Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Irfan Fauzi

NIM : 5170211262

“Kekuasaan, Politik dan Pemberdayaan dalam Organisasi”

A. Kekuasaan
1. Pengertian Kekuasaan
Menurut Gilbert W. Fairholm Kekuasaan merupakan
kemampuan individu untuk mencapai tujuannya saat berhubungan
dengan orang lain, bahkan ketika dihadapkan pada penolakan mereka.
Fairholm lalu merinci sejumlah gagasan penting dalam penggunaan
kekuasaan secara sistematik dengan menakankan bahwa kapasitas
personal-lah yang membuat pengguna kekuasaan bisa melakukan
persaingan dengan orang lain.
2. Karakter kekuasaan
a) Kekuasaan bersifat sengaja, karena meliputi kehendak, bukan
sekadar tindakan acak;
b) Kekuasaan adalah alat (instrumen), ia adalah alat guna mencapai
tujuan;
c) Kekuasaan bersifat terbatas, ia diukur dan diperbandingkan di
aneka situasi atau dideteksi kemunculannya;
3. Kemampuan memengaruhi target kekuasaan
Hubungan kekuasaan dapat dipahami dengan lebih baik
dengan memeriksa beberapa kerakteristik target. Berikut beberapa
karakteristik yang dinilai penting untuk kemampuan target untuk
dapat memengaruhinya:
a) Dependensi.
b) Ketidakpastian.
c) Intelegensi.
d) Gender.
e) Umur.
f) Budaya.
B. Politik
1. Pengertian Politik
Politik dalam organisasi adalah sesuatu yang sulit dihindarkan
tatkala organisasi terdiri atas 2 orang atau lebih. Terdapat banyak
kepentingan di dalam organisasi, langkanya sumber daya, dan tarik-
menarik gagasan. Seluruhnya membuat politik dalam organisasi
menjadi konsekuensi logis aktivitas di dalam organisasi.
2. Dimensi Perilaku Politik
Eran Vigoda-Gadot merinci 6 dimensi perilaku politik di diri
individu yang mendorong munculnya kegiatan politik, yaitu:
1) Otonomi Pekerjaan.
2) Masukan Keputusan.
3) Kepuasan Kerja.
4) Status dan Prestise Pekerjaan.
5) Hubungan Kerja.
3. Munculnya Politik dalam Organisasi
Richard L. Daft mengidentifikasi 3 wilayah dimana politik
organisasi terangsang untuk muncul. Wilayah-wilayah tersebut yaitu:
a) Perubahan Struktural;
b) Suksesi Manajemen;
c) Alokasi Sumber Daya.
4. Cara-cara politik
a) Autocratically (secara otokratik)
b) Bureaucratically (secara birokratis)
c) Technocratically (secara teknokratis)
d) Democratically (secara demokratis)
C. Pemberdayaan
1. Pengertian Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah mengakui dan menggali untuk
kepentingan organisasi, kekuasaan yang ada pada seseorang oleh karena
pengetahuan mereka yang berguna dan motivasi internal di dalam diri
mereka. Pemberdayaan adalah otoritas dalam membuat keputusan di
area tanggung jawab seseorang tanpa meminta persetujuan orang lain.
2. Implikasi dan akses Informasi
Pemberdayaan membawa inovasi karena karyawan mempunyai
otoritas untuk mencoba ide baru dan membuat keputusan yang
menghasilkan sebuah cara baru untuk melakukan banyak hal. Ketika
karyawan diberi akses informas sebagai bagian vital dalam
pemberdayaan, mereka lebih bersedia bekerja sama. Dengan nilai
budaya “open book” dan teknologi intranet, karyawan diberi wewenang
memiliki semua informasi dan pengetahuan organisasi yang tersedia
untuk melaksanakan tugas seefektif mungkin.

3. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan Pemberdayaan adalah, perbaikan mutu hidup pengurus


dan kader organisiai kepemudaan, baik secara fisik, mental, ekonomi
maupun sosial budayanya.

4. Strategi Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan

a) Strategi tradisional
b) Strategi direct-action
c) Strategi transformative

5. Faktor-faktor penghambat Pemberdayaan


Pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang tidak terlepas dari
berbagai hambatan yang menyertainya. Hambatan yang sering muncul
adalah sulitnya untuk mensinergiskan berbagai pemberdayaan itu dalam
suatu program yang terpadu. Dengan memusatkan pada satu dimensi,
pengembangan akan mengabaikan kekayaan dan kompleksitas
kehidupan manusia dan pengalaman masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai