Anda di halaman 1dari 38

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING


SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

KERJA PRAKTEK

INTERNSHIP PROGRAM

Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Danardono Agus Sumarsono, DEA. PE.

Nama Mahasiswa NPM


Ilya A. Pamuntjak 1606907511

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2019
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

HALAMAN PERNYATAAN

Buku Laporan Akhir Kerja Praktek dengan judul:

ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING


SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

Adalah karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah dinyatakan dengan benar

Depok, 16 Mei 2019

Ilya A. Pamuntjak

NPM. 1606907511

i
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

HALAMAN PERSETUJUAN

Buku Laporan Akhir Kerja Praktek dengan judul:

ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING


SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

dapat disetujui untuk penilaian akhir mata kuliah Kerja Praktek

Depok, 16 Mei 2019

Dosen Pembimbing,

Prof. Dr. Ir. Danardono Agus Sumarsono, DEA. PE.

NIP. 195903071985031001

ii
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

RINGKASAN

Generator Set atau genset adalah sebuah alat yang digunakan untuk membangkit energi
listrik, umumnya menggunakan bahan bakar diesel atau gas yang akan dibakar untuk
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Tanpa generator sets, maka banyak sekali
perusahaan yang tidak akan memiliki daya saat adanya sebuah power outage dari sumber listrik
utama (genset digunakan sebagai tenaga cadangan). Setiap genset memiliki banyak komponen
yang dapat dipesan langsung dari produsen, atau dari penjual lain yang menyiapkan komponen-
komponen tersebut seperti sistem pendingin, atau fresh oil tank. Komponen-komponen ini
diberi nama auxiliary components. Semua komponen ini harus dipastikan bahwa mereka dapat
digunakan oleh genset yang dipesan oleh customer. Jika tidak, maka ada kemungkinan bahwa
output dari genset tidak sesuai dari data-sheet, dimana kejadian seperti itu dapat menyebabkan
kerugian besar untuk penjual genset. Dalam pembuatan Minyak Sawit, genset dapat digunakan
untuk membangkit energi listrik yang dapat dijual kembali ke pemasok listrik utama (PLN).
Maka, sebuah perusahaan di pulau Bangka memesan 2 Genset CG170-12 (Biogas) untuk
membangkit listrik dengan menggunakan limbah kelapa sawit yang bernama POME (Palm Oil
Mill Effluent) sebagai bahan bakarnya. Cairan POME tersebut adalah limbah yang berbahaya,
karena memiliki permintaan oksigen yang tinggi, dan mengandung gas Metana yang cukup
banyak. Menggunakan sebuah pool system untuk menangkap gas metana, gas tersebut bisa
digunakan untuk membangkit listrik melalui tenaga biogas. Dengan memastikan bahwa
komponen-komponen auxiliary cocok untuk genset yang dipesan, output tenaga listrik dari
genset akan optimal dan dapat menghasilkan untung untuk customer.

Kata kunci: power generation, generator sets, auxiliary components, cooling system

iii
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

SUMMARY

A desk is an item of furniture used in schools, offices, or the home commonly used for
academic, professional, or even personal activities to do all kinds of work, therefore, the desk
is a very important item as it is linked to human productivity. Sadly, humans in the modern age
lead a very sedentary life where almost 80% of their day is spent sitting down, whether it be at
work, at home, or even in their modes of transport. This can severely impact one’s health, and
people need to stand up at least 15-30 minutes per hour to mitigate these effects. Because of
this, a product is needed where a person can work while standing up yet is able to work again
sitting down when needed, as standing too long or standing while using a regular desk may
result in back pain. This desk is designed ergonomically to increase the health of its user.
Besides the ability of the table to become a standing desk, with the increase of wireless charging
technology, and the increase of wireless technology in general, this table is equipped with a
wireless charger, to charge the batteries of phones compatible with such technology, or phones
that use a special wireless charging receiver. This ability to charge wireless decreases the need
to use cables and decreases the need to always carry a USB cable to the workplace. Besides
that, this desk shows that products with wireless-charging technology are ready to emerge to
the market as both an added value, and a selling point.

Key Words: desk, standing desk, wireless charging, ergonomics

iv
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat kasih dan karunia-Nya kami dapat menjalankan mata kuliah Kerja Praktek
dengan baik serta dalam pelaksanaannya pun dapat menghasilkan produk jadi

Kami juga tidak melupakan untuk mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya


kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian laporan Kerja Praktek ini,
baik yang berperan secara langsung maupun yang tidak langsung. Kami berterima kasih
kepada, sebagai berikut:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Danardono Agus Sumarsono, DEA., PE. sebagai dosen pembimbing
mata kuliah Kerja Praktek yang senantiasa memberikan ilmunya kepada kami, serta
untuk menyempatkan waktu di tengah kesibukannya untuk bertemu dengan kami dan
mengadakan bimbingan.
2. Dr. Yudan Whulanza, S.T., M.Sc.; selaku koordinator kerja praktik Departemen Teknik
Mesin.
3. Bapak Erwin Muljosantoso, sebagai General Manager, mentor, dan yang telah
memberikan kami kesempatan untuk melakukan Kerja Praktek di PT. Trakindo Utama
4. Bpk. Yusril Tanjung, Bpk. Meynanto Nugeraha, dan Bpk. Edian Manurung sebagai
mentor/atasan langsung saat melaksanakan Kerja Praktek di PT. Trakindo Utama
5. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-satu yang juga menyempatkan waktu
mereka untuk membantu dalam penyusunan laporan ini

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan balasan berlipat ganda kepada semuanya.

Demikian pengantar yang dapat saya sampaikan. Semoga laporan ini dapat berguna
olehberbagai pihak. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
laporan ini sebagai intropeksi diri di laporan selanjutnya.

Depok, 16 Mei 2019

Penyusun

v
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
BAB 1. PENGANTAR
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Kerja Praktek
1.5 Tempat & Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
1.6 Metodologi Kerja Praktek

BAB 2. PROFIL PERUSAHAAN


2.1 Latar Belakang Perusahaan
2.2 Visi, Misi, dan Logo Perusahaan
2.3 Tata Nilai Perusahaan
2.4 Lokasi
2.5 Struktur Organisasi
BAB 3. DASAR TEORI
3.1 Dasar Gas Engine Generator
3.2 Sistem Pemompaan
3.2.1 Perhitungan Dasar Pada Pompa
3.2.2 Total Head Pada Pompa
3.3 Sistem Perpipaam
3.4 Pipe Support
3.4.1 Tipe-Tipe Beban Pada Pipa
3.4.2 Maximum Pipe Support Span Length
BAB 4. GAS ENGINE GENSET COOLING & EXHAUST AUXILIARY COMPONENTS

4.1 Latar Belakang


4.2 Cooling System

vi
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

4.3 Exhaust System


4.3.1 Exhaust Pipe
4.3.2 Silencer
4.3.3 Catalytic Converter
BAB 5. TINJAUAN KERJA MAHASISWA
5.1 Lingkup Kerja
5.2 Tanggung Jawab dan Wewenang
5.3 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
5.4 Hasil Pekerjaan
BAB 6. HASIL DAN KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran untuk Perusahaan
DAFTAR PUSTAKA 32
LAMPIRAN 34

