Mechanical Engineering) adalah organisasi dari Amerika Serikat
yang mempublis standart yang digunakan dunia teknik yang meliputi konstruksi dan inspeksi.
Sementara ASME B31.3 adalah standar yang mencakupi Process Piping, standar yang
digunakan untuk pipa yang digunakan oleh power plant, refineries, dst. Dan standar ini
memiliki rekomendasi jarak antar penopang yang dapat digunakan oleh engineer.
3.4.2.3 Max. Pipe Support Span Length using Maximum Bending Stress Theory
Rumus menghitung tegangan lengkung (bending stress) dan defleksi antar penopang berasal
dari rumus beam biasa, yang tergantung pada loading dan tipe penopang. Sementara, jarak
antar penopang bisa ditemui dari rumus tegangan lengkung.
Dimana:
16
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
17
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
BAB 4
Dalam sistem Gas Engine Powerplant, diperlukan sistem pendingin untuk memastikan bahwa
Engine berfungsi dengan suhu yang sesuai. Sistem pendingin adalah suatu rangkaian untuk
mengatasi terjadinya overheating pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil. Pada mesin,
energi yang terkandung dalam bahan bakar diubah menjadi energi efektif melalui proses
pembakaran.
Heat Exchanger dapat digunakan untuk memanaskan dan mendinginkan fluida. Sebelum
fluida masuk ke alat, biasanya fluida dimasukan terlebih dahulu ke dalam alat penukar kalor
agar suhu fluida sesuai dengan spesifikasi jenis alat yang digunakan. Genset ini menggunakan
Fin & Tube Heat Exchanger sebagai metode menukar kalor.
Digunakan untuk membuangkan gas yang tidak berguna bagi mesin, exhaust system yang baik
diperlukan untuk memastikan bahwa gas dapat dibuang dengan mengurangi emisi CO2 dan
NOx untuk memastikan bahwa Power Plant yang digunakan mengikuti regulasi dari
pemerintah.
18
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
Seperti pipa exhaust lainnya, exhaust pipe dalam sebuah genset membuang gas buang yang
dibuat oleh hasil pembakaran dari genset.
4.3.2 Silencer
Silent Box adalah kotak penutup genset yang bertugas meredam suara mesin secara
keseluruhan, sementara Silencer adalah peredam suara ledakan yang keluar dari ruang bakar di
dalam mesin. Tanpa Silencer, dapat terjadi polusi suara dari suara ledakan terkendali dalam
ruang bakar.
Katalisator CC adalah saringan berbentuk sarang lebah yang dibuat dari logam platinum atau
paladium yang disatukan melalui blok keramik. Ketika gas buang menyentuh logam
(katalisator), reaksi kimia terjadi berupa penghilangan beberapa kandungan atau senyawa yang
berbahaya, seperti hidrokarbon (HC). Alhasil, gas buang yang keluar dari knalpot bisa lebih
bersih.
19
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
BAB 5
PT Trakindo Utama menempatkan penulis dan David Edika Atmaja untuk bekerja di
bawah Bapak Meynanto Nugeraha & Bapak Edian Manurung, Senior Specialist Solution
Design Engineer, dan Manager Engineering of Medium Speed & Gas Engine. dimana ia
bekerja untuk mendesain, merevisi, dan menginspeksi proyek-proyek yang dilakukan
oleh PT. Trakindo Utama khususnya di bagian Gas & Diesel Engine Gensets. Salah satu
proyek yang ditugaskan adalah untuk merancang dan membangun sebuah Gas Engine
Powerplant untuk sebuah Palm Oil Mill di Pulau Bangka, dimana perusahaan tersebut
membeli 2 Genset model CG170-12 untuk membangkit listrik yang akan dijual kembali
ke PLN. Karena Palm Oil Mill membuat limbah metana yang cukup tinggi, maka gas dari
limbah tersebut akan digunakan untuk menjadi bahan bakar untuk genset; yang listriknya
dapat digunakan oleh Power Plant atau dijual kembali ke PLN.
20
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
5.2.1 Perhitungan Total Dynamic Head untuk layout pipa yang dibuat, untuk
memverifikasi kekuatan pompa untuk Cooling System
5.2.2 Maximum Pipe Support Span Length untuk layout pipa yang dibuat, untuk
menghitung berapa jumlah support yang diperlukan.