TABEL NOTASI

No. Notasi Satuan Arti


1 A 𝑚2 Luasan

vii
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

2 F N Gaya

3 m Kg Massa

4 P Mpa Tekanan

5 Ps Mpa Tekanan Shear

6 Pt Mpa Tekanan Tensile


Ultimate Tensile
7 Ftu Mpa
Stress
8 V 𝑚3 Volume

9 n Buah Jumlah

10 l m Panjang

11 w m Lebar

viii
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

BAB 1
PENGANTAR

1.1 Latar Belakang


Palm Oil atau Kelapa Sawit adalah industri dimana negara Indonesia mendominasi.
Pada tahun 2015, Indonesia memproduksi 53.3% Kelapa Sawit di seluruh dunia. Walaupun
jika dibanding dengan negara Malaysia yang memiliki produksi kelapa sawit/m2 lebih
besar dari Indonesia, secara garis besar Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar di
dunia.
Produksi besar ini memiliki konsekuensi yang cukup besar, karena produksi Kelapa
Sawit akan membuat limbah POME (Palm Oil Mill Effluent) yang sangat berbahaya untuk
lingkungan karena kadar metana (CH4), dan keperluan oksigen yang tinggi. Maka, bagi
perusahaan yang berkenan, limbah POME tersebut dapat digunakan untuk membuat Biogas
dari penangkapan CH4 dari POME tersebut.
CH4 yang ditangkap akan digunakan sebagai bahan bakar untuk Gas Engine Generator,
dimana generator tersebut digunakan untuk membangkit listrik yang dapat digunakan oleh
pabrik kelapa sawit, atau dijual kembali ke PLN untuk potensi keuntungan yang cukup
besar. PT MSE di Bangka telah memesan 2x CG170-12 Genset dari Trakindo untuk
menenagai sebuah pabrik kelapa sawit di Pulau Bangka.
Sebelum genset-genset tersebut dikirim ke Pulau Bangka, harus dipastikan semua
design dan Balance of Plant (BOP) sudah sempurna dan sesuai kesepakatan dari Trakindo,
Vendor-vendor lain, dan customer. Karena sistem cooling untuk engine ini tidak disuplai
dari Trakindo, maka pihak Trakindo harus memastikan bahwa komponen-komponen yang
dijual sesuai dengan budget yang telah diberikan oleh customer dan tidak overspec atau
underspec.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah sistem pemipaan yang dirancang cukup baik, dan bagaimana dengan jarak antar
penopang pipa?
1.3 Batasan Masalah
- Belum ada konstruksi yang dilakukan (tidak dapat melihat barang asli)
- Semua analisis dilakukan hanya sebatas perhitungan secara teoritis

1
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

1.4 Tujuan Kerja Praktek


1. Untuk mengetahui gambaran umum sebuah perusahaan
2. Melatih Kedisiplinan, kemampuan berkomunikasi, dan beradaptasi
3. Mengamati langsung aktivitas perusahaan dan pekerjaan Engineering di dunia nyata
4. Melengkapi teori dari perkuliahan dengan praktek nyata yang ada di Perusahaan

1.5 Tempat & Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek


Mahasiswa melakukan kerja praktek dengan tempat yang ditentukan oleh perusahaan
karena PT. Trakindo Utama ini memiliki beberapa cabang diseluruh Indonesia. Mahasiswa
melakukan kerja praktek yang bertempat di:
Tempat : PT Trakindo Utama Head Office, Jl. Cilandak Raya KKO No.1
Waktu : 10 Juni 2019 – 23 Agustus 2019

1.6 Metodologi Kerja Praktek


1. Studi Literatur
Studi ini dilakukan dengan menggunakan referensi dari buku teks, internet, dan
sumber-sumber valid lainnya seperti laporan atau jurnal sains untuk membekalkan diri
dengan ilmu untuk memecahkan masalah-masalah yang diberikan di PT Trakindo
Utama
2. Pengambilan Data, dan Pengolahan Data
Karena proyek utama untuk Kerja Praktek ini belum mencapai proses
konstruksi, maka data yang tersedia adalah data teoritis yang diberikan oleh produsen
dalam bentuk data-sheet atau blueprint. Lalu perhitungan dilakukan dengan software
atau dengan kalkulasi tangan.
3. Observasi Lapangan

Penulis diberikan kesempatan untuk mengunjung beberapa proyek dan lokasi-


lokasi site yang dalam proses konstruksi/inspeksi. Dengan ini, penulis dapat melihat
dengan langsung proses saat pemasangan sebuah power system.

4. Analisis dan Kesimpulan

Setelah melakukan perhitungan dan pengolahan data, kesimpulan dibuat lalu


dibuat analisis. Dari analisis dan kesimpulan ini dapat dijadikan dasar untuk mencari
solusi dan saran untuk sistem yang lebih baik.

2
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Latar Belakang Perusahaan

PT. Trakindo Utama adalah perusahaan penyalur (dealer) resmi di Indonesia untuk
produk-produk Caterpillar & CAT, produsen alat-alat berat yang sudah sangat terkenal di dunia
yang meliputi industri pertambangan, minyak dan gas bumi, konstruksi, perhutanan, pertanian,
dan energi. Selain menjadi dealer utama untuk produk-produk CAT, PT. Trakindo Utama juga
menyediakan jasa komprehensif yang meliputi after-sales, maintenance, consulting, dan sales.
Produk-produk yang dijual oleh PT. Trakindo Utama adalah excavator, wheel/track
loader, dozer, off-highway trucks, articulated trucks, graders, scrapers, compactors, industrial
engine, marine engine, dan generators.

PT. Trakindo Utama didirikan pada tanggal 23 Desember 1970 oleh Ahmad Hadiat
Kismet Hamami, Drs. Utomo Josodirdjo, dan Nugroho SH. Head Office PT. Trakindo Utama
terletak di Jl. Cilandak KKO, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Gedung tersebut sekarang
memiliki nama Gedung TMT (Tiara Marga Trakindo). Namun, PT. Trakindo Utama baru
secara resmi menjadi dealer untuk produk Caterpillar untuk seluruh Indonesia pada tanggal 13
April 1971. Setelah hampir 50 tahun beroperasi, PT. Trakindo Utama memiliki lebih dari 50
cabang dan lebih dari 5000 karyawan, yang tersebar di seluruh negara Indonesia. Berikut ini
adalah sejarah singkat PT. Trakindo Utama

Tahun 1970 – 1980:

 Tahun 1970: AHK Hamami mendirikan Trakindo pada tanggal 23 Desember

 Tahun 1971: Trakindo resmi menjadi agen tunggal caterpillar di Indonesia pada 13 April dan
juga Trakindo mendirikan Jatiluhur Training Center.

 Tahun 1977: Trakindo mendirikan anak perusahaan PT. Sanggar Sarana Baja, untuk
memberikan layanan perancangan dan pabrikan untuk industri alat berat.

 Tahun 1978: Trakindo turut mendukung kontruksi pembangunan Tol Jagorawi, proyek jalan
tol pertama di Indonesia.

 Tahun 1980: Trakindo turut mendukung pembangunan Bandara Internasional Soekarno-


Hatta.

3
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

Tahun 1981 – 1990:

 1981: Trakindo turut mendukung pembangunan waduk Saguling

 1982: PT. Netra Raya berdiri sebagai perusahaan antara Caterpillar Inc. dan Trakindo yang
bergerak dalam bidang manufactur dan perakitan alat berat. Trakindo meresmikan program
pensiun karyawan pada 1 Juli.

 1984: Trakindo mendukung pembangunan waduk Cirata.

 1986: Trakindo mendukung pembangunan jalan tol Padalarang – Cileunyi

 1988: Trakindo menjadi salah satu dealer pertama Cat di dunia yang menggunakan sistem
online Caterpillar Dealer Information System (CDIS) 4

Tahun 1991 – 2000

 1991: Trakindo mendirikan Laboratorium Scheduled Oil Sampling yang pertama di Jakarta.

 1992: Trakindo membangun gedung kantor baru di Jl. Cilandak Commercial Estate. Trakindo
mendirikan PT. Sumberdaya Sewatama, perusahaan penyewaan genset CAT.

 1993: Penandatanganan pertama Maintenance dan Repair Contract (MARC), solusi


menyeluruh pemeliharaan alat berat pada industri pertambangan dengan PT Kaltim Prima
Coal.

 1995: Trakindo mengambil alih PT Chandra Sakti Utama Leasing dari Standard Chartered
Bank menjadi anak perusahaan yang memberikan layanan pembiayaan untuk peralatan CAT.

 1996: AHK Hamami mendirikan yayasan Nayakatama untuk memberikan bantuan


pendidikan kepada anak karyawan yang berprestasi.

 1997: Trakindo mendirikan PT Cipta Kridatama, anak perusahaan yang memberikan layanan
sewa dan kontraktor pertambangan. Trakindo mendirikan PT Cipta Krida Bahari, anak
perusahaan yang bergerak pada layanan jasa logistik.

 1999: Trakindo mengakuisisi PT Mitra Solusi Telematika sebagai anak perusahaan yang
bergerak dalam layanan informatika dan teknologi termasuk juga layanan pusat informasi dan
data usaha. Yayasan Nayakatama berubah menjadi Lembaga Mitratama.

 2000: Trakindo mendirikan Component Rebuild Center (CRC) yang pertama di Samarinda.

4
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

Tahun 2001 – 2010

 2001: PT. Tiara Marga Trakindo berdiri sebagai perusahaaninduk. Trakindo menjadi salah
satu anak perusahaan PT Tiara Marga Trakindo (TMT)

 2002: Pembukaan Cat Rental Store yang pertama. Trakindo mengimplementasi metodelogi
6 sigma.

 2007: Trakindo berhasil meraih sertifikat OHSAS 18001:2007 untuk pertama kalinya, hal ini
menujukkan komitmen perusahaan terhadap Keslamatan Kerja, Kesehatan, dan Lingkungan
pengakuan sebagai salah satu dealer cat dengan peringkat bintang 5 untuk 5 Contamination
Control. Pertama kali di dunia diraih oleh Trakindo cabang Samarinda.

 2008: Trakindo training center cileungsi meraih predikat tertinggi bintang lima dari catepilar
learning accreditation system (CLAS).

 2009: Laboratorium S.O.S Trakindo mendapatkan penghargaan dari KAN (Komite


Akreditasi Nasional) Kantor Pusat Trakindo pindah ke gedung baru TMT 1.

 Trakindo memulai program “Bantuan Pendidikan 40 Sekolah Dasar” sebagai bagian dari
tanggung jawab sosial perusahaan.

Tahun 2010 – Sekarang

 2011: Pengembangan Training Center (TC) dengan membuka TC baru di Balikpapan dan
Pekanbaru.

 2012: Trakindo meraih Sertifikat ISO 14001:2004 untuk cabang Surabaya dan ISO
18001:2007 untuk cabang Kuala Kencana.

 2013: Trakindo menjadi distributor tunggal produk Bucyrus (saat ini menjadi merek Cat) di
Indonesia.

 2015: Trakindo meraih sertifikasi tunggal OHSAS 18001:2007 dan ISO 14001:2004 untuk
seluruh cabang.

 2016: Trakindo memperkenalkan layanan dukungan pelangga yang terinteregrasi, Trakindo


Call Center 1-500-228 dengan Services Command Center dan Marine Command Center.
Trakindo meresmikan Marine Depot pertama yang beralokasi dekat pelabuhan, Trakindo

5
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

mengembangkan fasilitas dan memindahkan kantor cabang Balikpapan ke dekat Kawasan


Industri Kariangau.

 Sekarang:

Melalui sebuah perjalanan panjang yang membanggakan selama lebih dari 45 tahun, Trakindo
tumbuh menjadi salah satu perusahaan yang berperan dalam pembangunan Indonesia. Sebagai
perusahaan yang senantiasa mendukung keunggulan bisnis, melalui semangat Advancing You
Forward, Trakindo memajukan karyawan, pelanggan, mitra, masyarakat, dan pemegang
saham.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Trakindo Utama adalah:

“Menjadi penyedia jasa peralatan Caterpillar dengan kualitas kelas dunia “

Sedangkan Misi PT. Trakindo Utama adalah sebagai berikut:

1. Membangun perusahaan yang mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi


sebanyak mungkin rakyat Indonesia.

2. Membantu karyawan PT. Trakindo Utama untuk mengembangkan potensinya melalui


program-program pelatihan dan pengembangan secara berkala.

3. Mengupayakan pertumbuhan finansial, intelektual dan citra perusahaan yang konsisten serta
melakukan investasi kembali ke dalam bisnis yang dijalankan

4. Menjalankan perusahaan dengan menjunjung tinggi kode etik bisnis yang berlaku.

2.3 Tata Nilai Perusahaan

 Integritas: Perusahaan senantiasa menerapkan standar etika dan modal tertinggi dengan selalu
mengedepankan azas kejujuran dan keadilan dalam setiap kegiatan.

 Pengembangan berkelanjutan: Perusahaan bertekad untuk senantiasa mengembangkan


perusahaan serta sumber daya manusianya.

 Keunggulan: Perusahaan terus berupaya mencapai standar kinerja tertinggi.

 Proaktif: Perusahaan terus mencari dan mengadopsi teknik dan pendekatan baru untuk
meningkatkan mutu bisnisnya.

6
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

 Tanggung jawab: Perusahaan beranggungjawab kepada seluruh pemangku kepentingan


perusahaan atas segala keputusan dan tindakan yang diambil.

 Kerjasama kelompok: Perusahaan mendorong dan mendukung keanekaragaman tenaga kerja


berdasarkan azas saling percaya dan menghormati serta bersama-sama mencapai semua
sasaran yang telah ditetapkan dengan berkomunikasi secara baik.