Data tersebut akan digunakan untuk membuat perbandingan dan dapat digunakan oleh
customer untuk mempertimbangkan produk-produk lain untuk power plant-nya yang
dapat mengurangi cost dari proyek tersebut. Selain itu, data yang digunakan dapat
memverifikasi jika auxiliary components sesuai dengan Genset yang dipilih.
Sesuai dengan standar yang digunakan oleh PT. Trakindo Utama, yakni ISO-9001 untuk
Quality Assurance dan ISO-14001 untuk environmental management, penulis bekerja
sesuai dengan standar tersebut untuk memastikan bahwa hasil pekerjaan yang dibuat oleh
penulis tetap dapat bertanggung jawab kepada standar yang telah digunakan oleh
perusahaan penulis.
Namun, untuk perhitungan pipa digunakan perangkat lunak PIPEData Pro, dimana data
dari aplikasi tersebut digunakan untuk mencari beberapa data mengenai beban pipa,
ukuran pipa, dan juga untuk mengetahui jarak antar penopang pipa.
21
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
Hasil pekerjaan penulis setelah melakukan kerja praktek adalah sebagai berikut
5.4.1 Pemilihan Jarak antar Penopang Pipa Menggunakan Teori Max. Bending Stress
Pemilihan dan analisis untuk jarak antar support pipa harus dapat dipilih untuk memaksimalkan
kekuatan struktur. Maka, menggunakan teori Bending stress, ditemukan bahwa:
Namun, perhitungan ini hanya dapat digunakan untuk layout pipa yang berbentuk lurus. Karena
tidak mendapat layout isometric dari sistem pemipaan, maka simulasi tidak dapat dibuat.
Beberapa asumsi dibuat untuk perhitungan tersebut:
Pipa diisi sepenuhnya dengan air (berat maksimal)
Tidak ada efek getaran pada pipa tersebut
Oleh karena itu, Aplikasi Pipedata, sebuah aplikasi yang memiliki data sesuai standar pemipaan
yang diperlukan, memiliki fungsi untuk mengetahui maximum pipe support span length dengan
meng-input data pipa yang ada. Aplikasi ini juga memiliki data ini sesuai dengan bentuk
pemipaan
22
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
Sesuai dengan standar ASME B31.3, maka maximum pipe-span length untuk standar diameter
pipa NPS adalah sebagai berikut:
23
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
Setelah melihat data ini maka, bisa dilihat bahwa jumlah pipe support yang diperlukan adalah
sebagai berikut (dengan asumsi pipa lurus)
Klien dapat memilih jumlah support yang diinginkan sesuai dengan budget atau
Dalam perancangan sebuah sistem power plant maka generator tersebut memerlukan pompa
untuk mendistribusikan air pada rancangan pipa yang telah dibuat. Oleh karena itu, pompa
yang benar harus dipilih untuk memastikan bahwa pipa-pipa tersebut kompatibel dengan
pompa yang dipilih oleh klien.
Pompa bekerja 100%, dengan arti semua air yang dipompa akan melewati radiator
Asumsi semua pipa memiliki static height sebesar 0.6 meter
Asumsi bahwa tidak ada jaringan pipa lain selain yang dihitung di evaluasi ini.
24
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
Engine Cooling Pipe Pipe Diameter (in) Pipe Length (ft) Static Height (ft) 90° Elbow 45° Elbow Total Equivalent Length (ft) Total Length (ft) Friction Loss/ 100ft Total Fr. Loss (ft) Total Head (ft.)
Total Head for System Total Head = Static Height + Total Friction Loss 19.492
Is it safe? Total Head Must Be Below the Maximum Discharge Height YES
Charge Cooling Pipe Pipe Diameter (in) Pipe Length (ft) Static Height (ft) 90° Elbow 45° Elbow Total Equivalent Length (ft) Total Length (ft) Friction Loss/ 100ft Total Fr. Loss (ft) Total Head (ft.)
Total Head for System Total Head = Static Height + Total Friction Loss 80.94
Is it safe? Total Head Must Be Below the Maximum Discharge Height YES
Engine Cooling Pipe Pipe Diameter (in) Pipe Length (ft) Static Height (ft) 90° Elbow 45° Elbow Total Equivalent Length (ft) Total Length (ft) Friction Loss/ 100ft Total Fr. Loss (ft) Total Head (ft.)