2.4 Lokasi

Untuk Kerja Praktek ini, penulis bekerja di Gedung TMT, yang terletak di Jl. Cilandak KKO
No. 1. Jakarta 12560, Indonesia. Tepatnya di Lt. 12, Energy & Transportation Division

2.5 Struktur Organisasi (Energy & Transportation)

7
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

BAB 3
DASAR TEORI
3.1 Dasar Gas Engine Generator

Gas Engine Generator adalah sebuah perangkat yang menggabungkan sebuah Mesin Otto
dengan Alternator/Generator. Tujuan dari perangkat ini adalah untuk mengubah energi kimia
dari bahan bakar mesin untuk menghasilkan energi listrik. Mesin ini dapat berupa perangkat
mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin berbahan bakar bensin, sedangkan generator atau
alternator merupakan kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator (kumparan
statis) dan rotor (kumparan berputar).

Energi kinetic yang dihasilkan dari pembakaran bahan kimia digunakan untuk memutar rotor
alternator sehingga menyebabkan energi mekanik tersebut berubah menjadi energi listrik.
Dengan putaran altenator ini maka muncullah voltase pada bagian alternator stator karena
adanya induksi elektromagnetik yang dihasilkan dari putaran ini.

8
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

3.2 Pompa

Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida yang tidak mampu mampat melalui
saluran tertutup. Prinsip kerja pompa adalah untuk menghisap dan melakukan proses
penekanan terhadap fluida yang digunakan. Sisi hisap (suction) akan mengurangi tekanan
udara dalam ruangan pompa. Fluida ini akan ditekan oleh elemen pompa sehingga fluida dapat
mengalir ke saluran tekan (discharge) melalui lubang tekan. Pompa melakukan kerja hisap dan
menekan membutuhkan energi yang berasal dari penggerak pompa.

Energi mekanis dari penggerak pompa akan diubah menjadi energi tekan pada fluida
sehingga fluida akan memiliki daya air. Energi ini memberi daya alir kepada fluida, digunakan
untuk melawan perbedaan energi potensial.

3.2.1 Dasar Perhitungan Pompa

1. Persamaan Kontinuitas

Persamaan ini dikembangkan dari hokum kekekalan energi. Aliran fluida yang
mengalir di dalam pipa memiliki kecepatan yang diberikan menurut persamaan kontinuitas
untuk aliran yang stabil (steady) yang tidak tergantung oleh waktu:

𝑚̇ = 𝜌1 . 𝑣1 . 𝐴1 = 𝜌2 . 𝑣2 . 𝐴2 (3.1)

Sedangkan:

𝑄 = 𝑣. 𝐴

Sehingga:

𝜌1 . 𝑄1 = 𝜌2 . 𝑄2

Untuk fluida tak mampat, kepadatan cairan sama, maka:

𝑄1 = 𝑄2

Dengan ini, persamaan dapat ditulis sebagai:

𝑣1 . 𝐴1 = 𝑣2 . 𝐴2 (3.2)

9
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

Dimana:

𝑘𝑔
𝑚̇ = 𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 ( 𝑠 )
𝑘𝑔
𝜌 = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 (𝑚3 )
𝑚3
𝑄 = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 ( )
𝑠
𝑚
𝑣 = 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 ( 𝑠 )

𝐴 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑖𝑝𝑎 (𝑚2 )


2. Aliran Pada Pompa

Kecepatan fluida yang mengalir pada pompa menggunakan persamaan sebagai


berikut:

𝑄
𝑣= (3.3)
𝐴

3.2.2 Total Head Pada Pompa

Dalam merancang suatu sistem pompa, pertama-tama harus diketahui debit dan head
yang diperlukan untuk mengalirkan zat cair yang akan dipompakan. Pengertian head pompa
adalah energi yang dapat diberikan pompa dalam satuan elevasi. Head pompa berbeda-beda
tergantung dari berat jenis fluida yang dialirkan, tetapi standard yang biasa digunakan produsen
pompa untuk memberikan spesifikasi head pompa adalah head pompa dalam kolom air.

Total Dynamic Head secara umum digunakan untuk merancang sistem pompa dengan
memperhitungkan tekanan permukaan, perbedaan kecepatan aliran, perbedaan tinggi, dan rugi-
rugi yang akan terjadi di dalam sistem perpipaan. Hasil perhitungan dari Total Dynamic Head
adalah head minimum yang harus disediakan pompa untuk mengalirkan fluida sesuai dengan
sistem pompa yang sudah direncanakan.

Untuk menghitung “Total Head”, perlu di ukur dua hal yaitu: A) Beda Tinggi (vertical
rise), dan B) Gesekan Hilang (friction loss) terhadap semua pipa dan komponen yang dilalui
air pada sisi Hisap (suction) dan sisi Buang (discharge) pompa. Kemudian keduanya
dijumlahkan. Data yang diperoleh dibanding dengan kapasitas head pompa yang akan dipakai.

10
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

𝑇𝐷𝐻 = 𝑉𝑒𝑟𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑅𝑖𝑠𝑒 + 𝐹𝑟𝑖𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐿𝑜𝑠𝑠 (3.4)

Friction Loss berbeda dengan besar aliran, ukuran pipa, schedule pipa, material pipa, dan
panjang pipa total, maka diperlukan data untuk mengetahui friction loss yang sesuai dengan
pipa yang dipakai.

3.3 Sistem Perpipaan

Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi fluida antar
peralatan (equipment) dalam suatu pabrik atau dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga
proses produksi dapat berlangsung. Sistem perpipaan (piping system) secara umum terdiri dari
komponen-komponen seperti pipa, katup, fitting (elbow, reducer, tee), flange, nozzle,
instrumentasi (peralatan untuk mengukur dan mengendalikan parameter aliran fluida, seperti
temperatur, tekanan, laju aliran massa, level ketinggian), peralatan atau equipment (alat
penukar kalor, bejana tekan, pompa compressor), penyangga pipa (pipe support dan pipe
hanger) dan komponen khusus (strainer, drain, vent). Dalam dunia industri, biasanya biasanya
dikenal beberapa istilah mengenai sistem perpipaan seperti piping dan pipeline. Piping adalah
sistem perpipaan disuatu plant, sebagai fasilitas untuk mengantarkan fluida (cair atau gas)
antara satu peralatan ke peralatan lainnya untuk melewati proses-proses tertentu. Piping ini
tidak akan keluar dari satu wilayah plant. Sedangkan pipeline adalah sistem perpipaan untuk
mengantarkan atau mengalirkan fluida antara satu plant ke plant lainnya yang biasanya
melewati beberapa daerah. Sistem perpipaan dapat ditemukan hampir pada semua jenis
industri, dari sistem pipa tunggal sederhana sampai sistem bercabang yang sangat kompleks.

11
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

Contoh sistem perpipaan adalah sistem distribusi air bersih pada gedung atau kota, sistem
pengangkutan minyak dari sumur ke tandon atau tangki penyimpanan, sistem distribusi udara
pendingin pada suatu gedung, sistem distribusi uap pada proses pengeringan dan lain
sebagainya. Sistem perpipaan meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai dengan lokasi
tujuan, yaitu saringan (strainer), katup (valve), sambungan (fitting), nozzle dan lain sebagainya.
Untuk sistem perpipaan yang menggunakan fluida cair umumnya dari lokasi awal fluida
dipasang saringan untuk menyaring kotoran agar tidak menyumbat aliran fluida. Saringan
(strainer) dilengkapi dengan katup searah (foot valve) yang berfungsi mencegah 5 aliran
kembali ke lokasi awal atau tandon. Sedangkan sambungan dapat berupa sambungan
penampang tetap, sambungan penampang berubah, belokan (elbow) atau sambungan bentuk T
(tee) dan masih banyak komponen-komponen yang digunakan dalam sistem perpipaan.

Untuk penulisan ini, penting untuk mengetahui beberapa hal kunci seperti jenis-jenis pipa,
sambungan pipa, metode penyambungan pipa, dan perencanaan untuk pemasangan pipa

3.3.1 Jenis-Jenis Pipa

Dari sekian jenis pembuatan pipa mulai dari material hingga kegunaannya, secara
umum pipa dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Jenis pipa tanpa sambungan (pipa baja seamless), merupakan pembuatan dengan
menusuk batang besi silinder untuk menghasilkan lubang pada diameter dalam pipa
tanpa sambungan pengelasan.

2. Jenis pipa dengan sambungan (pipa baja welded), yaitu merupakan pembuatan pipa
dengan cara pelengkungan plat baja hingga ujung sisinya saling bertemu untuk
kemudian dilakukan pengelasan

3.3.2 Sambungan Pipa

Sambungan (fitting) adalah merupakan bagian dari suatu instalasi perpipaan yang berfungsi
sebagai penyambung antar pipa dan sebagai akhir perpipaan atau outlet fitting. Macam-macam
sambungan pipa antara lain:

1. Siku (elbow) Sambungan siku adalah jenis fitting yang merupakan komponen
perpipaan yang berfungsi untuk merubah arah aliran fluida. Elbow terdiri dari 3 jenis
yang paling umum digunakan yaitu ellbow 45 , 90o dan 180o .

12
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

2. Sambungan Tee Sambungan Tee berfungsi untuk membagi aliran, biasanya cabang
ini memiliki ukuran diameter yang sama dengan ukuran diameter pipa 13 utamanya,
dengan nama lain straight tee untuk ukuran diameter yang sama, sedangkan jika ukuran
berbeda maka namanya tee reduser.

3. Sambungan pemerkecilan (reducer) Jenis ini berfungsi untuk mengurangi aliran


fluida. Mengurangi disini bukan berati seperti katup (valve), tetapi ukuran pipanya saja
yang berkurang. Sehingga reducer ini berfungsi untuk menyambungkan pipa dari
diameter yang lebih besar ke pipa yang memiliki diameter lebih kecil.

4. Sambungan Stup-in Jenis ini fungsinya sama dengan tee, yaitu membagi arah aliran.
Bedanya adalah jika tee item yang terpisah dan menggabungkan beberapa pipa tetapi
stup-in percabangan langsung dari pipa utama yang fungsinya menggantikan reduser
tee

5. Sambungan Cap Fitting cap berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa.
Fitting ini dilas langsung pada bagian pipa utama.

3.3.3 Penyambungan Pipa

Dalam penggunaan pipa banyak sekali diperlukan sambungan, baik sambungan antara pipa
dengan pipa maupun sambungan antar pipa dengan peralatan yang diperlukan seperti katup
(valve), instrumentasi, nozzle dan peralatan atau sambungan untuk merubah arah aliran. Jenis-
jenis sambungan antara lain:

1. Sambungan las (butt weld joint) Jenis pengelasan yang dilakukan adalah tergantung
pada pipa dan penggunaannya, misalnya pengelasan untuk bahan stainless stell
menggunakan las busur gas wolfram, dan untuk pipa baja karbon digunakan las metal.
Tipe sambungan pipa jenis ini cocok untuk pipa yang berukuran besar, ketahanan atas
kebocorannya cukup bagus, sambungannya dapat dicek kualitasnya menggunakan
radiograpy. Kelemahan sambungan jenis ini yaitu sambungan akan mempengaruhi
aliran fluida karena las-lasan yang berada didalam pipa, tidak dapat dikontrol atau
dibersihkan.

2. Sambungan ulir (threaded) Penyambungan ini digunakan pada pipa yang bertekanan
tidak terlalu tinggi. Kebocoran pada sambungan ini dapat dicegah dengan
menggunakan gasket. Umumnya pipa dengan sambungan ulir digunakan pada pipa dua
inci ke bawah.

13
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

3. Sambungan menggunakan flens (flange) Kedua ujung pipa yang akan disambungkan
menggunakan flens kemudian diikat dengan baut.

3.3.4 P&ID Diagram

Gambar P&ID atau gambar Diagram Perpipaan dan Instrumentasi merupakan sebuah gambar
yang memuat informasi lengkap yang diperlukan untuk layout (tata letak) sistem perpipaan
alur operasi, dan data sesuai prosesnya. Dengan kata lain P&ID merupakan master plan dari
suatu instalasi pabrik (misal: industri proses, industri pembangkitan listrik dan lain-lain). 18
Dalam suatu perpipaan, untuk mengontrol dan mengetahui kondisi fluida yang ada dalam
sistem perpipaan perlu ditambahkan alat-alat ukur seperti alat ukur tekanan, suhu, level
ketinggian fluida dan peralatan kontrolnya. Alat-alat ukur dan peralatan pengontrol ini dikenal
dengan istilah intrumentasi. Dari master plan ini, model suatu pabrik atau pembangkit listrik
(power plant) dibuat.

3.4 Pipe Support

Ketika sebuah pipa dibentangkan dan dirancang, maka diperlukan support untuk menopang
pipa sehingga tidak bengkok atau rusak karena tegangan lengkung. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa berat yang berasal dari pipa tidak ditempakan atau ditumpu pada nozzle,
sambungan las, ataupun tempat kritikal lainnya.

3.4.1 Tipe-Tipe Beban pada Pipa

Untuk membuat support pipa yang ideal, maka perlu untuk mempertimbangkan beban-beban
yang akan berdampak pada struktur pipa.

 Sustained Load

Juga disebut sebagai beban berkelanjutan, beban ini akan selalu ada dan akan menjadi faktor
utama dalam perhitungan support pipa. Sustained Load meliputi beban pipa, berat cairan yang
akan melewati pipa, dan beban-beban komponen pipa. Beban-beban ini menyebabkan bending
dan momen bending memiliki hubungan dengan normal dan shear stress.

Untuk pipa horizontal, beban ini ditopang dengan meletakkan support pada jarak yang sudah
dihitung dengan tepat, namun pada pipa vertikal, jarak horizontal disesuaikan untuk menopang
pipa vertikal tersebut.

 Occasional Load

14
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

Occasional Load adalah beban yang tidak selalu akan mempengaruhi pada perhitungan pipa,
namun jika krusial, maka occasional load perlu dihitung dan difaktorkan dalam perhitungan
support pipa. Beban-beban ini meliputi:

- Beban Angin (umumnya untuk pipa yang diletakkan outdoor dan di ketinggian yang
tinggi) perlu memiliki support yang didesain untuk menopang pipa pada kondisi
ekstrim
- Beban Seismik, yang dengan mudah diartikan sebagai gempa bumi.
- Water Hammer, saat air yang bergerak tiba-tiba harus berhenti dan berubah arah.
Kadang-kadang diberi nama hydraulic shock

3.4.2 Maximum Pipe Support Span Length

Memaksimalkan jarak antara penopang akan mengurangi jumlah penopang yang diperlukan,
yang akan mengurangi total biaya mendirikan dukungan pipa ini. ASME telah menyarankan
standar untuk rentang dukungan, tetapi tegangan lentur dipertimbangkan dalam
perhitungannya sangat rendah (15,9 Mpa). Beberapa teori dibuat untuk mengihtung jarak antar
penopang yang sesuai.