Total Head for System Total Head = Static Height + Total Friction Loss 29.716
Is it safe? Total Head Must Be Below the Maximum Discharge Height YES
Charge Cooling Pipe Pipe Diameter (in) Pipe Length (ft) Static Height (ft) 90° Elbow 45° Elbow Total Equivalent Length (ft) Total Length (ft) Friction Loss/ 100ft Total Fr. Loss (ft) Total Head (ft.)
Total Head for System Total Head = Static Height + Total Friction Loss 116.2525
Is it safe? Total Head Must Be Below the Maximum Discharge Height NO
Dari assessment yang telah dibuat, bisa dinyatakan bahwa pemilihan dan rangkaian pipa untuk
proses cooling dinyatakan aman untuk dipakai. Jika customer berkenan, mereka bisa
menggunakan pompa yang lebih kecil untuk mengakomodir total head yang jauh lebih rendah
dari Maximum Discharge Height pompa.
Namun, jika tidak menggunakan increaser atau reducer untuk diameter pompa, maka pompa
tidak sanggup untuk memompa untuk Charge Cooling karena total head yang terlalu tinggi.
25
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
BAB 6
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Kerja Praktek adalah salah satu persyaratan kelulusan bagi mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Indonesia sebelum mengajukan tugas akhir. Dengan Kerja Praktek ini diharapkan
bahwa mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari saat perkuliahan pada dunia
nyata. Penulis melaksanakan Kerja Praktek dari tanggal 10 Juni 2019 hingga 23 Agustus 2019
di PT. Trakindo Utama Head Office yang terletak di Jl. Cilandak KKO No.1, tepatnya di Lt.
12, Energy & Transportation. Penulis bekerja sesuai dengan standar ISO yang digunakan oleh
PT. Trakindo Utama yakni ISO 9001 untuk Quality Management dan ISO 14001 untuk
Environmental Management.
Pada saat kerja praktek, penulis diberikan dua tugas utama oleh Pak Meynanto Nugeraha,
Solution Engineer untuk PT. Trakindo Utama, yakni:
1. Mengevaluasi total head pompa untuk mengetahui jika pompa yang dipilih oleh klien
dapat digunakan oleh Gas Powered Genset (CAT) CG170-12, sekaligus mengetahui
jika sistem perpipaan pada Cooling System Genset CG170-12 dapat di buat lebih murah
dengan tidak menggunakan increaser dan reducer pada sistem perpipaan.
Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa pompa yang digunakan sangat overspec¸
dengan arti dapat digunakan untuk sistem perpipaan yang ada, namun tidak
direkomendasikan untuk mengecilkan diameter pipa/tidak menggunakan increaser dan
reducer karena total head yang melebihi maximum discharge height untuk sistem
perpipaan Charge Cooling.
2. Membuat perhitungan mengenai jarak antar penopan untuk sistem perpipaan Cooling
System Genset CG170-12 dengan tiga metode. Pertama, menggunakan Maximum
Bending Stress Theory, kedua, dengan perangkat lunak PIPEData Pro, dan terakhir
dengan melihat standar ASME B31.3 mengenai rekomendasi untuk jarak antar
penopang pipa. Karena tidak memiliki gambar isometri untuk rangkaian pipa pada
Cooling System Genset CG170-12 yang akan digunakan oleh klien, maka evaluasi tepat
26
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
mengenai jarak antar penopang tidak dapat dibuat, melainkan penulis hanya dapat
membuat rujukan dengan asumsi bahwa pipa yang digunakan adalah pipa lurus.
Namun, perangkat lunak PIPEData Pro memiliki fungsi untuk mengetahui jarak antar
penopang pipa dalam beragam bentuk, yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk
solution engineer dalam pemilihan jarak antar penopang pipa.
Semua hasil kerja yang penulis lakukan diterima oleh pihak atasan PT. Trakindo Utama, dan
dapat digunakan oleh PT. Trakindo Utama untuk mengetahui jika peralatan yang dipilih oleh
klien dapat digunakan oleh Genset yang dibangun oleh Caterpillar.
6.2 Saran
Setelah melakukan kerja praktek, penulis memiliki beberapa saran untuk PT. Trakindo Head
Office untuk memperbaiki sistem pemagangan di perusahaan tersebut:
27
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
DAFTAR PUSTAKA
28
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA
29