3.4.2.1 Max. Pipe Support Span Length dengan PIPEData

PIPEData Pro adalah sebuah perangkat lunak yang didesain oleh Zeataline. Perangkat ini
digunakan untuk mengetahui semua hal tentang pipa, untuk membantu perancang dan insinyur
mendesain sebuah sistem pemipaan dengan antarmuka yang sangat mudah untuk dipakai,
bahkan untuk pengguna awam. Perangkat ini memiliki fungsi yang banyak sekali, namun untuk
kasus ini, fitur yang digunakan adalah fitur “Allowable Pipe Span”, yang dapat digunakan
untuk mengetahui jarak antar penopang yang ideal sesuai pipa yang digunakan.

3.4.2.2 Max. Pipe Support Span Length menurut ASME B31.3

15
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

ASME (American Society of Mechanical Engineering) adalah organisasi dari Amerika Serikat
yang mempublis standart yang digunakan dunia teknik yang meliputi konstruksi dan inspeksi.
Sementara ASME B31.3 adalah standar yang mencakupi Process Piping, standar yang
digunakan untuk pipa yang digunakan oleh power plant, refineries, dst. Dan standar ini
memiliki rekomendasi jarak antar penopang yang dapat digunakan oleh engineer.

3.4.2.3 Max. Pipe Support Span Length using Maximum Bending Stress Theory

Rumus menghitung tegangan lengkung (bending stress) dan defleksi antar penopang berasal
dari rumus beam biasa, yang tergantung pada loading dan tipe penopang. Sementara, jarak
antar penopang bisa ditemui dari rumus tegangan lengkung.

(0.0624𝑤𝐿2 + 0.1248𝑤𝑐 𝐿)𝐷 𝑁


𝑆𝑏 = 𝑖𝑛 2 (3.5)
𝐼 𝑚

Dimana:

W = Weight of pipeline in N/m


Wc = concentrated weight on pipeline in N
L = Span length in m

16
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

D = Outside diameter of pipe in m


d = Inside diameter of pipe in m
E = Modulus of elasticity of pipe in N/m2
I = Moment of Inertia of pipe in m4

17
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

BAB 4

GAS ENGINE GENERATOR COOLING & EXHAUST AUXILARIES

4.1 Latar Belakang


Saat merancang sebuah power plant, pelanggan bisa membuat keputusan untuk memilih
beberapa komponen yang tidak didesain oleh perusahaan yang membuat genset-nya, namun
bisa memilih beberapa perusahaan lain yang memiliki kemampuan untuk produk-produk
tersebut. Pelanggan memiliki beberapa alasan untuk memilih produk bukan dari produsen
genset, contohnya: Pelanggan ingin memotong harga, atau pelanggan lebih memercayai produk
dari produsen yang lain. Walaupun PT.Trakindo Utama adalah perusahaan yang memiliki
kekhususan untuk menjual, untuk memastikan bahwa pelanggan memiliki satisfaction yang
optimal, diperlukan untuk memastikan bahwa auxiliary yang dipilih sesuai dengan spesifikasi
genset dan harga komponen-komponen tersebut.

4.2 Cooling System

Dalam sistem Gas Engine Powerplant, diperlukan sistem pendingin untuk memastikan bahwa
Engine berfungsi dengan suhu yang sesuai. Sistem pendingin adalah suatu rangkaian untuk
mengatasi terjadinya overheating pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil. Pada mesin,
energi yang terkandung dalam bahan bakar diubah menjadi energi efektif melalui proses
pembakaran.

4.2.1 Heat Exchanger

Heat Exchanger dapat digunakan untuk memanaskan dan mendinginkan fluida. Sebelum
fluida masuk ke alat, biasanya fluida dimasukan terlebih dahulu ke dalam alat penukar kalor
agar suhu fluida sesuai dengan spesifikasi jenis alat yang digunakan. Genset ini menggunakan
Fin & Tube Heat Exchanger sebagai metode menukar kalor.

4.3 Exhaust System

Digunakan untuk membuangkan gas yang tidak berguna bagi mesin, exhaust system yang baik
diperlukan untuk memastikan bahwa gas dapat dibuang dengan mengurangi emisi CO2 dan
NOx untuk memastikan bahwa Power Plant yang digunakan mengikuti regulasi dari
pemerintah.

4.3.1 Exhaust Pipe

18
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

Seperti pipa exhaust lainnya, exhaust pipe dalam sebuah genset membuang gas buang yang
dibuat oleh hasil pembakaran dari genset.

4.3.2 Silencer

Silent Box adalah kotak penutup genset yang bertugas meredam suara mesin secara
keseluruhan, sementara Silencer adalah peredam suara ledakan yang keluar dari ruang bakar di
dalam mesin. Tanpa Silencer, dapat terjadi polusi suara dari suara ledakan terkendali dalam
ruang bakar.

4.3.3 Catalytic Converter

Katalisator CC adalah saringan berbentuk sarang lebah yang dibuat dari logam platinum atau
paladium yang disatukan melalui blok keramik. Ketika gas buang menyentuh logam
(katalisator), reaksi kimia terjadi berupa penghilangan beberapa kandungan atau senyawa yang
berbahaya, seperti hidrokarbon (HC). Alhasil, gas buang yang keluar dari knalpot bisa lebih
bersih.

19
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

BAB 5

TINJAUAN KERJA MAHASISWA

5.1 Lingkup Kerja


PT. Trakindo Utama adalah perusahaan besar yang terkenal untuk menjual produk-
produk Caterpillar untuk seluruh Indonesia. Sementara, Head Office PT. Trakindo Utama
adalah pusat aktivitas untuk seluruh operasional PT. Trakindo Utama untuk satu negara
Indonesia. Pada HO, ada 19 lantai, dimana penulis bekerja di Lantai 12, khusus untuk
Power Systems, yang sekarang disebut sebagai Energy & Transportation. Lantai ini
terlibat dalam penjualan peralatan seperti engine yang digunakan untuk menyuplai tenaga
kepada pelanggan yang berkenan. Peralatan Oil & Gas, Marine Engines, Electric
Generator Sets, dan financing untuk semua peralatan tersebut adalah tanggung jawab di
PT Trakindo Utama Head Office Lantai 12.

PT Trakindo Utama menempatkan penulis dan David Edika Atmaja untuk bekerja di
bawah Bapak Meynanto Nugeraha & Bapak Edian Manurung, Senior Specialist Solution
Design Engineer, dan Manager Engineering of Medium Speed & Gas Engine. dimana ia
bekerja untuk mendesain, merevisi, dan menginspeksi proyek-proyek yang dilakukan
oleh PT. Trakindo Utama khususnya di bagian Gas & Diesel Engine Gensets. Salah satu
proyek yang ditugaskan adalah untuk merancang dan membangun sebuah Gas Engine
Powerplant untuk sebuah Palm Oil Mill di Pulau Bangka, dimana perusahaan tersebut
membeli 2 Genset model CG170-12 untuk membangkit listrik yang akan dijual kembali
ke PLN. Karena Palm Oil Mill membuat limbah metana yang cukup tinggi, maka gas dari
limbah tersebut akan digunakan untuk menjadi bahan bakar untuk genset; yang listriknya
dapat digunakan oleh Power Plant atau dijual kembali ke PLN.

5.2 Tanggung Jawab dan Wewenang


Sebagai karyawan magang yang bekerja di bawah seorang Senior Engineer, penulis
memiliki beberapa tanggung jawab yang meliputi mengerjakan beberapa perhitungan
engineering yang diperlukan untuk memastikan bahwa produk-produk yang pelanggan
memilih sesuai dan dapat digunakan dengan genset CG170-12 yang disebut sebelumnya.
Perhitungan tersebut adalah:

20
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

5.2.1 Perhitungan Total Dynamic Head untuk layout pipa yang dibuat, untuk
memverifikasi kekuatan pompa untuk Cooling System
5.2.2 Maximum Pipe Support Span Length untuk layout pipa yang dibuat, untuk
menghitung berapa jumlah support yang diperlukan.

Data tersebut akan digunakan untuk membuat perbandingan dan dapat digunakan oleh
customer untuk mempertimbangkan produk-produk lain untuk power plant-nya yang
dapat mengurangi cost dari proyek tersebut. Selain itu, data yang digunakan dapat
memverifikasi jika auxiliary components sesuai dengan Genset yang dipilih.

5.3 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


Dalam menyelesaikan suatu kasus digunakan suatu metodologi yang merupakan suatu
cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Metodelogi ini
merupakan suatu keharusan apabila akan melakukan suatu penelitian agar dapat
memperoleh hasil yang maksimal dari tujuan yang dicapai.

Sesuai dengan standar yang digunakan oleh PT. Trakindo Utama, yakni ISO-9001 untuk
Quality Assurance dan ISO-14001 untuk environmental management, penulis bekerja
sesuai dengan standar tersebut untuk memastikan bahwa hasil pekerjaan yang dibuat oleh
penulis tetap dapat bertanggung jawab kepada standar yang telah digunakan oleh
perusahaan penulis.

Penulis mengerjakan perhitungan selebihnya tanpa menggunakan sebuah software atau


perangkat lunak saat masa Kerja Praktek. Melainkan, penulis mengerjakan perhitungan
dengan menggunakan teori dan rumus-rumus yang sudah terbukti benar dari beberapa
sumber seperti buku-buku dan jurnal-jurnal engineering.

Namun, untuk perhitungan pipa digunakan perangkat lunak PIPEData Pro, dimana data
dari aplikasi tersebut digunakan untuk mencari beberapa data mengenai beban pipa,
ukuran pipa, dan juga untuk mengetahui jarak antar penopang pipa.

21
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

5.4 Hasil Pekerjaan

Hasil pekerjaan penulis setelah melakukan kerja praktek adalah sebagai berikut

5.4.1 Pemilihan Jarak antar Penopang Pipa Menggunakan Teori Max. Bending Stress

Pemilihan dan analisis untuk jarak antar support pipa harus dapat dipilih untuk memaksimalkan
kekuatan struktur. Maka, menggunakan teori Bending stress, ditemukan bahwa:

Namun, perhitungan ini hanya dapat digunakan untuk layout pipa yang berbentuk lurus. Karena
tidak mendapat layout isometric dari sistem pemipaan, maka simulasi tidak dapat dibuat.
Beberapa asumsi dibuat untuk perhitungan tersebut:
 Pipa diisi sepenuhnya dengan air (berat maksimal)
 Tidak ada efek getaran pada pipa tersebut
Oleh karena itu, Aplikasi Pipedata, sebuah aplikasi yang memiliki data sesuai standar pemipaan
yang diperlukan, memiliki fungsi untuk mengetahui maximum pipe support span length dengan
meng-input data pipa yang ada. Aplikasi ini juga memiliki data ini sesuai dengan bentuk
pemipaan

22
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

Sesuai dengan standar ASME B31.3, maka maximum pipe-span length untuk standar diameter
pipa NPS adalah sebagai berikut:

23
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

Setelah melihat data ini maka, bisa dilihat bahwa jumlah pipe support yang diperlukan adalah
sebagai berikut (dengan asumsi pipa lurus)

Klien dapat memilih jumlah support yang diinginkan sesuai dengan budget atau

5.4.2 Pump Head Assessment for Gas Engine Generator Cooling

Dalam perancangan sebuah sistem power plant maka generator tersebut memerlukan pompa
untuk mendistribusikan air pada rancangan pipa yang telah dibuat. Oleh karena itu, pompa
yang benar harus dipilih untuk memastikan bahwa pipa-pipa tersebut kompatibel dengan
pompa yang dipilih oleh klien.

Beberapa asumsi telah dibuat untuk perhitungan ini:

 Pompa bekerja 100%, dengan arti semua air yang dipompa akan melewati radiator
 Asumsi semua pipa memiliki static height sebesar 0.6 meter
 Asumsi bahwa tidak ada jaringan pipa lain selain yang dihitung di evaluasi ini.

24
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

Schedule 40 Carbon Steel ASME-B36.10 Pipe

Flow Rate = 184 gpm ~ 200 gpm


Max. Pump Discharge Height = 119 ft

Engine Cooling Pipe Pipe Diameter (in) Pipe Length (ft) Static Height (ft) 90° Elbow 45° Elbow Total Equivalent Length (ft) Total Length (ft) Friction Loss/ 100ft Total Fr. Loss (ft) Total Head (ft.)

Engine to Pump 3 23 2 5 0 20 43 8.9 3.827 5.827


Pump to Radiator 4 40 2 6 2 39 79 2.27 1.793 3.793
Radiator to 3-way Pipe 4 55 2 6 2 39 94 2.27 2.134 4.134
3-way Pipe to Engine 3 22 2 3 2 20 42 8.9 3.738 5.738

Total Head for System Total Head = Static Height + Total Friction Loss 19.492
Is it safe? Total Head Must Be Below the Maximum Discharge Height YES

Flow Rate = 154 gpm ~ 160 gpm


Max. Pump Discharge Height = 98.1 ft

Charge Cooling Pipe Pipe Diameter (in) Pipe Length (ft) Static Height (ft) 90° Elbow 45° Elbow Total Equivalent Length (ft) Total Length (ft) Friction Loss/ 100ft Total Fr. Loss (ft) Total Head (ft.)

Engine to Pump 2 34.45 2 6 0 21.6 56.05 43 24.102 26.102


Pump to Radiator 2.5 40.35 2 6 2 28 68.35 17.4 11.893 13.893
Radiator to 3-way Pipe 2.5 44.95 2 6 2 28 72.95 17.4 12.693 14.693
3-way Pipe to Engine 2 34.8 2 6 0 21.6 56.4 43 24.252 26.252

Total Head for System Total Head = Static Height + Total Friction Loss 80.94
Is it safe? Total Head Must Be Below the Maximum Discharge Height YES

Schedule 40 Carbon Steel ASME-B36.10 Pipe (No Increaser & Reducer)

Flow Rate = 184 gpm ~ 200 gpm


Max. Pump Discharge Height = 119 ft

Engine Cooling Pipe Pipe Diameter (in) Pipe Length (ft) Static Height (ft) 90° Elbow 45° Elbow Total Equivalent Length (ft) Total Length (ft) Friction Loss/ 100ft Total Fr. Loss (ft) Total Head (ft.)

Engine to Pump 3 23 2 5 0 20 43 8.9 3.827 5.827


Pump to Radiator 3 40 2 6 2 32 72 8.9 6.408 8.408
Radiator to 3-way Pipe 3 55 2 6 2 32 87 8.9 7.743 9.743
3-way Pipe to Engine 3 22 2 3 2 20 42 8.9 3.738 5.738

Total Head for System Total Head = Static Height + Total Friction Loss 29.716
Is it safe? Total Head Must Be Below the Maximum Discharge Height YES

Flow Rate = 154 gpm ~ 160 gpm


Max. Pump Discharge Height = 98.1 ft

Charge Cooling Pipe Pipe Diameter (in) Pipe Length (ft) Static Height (ft) 90° Elbow 45° Elbow Total Equivalent Length (ft) Total Length (ft) Friction Loss/ 100ft Total Fr. Loss (ft) Total Head (ft.)

Engine to Pump 2 34.45 2 6 0 21.6 56.05 43 24.102 26.102


Pump to Radiator 2 40.35 2 6 2 27 67.35 43 28.961 30.961
Radiator to 3-way Pipe 2 44.95 2 6 2 27 71.95 43 30.939 32.939
3-way Pipe to Engine 2 34.8 2 6 0 21.6 56.4 43 24.252 26.252

Total Head for System Total Head = Static Height + Total Friction Loss 116.2525
Is it safe? Total Head Must Be Below the Maximum Discharge Height NO

Dari assessment yang telah dibuat, bisa dinyatakan bahwa pemilihan dan rangkaian pipa untuk
proses cooling dinyatakan aman untuk dipakai. Jika customer berkenan, mereka bisa
menggunakan pompa yang lebih kecil untuk mengakomodir total head yang jauh lebih rendah
dari Maximum Discharge Height pompa.

Namun, jika tidak menggunakan increaser atau reducer untuk diameter pompa, maka pompa
tidak sanggup untuk memompa untuk Charge Cooling karena total head yang terlalu tinggi.

25
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

BAB 6

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Kerja Praktek adalah salah satu persyaratan kelulusan bagi mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Indonesia sebelum mengajukan tugas akhir. Dengan Kerja Praktek ini diharapkan
bahwa mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari saat perkuliahan pada dunia
nyata. Penulis melaksanakan Kerja Praktek dari tanggal 10 Juni 2019 hingga 23 Agustus 2019
di PT. Trakindo Utama Head Office yang terletak di Jl. Cilandak KKO No.1, tepatnya di Lt.
12, Energy & Transportation. Penulis bekerja sesuai dengan standar ISO yang digunakan oleh
PT. Trakindo Utama yakni ISO 9001 untuk Quality Management dan ISO 14001 untuk
Environmental Management.

Pada saat kerja praktek, penulis diberikan dua tugas utama oleh Pak Meynanto Nugeraha,
Solution Engineer untuk PT. Trakindo Utama, yakni:

1. Mengevaluasi total head pompa untuk mengetahui jika pompa yang dipilih oleh klien
dapat digunakan oleh Gas Powered Genset (CAT) CG170-12, sekaligus mengetahui
jika sistem perpipaan pada Cooling System Genset CG170-12 dapat di buat lebih murah
dengan tidak menggunakan increaser dan reducer pada sistem perpipaan.

Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa pompa yang digunakan sangat overspec¸
dengan arti dapat digunakan untuk sistem perpipaan yang ada, namun tidak
direkomendasikan untuk mengecilkan diameter pipa/tidak menggunakan increaser dan
reducer karena total head yang melebihi maximum discharge height untuk sistem
perpipaan Charge Cooling.

2. Membuat perhitungan mengenai jarak antar penopan untuk sistem perpipaan Cooling
System Genset CG170-12 dengan tiga metode. Pertama, menggunakan Maximum
Bending Stress Theory, kedua, dengan perangkat lunak PIPEData Pro, dan terakhir
dengan melihat standar ASME B31.3 mengenai rekomendasi untuk jarak antar
penopang pipa. Karena tidak memiliki gambar isometri untuk rangkaian pipa pada
Cooling System Genset CG170-12 yang akan digunakan oleh klien, maka evaluasi tepat

26
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

mengenai jarak antar penopang tidak dapat dibuat, melainkan penulis hanya dapat
membuat rujukan dengan asumsi bahwa pipa yang digunakan adalah pipa lurus.
Namun, perangkat lunak PIPEData Pro memiliki fungsi untuk mengetahui jarak antar
penopang pipa dalam beragam bentuk, yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk
solution engineer dalam pemilihan jarak antar penopang pipa.

Semua hasil kerja yang penulis lakukan diterima oleh pihak atasan PT. Trakindo Utama, dan
dapat digunakan oleh PT. Trakindo Utama untuk mengetahui jika peralatan yang dipilih oleh
klien dapat digunakan oleh Genset yang dibangun oleh Caterpillar.

6.2 Saran

Setelah melakukan kerja praktek, penulis memiliki beberapa saran untuk PT. Trakindo Head
Office untuk memperbaiki sistem pemagangan di perusahaan tersebut:

1. Memiliki kartu identifikasi “Magang/Intern” untuk peserta magang/kerja praktek,


melainkan “Outsource” sebagai metode identifikasi peserta magang/kerja praktek
2. Memiliki manager yang memiliki tanggung jawab khusus untuk menangani peserta
magang/kerja praktek, untuk memberikan mereka bimbingan administratif dan
bimbingan untuk mengetahui sistem bekerja di perusahaan
3. Memberikan peserta magang/kerja praktek periode training 1 minggu untuk
mengetahui seluruh informasi mengenai perusahaan secara lengkap, sekaligus
memberikan peserta magang/kerja praktek khususnya yang memiliki latar belakang
Teknik 1 minggu menginap di Training Center PT. Trakindo Utama di Cileungsi, untuk
dapat menyentuh dan merasakan alat-alat yang dibuat oleh Caterpillar
4. Memberikan proyek untuk peserta magang/kerja praktek sebelum mereka memulai
bekerja di perusahaan
5. PT. Trakindo Utama sebaiknya mendapatkan informasi lebih mengenai komponen-
komponen yang digunakan agar peserta dapat melakukan evaluasi yang tepat
menggunakan perangkat lunak yang sesuai untuk pekerjaan yang diberikan.

27
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

DAFTAR PUSTAKA

[x] Engber D. ,2014, ‘Who Made the Standing Desk?’ [online]


(https://www.nytimes.com/2014/03/23/magazine/who-made-that-standing-desk.html),
diakses 15 Desember 2018

28
KERJA PRAKTEK
ANALISIS DAN OPTIMISASI SISTEM PEMIPAAN PADA COOLING SYSTEM BIOGAS POWER PLANT CG170-12 DI PT. MSE BANGKA

29

Anda mungkin juga menyukai